Zaman Kerajaan Nagur 500 – 1295 Zaman Menentang Kolonial Belanda 1865 – 1907 Masa Penjajahan Belanda 1907 – 1941

Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 BAB 3 SEJARAH SINGKAT KECAMATAN NAGA DOLOK Tapian Dolok adalah salah satu kecamatan dari 31 kecamatan di Kabupaten Simalungun. Yang berarti berbicara tentang Kecamatan Tapian Dolok tidak terlepas dari satu pembentukan Kabupaten Simalungun. Dibawah ini akan ditunjukkan sejarah singkat Kabupaten Simalugun.

3.1 Zaman Kerajaan Nagur 500 – 1295

Setelah berakhirnya Kerajaan Majapahit, raja-raja Simalungun mengandakan pertemuan yang dinamakan “Harungguan Bolon” dengan pemimpin termasuk bekas pasukan Singosari dan Majapahit yang melahirkan sistem Raja Maroppat Raja Nan Empatyakni: » Kerajaan Nagur » Kerajaan Silou » Kerajaan Batangiou » Kerajaan Harau Nama kumpulan raja berempat tersebut diberi nama “Batak Timur Raya” yang dalam bahasa Simalungun disebut “Purba Deisa Nawaluh”. Setelah Kerajaan Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 Batak timur raya pecah dan berakhir akibat perang, sisanya terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil yaitu: » Kerajaan Dolok Silou Marga Purba Tambak » Kerajaan Tanah Jawa Marga Sianaga » Kerajaan Siantar Marga Damanik » Kerajaan Panei Marga Purba Dasuha Dimana kerajaan Panei terdiri dari seorang kepala distrik yaitu Distrik Batu Nanggar, termasuk Tapian Dolok. Dengan demikian sistem Raja Maroppat tetap dihidupkan kembali, dan berjalan dengan baik hingga tahun 1865.

3.2 Zaman Menentang Kolonial Belanda 1865 – 1907

Kerajaan Maroppat kembali pecah mekar menjadi 7 kerajaan, yaitu: » Kerajaan Dolok Silau » Kerajaan Tanah Jawa » Kerajaan Siantar » Kerajaan Panei » Kerajaan Raya » Kerajaan Purba » Kerajaan Silimakuta Seruntun pemerintahan merangkap pimpinan adat dari kerajaan tersebut terdiri dari: Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 a. Raja b. Parbapaon c. Partuaon d. Pangulu Disamping itu dibentuk lagi dewan yang diberi nama Harajaon yang masing- masing dewan berbeda menurut adat kerajaan yang bersangkutan.

3.3 Masa Penjajahan Belanda 1907 – 1941

Dengan Beskin SK Guhernemen tanggal 12 Desember 1906 No. 22 Stantsblod 531 dibentuklah Afdeling Simalungun EN DE KARO LANDEN yang dikepalai oleh Asisten Residen yang pertama V. C. J. Westenberg yaitu bekas Contraleur Tanah Karo, yang berkedudukan di Seribudolok dan pada Tahun 1912 dipindahkan ke Pematang Siantar. Pada tahun 1907 seluruh raja-raja Simalungun telah menandatangani Kontrak Pendek Varte Verklaring dan dengan demikian sistem pemerintahan di Simalungun beralih jadi sistem swapraja, dimana peran Harajaon sudah dibatasi. Wilayah administrasi pemerintahan dibagi menjadi 7 landskappen 16 distrik dan HutaKampung sebagai berikut: Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 NO KERAJAAN DISTRIK 1 Siantar 1. Siantar 2. Bandar 3. Sidamanik 2 Tanah Jawa 1. Tanah Jawa 2. Bosar Maligas 3. Sarlang Hataron 4. Dolok Panribuan 5. Girsang Sipangambolon Pargus 3 Panei 1. Panei 2. Dolok Batu Nanggar 4 Raya 1. Raya 2. Raya Kahean 5 Dolok Silau 1. Dolok Silau 2. Silau Kahean 6 Purba 1. Purba 7 Silimakuta 1. Silimakuta Masa Kemerdekaan RI Berdasarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1956 terbentuklah daerah otonom Kabupaten Simalungun bersamaan dengan 11 daerah otonom kabupaten lainnya, 16 distrik menjadi kecamatan yang kemudian berkembang menjadi 17 kecamatan yaitu dengan tambahannya Kecamatan Dolok Pardamean. Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 Berdasarkan P.P.No.50 tahun 1991 dan P.P.No. 35 tahun 1992 dilaksanakan pemekaran kecamatan dari 17 menjadi 21 kecamatan, yaitu: a. Kecamatan Pematang Bandar b. Kecamatan Huta Bayu Raja c. Kecamatan Ujung Padang d. Kecamatan Tapian Dolok Kecamatan Tapian Dolok yang ibu kotanya Purba Sari adalah pemekaran dari Kecamatan Batu Nanggar berdasarkan P.P diatas, Kecamatan Tapian Dolok terdiri dari 10 desa yaitu: 1 Desa Purba Sari 2 Desa Batu Silangit 3 Desa Naga Dolok 4 Desa Dolok Kahean 5 Desa Dolok Maraja 6 Desa Pematang Dolok Kahean 7 Desa Dolok Ulu 8 Desa Nagur Usang, dan 9 Desa Sinaksak 10 Desa Negeri Bayu Muslimin Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan UU No. 22 tahun 1999, dimana basis otonomi berada pada desa. Maka berdasarkan Keputusan Bupati Simalungun No. 141 3623 Pemdes tentang penyesuaian sebutanperistilahan nama desa, kepala desa dan perangkat desa digantidiubah menjadi: Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 1 Desa menjadi Nagori 2 Kepala Desa menjadi Pangulu 3 Perangkat Desa menjadi Tungkas Nagori Dalam mengatur Pemerintahan Nagori, pemerintah Kabupaten Simalungun telah menetapkan Keputusan Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No. 13 tahun 2006 tentang Pemerintahan Nagori. Letak Geografis Kecamatan Tapian Dolok mempunyai batas daerah sebagai berikut: Sebelah Timur : Kecamatan Dolok Batu Nanggar Sebelah Barat : Kota Pematang Siantar Sebelah Utara : Kecamatan Raya Kahean Sebelah Selatan : Kecamatan Gunung Maligas Kependudukan Luas Kecamatan Tapian Dolok adalah 10.640,15 Ha yang terdiri dari 58 dusun, 46 RW, 113 RT dan 8.482 KK Kepala Keluarga . Jumlah penduduk di kecamatan ini adalah 36.811 yang terdiri dari 18.641 laki-laki dan 18.170 perempuan. Penduduk di kecamatan ini terdiri dari 35.694 jiwa warga pribumi, 117 jiwa warga non pribumi dan tidak ada warga Negara asing. Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 Pendidikan Di era persaingan global, Indonesia memerlukan Sumber Daya Manusia SDM yang baik. Manusia yang cerdas, sehat, jujur, berahklak mulia, berkarakter, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. karena itu, pendidikan sebagai jalur utama pengembangan SDM dan pembentukan karakter adalah kata kunci dalam menentukan nasib bangsa. Dalam kaitan ini, mutu pendidikan di Indonesia harus terus ditingkatkan agar bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara lain. Dalam peningkatan pendidikan menjadi lebih baik maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Tapian Dolok akan tampilkan pada tabel-tabel berikut ini: Tabel 3.6.1.1 Banyaknya SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008 NO Desa SD SMP SMU Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta 1 Sinaksak 5 3 1 1 - - 2 Purba Sari - - - - - - 3 Dolok Ulu 4 - - - - 1 4 Dolok Maraja 2 1 - - - - 5 Dolok Kahean 2 - - - - - 6 Pmtg. Dolok Kahean 3 - 1 - - - 7 Naga Dolok 2 - - - - - 8 Nagur Usang 2 - - - - - Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 9 Batu Silangit 3 - - - - - 10 Negri Bayu Muslimin 2 - - - - - JUMLAH 25 4 2 1 - 1 Sumber : Dikjar Kecamatan Tapian Dolok Tabel 3.6.1.2 Banyaknya Murid SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008 NO Desa SD SMP SMU Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta 1 Sinaksak 1.021 443 477 422 - - 2 Purba Sari - - - - - - 3 Dolok Ulu 344 - - - - 371 4 Dolok Maraja 206 - - - - - 5 Dolok Kahean 245 - - - - - 6 Pmtg. Dolok Kahean 326 - - - - - 7 Naga Dolok 417 - - - - - 8 Nagur Usang 450 - - - - - 9 Batu Silangit 293 - - - - - 10 Negri Bayu Muslimin 350 - - - - - JUMLAH 3.652 443 477 2422 - 371 Sumber : Dikjar Kecamatan Tapian Dolok Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 3.6.1.3 Banyaknya Guru SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008 NO Desa SD SMP SMU Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta 1 Sinaksak 62 25 51 16 - - 2 Purba Sari - - - - - - 3 Dolok Ulu 36 - - - - 23 4 Dolok Maraja 22 14 - - - - 5 Dolok Kahean 16 - - - - - 6 Pmtg. Dolok Kahean 29 - 33 - - - 7 Naga Dolok 13 - - - - - 8 Nagur Usang 19 - - - - - 9 Batu Silangit 27 - - - - - 10 Negri Bayu Muslimin 19 - - - - - JUMLAH 243 39 84 16 - 23 Sumber : Dikjar Kecamatan Tapian Dolok Kesehatan Manusia yang sehat merupakan modal utama pembangunan, oleh karenaya pembangunan kesehatan merupakan bagian penting dari pembangunan. Tujuannya adalah agar masyarakat mendapat pelayan yang mudah, murah dan merata dalam hal kesehatan. Jika hal tersebut terpenuhi maka diharapkan tercapainya derajat kesehatan yang baik. Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 Tersedianya fasilitas dan sarana yang memadai menggambarkan bagaimana tingkat pembangunan kesehatan di suatu daerah. Selain itu dapat juga dilihat dari ketersediaan pelayan kesehatan seperti dokter, perawat,dll. Gambaran tingkat kesehatan di Kecamatan ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.6.2.1 Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008 NO Desa R.Skt Puskes Puskes. Pembantu BPU BKA Pos yandu JLH 1 Sinaksak - - - - - 9 9 2 Purba Sari - 2 - - - 2 4 3 Dolok Ulu - - - - - 4 4 4 Dolok Maraja - - 1 - - 6 7 5 Dolok Kahean - - 1 - - 4 5 6 Pmtg. Dolok Kahean - - - - - 6 6 7 Naga Dolok - - 1 - - 4 5 8 Nagur Usang - - 1 - - 5 6 9 Batu Silangit - - - - - 4 4 10 Negri Bayu Muslimin - - 1 - - 3 4 JUMLAH - 2 5 - - 47 54 Sumber : Puskesmas Kecamatan Tapian Dolok Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 3.6.2.1 Banyaknya Tenaga Medis Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008 NO Desa Dokter Bidan Perawat Dukun Bayi Lain-lain JLH 1 Sinaksak - 3 - 3 - 6 2 Purba Sari 6 22 8 - - 36 3 Dolok Ulu - 1 - - - 1 4 Dolok Maraja - 5 1 1 - 7 5 Dolok Kahean - 3 1 - - 4 6 Pmtg. Dolok Kahean - 2 - 1 - 3 7 Naga Dolok - 2 2 1 - 5 8 Nagur Usang - 1 1 1 - 3 9 Batu Silangit - 2 - 2 - 4 10 Negri Bayu Muslimin - 3 - 1 - 4 JUMLAH 6 44 13 10 - 73 Sumber : Puskesmas Kecamatan Tapian Dolok Pertanian dan Perkebunan Berdasarkan keadaan alam dari daerah ini pertanian dan perkebunan merupakan potensi terbesar yang mendukung perekonomian masyarakat di daerah ini. Pertanian di daerah ini kebanyakan merupakan persawahan. Sedangkan untuk perkebunan yang terdapat di daerah ini kebanyakan perkebunan karet. Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 Keuangan Tecapainya target Pajak Bumi dan Bangunan merupakan hal yang paling penting dalam proses pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu dibawah ini dapat dilihat gambaran keuangan di Kecamatan Tapian Dolok. Tabel 3.6.3.1 Besarnya Pokok Penetapan dan Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan PBB Menurut Desa Tahun 2008 NO Desa Pokok Penetapan Realisasi Persentase Realisasi 1 Sinaksak 56.505.225 25.410.408 44,97 2 Purba Sari 8.756.646 4.764.471 54,41 3 Dolok Ulu 3.528.225 2.545.768 72,15 4 Dolok Maraja 14.925.183 5.302.319 35,52 5 Dolok Kahean 16.334.396 16.334.396 100 6 Pmtg. Dolok Kahean 14.672.854 7.840.999 53,44 7 Naga Dolok 25.163.476 12.718.496 50,54 8 Nagur Usang 5.801.264 1.681.207 28,98 9 Batu Silangit 3.937.364 2.643.770 67,14 10 Negri Bayu Muslimin 11.843.989 4.368.225 36,88 Sumber : BendaharaKantor Camat Kecamatan Tapian Dolok Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 3.6.3.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah PAD Kecamatan Naga Dolok NO JENIS IURAN Target Rp Realisasi Persentase Realisasi 1 Retribusi Sampah 12.650.000 4.014.625 31,74 2 Retribusi I.M.B 53.600.000 28.858.907 53,84 3 Retribusi Parkir 8.600.000 1.477.778 17,18 4 Retribusi PajakPekan 2.000.000 685.556 34,27 Sumber : Bendahara Kantor Camat Kecamatan Tapian Dolok Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008. USU Repository © 2009 BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Analisa Univariat