50.08 ms. Delay yang terjadi cukup besar walaupun masih diktegorikan sangat bagus karena masih dibawah 150 ms, delay ini terjadi karena
rentang waktu yang dibutuhkan dalam pemaketan data untuk melalui jaringan yang digunakan untuk pengukuran data ini. Sedangkan rata-rata
thrughput yang terjadi dari pengukuruan adalah 0.065 mbps. Hal ini terjadi karena bandwidth pada sisi client dibatasi hanya sebesar 64 kbps
saja sehingga throughput yang dihasilkan berpengaruh terhadap bandwidth tersebut .
b. Pengamatan Pada Uji Coba Bandwidth 128 Kbps
Layanan IPTV berupa VoD yang dilewatkan pada jaringan MPLS QoS dengan beban trafik 10 dari bandwidth yang disediakan sebesar 128
kbps.
Tabel 4.66 Pengukuran paket loss, delay, jitter dan throughput pada
Bandwidth 128 Kbps dengan Beban Jaringan 10
Data Packet loss
Jitter ms Delay ms
Througput mbps 1
94.40 26.7
0.129 2
94.00 26.47
0.129 3
94.20 27.25
0.129 4
93.90 26.25
0.129 5
94.10 26.34
0.129 6
94.30 26.38
0.129 7
95.40 26.87
0.129 8
93.80 26.41
0.129 9
94.40 25.81
0.129 10
94.00 27.06
0.129
Rata-rata 94.25
26.55 0.129
Berdasarkan tabel 4.66, dengan beban trafik yang diberikan sebesar 10 didapat rata-rata paket yang hilang adalah sebesar 94.25
dikategorikan jelek sesuai referensi TIPHON. Rata-rata Jitter yang didapat sebesar 0 ms bisa dikatakan tidak ada jitter yang terjadi. Sama
halnya seperti pengukuran sebelumya dikarenakan pada paket yang hilang atau dibuang sangat banyak sehingga tidak terdapat jitter. Rata-
rata delay yang didapat dari pengukuruan adalah 26.55 ms. Delay yang terjadi semakin mengecil karena bandwidth dinaikan, sehingga rentang
waktu yang dibutuhkan dalam pemaketan data untuk melalui jaringan
yang digunakan untuk pengukuran data ini pun makin kecil. Sedangkan rata-rata thrughput yang terjadi dari pengukuruan adalah 0.129 mbps. Hal
ini terjadi karena bandwidth pada sisi client dibatasi hanya sebesar 129 kbps saja sehingga throughput yang dihasilkan berpengaruh terhadap
bandwidth tersebut.
c. Pengamatan Pada Uji Coba Bandwidth 256 Kbps
Layanan IPTV berupa VoD yang dilewatkan pada jaringan MPLS QoS dengan beban trafik 10 dari bandwidth yang disediakan sebesar 256
kbps.
Tabel 4.67 Pengukuran paket loss, delay, jitter dan throughput pada
Bandwidth 256 Kbps dengan Beban Jaringan 10
Data Packet loss
Jitter ms Delay ms
Througput mbps 1
84.30 12.81
18.84 0.257
2 84.50
11.62 18.32
0.257 3
83.60 13.38
18.55 0.257
4 85.20
13.39 18.63
0.257 5
84.30 10.49
18.59 0.257
6 84.20
12.22 18.25
0.257 7
83.40 13.28
18.53 0.257
8 83.40
12.5 18.08
0.257 9
84.10 14.28
18.46 0.257
10 83.20
12.05 18.95
0.257
Rata-Rata 84.02
12.62 18.52
0.257
Berdasarkan tabel 4.67, dengan beban trafik yang diberikan sebesar 10 didapat rata-rata paket yang hilang adalah sebesar 84.02
masih dikategorikan jelek sesuai referensi TIPHON, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan pengujian sebelumnya, ini disebabkan oleh
kenaikan bandwidth yang dilakukan. Rata-rata Jitter yang didapat sebesar 12.62 ms sudah termasuk dalam kategori bagus karena nilai jitter
masih dibawah 75 ms. Rata-rata delay yang didapat dari pengukuruan adalah 18.52 ms. Delay yang terjadi semakin mengecil karena bandwidth
dinaikan, sehingga rentang waktu yang dibutuhkan dalam pemaketan data untuk melalui jaringan yang digunakan untuk pengukuran data ini
pun semakin kecil. Sedangkan rata-rata thrughput yang terjadi dari pengukuruan adalah 0.257 mbps. Hal ini terjadi karena bandwidth pada
sisi client dibatasi hanya sebesar 256 kbps saja sehingga throughput yang dihasilkan berpengaruh terhadap bandwidth tersebut.
d. Pengamatan Pada Uji Coba Bandwidth 512 Kbps