Penurunan Bobot Badan TINJAUAN PUSTAKA
Stres selama pengangkutan dapat mengakibatkan penurunan kandungan glikogen otot, penurunan persentase karkas, luka memar, kekurangan oksigen dan
pengeluaran darah yang kurang sempurna pada saat pemotongan. Didapatkan informasi dari RPHTPH, bahwa pengaruh stres yang sedikit saja dapat
mempengaruhi bobot badan, dalam hal ini adalah akibat transportasi. Transportasi yang dilakukan terhadap ternak sapi potong di bawah dua jam saja sudah
menyebabkan penurunan bobot badan sapi tersebut, apalagi transportasi tanpa perawatan sama sekali ketika pengangkutan dilakukan Karina, 2007.
Bambang 2000 menyatakan bahwa ternak sapi yang mengalami suhu tinggi akan
mengalami stres berat dan gagal di dalam mengatur panas tubuh. Selain itu, suhu yang tinggi juga berpengaruh besar terhadap konsumsi pakan yang masuk baik
volume maupun porsi nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Pada saat menghadapi suhu tinggi semacam ini dan pada kondisi persediaan pakan hijau
menjadi kering, umunnya berat badan ternak sapi menurun. Akan tetapi, jenis sapi Ongole relatif lebih bisa bertahan, karena adaptasi cukup baik bila dibandingkan
dengan bangsa-bangsa sapi yang berasal dari daerah sedang subtropis. Karina 2007 menyatakan bahwa penyebab utama penurunan bobot badan ternak
adalah faktor stres yang salah satunya adalah kelelahan atau gerakan yang berlebihan dimana semakin lama perjalanan atau transportasi ternak maka secara
otomatis jumlah gerakan akan lebih besar dan tingkat kelelahan akan semakin besar juga. Selain itu, penyusutan bobot badan dapat diakibatkan oleh adanya
cairan pada tubuh dan otot ternak.