Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok

(1)

Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA

TERHADAP PENDIDIKAN ANAK

DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK

TUGAS AKHIR

HOTMA K. SIPAYUNG

052407080

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(2)

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK

DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai Ahli Madya

HOTMA K. SIPAYUNG 052407080

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(3)

PERSETUJUAN

Judul : HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN

ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKAN

ANAK DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : HOTMA K. SIPAYUNG

Nomor Induk Mahasiswa : 052407080

Program Studi : D3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas :MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2008

Diketahui/ Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Saib Suwilo, M. Sc.

NIP. 131796149 NIP. 131273470


(4)

PERNYATAAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA

TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2008

HOTMA K. SIPAYUNG 052407080


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, karena dengan kasih dan penyertaannNyalah kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dr. Sutarman, M.Sc. dan Dra. Sinek Malem Pinem selaku dosen pembimbing saya pada penyelesaian Tugas Akhir ini yang memberikan panduan dan kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Dr. Saib Suwilo, M.Sc. dan Drs. Henri Rani Sitepu, M. Si., Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen FMIPA USU, dan rekan-rekan kuliah khususnya STAT C. Tidak terlupakan Papa (Pdt. J. Sipayung), Mama (R. Saragih), adik-adikku (Kiris, Ruth, Jansen dan Besri) dan seluruh keluarga yang selama ini memberikan motivasi dan doa selama penulis mengerjakan Tugas Akhir ini. Akhirnya tidak terlupakan sahabat terbaikku ( Hanna, Lena, dan Fransiska), Pemuda GKPS P. Bulan (terkhusus untuk K’ Reni dan Lenni), dan Tommi (yang telah mendukung dan memberikan semangat dalam mengerjakan Tugas Akhir ini) terima kasih atas Doa dan dukungannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati.


(6)

DAFTAR ISI

PESETUJUAN iii

PERNYATAAN iv

PENGHARGAN v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang 1

1.2Identitas Masalah 4

1.3Batasan Masalah 4

1.4Tujuan Penelitian 4

1.5Metode Penelitian 5

1.6Lokasi dan Waktu Pendataan 6

1.7Sistematika Penulisan 6

1.8Tinjauan Pustaka 7

BAB 2 LANDASAN TEORI 7

2.1 Statistik dan Statistika 9

2.2 Data Statistika 9

2.3 Populasi dan Sampel 10

2.4 Hipotesa 10

2.5 Metode Analisa 12

2.6 Uji Chi-Kuadrat 13

BAB 3 SEJARAH SINGKAT KECAMATAN NAGA DOLOK 24

3.1 Zaman Kerajaan Nagur (500-1295) 24

3.2 Zaman Menentang Kolonial Belanda (1865-1907) 25

3.3 Masa Penjajahan Belanda (1907-1941) 26


(7)

3.5 Letak Geografis 29

3.6 Kependudukan 29

BAB 4 PEMBAHASAN 37

4.1 Analisa Univariat 37

4.2 Analisa Bivariat 40

4.3 Evaluasi 50

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 52

5.1 Mengenal Microsoft Excel 2003 52

5.2 Memulai Excel 2003 53

5.3 Cara Kerja Excel 2003 54

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 69

6.1 Kesimpulan 69

6.2 Saran 70

DAFTAR PUSTAKA 71


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Kontingensi

Tabel 2 Daftar Kontingensi bxk dari Frekuensi yang Diharapkan Tabel 3.6.1.1 Banyaknya SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008 Tabel 3.6.1.2 Banyaknya Murid SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008 Tabel 3.6.1.3 Banyaknya Guru SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008 Tabel 3.6.2.1 Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008

Tabel 3.6.2.2 Banyaknya Tenaga Medis Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008

Tabel 3.6.3.1 Besarnya Pokok Penetapan dan Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan(PBB) Menurut Desa Tahun 2008

Tabel 3.6.3.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kecamatan Naga Dolok Tabel 4.1.1 Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orangtua Tabel 4.1.2 Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orangtua Tabel 4.1.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Anak

Tabel 4.1.4 Hubungan Pendapan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Tabel 4.2.1 Daftar Frekuensi yang Diharapkan


(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Balakang

Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia dengan maksud membantu peserta didik mencapai kedewasaan. Di sisi lain, pendidikan adalah suatu upaya menuju ke arah perbaikan hidup dan kehidupan manusia yang lebih baik. Untuk itu pendidikan berlangsung tanpa awal dan akhir, atau tanpa ada batas ruang dan waktu tertentu sepanjang hayat. Istilah lain disebut life long education (pendidikan sepanjang hidup).

Sumberdaya manusia khususnya pendidikan haruslah disadari oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Adapun kegunaan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan kehidupan ekonomi di masa yang akan datang. Perlu disadari bahwa tingkat pendidikan sangat erat kaitannya dengan biaya pendidikan, fasilitas pendidikan dan faktor lain yang berhubungan dengan pendidikan tersebut. Namun hal yang paling penting yang mempengaruhi pendidikan di suatu keluarga adalah tingkat pendapatan.

Saat sekarang ini biaya pendidikan sangat tinggi, hal tersebut mengakibatkan masyarakat khususnya keluarga yang kurang mampu sangat kesulitan untuk meningkatkan mutu pendidikan anak-anaknya. Akibat kekurangmampuan keluarga


(10)

dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka tingkat kesejahteraan keluarga tersebut kurang baik.

Kualitas pendidikan pada suatu negara, daerah, bahkan keluarga menunjukkan bagaimana kelangsungan hidup dimasa yang akan datang. Kualitas pendidikan yang sangat baik akan menghasilkan kesejahteraan keluarga yang baik. Sedangkan kualitas pendidikan yang kurang baik akan menghasilkan kesejahteraan keluarga yang kurang baik pula.

Berdasarkan UUD 1945 alinea IV yang bunyinya “….mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia….” ini menyiratkan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini berarti bahwa yang berupaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang paling utama adalah negara atau pemerintah.Baik upaya melalui pendidikan ataupun pelatihan, upaya ini merupakan sarana penting untuk mengembangkan prestasi warga negara dan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik, disamping itu juga memberikan alternatif yang tepat untuk mengatasi masalah hidup dan kehidupan mereka.

Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan mutu pendidikan, diantaranya adalah : pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, juga peningkatan kualitas manajemen sekolah. Karena pentingnya pendidikan, maka pemerintah juga mewajibkan masyarakat untuk mengikuti pendidikan minimal 9 tahun.


(11)

Sehubungan dengan program pemerintah yang mencanangkan program “ Wajib Belajar 9 tahun”, maka diperlukan pihak-pihak yang mampu menindaklanjuti program tersebut. Untuk mengetahui persentase tingkat respon masyarakat atas program tersebut, maka sangat diperlukan berbagai jenis data dimana data tersebut langsung ditanyakan kepada penduduk langsung.

Namun masih banyak masalah yang terjadi di Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan, seperti:

• Masih banyak anak usia sekolah yang belum dapat menikmati pendidikan

dasar 9 tahun (masih dibawah 80%, dari anak usia sekolah 7-12 tahun).

• Tidak meratanya penyebaran sarana dan prasarana pendidikan/sekolah.

• Tidak seragamnya dan masih rendahnya mutu pendidikan disetiap jenjang

sekolah. Salah satu indikatornya, misalnya tingkat kelulusan UAN masih rendah. Dari yang lulus, nilai UAN yang diperoleh siswa juga masih rendah.

• Masih sedikit sekolah yang mempunyai komputer dan internet, dan jika ada

penggunanya masih kurang optimal.

Kendala pendidikan tersebut diantaranya disebabkan oleh faktor geografis (kondisi alam, penduduk yang sebagian besar tinggal di pedesaan, bahkan terpencil, sehingga sulit dijangkau transportasi dan komunikasi), dan faktor sosial ekonomi (rendahnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak karena masalah kesejahteraan hidup), juga rendahnya mutu SDM.


(12)

Oleh karena itu, penulis ingin meneliti ke Desa Naga Dolok yang terdapat di Kecamatan Tapian Dolok. Daerah ini berada di Kabupaten Simalungun. Dan daerah ini masih kelihatan kurang memperdulikan pendidikan di daerahnya oleh karena masih kuatnya adat dari nenek moyang terdahulu.

Dari uraian diatas maka penulis memilih judul HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK.

1.2.Identifikasi Masalah

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak di Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian yang akan dibuat tidak menyimpang dari sasaran yang telah ditentukan, maka dibuatlah batasan masalah yang akan menganalisa hubungan tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak di Kecamatan Tapian Dolok.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah tingkat pendapatan orangtua sangat berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak di Kecamatan Tapian Dolok.


(13)

2. Apa yang mengakibatkan kurangnya kepedulian masyarakat di Kecamatan Tapian Dolok khususnya di Desa Naga Dolok.

1.5. Metode Penelitian

Untuk memperlancar penyusunan tugas akhir ini, penulis membutuhkan data yang relevan dan akurat.

1.5.1 Metode Kepustakaan ( Study Literature )

Dalam metode ini, pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku atau literatur yang di dapatkan dari perkuliahan, perpustakaan, internet, dll.

1.5.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data sekunder tersebut didapatkan dengan menyebarkan angket di Kecamatan Tapian Dolok.

1.5.3 Metode Analisa

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka haruslah diketahui dan ditetapkan metode penyelesaian masalah yang akan di teliti. Untuk mengetahui bagaimana


(14)

sebenarnaya hubungan pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak, maka penulis menetapkan metode Chi-Kuadrat untuk mengolah data yang telah didapatkan.

1.6. Lokasi dan Waktu Pendataan

Adapun lokasi pendataan dilakukan di Kecamatan Tapian Dolok, dan tepatnya di Desa Naga Dolok. Waktu pengambilan data dilakukan tanggal 31 Maret 2008 s/d 5 April 2008.

1.7. Sistematika Penulisan

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, lokasi dan waktu pendataan, sistematika penulisan dan tinjauan pustaka.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian statistika, hipotesa, analisa yang digunakan dan Chi-Kuadrat.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT KECAMATAN TAPIAN DOLOK

Bab ini menceritakan bagaimana sejarah dari Kecamatan Tapian Dolok mulai dari masa penjajahan sampai pada saat ini. Selain itu terdapat keterangan dari berbagai sektor yang ada di kecamatan tersebut.


(15)

BAB 4 : PEMBAHASAN

Pada bab ini terdapat proses menganalisa data sehingga didapatkan suatu kesimpulan.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan cara mengolah data dari system yang akan dipakai.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang akan menyimpulkan permasalahan yang telah dibahas serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapatkan.

DAFTAR PUSTAKA

1.8.Tinjauan Pustaka

Danapriatna Nana, Setiawan Rony”Pengantar Statistika”

Uji Chi-Kuadrat berguna untuk menguji apakah ada perbedaan yang nyata antara data yang diamati dengan data berdasarkan hopotesis nol (H0). Untuk dapat membandingkan antara data yang diamati dengan data yang diharapkan, maka perlu ditentukan beberapa nilai data yang diharapkan untuk tiap kategori berdasarkan H0. Teknik X 2 adalah untuk menguji apakah frekuensi data yang diamati (observasi) cukup mendekati frekuensi data yang diharapkan menurut H0.


(16)

Syamsudin. Drs”Pendidikan dan Masyarakat”

Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang berkesinambungan dan integral. Oleh karena itu, pendidikan haruslah merupakan proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mengarahkan dan mengembangkan berbagai tujuan anggota masyarakat. Hubungan antara pendidikan dan persoalan-persoalan sosial terasa sangat penting mengingat semakin rumitnya kehidupan masyarakat sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi, sehingga mendorong masyarakat untuk merumuskan kembali pengertian dan hakikat masyarakat itu.

Gafur Abdul. 2005.

Didalam UUD 1945 menyiratkan bahwa salah satu tujuan bernegara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini berarti bahwa yang berupaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang paling utama bertanggung jawab adalah Negara atau pemerintah.


(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Statistik dan Statistika

Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaraan statistik. Biasanya data yang didapatkan dinyatakan dan dicatat dalam bentuk bilangan atau angka-angka. Dimana, angka-angka tersebut disajikan dalam benntuk daftar atau tabel yang sering disertai dengan gambar-gambar yang disebut diagram atau grafik.

Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif.

2.2Data Statistika

Informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi disebut data atau lengkapnya disebut data statistik. Dalam penelitian ada 2 (dua) bentuk data yang diperoleh dan digunakan, antara lain sbb:


(18)

a) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan yang harganya berubah-ubah atau bersifat variabel.

b) Data kualitatif adalah data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas objek yang dipelajari.

2.3Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun objek lainnya. Dalam penelitian, populasi paling erat hubungannya dengan masalah yang ingin dipelajari. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kecamatan Tapian Dolok.

Sedangkan sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu desa yang termasuk ke Kecamatan Tapian Dolok yaitu Desa Naga Dolok.

2.4Hipotesa

2.4.1 Pengertian Hipotesa

Hipotesa mempunyai banyak pengertian, namun dari beberapa pengertian yang didapatkan maka keseluruh pengertian tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

1. Suatu dugaan atau jawaban terhadap permasalahan yang sifatnya sementara (artinya belum tentu benar / salahnya).


(19)

2. Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya.

2.4.2 Macam-macam hipotesis a. Hipotesis nol ( null hypothesis )

Hipotesis nol (H0) adalah suatu hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak dalam proses pengujian hipotesis. Hipotesis ini umumnya mengandung kata kunci sama dengan (=).

b. Hipotesis alternatif ( alternative hypothesis )

Hipotesis alternatif (Ha) adalah suatu hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti atau hipotesis penelitian yang merupakan lawan dari hopotesis nol dan diharapkan diterima dalam proses pengujian hipotesis. Hipotesis ini dapat berupa ≠, >, <.

Secara umum ada 3 model matematis pengujian hipotesis, yaitu (contoh kasus untuk pengujian rata-rata):

 Uji dua arah: H0: 1= 2 lawan Ha: 1≠ 2

 Uji satu arah: H0: 1= 2 lawan Ha: 1> 2

 Uji satu arah: H0: 1= 2 lawan Ha: 1< 2

2.4.3 Langkah-langkah Pengujian Hipotesis

Ada 6 langkah standar dalam proses pengujian hipotesis, yakni sebagai berikut: 1. Menetapkan hopotesis nol dan alternatifnya (Ho dan Ha).


(20)

2. Menetapkan taraf nyata ( ) atau tingkat kesalahan. Umumnya digunakan 5% (0.05) atau 1% (0.01). Jika = 0.05 (5%) berarti selang kepercayaannya 95% dan jika = 1% artinya selang kepercayaan 99%. Berdasarkan ( ) kemudian dicari nilai tabel yang sesuai dengan masing-masing alat uji (analisis).

3. Menetapkan kriteria uji. Penetapan kriteria uji tergantung pada pemilihan hipotesis alternatif (satu arah atau dua arah) dan jenis analisis. Umumnya jika memakai uji satu arah nilai tabelnya menggunakan satu , tetapi jika dua arah ( )nya dibagi dua ( /2).

4. Melakukan perhitungan statistik disesuaikan dengan jenis analisis yang dipilih. 5. Pengambilan keputusan dengan mengacu pada kriteria uji dan hasil

perhitungan pada langkah 4.

6. Penarikan kesimpulan berdasarkan langkah 5 dan langkah 1.

2.5Metode Analisa

2.5.1 Analisa Univariat

Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing independen dan variabel dependen.

2.5.2 Analisa Bivariat

Hipotesa yang diuji biasanya adalah kelompok itu berbeda dalam ciri khas tertentu, dengan demikian perbedaan itu berhubungan dengan frekuensi relatif masuknya anggota-anggota kelompok kedalam beberapa kategori.


(21)

Untuk menguji hipotesa ini kita menghitung banyak kasus dari masing-masing kelompok yang termasuk dalam berbagai kategori dan membandingkan proporsi dari kasus-kasus dari satu kelompok dalam berbagai kategori dengan proporsi kasus dari kelompok yang lain. Dalam analisa ini digunakan hipotesa Chi-Kuadrat.

2.6 Uji Chi-Kuadrat

Untuk mendapatkan hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan digunakan metode penyelesaian yang tepat. Untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat pendapatan terhadap pendidikan anak di Kecamatan Tapian Dolok, maka penulis menggunakan metode Chi-Kuadrat.

Chi-Kuadrat digunakan untuk menguji kebebasan antara dua variabel (sampel) yang disusun dalam tabel baris kali kolom atau menguji keselarasan, dimana pengujian dilakukan untuk memeriksa ketergantungan dan homogenitas apakah data sebuah sampel yang diambil menunjang hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal sampel tersebut mengikuti suatu distribusi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, uji ini dapat juga disebut uji keselarasan, karena untuk menguji apakah sebuah sampel selaras dengan salah satu distribusi teoritis ( seperti distribusi normal, binomial, dll ).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Chi-Kuadrat, yaitu:

1. Chi-Kuadrat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk frekuensi 2. Chi-Kuadrat tidak dapat digunakan untuk menentukan besar atau kecilnya

korelasi dari variabel-variabel yang dianalisa

3. Chi-Kuadrat pada dasarnya belum dapat menghasilkan kesimpulan yang memuaskan


(22)

4. Chi-Kuadrat cocok digunakan untuk data kategorik, data diskrit atau data nominal

Cara memberiakan interpretasi terhadap Chi-Kuadrat adalah dengan menentuakan df (degree of freedom) atau db (derajat bebas). Setelah itu berkonsultasi tabel harga kritik Chi-Kuadrat, akhirnya mengambil kesimpulan dengan ketentuan:

1. Bila harga Chi-Kuadrat ( X2 ) sama atau lebih besar dari tabel Chi-Kuadrat maka hipotesa nol ( H0 ) ditolak dan hipotaesa alternatif ( Ha ) diterima

2. Bila harga Chi-Kuadrat ( X2 ) sama atau lebih kecil dari tabel Chi-Kuadrat maka hipotesa nol ( H0 ) diterima dan hipotaesa alternatif ( Ha ) ditolak

Ada beberapa persoalan yang dapat diselesaikan dengan mengambil manfaat dari Chi-Kuadrat diantaranya adalah:

1. Uji Independen antara Dua Faktor

Secara umum untuk menguji independen antara dua faktor dijelaskan sebagai berikut: misalkan diambil sampel acak berukuran n, dan tiap pengamatan tunggal diduga terjadi karena adanya dua macam faktor I dan faktor II. Faktor I terbagi atas b taraf atau tingkatan dan faktor II terbagi atas k taraf. Banyak pengamatan yang terjadi ke-I faktor ke-I ( I = 1, 2, …,b ) dan taraf ke-j faktor ke-II ( j = 1, 2, …,k ) akan dinyatakan dengan Oij. Hasilnya dapat dicatat dalam sebuah daftar kontingensi b x k. Pasangan hipotesis yang akan diuji berdasarkan data dengan memakai penyesuaian persyaratan data yang diuji sbb:

H0 :Kedua faktor bebas statistik H1 : Kedua faktor tidak bebas statistik


(23)

Tabel yang disajikan akan dianalisis untuk setiap sel yang diperlukan kemudian dibentuk tabel kontingensi. Data tabel tersebut diatas agar dapat dicari hubungan antara faktor-faktor dengan menggunakan statistik uji Chi-Kuadrat.

Pengujian eksak sukar digunakan, karena disini hanya dijelaskan pengujian yang bersifat pendekatan. Untuk ini diperlukan frekuensi teoritik atau banyak gejala yang diharapkan terjadi yang disini akan dinyatakan dengan Eij.

Rumusnya adalah sbb:

Eij = n xn ni0 0j

Eij = banyak data teoritik ( banyak gejala diharapkan terjadi ) nio = jumlah baris ke-i

noj = jumlah baris ke-j n = total jumlah data

Dengan demikian misalnya didapat nilai dari teoritik masing-masing data:

E11 =

n xn n10 01

; E12 =

n xn n10 02

E21 =

n xn n20 01

; E22 =

n xn n20 02

Dst….

Jelas bahwa n = n10 + n20 + …+ nb0 = n01 + n02 + … + n0k


(24)

X2 =

=

k

j

i, 1 ij ij ij

E E

O )2

( −

Dimana:

Oij = Jumlah observasi untuk kasus-kasus yang di kategorikan dalam baris ke-I pada kolom ke-j

Eij = Banyak kasus yang diharapakan di bawah Ho untuk dikategorikan dalam baris ke-i pada kolom ke-j

Dengan kriteria pengujian sbb:

Jika X2hitung≥ X2tabel , maka Ho ditolak Jika X2hitung ≤ X2tabel , maka Ho diterima

Dalam taraf nyata = 0,05 dan derajat kebebasan ( dk ) untuk distribusi Chi-Kuadrat adalah ( b-1)(k-1), dalam hal yang lainnya kita terima hopotesis H0.

2. Koefisien Kontingensi

Kegunaan teknik koefisien kontingensi yang diberi simbol C, adalah untuk mencari atau menghitung keeratan hubungan antara dua variabel yang mempunyai gejala ordinal ( kategori ), paling tidak berjenis nominal.

Cara kerja atau perhitungan koefisien kontingensi sangatlah mudah jika nilai Chi-Kuadrat sudah diketahui. Oleh karena itu, biasanya para peneliti menghitung harga koefisien kontingensi setelah menemukan harga Chi-Kuadrat. Fleksibilitas


(25)

rumusan ini adalah tidak terbatas pada berapa banyaknya kategori-kategori pada sel-sel petak atau tabel Chi-Kuadrat. Tes signifikansi yang digunakan tetap menggunakan tabel kritik Chi-Kuadrat, dengan derajat kebebasan ( db ) sama dengan jumlah kolom dikurangi satu dikalikan dengan jumlah baris dikurangi satu ( b-1) (k-1). Rumus untuk menghitung koefisien kontingensi adalah:

C =

n

hitung hitung

+ 2

2 χ

χ

Dimana :

C = Koefisien kontingensi

X2hitung = Nilai dari Chi-Kuadrat hitung n = ukuran jumlah data

3. Metode Analisa

Dalam penelitian ini dilakukan metode analisis kuantitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Langkah 1:

Pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan mengadakan penelitian pada penduduk yang ada di Kecamatan Tapian Dolok yaitu di Desa Naga Dolok.

Langkah 2:


(26)

Langkah 3:

Dari data yang dianalisis maka dapat dibentuk daftar kontingensi frekuensi yang diamati seperti di bawah ini:

Tabel 1. Daftar Kontingensi

FAKTOR II ( K TARAF ) JUMLAH

1 2 K

F AK T O R I ( B T ARAF )

1 O11 O12 … O1k n10

2 O21 O22 … O2K n20

: : : :

B OB1 OB2 … OBK nB0

JUMLAH n01 n02 … n0K N

Dimana: faktor I dan faktor II adalah faktor-faktor yang membentuk daftar kontingensi dengan b dan k kolom. Nij adalah yang diamati.

i = 1, 2, 3, …, b j = 1, 2, 3, …,k

Langkah 4:

Tentukan frekuensi yang diharapkan dari frekuensi yang diamati dengan rumus:

Eij = n

xn ni0 ij


(27)

Dimana :

Eij = Frekuensi yang diharapkan pada kolomm ke-j baris ke-i nio = Jumlah baris ke-i

noj = Jumlah kolom ke-j

n = Jumlah seluruh kasus (total jumlah data )

Dari rumus diatas dapat disusun tabel kontingensi dari frekuensi yang diharapkan.

Tabel 2. Daftar Kontingensi bxk dari Frekuensi yang Diharapkan

FAKTOR II ( K TARAF ) JUMLAH

1 2 K

F

AK

T

O

R I

( B

T

ARAF

)

1 E11 E12 … E1k n10

2 E21 E22 … E2K n20

: : : :

B EB1 EB2 … EBK nB0

JUMLAH n01 n02 … n0K N

Dengan dibentuknya daftar frekuensi yang diamati dan daftar frekuensi yang diharapkan maka dapat ditentukan harga X 2.

Langkah 5:

Untuk menghitung harga Chi-Kuadrat, perlu diperhatikan kriteria sebagai berikut: 1. Tidak boleh menggunakan data kurang dari 20


(28)

2. Frekuensi teoritis ( Eij ) minimum harus 5 setiap kotak, sebab X2 hanya berlaku apabila Eij ≥ 5. Dengan kata lain apabila Eij < 5 maka X2 terhadap data tidak dapat dipertanggungjawabkan. Untuk tabel dua baris dan dua kolom dan untuk tabel lebih dari 2 X 2 sebelum menghitung X2 perlu diperhatikan dahulu Eij pada setiap kotak dalam tabel. Jika syarat tidak dipenuhi maka beberapa kolom atau baris perlu dibangun

3. Setiap kotak tidak boleh mempunyai frekuensi kurang dari satu

Setelah kriteria-kriteria diatas dipenuhi maka harga X2 dapat dihitung dengan rumus:

X2=

=

n

j

i, 1 ij ij ij

E E

O )2

( −

Untuk menguji apakah harga X2 dianggap berarti pada suatu level of significant tertentu harus diketahui nilai kritis dari X2 dengan menggunakan daftar pencarian harga Chi-Kuadrat yang dibandingkan dengan nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan. Dengan membaca nilai Chi-Kuadrat yang tepat harus terlebih dahulu dipilih confidence coefficient yang akan dipakai dan degree of freedomnya. Untuk hal yang umum degree of freedom ini adalah sama dengan perkalian ( k-1 ) dan ( b-1 ) atau baris dikalikan kolom.

Degree of freedom = ( k-1 ) ( b-1 )

Langkah 6:


(29)

H0 : Tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak

H1 : Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak Maka kriteria penerimaan dan penolakan hipotesa adalah sebagai berikut:

Jika X2hitung≥ X2tabel , maka Ho ditolak Jika X2hitung ≤ X2tabel , maka Ho diterima

Langkah 7:

Selanjutnya akan ditentukan koefisien kontingensi ( C ) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

C =

n

hitung + 2 2 χ χ

Dimana :

C = Koefisien kontingensi

X2hitung = Nilai dari Chi-Kuadrat hitung n = ukuran jumlah data

Harga C dipakai untuk nilai derajat asosiasi antar faktor-faktornya adalah dengan membandingkan harga C dengan koefisien kontingensi maksimum. Adapun harga koefisien kontingensi maksimum dihitung dengan rumus sebagai berikut:


(30)

Cmaks = m

m−1

Dimana :

m = dipilih nilai minimum antara banyak kolom dengan banyak baris

Langkah 8:

Dengan membandingkan C dengan Cmaks maka keeratan hubungan variavbel I dan variabel II ditentukan oleh persentasenya. Hubungan kedua variabel ini disimbolkan dengan Q mendekati 1 maka hubungan tambah erat dan apabila Q menjauhi 1 maka hubungan kedua variabel itu semakin kurang erat.

Q =

maks

C C

X 100%

Simbol Q : untuk menyatakan persentase derajat hubungan antara variabel I dan variabel II

C : koefisien kontingensi

Cmaks : koefisien kontingensi maksimum

Dengan ketentuan-ketentuan Davis sebagai berikut: 1. Sangat erat jika Q ≥ 0,70

2. Erat jika Q antara 0,50 dan 0,69


(31)

4. Kurang erat jika Q antara 0,10 dan 0,29 5. Dapat diabaikan jika Q antara 0,01 dan 0,09 6. Tidak ada jika Q = 0,0


(32)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT KECAMATAN NAGA DOLOK

Tapian Dolok adalah salah satu kecamatan dari 31 kecamatan di Kabupaten Simalungun. Yang berarti berbicara tentang Kecamatan Tapian Dolok tidak terlepas dari satu pembentukan Kabupaten Simalungun. Dibawah ini akan ditunjukkan sejarah singkat Kabupaten Simalugun.

3.1 Zaman Kerajaan Nagur ( 500 – 1295 )

Setelah berakhirnya Kerajaan Majapahit, raja-raja Simalungun mengandakan pertemuan yang dinamakan “Harungguan Bolon” dengan pemimpin termasuk bekas pasukan Singosari dan Majapahit yang melahirkan sistem Raja Maroppat (Raja Nan Empat)yakni:

» Kerajaan Nagur

» Kerajaan Silou

» Kerajaan Batangiou

» Kerajaan Harau

Nama kumpulan raja berempat tersebut diberi nama “Batak Timur Raya” yang dalam bahasa Simalungun disebut “Purba Deisa Nawaluh”. Setelah Kerajaan


(33)

Batak timur raya pecah dan berakhir akibat perang, sisanya terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil yaitu:

» Kerajaan Dolok Silou ( Marga Purba Tambak )

» Kerajaan Tanah Jawa ( Marga Sianaga )

» Kerajaan Siantar ( Marga Damanik )

» Kerajaan Panei ( Marga Purba Dasuha )

Dimana kerajaan Panei terdiri dari seorang kepala distrik yaitu Distrik Batu Nanggar, termasuk Tapian Dolok.

Dengan demikian sistem Raja Maroppat tetap dihidupkan kembali, dan berjalan dengan baik hingga tahun 1865.

3.2 Zaman Menentang Kolonial Belanda ( 1865 – 1907 )

Kerajaan Maroppat kembali pecah (mekar) menjadi 7 kerajaan, yaitu:

» Kerajaan Dolok Silau

» Kerajaan Tanah Jawa

» Kerajaan Siantar

» Kerajaan Panei

» Kerajaan Raya

» Kerajaan Purba

» Kerajaan Silimakuta

Seruntun pemerintahan merangkap pimpinan adat dari kerajaan tersebut terdiri dari:


(34)

a. Raja b. Parbapaon c. Partuaon d. Pangulu

Disamping itu dibentuk lagi dewan yang diberi nama Harajaon yang masing-masing dewan berbeda menurut adat kerajaan yang bersangkutan.

3.3 Masa Penjajahan Belanda ( 1907 – 1941 )

Dengan Beskin (SK) Guhernemen tanggal 12 Desember 1906 No. 22 (Stantsblod 531) dibentuklah Afdeling Simalungun EN DE KARO LANDEN yang dikepalai oleh Asisten Residen yang pertama V. C. J. Westenberg yaitu bekas Contraleur Tanah Karo, yang berkedudukan di Seribudolok dan pada Tahun 1912 dipindahkan ke Pematang Siantar.

Pada tahun 1907 seluruh raja-raja Simalungun telah menandatangani Kontrak Pendek (Varte Verklaring) dan dengan demikian sistem pemerintahan di Simalungun beralih jadi sistem swapraja, dimana peran Harajaon sudah dibatasi. Wilayah administrasi pemerintahan dibagi menjadi 7 landskappen 16 distrik dan Huta/Kampung sebagai berikut:


(35)

NO KERAJAAN DISTRIK

1 Siantar 1. Siantar

2. Bandar 3. Sidamanik

2 Tanah Jawa 1. Tanah Jawa

2. Bosar Maligas 3. Sarlang Hataron 4. Dolok Panribuan

5. Girsang Sipangambolon Pargus

3 Panei 1. Panei

2. Dolok Batu Nanggar

4 Raya 1. Raya

2. Raya Kahean

5 Dolok Silau 1. Dolok Silau

2. Silau Kahean

6 Purba 1. Purba

7 Silimakuta 1. Silimakuta

Masa Kemerdekaan RI

Berdasarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1956 terbentuklah daerah otonom Kabupaten Simalungun bersamaan dengan 11 daerah otonom kabupaten lainnya, 16 distrik menjadi kecamatan yang kemudian berkembang menjadi 17 kecamatan yaitu dengan tambahannya Kecamatan Dolok Pardamean.


(36)

Berdasarkan P.P.No.50 tahun 1991 dan P.P.No. 35 tahun 1992 dilaksanakan pemekaran kecamatan dari 17 menjadi 21 kecamatan, yaitu:

a. Kecamatan Pematang Bandar b. Kecamatan Huta Bayu Raja c. Kecamatan Ujung Padang d. Kecamatan Tapian Dolok

Kecamatan Tapian Dolok yang ibu kotanya Purba Sari adalah pemekaran dari Kecamatan Batu Nanggar berdasarkan P.P diatas, Kecamatan Tapian Dolok terdiri dari 10 desa yaitu:

1) Desa Purba Sari 2) Desa Batu Silangit 3) Desa Naga Dolok 4) Desa Dolok Kahean 5) Desa Dolok Maraja

6) Desa Pematang Dolok Kahean 7) Desa Dolok Ulu

8) Desa Nagur Usang, dan 9) Desa Sinaksak

10)Desa Negeri Bayu Muslimin

Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan UU No. 22 tahun 1999, dimana basis otonomi berada pada desa. Maka berdasarkan Keputusan Bupati Simalungun No. 141 / 3623 / Pemdes tentang penyesuaian sebutan/peristilahan nama desa, kepala desa dan perangkat desa diganti/diubah menjadi:


(37)

1) Desa menjadi Nagori

2) Kepala Desa menjadi Pangulu

3) Perangkat Desa menjadi Tungkas Nagori

Dalam mengatur Pemerintahan Nagori, pemerintah Kabupaten Simalungun telah menetapkan Keputusan Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No. 13 tahun 2006 tentang Pemerintahan Nagori.

Letak Geografis

Kecamatan Tapian Dolok mempunyai batas daerah sebagai berikut: Sebelah Timur : Kecamatan Dolok Batu Nanggar Sebelah Barat : Kota Pematang Siantar

Sebelah Utara : Kecamatan Raya Kahean

Sebelah Selatan : Kecamatan Gunung Maligas

Kependudukan

Luas Kecamatan Tapian Dolok adalah 10.640,15 Ha yang terdiri dari 58 dusun, 46 RW, 113 RT dan 8.482 KK ( Kepala Keluarga ). Jumlah penduduk di kecamatan ini adalah 36.811 yang terdiri dari 18.641 laki-laki dan 18.170 perempuan. Penduduk di kecamatan ini terdiri dari 35.694 jiwa warga pribumi, 117 jiwa warga non pribumi dan tidak ada warga Negara asing.


(38)

Pendidikan

Di era persaingan global, Indonesia memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Manusia yang cerdas, sehat, jujur, berahklak mulia, berkarakter, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. karena itu, pendidikan sebagai jalur utama pengembangan SDM dan pembentukan karakter adalah kata kunci dalam menentukan nasib bangsa. Dalam kaitan ini, mutu pendidikan di Indonesia harus terus ditingkatkan agar bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.

Dalam peningkatan pendidikan menjadi lebih baik maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Tapian Dolok akan tampilkan pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 3.6.1.1 Banyaknya SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008

NO Desa

SD SMP SMU

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Sinaksak 5 3 1 1 - -

2 Purba Sari - - - -

3 Dolok Ulu 4 - - - - 1

4 Dolok Maraja 2 1 - - - -

5 Dolok Kahean 2 - - - - -

6 Pmtg. Dolok

Kahean

3 - 1 - - -

7 Naga Dolok 2 - - - - -


(39)

9 Batu Silangit 3 - - - - - 10 Negri Bayu

Muslimin

2 - - - - -

JUMLAH 25 4 2 1 - 1

Sumber : Dikjar Kecamatan Tapian Dolok

Tabel 3.6.1.2 Banyaknya Murid SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008

NO Desa

SD SMP SMU

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Sinaksak 1.021 443 477 422 - -

2 Purba Sari - - - -

3 Dolok Ulu 344 - - - - 371

4 Dolok Maraja 206 - - - - -

5 Dolok Kahean 245 - - - - -

6 Pmtg. Dolok

Kahean

326 - - - - -

7 Naga Dolok 417 - - - - -

8 Nagur Usang 450 - - - - -

9 Batu Silangit 293 - - - - -

10 Negri Bayu Muslimin

350 - - - - -

JUMLAH 3.652 443 477 2422 - 371


(40)

Tabel 3.6.1.3 Banyaknya Guru SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008

NO Desa

SD SMP SMU

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Sinaksak 62 25 51 16 - -

2 Purba Sari - - - -

3 Dolok Ulu 36 - - - - 23

4 Dolok Maraja 22 14 - - - -

5 Dolok Kahean 16 - - - - -

6 Pmtg. Dolok

Kahean

29 - 33 - - -

7 Naga Dolok 13 - - - - -

8 Nagur Usang 19 - - - - -

9 Batu Silangit 27 - - - - -

10 Negri Bayu Muslimin

19 - - - - -

JUMLAH 243 39 84 16 - 23

Sumber : Dikjar Kecamatan Tapian Dolok

Kesehatan

Manusia yang sehat merupakan modal utama pembangunan, oleh karenaya pembangunan kesehatan merupakan bagian penting dari pembangunan. Tujuannya adalah agar masyarakat mendapat pelayan yang mudah, murah dan merata dalam hal kesehatan. Jika hal tersebut terpenuhi maka diharapkan tercapainya derajat kesehatan yang baik.


(41)

Tersedianya fasilitas dan sarana yang memadai menggambarkan bagaimana tingkat pembangunan kesehatan di suatu daerah. Selain itu dapat juga dilihat dari ketersediaan pelayan kesehatan seperti dokter, perawat,dll.

Gambaran tingkat kesehatan di Kecamatan ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6.2.1 Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008

NO Desa R.Skt Puskes Puskes.

Pembantu

BPU BKA Pos

yandu

JLH

1 Sinaksak - - - 9 9

2 Purba Sari - 2 - - - 2 4

3 Dolok Ulu - - - 4 4

4 Dolok Maraja - - 1 - - 6 7

5 Dolok

Kahean

- - 1 - - 4 5

6 Pmtg. Dolok Kahean

- - - 6 6

7 Naga Dolok - - 1 - - 4 5

8 Nagur Usang - - 1 - - 5 6

9 Batu Silangit - - - 4 4

10 Negri Bayu Muslimin

- - 1 - - 3 4

JUMLAH - 2 5 - - 47 54


(42)

Tabel 3.6.2.1 Banyaknya Tenaga Medis Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008

NO Desa Dokter Bidan Perawat

Dukun Bayi

Lain-lain JLH

1 Sinaksak - 3 - 3 - 6

2 Purba Sari 6 22 8 - - 36

3 Dolok Ulu - 1 - - - 1

4 Dolok Maraja - 5 1 1 - 7

5 Dolok

Kahean

- 3 1 - - 4

6 Pmtg. Dolok Kahean

- 2 - 1 - 3

7 Naga Dolok - 2 2 1 - 5

8 Nagur Usang - 1 1 1 - 3

9 Batu Silangit - 2 - 2 - 4

10 Negri Bayu Muslimin

- 3 - 1 - 4

JUMLAH 6 44 13 10 - 73

Sumber : Puskesmas Kecamatan Tapian Dolok

Pertanian dan Perkebunan

Berdasarkan keadaan alam dari daerah ini pertanian dan perkebunan merupakan potensi terbesar yang mendukung perekonomian masyarakat di daerah ini. Pertanian di daerah ini kebanyakan merupakan persawahan. Sedangkan untuk perkebunan yang terdapat di daerah ini kebanyakan perkebunan karet.


(43)

Keuangan

Tecapainya target Pajak Bumi dan Bangunan merupakan hal yang paling penting dalam proses pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu dibawah ini dapat dilihat gambaran keuangan di Kecamatan Tapian Dolok.

Tabel 3.6.3.1 Besarnya Pokok Penetapan dan Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Menurut Desa Tahun 2008

NO Desa

Pokok Penetapan

Realisasi Persentase

Realisasi (%)

1 Sinaksak 56.505.225 25.410.408 44,97

2 Purba Sari 8.756.646 4.764.471 54,41

3 Dolok Ulu 3.528.225 2.545.768 72,15

4 Dolok Maraja 14.925.183 5.302.319 35,52

5 Dolok Kahean 16.334.396 16.334.396 100

6 Pmtg. Dolok Kahean 14.672.854 7.840.999 53,44

7 Naga Dolok 25.163.476 12.718.496 50,54

8 Nagur Usang 5.801.264 1.681.207 28,98

9 Batu Silangit 3.937.364 2.643.770 67,14

10 Negri Bayu Muslimin 11.843.989 4.368.225 36,88


(44)

Tabel 3.6.3.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kecamatan Naga Dolok

NO JENIS IURAN Target (Rp) Realisasi

Persentase Realisasi (%)

1 Retribusi Sampah 12.650.000 4.014.625 31,74

2 Retribusi I.M.B 53.600.000 28.858.907 53,84

3 Retribusi Parkir 8.600.000 1.477.778 17,18

4 Retribusi Pajak/Pekan 2.000.000 685.556 34,27


(45)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Analisa Univariat

4.1.1 Identitas Responden

Tabel 4.1.1 Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orangtua

NO Tingkat Pendapatan (Rp) Frekuensi (F) Persen (%)

1 0 ≤ p < 500.000 6 20

2 500.000 ≤ p < 1.000.000 6 20

3 1.000.000 ≤ p < 1.500.000 6 20

4 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 10 33.3

5 2.000.000 ≤ p < 2.500.000 1 33.3

6 p ≥ 2.500.000 1 33.3

JUMLAH 30 99.9

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa :

- 20 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan 0 ≤ p < 500.000

- 20 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan 500.000 ≤ p < 1.000.000


(46)

- 20 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan 1.000.000≤ p < 1.500.000

- 33,3 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan 1.500.000≤ p < 2.000.000

- 3,3 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan 2.000.000≤ p < 2.500.000

- 33,3 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan p ≥ 2.500.000

Tabel 4.1.2 Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orangtua

NO Jenis Pekerjaan Frekuensi (F) Persen (%)

1 PNS 3 10

2 Wiraswasta 4 13,3

3 Bertani 15 50

4 Berdagang 8 26,7

JUMLAH 30 100

Dari tabel diatas, tingkat frekuensi distribusi rumah tangga berdasarkan jenis pekerjaan orangtua mulai dari yang terendah adalah sebagai berikut:

- PNS sebanyak 3 orang (10%) - Wiraswasta 4 orang (13,3%) - Berdagang 8 orang (26,7%) - Bertani 15 orang (50%)


(47)

Tabel 4.1.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Anak

NO Tingkat Pendidikan Frekuensi (F) Persen (%)

1 SD 29 29

2 SMP 37 37

3 SMA 28 28

4 Perguruan Tinggi 6 6

JUMLAH 100 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan anak mulai terbesar sampai terkecil adalah sebagai berikut:

- SMP sebesar 37% - SD sebesar 29% - SMA sebesar 28% - Perguruan Tinggi 6%

Tabel 4.1.4 Hubungan Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak

NO Tingkat Pendapatan

Pendidikan Anak

JLH

SD SMP SMA Perguruan Tinggi

1 0 ≤ p < 500.000 4 8 10 - 22

2 500.000 ≤ p < 1.000.000 7 10 1 1 19

3 1000.000 ≤ p <1.500.000 10 8 2 1 21

4 1.500.000≤ p <2.000.000 7 9 13 2 31

5 2.000.000≤ p <2.500.000 - 1 2 2 5

6 p ≥ 2.500.000 1 1 - - 2


(48)

4.2 Analisa Bivariat

Untuk menganalisis dan mengetahui apakah ada hubungan tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak, maka dapat dilakukan uji Chi-Kuadrat (X2) yaitu dengan mengamati jumlah frekuensi yang diharapkan dari frekuensi yang diamati.

Dapat ditentukan dengan rumus:

Eij = n xn ni0 0j

Eij = banyak data teoritik ( banyak gejala diharapkan terjadi ) nio = jumlah baris ke-i

noj = jumlah baris ke-j n = total jumlah data

Dapat dicari bahwa jumlah frekuensi yang diharapkan dari jumlah frekuensi yang diamati adalah sebagai berikut:

E11 =

n xn n10 01

=

100 29 22x


(49)

E12 =

n xn n10 02

=

100 37 22x

= 8,14

E13 =

n xn n10 03

=

100 28 22x

= 6,16

E14 =

n xn n10 04

=

100 6 22x

= 1,32

E21 =

n xn n20 01

=

100 29 19x

= 5,51

E22 =

n xn n20 02

=

100 37 19x


(50)

E23 =

n xn n20 03

=

100 28 19x

= 5,32

E24 =

n xn n20 04

=

100 6 19x

= 1,14

E31 =

n xn n30 01

=

100 29 21x

= 6,09

E32 =

n xn n30 02

=

100 37 21x


(51)

E33 =

n xn n30 03

=

100 28 21x

= 5,88

E34 =

n xn n30 04

=

100 6 21x

= 1,26

E41 =

n xn n40 01

=

100 29 31x

= 8,99

E42 =

n xn n40 02

=

100 37 31x


(52)

E43 =

n xn n40 03

=

100 28 31x

= 8,68

E44 =

n xn n40 04

=

100 6 31x

= 1,86

E51 =

n xn n50 01

=

100 29 5x

= 1,45

E52 =

n xn n50 02

=

100 37 5x


(53)

E53 =

n xn n50 03

=

100 28 5x

= 1,40

E54 =

n xn n50 04

=

100 6 5x

= 0,3

E61 =

n xn n60 01

=

100 29 2x

= 0,58

E62 =

n xn n60 02

=

100 37 2x


(54)

E63 =

n xn n60 03

=

100 28 2x

= 0,56

E64 =

n xn n60 04

=

100 6 2x

= 0,12

Dari koefisien di atas dapat dibentuk daftar kontingensi dari frekuensi yang diharapkan. Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2.1 Daftar Frekuensi yang Diharapkan

NO Tingkat Pendapatan Pendidikan Anak JLH

SD SMP SMA Perguruan

Tinggi

1 0 ≤ p < 500.000 6.38 8.14 6.16 1.32 22

2 500.000 ≤ p < 1.000.000 5.51 7.03 5.32 1.14 19

3 1.000.000 ≤ p < 1.500.000 6.09 7.77 5.88 1.26 21

4 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 8.99 11.47 8.68 1.86 31


(55)

6 p ≥ 2.500.000 0.58 0.74 0.56 0.12 2

JUMLAH 29 37 28 6 100

Kemudian kita dapat mencari harga X2 pada tabel 4.2.2 di bawah ini. Agar lebih mudah maka dihitung di Microsoft Excel.

Tabel 4.2.2 Penentuan Harga Chi-Kuadrat

NO Qij Eij ( Qij – Eij ) (Qij – Eij )2

E ) E (Q ij 2 ij ij

1 4 6.38 -2.38 5.6644 0.887837

2 8 8.14 -0.14 0.0196 0.002408

3 10 6.16 3.84 14.7456 2.393766

4 0 1.32 -1.32 1.7424 1.32

5 7 5.51 1.49 2.2201 0.402922

6 10 7.03 2.97 8.8209 1.254751

7 1 5.32 -4.32 18.6624 3.50797

8 1 1.14 -0.14 0.0196 0.017193

9 10 6.09 3.91 15.2881 2.510361

10 8 7.77 0.23 0.0529 0.006808

11 2 5.88 -3.88 15.0554 2.560272

12 1 1.26 -0.26 0.0676 0.053651

13 7 8.99 -1.99 3.9601 0.440501

14 9 11.47 -2.47 6.1009 0.531901

15 13 8.68 4.32 18.6624 2.150046

16 2 1.86 0.14 0.0196 0.010538


(56)

18 1 1.85 -0.85 0.7255 0.390541

19 2 1.4 0.6 0.36 0.257143

20 2 0.3 1.7 2.89 9.63333

21 1 0.58 0.42 0.1764 0.304138

22 1 0.74 0.26 0.0676 0.091351

23 0 0.56 -0.56 0.3136 0.56

24 0 0.12 -0.12 0.0144 0.12

JUMLAH 30.85743

Jadi, dari tabel 4.2.1 Penentuan harga Chi-Kuadrat diperoleh :

X2hitung =

ij ij ij

E E

O )2

( −

X2hitung = 30.85743

Kita bandingkan dengan harga X2 yang terdapat di dalam tabel denngan dk (derajat kebebasan ) = (b-1) (k-1) = (6-1) (4-1) = 15 dan α = 5% (0,05) diperoleh harga dari tabel X2(0,05)(15) = 24,996. Ternyata dari perhitungan yang didapatkan maka diperolehlah bahwa X2hitung > X2tabel. Oleh karena itu diambil kesimpulan H0 ditolak dan H1 diterima. Yang artinya bahwa ada hubungan tingkat pendapatan orangtua dan pendidikan anak.

Untuk mengetahui derajat hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak maka ditentukan koefisien kontingensi C (derajat hubungan) sebagai berikut :


(57)

C = n hitung hitung + 2 2 χ χ C = 100 85743 . 30 85743 . 30 +

C = 0.4856

Maka derajat hubungan antar tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak maka harga C tersebut dibandingkan dengan harga Cmaks.

Cmaks = m

m−1

Cmaks = 4

1 4−

Cmaks = 0.866

Dengan membandingkan harga C dengan harga Cmaks sebagai berikut :

Q = maks C C X 100% Q = 866 . 0 4856 . 0 X 100%


(58)

Berdasarkan ketentuan-ketentuan Darwis, nilai Q berada antara 0.50 dan. 0.69.Maka dapat diketahui bahwa derajat hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak erat.

4.3 Evaluasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Tapian Dolok terhadap 30 sampel rumah tangga yang dipilih drengan cara cluster random sampling. Pengkategorian pendapatan orangtua di kecamatan Tapian Dolok yaitu : Interval

 Rp.0 ≤ p < Rp.500.000

 Rp.500.000 ≤ p < Rp.1.000.000

 Rp.1.000.000 ≤ p < Rp.1.500.000

 Rp.1.500.000 ≤ p < Rp.2.000.000

 Rp.2.000.000 ≤ p < Rp.2.500.000

 p ≥ Rp.2.500.000

Dari hasil perhitungan Chi-Kuadrat diperoleh bahwa tingkat pendapatan orangtua mempunyai hubungan dengan tingkat pendidikan anak. Ini dapat dibuktikan denngan memperhatikan bahwa dengan df = 15, α = 0,05 mempunyai χ2hitung >χ2tabel

yaitu sebesar 30.85743 > 24.996.

Dari hasil perhitungan nilai koefisien yang menunujukkan keeratan atau besar hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, besar hubungan tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak dapat dilihat dengan membandingkan


(59)

harga C dan Cmaks , dan pada penelitian ini terlihat bahwa C = 0.4856, Cmaks = 0.866 dan Q = 56.074 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak erat.


(60)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Mengenal Microsoft Excel 2003

Microsoft Corporation pada tanggal 31 Mei 2001 secara resmi mengeluarkan paket program aplikasi Microsoft Office XP yang dikeluarkan dalam berbagai edisi, yaitu Standart Edition, Professional Edition dan Profesional Special Edition. Pada semua paket program aplikasi Microsoft Office XP tersebut, tersedia Microsoft Excel 2003 sebagai aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik) terbaru dan tercanggih saat ini.

Microsoft Excel 2003 digunakan untuk membantu dalam menghitung, memproyeksikan, menganalisis dan mempresentasikan data serta jika perlu menempatkannya sebagai halaman Web di server Internet.

Microsoft Excel 2003 yang untuk selanjutnya disingkat Excel 2003 merupakan pengembangan dari Microsoft Excel versi sebelumnya dengan tujuan agar program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik) ini lebih mudah dipakai, fleksibel, mudah diintegrasikan dengan program aplikasi Microsoft Office XP lainnya, dan dapat bekerja bersama pada system jaringan dengan lebih baik serta dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang terdapat pada internet.


(61)

5.2 Memulai Excel 2003

Untuk memulai atau membuka Excel 2003 dengan memakai tombol Start yang ada di Taskbar, dapat dilakukan dengan cara berikut:

1. Nyalakan kompuer

2. Klik tombol Start yang ada di taskbar

3. Pilih menu Program, Microsoft Excel, maka akan ditunjukkan seperti gambar 5.2.1 berikut ini:

Gambar 5.2.1 Cara Memulai Excel 2003

Setelah melakukan langkah langkah diatas maka akan didapat tampilan lembar kerja Excel 2003 sebagai berikut:


(62)

Gambar 5.2.2 Tampilan Lebar Kerja Excel 2003

5.3 Cara Kerja Excel 2003

Dalam mengolah data harus dilakukan langkah-langkah yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan pada buku-buku pengantar Excel yang tersedia.

A. Fungsi Operator yang Sering Digunakan

+

Tambah

/

Bagi

%

Persen

=

Sama Dengan


(63)

>=

Lebih Besar Sama dengan

-

Kurang

*

Kali

^

Pangkat

< >

Tidak sama dengan

<

Lebih kecil

<=

Lebih Kecil Sama dengan

B. Berpindah Dalam Worksheet

Satu sel ke atas Panah Atas

Satu sel ke bawah Panah bawah atau Enter Satu sel ke kiri Panah kiri

Satu sel ke kanan Panah kanan atau Tab Ke awal / Top Ctrl + Home

Ke akhir Data Ctrl + End

Akhir Baris Ctrl + Panah kanan

Akhir Kolom Ctrl + panah bawah

C. Menambah dan Mengurangi Worksheet

Klik Kanan pada Sheet,

Insert Menambah Sheet Delete Mengurangi Sheet


(64)

D. Mengganti Nama Sheet

Klik kanan pada sheet, Pilih Rename

Ketikkan Nama sheet

Dapat diperlihatkan sebagai berikut:

Gambar 5.2.3 Tampilan dalam Mengganti Nama Sheet

E. Menggunakan Operasi-Operasi Matematika

1. Blok data yang akan di jumlakkan 2. Pilih Auto Sum (tanda Σ)


(65)

Akan ditampilkan gambar berikut:

Gambar 5.2.4 Tampilan Cara Menggunakan Operasi Matematika

F. Menyimpan Workbook

1. Menu File, Save (Ctrl + S)

2. tentukan tempat penyimpanan (folder) 3. Ketikkan Nama File


(66)

Pada awalnya akan ditampilkan gambar berikut:

Gambar 5.2.5 Tampilan Untuk Menyimpan Data

Setelah tampilan tersebut keluar maka dilanjutkan dengan tampilan berikut


(67)

F. Menutup Lembar Kerja

Menu File, pilih Close (Ctrl W)

Tampilan yang akan didapatkan dari langkah-langkah tersebut adalah:

Gambar 5.2.7 Tampilan Cara Menutup Lebar Kerja Excel 2003

G. Keluar dari Ms. Office. Excel

Menu File, exit (Alt + F4)

H. MENGEDIT DAN MEMFORMAT WORKSHEET

1. Mengedit

Pengolahan data pada Worksheet tidak terlepas dari prosese pengeditan (perbaikan data). Pengeditan dapat dilakukan secara manual yaitu mengedit isi sel dengan mengetikkan kembali data pada sel, mengetik ganda dengan mouse (tombol F2 pada keyboard) atau dengan bantuan menu.


(68)

Perintah pengeditan dilakukan setelah memilih sel / range yang akan diedit atau yang akan diganti.

Akan ditampilkan ga,mbar sebagai berikut:

Gambar 5.2.8 Tampilan Cara Memasukkan Data kedalam Work Sheet

2. Menyisip Sel / Range kosong

1. Letakkan sel aktif pada tempat yang akan disisip 2. Menu Insert, Cells

3. Shift Cell Right, menyisip sel kosong dengan menggeser data pada range terpilih ke kanan

Shift Cell Down, menggeser data terpilih ke bawah Entire Row, menyisip satu baris kosong


(69)

Akan ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 5.2.9 Tampilan Cara Menyisip Sel

Pada gambar tersebut telah ditinjukkan baris yang telah disisip diantara 2 kolom.

4. Mengatur Tinggi Baris Dan lebar Kolom

1. Blok baris atau kolom yang akan diatur 2. Menu Format, Row / Column

3. Row - Height, ketikkan tinggi baris

Column – Width, lebar kolom yang diinginkan 4. OK


(70)

Akan ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 5.2.10 Tampilan Cara Mengatur BAris dan Kolom

5. Mengatur Perataan

1. Menu Format, pilih Cells 2. Tab Alignment

3. Pada Horizontal – Vertical, aturlah perataan yang dibutuhkan, seperti : - Rata Kiri (Align Left)

- Rata Kanan (Align Right) - Rata Tengah (Center) - Rata Kiri Kanan (Justify)


(71)

Ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 5.2.11 Tampilan Cara Mengatur Perataan

6. Menggabung Beberapa Sel Menjadi Satu Sel

1. Menu Format, Pilih cells 2. Tab Alignment

3. Aktifkan Merge Cells 4. OK


(72)

Akan diperlihatlan pada gambar berikut:

Gambar 5.2.12 Tampilan Cara Menggabung Beberapa Sel Menjadi Satu

7. Mengatur Font

1. Menu Format 2. Tab Font

3. Pada Font – jenis huruf

Pada Font Style – efek tebal, miring Pada Size – ukuran huruf

Pada Underline – efek garis bawah Pada Color – warna huruf


(73)

Akan ditampilkan gambar sebagai berikut:

Gambar 5.2.13 Tampilan Cara Mengatur Font

8. Menambah Bingkai

1. Menu Format, Pilih Cells 2. Tab Border

3. Tentukan style dan Color 4. Mulailah merangkai bingkai 5. OK


(74)

Akan titampilkan gambar sebagai berikut:

Gambar 5.2.14 Tampilan Cara Menambah Bingkai

9. Memberi Warna

1. Menu Format, Pilih Cells 2. Tab Pattern

3. Pilih Warna 4. Beri Pattern 5. OK


(75)

Akan ditampilkan gambar sebagai berikut:

Gambar 5.2.15 Tampilan Cara Memberi Warna

10. Memberi Mata Uang dan Format Tanggal

1. Menu Format, Cells 2. Tab Number

3. Pada Category,

Accounting – memberi format mata uang Date – mangatur format tanggal


(76)

Akan ditampilkan gambar sebagai berikut:


(77)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan evaluasi, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak di Kecamatan Tapian Dolok yaitu hubungan yang signifikan, dan hubungan antara keduanya dapat dikatakan erat dengan cara membandingkan harga C dan Cmaksnya.

2. Dari 30 sampel rumah tangga terdapat 6 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp. 0 ≤ p < Rp.500.000, 6 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp.500.000 ≤ p < Rp.1.000.000, 6 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp.1.000.000 ≤ p < Rp.1.500.000, 10 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp.1.500.000 ≤ p < Rp.2.000.000, 1 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp. 2.000.000 ≤ p < Rp2.500.000 dan 1 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp. p ≥ 2.500.000. Dimana pekerjaan dari sampel yang didapatkan 3 orang PNS, 4 orang wiraswasta, 15 orang petani dan 8 orang pedagang.


(78)

3. Sedangkan dari tingkat pendidikan anak didapat bahwa jumlah anak yang saat ini berpendidikan SD sebanyak 29 anak (29%), SMP sebanyak 37 (37%), SMU sebanyak 28 (28%), Perguruan Tinggi 6sebanyak 6 (6%).

4. Kesimpulan diatas bukanlah merupakan hal yang mutlak, karena kesimpulan ini hanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu tingkat pendapatan orangtua dan pendidikan anak.

6.2 Saran

1. Perlu adanya kesadaran orangtua terhadap pentingnya pendidikan anak-anaknya.

2. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak yang lebih teliti sebaiknya digunakan sampel yang lebih besar.

3. Pemerintah setempat khususnya dan pemerintah Indonesia umumnya agar dapat lebih memberikan perhatian kepada aspek pendidikan di Kecamatan Tapian Dolok dengan berupaya mencari berbagai kendala yang dihadapi masyarakat dalam usaha meningkatkan pendidikan anak.


(79)

DAFTAR PUSTAKA

Saleh Samsubar. 1985. Statistik Nonparametrik. Yogyakatrta: YPFE Yogyakarta. Danapriatna, N. dan Setiawan, R. 2004. Pengantar Statistika. Bekasi: Graha Ilmu. Sprent, P. 1987. Metode Statistik Nonparametrik Terapan. Terjemahan Osman Erwin

Jakarta: UI-Press.

Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: TARSITO Bandung.


(80)

DATA RESPONDEN

NO NAMA PEKERJAAN

PENDAPA TAN (Rp) PENDIDIKAN ANAK INTERVAL PENDAPATAN SD SMP SMA PT

1 Bactiar Bertani 200.000 2 2 - - 0 ≤ p < 500.000 2 Sarwan Bertani 1.000.000 2 2 - - 1.000.000 ≤ p < 1.500.000 3 Suharman Bertani 1.500.000 2 1 - - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 4 Harianto Bertani 1.000.000 2 - - - 1.000.000 ≤ p < 1.500.000 5 Boimin Bertani 500.000 - 2 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000 6 Paiman Bertani 300.000 1 - - - 0 ≤ p < 500.000 7 Salip Bertani 300.000 3 - - - 0 ≤ p < 500.000 8 Sarbun Berdagang 1.000.000 2 2 - - 1.000.000 ≤ p < 1.500.000 9 Nartiso Berdagang 1.500.000 1 2 - - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 10 Yakub Berdagang 1.500.000 2 1 - - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 11 Rusli Purba Bertani 300.000 2 2 - - 0 ≤ p < 500.000 12 Soeman Purba Berdagang 2.000.000 1 1 - - 2.000.000 ≤ p < 2.500.000 13 Rahim Saragih Bertani 600.000 2 2 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000 14 Ngadison Berdagang 4.000.000 1 1 - - p ≥ 2.500.000 15 Abdul Munir Berdagang 1.500.000 1 1 - - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 16 Rakiman Bertani 1.000.000 2 - - - 1.000.000 ≤ p < 1.500.000 17 Sarim Damanik Wiraswasta 200.000 3 3 - - 0 ≤ p < 500.000 18 Poniran Bertani 300.000 2 2 1 - 0 ≤ p < 500.000 19 Poniman Bertani 600.000 - 1 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000 20 Sugiono Wiraswasta 1.000.000 1 1 - 1 1.000.000 ≤ p < 1.500.000 21 Jandianer Purba Bertani 1.500.000 - - 3 1 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 22 Aguslin Purba PNS 1.600.000 1 - 1 - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 23 Yongbersius

Purba PNS 1.800.000 2 - 2 1 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 24 Norman Purba Wiraswasta 1.700.000 - - 1 - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 25 Edik Damanik Wiraswasta 1.700.000 1 1 - - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 26 Suratman PNS 1.500.000 - 2 2 - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 27 Sarmin Berdagang 700.000 3 1 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000 28 Ramli Berdagang 1.000.000 3 2 - - 1.000.000 ≤ p < 1.500.000 29 Sarimin Bertani 500.000 1 2 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000 30 Rusmin Bertani 600.000 2 2 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000


(81)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKANANAK

DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK

No Kuisioner : ……….

Nama Bapak : ……….

Pendidikan : ……….

Umur : ……….

Alamat : ……….

Pekerjaan : ……….

Nama Istri : ……….

Umur : ……….

Pendidikan : ……….

Pekerjaan : ……….

Pendapatan keluarga/bulan : Rp………...

Jumlah Anggota Keluarga : ………….Orang Jumlah Tanggungan Keluarga

Istri : ………….Orang

Pendidikan Terakhir Anak

SD : ………Orang

SMP : ………Orang

SMA : ………Orang

P. Tinggi : ………Orang

Keterangan :

Kuesioner ini ditujukan untuk penelitian tugas akhir. Mohon kepada bapak/ibu agar sudi kiranya memberikan jawaban dengan jujur dan benar. Atas bantuan bapak/ ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya, Hotma K. Sipayung


(1)

Akan ditampilkan gambar sebagai berikut:


(2)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan evaluasi, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak di Kecamatan Tapian Dolok yaitu hubungan yang signifikan, dan hubungan antara keduanya dapat dikatakan erat dengan cara membandingkan harga C dan Cmaksnya.

2. Dari 30 sampel rumah tangga terdapat 6 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp. 0 ≤ p < Rp.500.000, 6 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp.500.000 ≤ p < Rp.1.000.000, 6 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp.1.000.000 ≤ p < Rp.1.500.000, 10 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp.1.500.000 ≤ p < Rp.2.000.000, 1 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp.


(3)

3. Sedangkan dari tingkat pendidikan anak didapat bahwa jumlah anak yang saat ini berpendidikan SD sebanyak 29 anak (29%), SMP sebanyak 37 (37%), SMU sebanyak 28 (28%), Perguruan Tinggi 6sebanyak 6 (6%).

4. Kesimpulan diatas bukanlah merupakan hal yang mutlak, karena kesimpulan ini hanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu tingkat pendapatan orangtua dan pendidikan anak.

6.2 Saran

1. Perlu adanya kesadaran orangtua terhadap pentingnya pendidikan anak-anaknya.

2. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak yang lebih teliti sebaiknya digunakan sampel yang lebih besar.

3. Pemerintah setempat khususnya dan pemerintah Indonesia umumnya agar dapat lebih memberikan perhatian kepada aspek pendidikan di Kecamatan Tapian Dolok dengan berupaya mencari berbagai kendala yang dihadapi masyarakat dalam usaha meningkatkan pendidikan anak.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Saleh Samsubar. 1985. Statistik Nonparametrik. Yogyakatrta: YPFE Yogyakarta. Danapriatna, N. dan Setiawan, R. 2004. Pengantar Statistika. Bekasi: Graha Ilmu. Sprent, P. 1987. Metode Statistik Nonparametrik Terapan. Terjemahan Osman Erwin

Jakarta: UI-Press.

Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: TARSITO Bandung.


(5)

DATA RESPONDEN

NO NAMA PEKERJAAN

PENDAPA TAN (Rp) PENDIDIKAN ANAK INTERVAL PENDAPATAN

SD SMP SMA PT

1 Bactiar Bertani 200.000 2 2 - - 0 ≤ p < 500.000

2 Sarwan Bertani 1.000.000 2 2 - - 1.000.000 ≤ p < 1.500.000

3 Suharman Bertani 1.500.000 2 1 - - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000

4 Harianto Bertani 1.000.000 2 - - - 1.000.000 ≤ p < 1.500.000

5 Boimin Bertani 500.000 - 2 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000

6 Paiman Bertani 300.000 1 - - - 0 ≤ p < 500.000

7 Salip Bertani 300.000 3 - - - 0 ≤ p < 500.000

8 Sarbun Berdagang 1.000.000 2 2 - - 1.000.000 ≤ p < 1.500.000

9 Nartiso Berdagang 1.500.000 1 2 - - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000

10 Yakub Berdagang 1.500.000 2 1 - - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000

11 Rusli Purba Bertani 300.000 2 2 - - 0 ≤ p < 500.000

12 Soeman Purba Berdagang 2.000.000 1 1 - - 2.000.000 ≤ p < 2.500.000

13 Rahim Saragih Bertani 600.000 2 2 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000

14 Ngadison Berdagang 4.000.000 1 1 - - p ≥ 2.500.000

15 Abdul Munir Berdagang 1.500.000 1 1 - - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000

16 Rakiman Bertani 1.000.000 2 - - - 1.000.000 ≤ p < 1.500.000

17 Sarim Damanik Wiraswasta 200.000 3 3 - - 0 ≤ p < 500.000

18 Poniran Bertani 300.000 2 2 1 - 0 ≤ p < 500.000

19 Poniman Bertani 600.000 - 1 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000

20 Sugiono Wiraswasta 1.000.000 1 1 - 1 1.000.000 ≤ p < 1.500.000

21 Jandianer Purba Bertani 1.500.000 - - 3 1 1.500.000 ≤ p < 2.000.000

22 Aguslin Purba PNS 1.600.000 1 - 1 - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000

23 Yongbersius

Purba PNS 1.800.000 2 - 2 1 1.500.000 ≤ p < 2.000.000

24 Norman Purba Wiraswasta 1.700.000 - - 1 - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000

25 Edik Damanik Wiraswasta 1.700.000 1 1 - - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000

26 Suratman PNS 1.500.000 - 2 2 - 1.500.000 ≤ p < 2.000.000

27 Sarmin Berdagang 700.000 3 1 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000

28 Ramli Berdagang 1.000.000 3 2 - - 1.000.000 ≤ p < 1.500.000

29 Sarimin Bertani 500.000 1 2 - - 500.000 ≤ p < 1.000.000


(6)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKANANAK

DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK

No Kuisioner : ……….

Nama Bapak : ……….

Pendidikan : ……….

Umur : ……….

Alamat : ……….

Pekerjaan : ……….

Nama Istri : ……….

Umur : ……….

Pendidikan : ……….

Pekerjaan : ……….

Pendapatan keluarga/bulan : Rp………...

Jumlah Anggota Keluarga : ………….Orang Jumlah Tanggungan Keluarga

Istri : ………….Orang

Keterangan :

Kuesioner ini ditujukan untuk penelitian tugas akhir. Mohon kepada bapak/ibu agar sudi kiranya memberikan jawaban dengan jujur dan benar. Atas bantuan bapak/ ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya, Hotma K. Sipayung