selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
d. Hubungan Manajer Dengan Manajemen
Manajer dalam hubungan dengan menajemen menjelaskan tentang substansi tugas yang ada padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada posisi tugas pelaksana
kepemimpinan dengan membantu pemimpin memimpin pekerjaan yang bersifat departemenal. Di sini manajer adalah kepala atau pemimpin suatu departemen atau
unit kerja dalam suatu organisasi. Pada sisi yang bersifat lebih substansial, manajemen adalah tugas seorang manajer yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas kepemimpinan pada aras manajerial. Tentu tatkala melaksanakan tugasnya, manajer memanejemeni, tetapi perbedaannya, ialah bahwa ia memanejemeni
tugasnya atas nama pemimpin yang mendelegasikan tugas manajerial kepadanya.
D. Peranan Manajemen Risiko Dalam Meningkatkan Kinerja dan Profitabilitas a. Hubungan Manajemen Risiko Dengan Kinerja Perusahaaan
Kinerja merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam sebuah perusahaan dalam upayanya untuk menciptakan suatu produk atau jasa.
Kinerja biasanya identik dengan proses pekerjaan dikalangan karyawan suatu perusahaan. Karena kinerja inilah yang akan memberikan suatu hasil bagi perusahaan
tersebut. Kinerja karyawan merupakan aspek penting dalam sebuah perusahaan karena hal inilah yang akan menentukan maju atau mundurnya suatu perusahaan.
Apabila para karyawannya berkinerja buruk maka yang terjadi adalah kemerosotan pada perusahaannya. Hal ini juga akan berlaku sebaliknya, apabila para karyawannya
merupakan para karyawan yang rajin dan senang berinovasi maka yang terjadi adalah kemajuan yang positif bagi perusahaan tersebut.
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak
memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot
sehingga perusahaan instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya
kinerja yang merosot.
Manajemen risiko mencakup kegiatan merencanakan mengorganisir, menyusun, memimpinmengkoordinir, dan mengawasi termasuk mengevaluasi
program penanggulangan risiko. Adanya program penanggulangan risiko yang baik dari suatu perusahaan akan memberikan sumbangan yang sangat bermanfaaat bagi
perusahaan termasuk dalam pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Hubungan manajemen risiko dengan kinerja perusaahaan antara lain:
1. Evaluasi dari program penanggulangan risiko yang baik dari suatu perusahaan
akan dapat memberikan gambaran mengenai keberhasilan dan kegagalan operasi perusahaaan. Meskipun hal ini secra ekonomis tidak meningkatkan
keuntungan perusahaan, tetapi hal itu merupakan kritik bagi perusahaan,
sehingga akan sangat bermanfaat bagi perbaikan pengelolaan usaha di masa akan datang.
2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, karena semua risiko yang
dapat menghambat proses perusahaan telah diidentifikasikan dengan baik. 3.
Manajemen resiko melindungi perusahaan dari resiko murni ,dan karna kreitur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka
secara tidak langsung menolong meningkatkan public image. 4.
Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap resiko murni, merupakan harta non material bagi
perusahaan itu. 5.
Adanya kondisi yang lebih baik dan kesempatan yang memungkinkan akan mendorong pimpinanpengurus perusahaan untuk memperbaiki mutu keputusan,
dengan lebih memperhatikan pekerjaan, terutama yang bersifat spekulatif.
b. Hubungan Manajemen Risiko Dengan Profitabilitas Perusahaan.