Ranah Afektif PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP N

20 b. domain afektif sikap dan nilai atau yang mencakup kecerdasan antarpribadi dan kecerdasan intrapribadi, dengan kata lain kecerdasan emosional, dan c. domain psikomotor keterampilan atau yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual –spasial, dan kecerdasan musikal. Ketiga aspek tersebut sangat penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara komprehensif. Keberhasilan tujuan pembelajaran pada aspek kognitif dan psikomotor dipengaruhi oleh kondisi afektif peserta didik. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal, karakteristik afektif siswa harus diperhatikan.

2. Ranah Afektif

Hasil belajar ranah afektif merupakan tujuan pembelajaran yang berhubungan dengan nilai, perasaan, emosi, dan sikap hati attitude yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek, bahagia atau tidak bahagia. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif terdiri dari lima aspek yaitu: menerima receiving, merespon responding, organisasi organization dan pembentukan karakter characterization. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 21 Tabel 1. KawasanDomain: Afektif dan Taksonominya Lingkup Urutan Taksonomi Pertelaan Tujuan Kata Kunci Tujuan 1. Penerimaan Receiving Mau memusatkan perhatian, timbul minat, menyadari keperluankepentingan sesuatu, peka, mengikuti dengan penuh perhatian, terbuka hati nuraninya dan lain-lain. Dapat merangkap, mau mendengarkan, mampu mengemukakan, dapat menyebutkan, mengidentifikasi, dan mempertanyakan. 2. Respons Responding Agar terlibat, tersentuh nuraninya, timbul dialog dirinya, menjawabnya sendiri, menyatakan posisi awalnya, berpartisipasi aktif dalam kegiatan, berekspresi, dan lain-lain. Menghayati, mengantisipasi, melibatkan diri, menyatakan, mengadakan reaksi, menjawab, menyangkalmembenar kan, mengakui, dan lain-lain. 3. Menilai Valueing Agar pada diri siswa timbul pertanyaan benar-salahlayak tidak atau dialog yang mempertanyakan, kemauan untuk menggunakan pengetahuanperbekalan dirinya, mengkaji dan membanding serta menilai, keberaniankemauan mengekspresikan atau mengambil keputusan. Mempertanyakan, mengkaji, memperbandingkan, memperhitungkan, menyatakan penilaianpendapat, memilih, memutuskan, mempertimbangkan, , menanggapi, dan lain- lain. 4. Mengorganisasi Organizing Agar lahir kebutuhan untuk menyerapmempelajarimener imamenolakmengoreksi diri; mampu memperjelasmengklarifikasi diri dan menginternalisasi, memahami keadaan diri; menyadari akan perlunyapentingnya sesuatu. Mengklarifikasi, menggambarkan, mendemonstrasikan, memerankan, menyatakan posisitanggapannya. 5. Karakterisasi Mempribadikan Characterizing Agar hasil poin 4 dimantapkan dipribadikan = disaturagakan = personalized menjadi keyakinannyaprinsip pendiriannya serta diterapkan acting. Mencintai, meyakini, mempertahankan, menginginkan, meragukan, menolak tegas, dan lain-lain. Solihatin dan Raharjo, 2008: 133 22 Ciri-ciri dari hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Seperti perhatiannnya terhadap mata pelajaran, kedisiplinannya dalam mengikuti mata pelajaran disekolah, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran yang di terimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru dan sebagainya. http:zaifbio.wordpress.com20091115ranah-penilaian-kognitif-afektif- dan-psikomotorik Ada 5 tipe karakteristik afektif yang penting berdasarkan tujuannya, yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Selanjutnya dalam penelitian ini akan di bahas lebih lanjut tentang moralitas.

3. Moral

Dokumen yang terkait

Up.aya Guru Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal Siswa Dalam Pembelajaran PAI

3 50 111

PERBEDAAN SIKAP SISWA TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL KONTEKSTUAL DAN INKUIRI DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MARGA TIGA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJ

5 87 111

PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO DAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL SISWA SMP NEGERI 28 B

0 11 123

EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) SISWA KELAS VIII SMPN 3 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 18 99

STUDI PERBANDINGAN KECERDASAN MORAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN MODEL PEMBELAJARAN ROLLE PLAYING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP SEJAHTERA BANDAR LAMPUNG

0 15 105

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU GUNA MENINGKATKAN KECERDASAN MORAL DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 NATAR LAMPUNG

1 17 105

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA Penerapan Strategi Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Karangasem 5 Kec

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TARI BERPASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LEMBANG.

1 3 43

Perbedaan Efektivitas Penggunaan Metode Mind Mapping Dan Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah) Dalam Meningkatkan Kreativitas Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pajangan.

0 10 185

PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KENARAN 2 PRAMBANAN.

0 0 88