Uji Reabilitas Teknik Pengujian Instrumen
1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model reghresi memenuhi asumsi normalitas 2
Jika data menyebar jauh dari dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis, maka model regresi tidak memenuhi asaumsi normalitas.
2. Uji Heteroskedasitas:
Heteroskedasitas diuji dari scatter plot, jika tidak ada pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedasitas dan jika tidak ada pola yang jelas aserta
titik titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi Heteroskedasitas
3. Uji Autokorelasi
Mendeteksi adanya gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai Durbin- Watson . Asumsi penggunaan analisis Durbin- Watson ini jika digunakan
untuk Autokeralsi tingkat pertama dan model regresi yang ada mempunyai intercept konstanta serta tidak terdapat variabel lagi.
4. Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi adanya Multikolinearitas diketahui dari nilai VIF setiap predictor. Jika nilai VIF predictor tidak melebihi 10, maka dapat dikatakan
bahwa data kita terbebas dari persoalan multikolineritas. 5.
Analisis Korelasi Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel-variabel
bebas yaitu budaya organisasi dan kepemimpinan , baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja
pegawai.
r =
Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah nilai korelasi Product Moment sbb:
xy
√ + +
Muhidin dan Abdurahman 2007 :128
Dimana :
=
Koefisien korelasi pearson’s product moment
hubungan variabel X terhadap Y
n = Banyaknya sampel
X = Jumlah skor pertanyaan terhadap variabel X
Y = Jumlah skor pertanyaan terhadap variabel Y
Untuk mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat keeratan hubungan antara variabel X dan Variabel Y. Secara sederhana dapat diterangkan
berdasarkan tabel nilai koefisien dari Guilford Emperical Rulesi berikut
Tabel 3.3. Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X dan Y Nilai Korelasi
Keterangan
0,00 - 0,20 0,20 - 0,40
0,40 - 0,70 0,70 - 0,90
0,90 - 1,00 Hubungan sangat lemah diabaikan, dianggap tidak ada
Hubungan rendah Hubungan sedang Hubungan
kuattinggi Hubungan sangat kuattinggi
Sumber : Muhidin dan Abdurahman 2007:128