Metode Pembuatan Ekstrak Kulit Manggis Prosedur Pemberian Dosis Kulit Manggis

dilatasi lambung secara akut yang dapat menyebabkan robeknya saluran cerna Ngatidjan, 2006.

3.5.2 Prosedur Pemberian Dosis Isoniazid INH

Berdasarkan penelitian Ergul 2010 Dosis INH yang digunakan untuk menimbulkan efek toksik pada tikus sebesar 50 mgkgBB per hari. Jika dilakukan konversi untuk dosis tikus dewasa adalah sebagai berikut: Berat manusia dewasa umumnya 70 kg jika dosis toksik 50 mgKg BBhari maka dosis toksik total 3500 mg untuk manusia. Angka konversi dosis dari manusia 70 kg ke tikus 200 gr adalah 0,018. Sehingga dosis toksik isoniazid untuk tikus 200 gr adalah 0,018 x 3500 mg = 63 mg. Rerata berat tikus yang digunakan pada penelitian ini adalah 100 gr. Dosis toksik untuk tikus dengan berat 100 gr adalah 31,5 mg dibulatkan menjadi 30 mg. Dosis isoniazid yang dipilih adalah isoniazid tablet sediaan 300 mg, hal ini dikarenakan pemberian peroral dimana kadar puncak dicapai dalam waktu 2 jam setelah pemberian oral Setiabudy, 2009, Isoniazid tabet digerus dan dilarutkan dalam 10 ml aquadest. Jadi dalam 1 ml larutan isoniazid terdapat 30 mg dan diberikan 1 kali sehari kepada tikus kontrol postif KII, K III, K IV dan K V.

1. Prosedur Penelitian

a. Tikus sebanyak 25 ekor, dikelompokkan dalam 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif, hanya yang diberi aquades. Kelompok II sebagai kontrol positif, diberikan INH dengan dosis 30 mgkgBB. Kelompok III adalah kelompok perlakuan coba dengan pemberian dosis kulit manggis dengan dosis 20 mg100gBB, kelompok IV dengan dosis kulit manggis sebanyak 40 mg100gBB, dan kelompok V dengan dosis kulit manggis sebanyak 80 mgkgBB. Kemudian selang 2 jam, kelompok III, IV dan V diberikan induksi isoniazid sebesar 30 mgkgBB. Masing −masing diberikan secara peroral satu kali sehari selama 14 hari; b. Setelah 14 hari, perlakuan diberhentikan; c. Selanjutnya tikus di anesthesia kemudian dilakukan euthanasia; d. Dilakukan pemeriksaan morfologi hepar dan ginjal secara mikroskopis: Organ hepar dan ginjal dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin −Eosin. Kemudian preparat histopatologi dikirim ke laboratorium Patologi Anatomi untuk dikonsultasikan dengan ahli patologi anatomi.Pengamatan mikroskopis dilakukan oleh peneliti sendiri. Gambaran kerusakan hepatosit tikus dilihat dengan melakukan pengamatan sediaan histopatologi menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x pada 5 lapangan pandang dimana setiap lapangan pandang diamati berupa degenerasi bengkak keruh yang terjadi pada hepatosit. Skala degenerasi bengkak keruh kemudian dihitung secara semikuantitatif dalam 5 lapang pandang berbeda. Berikut ini adalah skala penilaian Kawasaki 2009 dengan modifikasi: Tabel 1. Skor penilaian derajat degenerasi bengkak keruh. Tingkat Perubahan Skor Tidak ada hepatosit yang mengalami degenerasi bengkak keruh 10 hepatosit yang mengalami degenerasi bengkak keruh 1 10 – 33 hepatosit yang mengalami degenerasi bengkak keruh 2 34 – 66 hepatosit yang mengalami degenerasi bengkak keruh 3 67 – 100 hepatosit yang mengalami degenerasi bengkak keruh 4 Gambaran kerusakan tubulus proksimal ginjal mencit dilihat dengan melakukan pengamatan sediaan histopatologi menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x pada 10 lapang pandang, kerusakan tubulus proksimal ditandai dengan adanya sel yang nekrotik. Tabel 2. Skor penilaian derajat sel yang mengalami nekrotik. Tingkat Perubahan Skor Tidak ada sel yang nekrotik 10 sel yang mengalami nekrotik 1 10 – 33 sel yang mengalami nekrotik 2 34 – 66 sel yang mengalami nekrotik 3

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 40% KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

2 30 64

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

1 5 60

EFEK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) YANG DIEKSTRAKSI ETANOL 40% TERHADAP AKTIVITAS AST DAN ALT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ISONIAZID

2 10 69

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 26 71

Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dalam Mencegah Kerusakan Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Gentamisin.

0 1 5

Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Histopatologi Pankreas Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley yang diberi Paparan Gelombang Elektromagnetik Handphone

0 0 7