Mekanisme Gadai Emas Syariah

5. Shigat, Ijab, Qabul Kesepakatan antara rahin dan murtahin dalam melakukan transaksi gadai. 37 Adapun syarat-syarat yang diberlakukan bank syariah dalam produk gadai emasnya kepada nasabah atau murtahin, diantaranya adalah sebagai berikut: a Para pihak yang terlibat hukum mukkallaf berdasarkan lafadz ijab dan qabul sigah yang jelas. b Harta yang dijadikan agunan al-Marhun mempunyai nilai jual yang baik sehingga dapat untuk mencukupi untuk pelunasan kembali pinjaman atau utang milik sah nasabah arrahin atau tidak terkait dengan orang lain, dapat dimanfaatkan jelas dan tertentu bukan barang haram, sesuai kriteria syariah, utuh tidak tersebar di beberapa tempat serta dapat diserahkan baik materialnya fisik maupun manfaatnya. c Utang al-Marhun bih merupakan hak yang wajib dikembangkan kepada bank al-Murtahin yang jelas dan tertentu baik jumlah maupun rencana pengembalian. 38

4. Manfaat dan Keuntungan Gadai Emas Syariah

1. Manfaat Gadai Emas 37 Adrian Sutedi, Hukum Gadai Syariah, hal 27. 38 Abdul Ghofur Anshori, Gadai Syariah di Indonesia: Konsep, Implementasi dan Institusionalisasi, hal 130. Manfaat yang dapat diambil oleh bank dari prinsip ar-rahn adalah sebagai berikut: a. Menjaga kemungkinan nasabah untuk lalai untuk lalai atau bermain-main dengan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank. b. Memberikan keamanan bagi semua penabung dan pemegang deposito bahwa dananya tidak akan hilang begitu saja jika nasabah peminjam ingkar janji karena ada suatu aset atau barang marhum yang dipegang oleh bank. c. Jika rahn diterapkan dalam mekanisme pegadaiaan atau gadai, sudah barang tertentu akan sangat membantu saudara kita yang kesulitan dana, terutama di daerah-daerah. d. Adapun manfaat yang langsung di dapat oleh bank adalah biaya- biaya konkret yang harus dibayar oleh nasabah untuk pemeliharaan dan keamanan aset tersebut. Jika penahanan aset berdasarkan fidusia penahanan barang bergerak maupun tidak bergerak sebagai jaminan pembayaran, nasabah juga harus membayar biaya asuransi yang besarnya sesuai dengan yang berlaku secara umum. 39 2. Keuntungan Gadai Emas 39 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, Jakarta:Gema Insani, 2001, Cet.1 hal 130. Gadai emas syariah Qardh beragun Emas memiliki sejumlah keuntungan, keuntungan gadai emas syariah yang bisa kita dapatkan di antaranya adalah: a. Gadai emas syariah tidak menerapkan keuntungan yang lebih dalam kegiatan akad bagi hasil, karena produk gadai ini diciptakan untuk menolong orang yang kesulitan dana dalam jangka pendek. Nasabah hanya diwajibkan melunasi pinjaman dengan jumlah yang sama alias tidak dikenakan biaya modal, namun dikenakan biaya sewa penitipan dan pemeliharaan emas yang dijadikan barang jaminan. b. Gadai emas syariah tidak mengandung unsur riba, seperti bunga pinjaman, sehingga produk ini benar-benar mencermikan semangat tolong menolong semangat tolong menolong sesama yang sedang mengalami kesulitan keuangan jangka pendek. c. Gadai emas syariah tergolong jenis pembiayaan yang likuid mudah dicairkan. Bagi nasabah yang membutuhkan pinjaman cepat dan mudah, produk gadai emas syariah dapat dijadikan pilihan. d. Prosedur gadai emas syariah tergolong mudah dan tidak berbelit- belit. e. Gadai emas syariah tergolong aman bagi bank pemberi pinjaman sebab emas memiliki nilai yang relatif stabil dibandingkan dengan barang jaminan lainnya. 40

C. Bank Syariah 1. Pengertian Bank Syariah

Kata bank dari kata banque dalam bahasa Prancis, dan dari banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti atau lemari atau bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya. Istilah lain yang digunakan untuk sebutan Bank Islam adalah Bank Syariah. Secara akademik, istilah Islam dan Syariah memang mempunyai pengertian yang berbeda. Namun secara teknis untuk penyebutan Bank Islam dan Bank Syariah mempunyai pengertian yang sama. Menurut ensiklopedia Islam, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalul lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip- prinsip Syariat Islam. Berdasarkan rumusan tersebut, Bank Islam berarti bank yang tata cara beroperasinya didasarkan pada tata cara bermuamalat secara Islam, yakni mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan Al-Hadis. Sedangkan 40 http:www.bisnisemas1.comkeuntungan-gadai-emas-syariah.htm, di akses melaui internet pada hari jumat pukul 21.30.wib pengertian “muamalat adalah ketentuan-ketentuan yang mengatuur hubungan manusia dengan manusia, baik hubungan pribadi maupun antara perorangan dengan masyarakat. Muamalah ini meliputi bidang kegiatan jual-beli ba’e, bunga riba, piutang qoroah, gadai rohan, memindahkan utang hawalah, bagi untung dalam perdagangan qiro’ah, jaminan dhomah, persekutuan syirqoh, persewaan dan perburuhan ijarah. Di dalam operasionalnya Bank Islam harus mengikuti dan atau berpedoman kepada praktik-praktik usaha yang dilakukan di zaman Rasulullah, bentuk-bentuk usaha baru sebagai hasil ijtihad para ulama atau cendekiawan Muslim yang tidak menyimpang dari ketentuan Al-Quran dan Hadits. 41 Dalam Al-Qur’an, istilah bank tidak disebutkan secara eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas, seperti zakat, shadaqah, ghanimah rampasan perang, bai’ jual beli, dayn utang dagang, maal harta dan sebagainya, yang memiliki fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagangan utamanya. Kegiatan usaha bank akan selalu berkait dengan komoditas antara lain: 41 Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait:BAMI, Takaful dan Pasar Modal Syariah di Indonesia, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2004, Cet-4 hal.5-6