G. VALIDITAS, UJI DAYA BEDA, DAN RELIABILITAS ALAT
UKUR 1. Validitas Alat Ukur
Validitas adalah sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Valid atau tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu
tidaknya alat ukur yang digunakan untuk mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat Azwar,2000. Penelitian ini menggunakan face validity
dan content validity. Watson, Clark, dan Tellegen 1988 membuktikan bahwa PANAS merupakan alat ukur mood yang memiliki konsistensi internal, korelasi
konvergen serta korelasi diskriminasi yang tinggi. Crawford dan Henry 2004 juga membuktikan bahwa PANAS merupakan pengukuran yang valid untuk
mengukur konten mood. Face validity adalah tipe validitas yang paling rendah signifikansinya karena
hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan appearance tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu
mengungkap apa yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa face validity telah terpenuhi. Content validity berkaitan dengan aitem-aitem alat ukur yang
sesuai dengan apa yang akan di ukur Azwar, 2000. Azwar 2004 menyebutkan bahwa validitas konten adalah validitas yang diestimasi dengan menguji isi tes
melalui metode professional judgement. Proffesional judgement dalam penelitian ini melibatkan dua dosen departemen psikologi sosial di Fakultas Psikologi USU.
2. Uji Daya Beda Aitem
Universitas Sumatera Utara
Uji daya beda item pernyataan untuk melihat sejauh mana butir pernyataan mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau
tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis butir pernyataan ini adalah dengan memilih aitem-aitem pernyataan yang fungsi
ukurnya sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih butir pernyataan yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes
sebagai keseluruhan Azwar, 2000. Uji daya beda item pernyataan ini akan dilakukan pada alat ukur dalam
penelitian ini, yaitu skala Positive Affect and Negative Affect Schedule PANAS. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan
nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 Azwar, 2000. Daya beda aitem
dianggap memuaskan jika koefisien korelasi aitem total mencapai nilai minimal 0,2 Thorndike, dkk.; Crocker Algina; dalam Azwar, 2010.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas yaitu sejauh mana alat ukur dapat dipercaya. Menurut Hadi 2000 reliabilitas alat ukur menunjukkan konsistensi suatu alat ukur bila
digunakan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dimana prosedurnya hanya
memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai partisipan. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan memiliki efisiensi
yang tinggi Azwar, 2002. Teknik yang digunakan untuk pengukuran reliabilitas alat ukur penelitian ini adalah teknik koefisien Alpha Cronbach.
Universitas Sumatera Utara
Crawford dan Henry 2004 telah membuktikan bahwa alat ukur PANAS yang dikembangkan oleh Watson dan Tellegen 1988 adalah reliabel.
Reliabilitas alat ukur PANAS diukur dengan menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach, dengan hasil 0,89 untuk dimensi PA dan 0,85 untuk dimensi NA. Hal
ini menunjukkan bahwa PANAS memiliki nilai reliabilitas yang tinggi, artinya ketika alat ukur PANAS digunakan kembaliberulang maka akan memberikan
hasil yang relatif sama. Watson,Clark, dan Tellegen 1988 membuktikan bahwa stabilitas PANAS dapat bertahan selama periode 2 bulan.
H. HASIL UJI COBA ALAT UKUR