F. Teknik Analisis Data
Setelah semua data-data yang berkaitan dengan penelitian diperoleh, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengolahan data dan analisa
data. Menurut Suharsimi 2002:136 analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus uji wilcoxon.
Alasan peneliti menggunakan uji Wilcoxon karena subjek penelitian kurang dari 25, distribusi datanya dianggap tidak normal. Maka statistik yang
digunakan adalah nonparametrik dengan menggunakan Wilcoxon Matched Pairs Test. Penelitian ini akan menguji Pretest dan posttest antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, dengan demikian peneliti dapat melihat perbedaan nilai antara pretest dan posttest melalui uji Wilcoxon ini.
Pelaksanaan uji Wilcoxon untuk menganalisis kedua data yang berpasangan tersebut, dilakukan dengan menggunakan analisis uji melalui bantuan
program SPSS Statistical Package for Social Science16. Adapun rumus uji Wilcoxon ini adalah sebagai berikut Sudjana 2005:273:
Z =
Keterangan : Z
: Uji Wilcoxon T
: Total Jenjang selisih terkecil antara nilai pretest dan posttest N
: Jumlah data sampel
Sedangkan kaidah pengambilan keputusan terhadap hipotesis dengan analisis data uji wilcoxon ini dilakukan dengan berdasarakan angka probabilitas, dasar
pengambilan keputusan yakni:
Jika probabilitas sig. 0,05, maka Ha diterima Jika probabilitas sig. 0,05, maka Ha ditolak
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandar lampung diperoleh kesimpulan statistik dan kesimpulan penelitian
sebagai berikut:
1. Kesimpulan Statistik
Berdasarkan hasil pretest keterampilan belajar siswa dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VII SMP Negeri
22 Bandar Lampung tahun pelajaran 20142015. Hal ini terbukti dari hasil analisis data dengan menggunakan uji wilcoxon, dimana nilai probabilitas
pada kelompok eksperimen diperoleh sebesar 0.005 sig. 0.05 sehingga Ha
1
diterima dan Ho
1
ditolak, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh angka probabilitas sebesar 0.465 pada Asymp. Sig 2-tailed hal
ini menunjukkan bahwa angka probabilitas sig. 0,05 sehingga Ha
2
ditolak dan Ho
2
diterima.
Hal ini berarti bahwa terdapat peningkatan keterampilan belajar yang signifikan pada kelompok eksperimen setelah diberi layanan bimbingan
kelompok, dan tidak terdapat peningkatan keterampilan belajar yang
signifikan pada kelompok kontrol yang tanpa diberi layanan bimbingan kelompok, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan layanan
bimbingan kelompok dapat meningkatkan keterampilan belajar siswa kelas VII SMP 22 Negeri Bandar Lampung.
2. Kesimpulan Penelitian
Layanan bimbingan kelompok meningkatkan keterampilan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung. Hal ini ditunjukkan dari
adanya perkembangan skor keterampilan belajar secara signifikan pada kelompok eksperimen setelah diberi layanan bimbingan kelompok.
B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diperoleh berkenaan dengan peningkatan keterampilan belajar menggunakan layanan bimbingan
kelompok pada siswa kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung, maka dengan ini penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1. Kepada siswa SMP Negeri 22 Bandar Lampung hendaknya mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan keterampilan
belajar, serta keterampilan manajemen pribadi, dan juga keterampilan kerja sama tim untuk mendukung terjadinya peningkatan pembelajaran
dan prestasi belajar siswa di dekolah. 2. Kepada guru bimbingan dan konseling hendaknya mengadakan kegiatan
layanan bimbingan kelompok secara rutin karena hal ini dapat membantu