Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hipotesis Tindakan

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Metode pembelajaran IPA masih sering menggunakan metode ceramah. 2. Media pembelajaran IPA kurang lengkap. 3. Prestasi belajar siswa masih di bawah KKM yaitu 61 4. Guru belum mampu mencari strategi pembelajaran yang tepat untuk merangsang kemampuan siswa agar prestasi belajar meningkat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA melalui Metode Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pandansari Selatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu?”.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA melalui Metode Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pandansari Selatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diperuntukan: 1. Bagi Siswa a. Meningkatkan proses belajar. b Meningkatkan prestasi belajar. c. Menjadi model dalam proses pembelajaran. 2. Bagi Guru a. Kemampuan memperbaiki pembelajaran. b. Meningkatkan profesionalisme. c. Ikut berperan aktif dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan. 3. Bagi Sekolah a. Sebagai referensi dalam perbaikan pembelajaran di sekolah.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian adalah sebagai berikut: aktivitas dan prestasi belajar siswa akan meningkat dengan signifikan apabila menggunakan metode inkuiri dalam proses pemebelajaran IPA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Hakekat belajar diartikan sebagai proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain.Menurut Sofa 2008:5, belajar merupakan proses aktif dan kompleks dalam upaya memperoleh pengetahuan baru. Proses yang terjadi merupakan proses kognitif sebagai interaksi antara kegiatan persepsi, imajinasi, organisasi, dan elaborasi. Proses pengorganisasian dan elaborasi memungkinkan terbentuk hubungan antar konsep. Sedangkan Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono 1999:9 berpandangan belajar adalah suatu prilaku. Senada dengan pendapat Skinner, Nashar 2004:49 menggungkapkan belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu mengarah kepada perubahan tingkah laku yang lebih baik yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. Lebih lanjut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono 1999:9 mengemukakan bahwa pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya 1 kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar, 2 respons si pelajar, dan 3 konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu aktivitas dan bukan hanya sekedar mengingat melainkan mengalami dan bukan sekedar penguasaan suatu hasil atau tujuan, melainkan membangun makna atau pemahaman pengetahuan dari berbagai informasi dan pengalaman.

B. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari ”prestasi” dan ”belajar”. Prestasi berarti hasil yang telah dicapai. Sedangkan pengertian belajar adalah usaha memperoleh kepandaian atau ilmu Depdikbud dalam Susanti, 2009 : 13. Menurut Larasati 2005 : 11 mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu proses belajar. Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku kognitif, tingkah laku afektif dan tingkah laku psikomotorik. Dengan sumber yang sama prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia selalu berusaha mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Suatu prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator, keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan, adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.