Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 3
SEJARAH SINGKAT KECAMATAN NAGA DOLOK
Tapian Dolok adalah salah satu kecamatan dari 31 kecamatan di Kabupaten Simalungun. Yang berarti berbicara tentang Kecamatan Tapian Dolok tidak terlepas
dari satu pembentukan Kabupaten Simalungun. Dibawah ini akan ditunjukkan sejarah singkat Kabupaten Simalugun.
3.1 Zaman Kerajaan Nagur 500 – 1295
Setelah berakhirnya Kerajaan Majapahit, raja-raja Simalungun mengandakan pertemuan yang dinamakan “Harungguan Bolon” dengan pemimpin termasuk bekas
pasukan Singosari dan Majapahit yang melahirkan sistem Raja Maroppat Raja Nan Empatyakni:
»
Kerajaan Nagur
»
Kerajaan Silou
»
Kerajaan Batangiou
»
Kerajaan Harau
Nama kumpulan raja berempat tersebut diberi nama “Batak Timur Raya” yang dalam bahasa Simalungun disebut “Purba Deisa Nawaluh”. Setelah Kerajaan
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
Batak timur raya pecah dan berakhir akibat perang, sisanya terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil yaitu:
»
Kerajaan Dolok Silou Marga Purba Tambak
»
Kerajaan Tanah Jawa Marga Sianaga
»
Kerajaan Siantar Marga Damanik
»
Kerajaan Panei Marga Purba Dasuha
Dimana kerajaan Panei terdiri dari seorang kepala distrik yaitu Distrik Batu Nanggar, termasuk Tapian Dolok.
Dengan demikian sistem Raja Maroppat tetap dihidupkan kembali, dan berjalan dengan baik hingga tahun 1865.
3.2 Zaman Menentang Kolonial Belanda 1865 – 1907
Kerajaan Maroppat kembali pecah mekar menjadi 7 kerajaan, yaitu: »
Kerajaan Dolok Silau »
Kerajaan Tanah Jawa »
Kerajaan Siantar »
Kerajaan Panei »
Kerajaan Raya »
Kerajaan Purba »
Kerajaan Silimakuta
Seruntun pemerintahan merangkap pimpinan adat dari kerajaan tersebut terdiri dari:
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
a. Raja b. Parbapaon
c. Partuaon d. Pangulu
Disamping itu dibentuk lagi dewan yang diberi nama Harajaon yang masing- masing dewan berbeda menurut adat kerajaan yang bersangkutan.
3.3 Masa Penjajahan Belanda 1907 – 1941
Dengan Beskin SK Guhernemen tanggal 12 Desember 1906 No. 22 Stantsblod 531 dibentuklah Afdeling Simalungun EN DE KARO LANDEN yang dikepalai oleh
Asisten Residen yang pertama V. C. J. Westenberg yaitu bekas Contraleur Tanah Karo, yang berkedudukan di Seribudolok dan pada Tahun 1912 dipindahkan ke
Pematang Siantar.
Pada tahun 1907 seluruh raja-raja Simalungun telah menandatangani Kontrak Pendek Varte Verklaring dan dengan demikian sistem pemerintahan di
Simalungun beralih jadi sistem swapraja, dimana peran Harajaon sudah dibatasi. Wilayah administrasi pemerintahan dibagi menjadi 7 landskappen 16 distrik dan
HutaKampung sebagai berikut:
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
NO KERAJAAN
DISTRIK 1
Siantar 1. Siantar
2. Bandar 3. Sidamanik
2 Tanah Jawa
1. Tanah Jawa 2. Bosar Maligas
3. Sarlang Hataron 4. Dolok Panribuan
5. Girsang Sipangambolon Pargus 3
Panei 1. Panei
2. Dolok Batu Nanggar 4
Raya 1. Raya
2. Raya Kahean 5
Dolok Silau 1. Dolok Silau
2. Silau Kahean 6
Purba 1. Purba
7 Silimakuta
1. Silimakuta
Masa Kemerdekaan RI
Berdasarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1956 terbentuklah daerah otonom Kabupaten Simalungun bersamaan dengan 11 daerah otonom kabupaten lainnya, 16
distrik menjadi kecamatan yang kemudian berkembang menjadi 17 kecamatan yaitu dengan tambahannya Kecamatan Dolok Pardamean.
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
Berdasarkan P.P.No.50 tahun 1991 dan P.P.No. 35 tahun 1992 dilaksanakan pemekaran kecamatan dari 17 menjadi 21 kecamatan, yaitu:
a. Kecamatan Pematang Bandar b. Kecamatan Huta Bayu Raja
c. Kecamatan Ujung Padang d. Kecamatan Tapian Dolok
Kecamatan Tapian Dolok yang ibu kotanya Purba Sari adalah pemekaran dari Kecamatan Batu Nanggar berdasarkan P.P diatas, Kecamatan Tapian Dolok
terdiri dari 10 desa yaitu: 1 Desa Purba Sari
2 Desa Batu Silangit 3 Desa Naga Dolok
4 Desa Dolok Kahean 5 Desa Dolok Maraja
6 Desa Pematang Dolok Kahean 7 Desa Dolok Ulu
8 Desa Nagur Usang, dan 9 Desa Sinaksak
10 Desa Negeri Bayu Muslimin
Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan UU No. 22 tahun 1999, dimana basis otonomi berada pada desa. Maka berdasarkan Keputusan
Bupati Simalungun No. 141 3623 Pemdes tentang penyesuaian sebutanperistilahan nama desa, kepala desa dan perangkat desa digantidiubah menjadi:
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
1 Desa menjadi Nagori 2 Kepala Desa menjadi Pangulu
3 Perangkat Desa menjadi Tungkas Nagori
Dalam mengatur Pemerintahan Nagori, pemerintah Kabupaten Simalungun telah menetapkan Keputusan Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No. 13 tahun
2006 tentang Pemerintahan Nagori.
Letak Geografis
Kecamatan Tapian Dolok mempunyai batas daerah sebagai berikut: Sebelah Timur
: Kecamatan Dolok Batu Nanggar Sebelah Barat : Kota Pematang Siantar
Sebelah Utara : Kecamatan Raya Kahean Sebelah Selatan
: Kecamatan Gunung Maligas
Kependudukan
Luas Kecamatan Tapian Dolok adalah 10.640,15 Ha yang terdiri dari 58 dusun, 46 RW, 113 RT dan 8.482 KK Kepala Keluarga . Jumlah penduduk di kecamatan ini
adalah 36.811 yang terdiri dari 18.641 laki-laki dan 18.170 perempuan. Penduduk di kecamatan ini terdiri dari 35.694 jiwa warga pribumi, 117 jiwa warga non pribumi dan
tidak ada warga Negara asing.
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
Pendidikan
Di era persaingan global, Indonesia memerlukan Sumber Daya Manusia SDM yang baik. Manusia yang cerdas, sehat, jujur, berahklak mulia, berkarakter, dan memiliki
kepedulian sosial yang tinggi. karena itu, pendidikan sebagai jalur utama pengembangan SDM dan pembentukan karakter adalah kata kunci dalam menentukan
nasib bangsa. Dalam kaitan ini, mutu pendidikan di Indonesia harus terus ditingkatkan agar bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.
Dalam peningkatan pendidikan menjadi lebih baik maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Tapian
Dolok akan tampilkan pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 3.6.1.1 Banyaknya SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa
SD SMP
SMU Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri
Swasta 1
Sinaksak 5
3 1
1 -
- 2
Purba Sari -
- -
- -
- 3
Dolok Ulu 4
- -
- -
1 4
Dolok Maraja 2
1 -
- -
- 5
Dolok Kahean 2
- -
- -
- 6
Pmtg. Dolok Kahean
3 -
1 -
- -
7 Naga Dolok
2 -
- -
- -
8 Nagur Usang
2 -
- -
- -
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
9 Batu Silangit
3 -
- -
- -
10 Negri Bayu
Muslimin 2
- -
- -
-
JUMLAH 25
4 2
1 -
1 Sumber : Dikjar Kecamatan Tapian Dolok
Tabel 3.6.1.2 Banyaknya Murid SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa
SD SMP
SMU Negeri
Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1 Sinaksak
1.021 443
477 422
- -
2 Purba Sari
- -
- -
- -
3 Dolok Ulu
344 -
- -
- 371
4 Dolok Maraja
206 -
- -
- -
5 Dolok Kahean
245 -
- -
- -
6 Pmtg. Dolok
Kahean 326
- -
- -
-
7 Naga Dolok
417 -
- -
- -
8 Nagur Usang
450 -
- -
- -
9 Batu Silangit
293 -
- -
- -
10 Negri Bayu
Muslimin 350
- -
- -
-
JUMLAH 3.652
443 477
2422 -
371 Sumber : Dikjar Kecamatan Tapian Dolok
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 3.6.1.3 Banyaknya Guru SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa
SD SMP
SMU Negeri Swasta Negeri
Swasta Negeri Swasta
1 Sinaksak
62 25
51 16
- -
2 Purba Sari
- -
- -
- -
3 Dolok Ulu
36 -
- -
- 23
4 Dolok Maraja
22 14
- -
- -
5 Dolok Kahean
16 -
- -
- -
6 Pmtg. Dolok
Kahean 29
- 33
- -
-
7 Naga Dolok
13 -
- -
- -
8 Nagur Usang
19 -
- -
- -
9 Batu Silangit
27 -
- -
- -
10 Negri Bayu
Muslimin 19
- -
- -
-
JUMLAH 243
39 84
16 -
23 Sumber : Dikjar Kecamatan Tapian Dolok
Kesehatan
Manusia yang sehat merupakan modal utama pembangunan, oleh karenaya pembangunan kesehatan merupakan bagian penting dari pembangunan. Tujuannya
adalah agar masyarakat mendapat pelayan yang mudah, murah dan merata dalam hal kesehatan. Jika hal tersebut terpenuhi maka diharapkan tercapainya derajat kesehatan
yang baik.
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
Tersedianya fasilitas dan sarana yang memadai menggambarkan bagaimana tingkat pembangunan kesehatan di suatu daerah. Selain itu dapat juga
dilihat dari ketersediaan pelayan kesehatan seperti dokter, perawat,dll. Gambaran tingkat kesehatan di Kecamatan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6.2.1 Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa R.Skt
Puskes Puskes. Pembantu
BPU BKA Pos
yandu JLH
1 Sinaksak
- -
- -
- 9
9 2
Purba Sari -
2 -
- -
2 4
3 Dolok Ulu
- -
- -
- 4
4 4
Dolok Maraja - -
1 -
- 6
7 5
Dolok Kahean
- -
1 -
- 4
5
6 Pmtg. Dolok
Kahean -
- -
- -
6 6
7 Naga Dolok
- -
1 -
- 4
5 8
Nagur Usang -
- 1
- -
5 6
9 Batu Silangit
- -
- -
- 4
4 10
Negri Bayu Muslimin
- -
1 -
- 3
4
JUMLAH -
2 5
- -
47 54
Sumber : Puskesmas Kecamatan Tapian Dolok
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 3.6.2.1 Banyaknya Tenaga Medis Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa
Dokter Bidan
Perawat Dukun
Bayi Lain-lain
JLH
1 Sinaksak
- 3
- 3
- 6
2 Purba Sari
6 22
8 -
- 36
3 Dolok Ulu
- 1
- -
- 1
4 Dolok Maraja -
5 1
1 -
7 5
Dolok Kahean
- 3
1 -
- 4
6 Pmtg. Dolok
Kahean -
2 -
1 -
3
7 Naga Dolok
- 2
2 1
- 5
8 Nagur Usang
- 1
1 1
- 3
9 Batu Silangit
- 2
- 2
- 4
10 Negri Bayu
Muslimin -
3 -
1 -
4
JUMLAH 6
44 13
10 -
73 Sumber : Puskesmas Kecamatan Tapian Dolok
Pertanian dan Perkebunan
Berdasarkan keadaan alam dari daerah ini pertanian dan perkebunan merupakan potensi terbesar yang mendukung perekonomian masyarakat di daerah ini. Pertanian
di daerah ini kebanyakan merupakan persawahan. Sedangkan untuk perkebunan yang terdapat di daerah ini kebanyakan perkebunan karet.
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
Keuangan
Tecapainya target Pajak Bumi dan Bangunan merupakan hal yang paling penting dalam proses pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu dibawah ini dapat dilihat
gambaran keuangan di Kecamatan Tapian Dolok.
Tabel 3.6.3.1 Besarnya Pokok Penetapan dan Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan PBB Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa
Pokok Penetapan
Realisasi Persentase
Realisasi 1
Sinaksak 56.505.225
25.410.408 44,97
2 Purba Sari
8.756.646 4.764.471
54,41 3
Dolok Ulu 3.528.225
2.545.768 72,15
4 Dolok Maraja
14.925.183 5.302.319
35,52 5
Dolok Kahean 16.334.396
16.334.396 100
6 Pmtg. Dolok Kahean
14.672.854 7.840.999
53,44 7
Naga Dolok 25.163.476
12.718.496 50,54
8 Nagur Usang
5.801.264 1.681.207
28,98 9
Batu Silangit 3.937.364
2.643.770 67,14
10 Negri Bayu Muslimin
11.843.989 4.368.225
36,88 Sumber : BendaharaKantor Camat Kecamatan Tapian Dolok
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 3.6.3.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah PAD Kecamatan Naga Dolok
NO JENIS IURAN
Target Rp Realisasi
Persentase Realisasi
1 Retribusi Sampah
12.650.000 4.014.625
31,74 2
Retribusi I.M.B 53.600.000
28.858.907 53,84
3 Retribusi Parkir
8.600.000 1.477.778
17,18 4
Retribusi PajakPekan 2.000.000
685.556 34,27
Sumber : Bendahara Kantor Camat Kecamatan Tapian Dolok
Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Analisa Univariat