Kriteria Pengujian OBJEK DAN METODE PENELITIAN

a. Hipotesis Hipotesis Pertama

H : β = 0, Tingkat Pengembalian Aset Return On Asset berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham Ha ; β ≠ 0, Tingkat Pengembalian Aset Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap harga saham Hipotesis Kedua H ; β = 0, Rasio Hutang atas Modal Debt To Equity Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham Ha; β ≠ 0, Rasio Hutang atas Modal Debt To Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

b. Kriteria Pengujian

� ditolak apabila ℎ� �� �� a = 0,05. Kriteria penarikan pengujian : Jika menggunakan tingkat kekeliruan a = 0,05 untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut : a. Jika ℎ� �� ≥ �� maka H ada didaerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel bebas dan variabel terikat ada hubungannya. b. Jika ℎ� �� ≤ �� maka H ada didaerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungannya. Sumber Sugiyono dalam Umi Narimawati, 2010:54 Gambar 3.3 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis parsial

1. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka H ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Kesimpulannya, Tingkat Pengembalian Aset Return On Asset dan Rasio Hutang atas Modal Debt To Equity Ratio berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap Harga Saham yang diberikan. Tingkat signifikannya yaitu 5 a = 0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho -t table t table Daerah Penolakan Ho 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Bursa Efek Indonesia BEI, atau Indonesia Stock Exchange IDX merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta BEJ dengan Bursa Efek Surabaya BES. Pada tahun 2004, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif untuk meningkatkan efektivitas operasional dan transaksi. Bursa Efek Indonesia mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. Bursa Efek Indonesia menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System JATS sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Tahun 2009 sistem JATS digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, Bursa Efek Indonesia menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham antara lain IHSG, Indeks Sektoral, Indeks LQ45, .Indeks Individual, Jakarta Islamic Index, Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, dan Indeks Kompas100. Bursa Efek Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, Jl. Jend. Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Adapun dalam penelitian ini mengambil kasus pada perusahaan otomotif yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pengembalian Asset Dan Rasio Hutang Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 8 1

Pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva dan Rasio Hutang terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 22 113

Pengaruh Rasio Hutang dan Rasio Penilaian Pasar Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar Di BEI 2010-2014

0 2 1

Pengaruh Tingkat Pengembalian Aset (ROA) Dan Rasio Lancar (CR) Terhadap Keuntungan Saham Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode (2009-2014)

0 10 1

Pengaruh Perputaran Piutang dan Rasio Utang Modal Terhadap Pengembalian Atas Aset (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

3 25 65

Pengaruh Rasio Hutang Pada Modal Dan Rasio Harga Laba Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 4 151

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Kredit Bermasalah Terhadap Tingkat Pengembalian Atas Aset pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

2 12 65

Pengaruh TIngkat Pengembalian Aset dan Likuiditas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

1 8 55

Pengaruh Kapitalisasi Pasar dan Rasio Hutang Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan Ritel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

1 56 69

PENGARUH RASIO HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2014-2016

0 0 13