27
Balam, Sutan, Sanip, Talib. Jadi, nilai-nilai perjuangan yang akan diteliti adalah nilai-nilai perjuangan yang ditunjukkan oleh kelompok pendamar dalam novel
Harimau Harimau karya Mochtar Lubis. Kelompok pendamar ini mendapatkan suatu masalah yang sangat besar yang mengharuskan mereka untuk melakukan
suatu perjuangan. Besarnya masalah kehidupan yang dialami oleh kelompok pendamar
membuat mereka harus melakukan perjuangan yang besar pula. Kelompok pendamar menunjukkan nilai-nilai perjuangan dalam perbuatan dan usaha mereka
untuk melewati masalah kehidupan yang menghampiri mereka. Nilai-nilai perjuangan yang terdapat dalam novel Harimau Harimau adalah :
4.1.1 Nilai Rela Berkorban
Dalam menjalani hidup ini, kita tidak akan selalu mendapatkan setiap hal yang kita inginkan, pasti suatu saat akan ada masalah yang akan menghampiri kita
walaupun kita tidak pernah mengundangnya untuk hadir dalam kehidupan kita. Memang seperti itulah yang dinamakan hidup, akan selalu penuh dengan tantangan
dan suatu hal yang baru. Suatu hal baru yang paling tidak pernah kita harapkan untuk hadir dalam perjalanan hidup kita, bisa saja muncul tanpa pernah kita duga
dan tak pernah kita pikirkan atau perkirakan sama sekali. Beragamnya masalah yang muncul dalam kehidupan ini sering kali menuntut
kita untuk berkorban untuk orang di sekitar kita. Ketika orang di sekitar kita mendapat masalah, tidak jarang kita menjadi ikut terseret ke dalam pusaran masalah
tersebut, dan untuk membantu atau menyelamatkan orang tersebut kita harus melakukan pengorbanan yang terkadang membahayakan hidup kita sendiri. Begitu
juga dengan kelompok pendamar dalam novel Harimau Harimau ini. Ketika salah
Universitas Sumatera Utara
28
satu dari anggota kelompok mereka ada yang terkena masalah atau terancam bahaya, maka anggota kelompok yang lain akan mencoba membantu, meskipun itu
mungkin akan mengorbankan kenyamanan atau bahkan keselamatan diri mereka sendiri. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan berikut.
”Berjalan mengusung Pak Balam tidak dapat mereka lakukan dengan cepat. Apalagi jalan yang mereka tempuh masih licin,
dan mereka harus mendaki sejak meninggalkan sungai. Berapa kali yang lain terpaksa harus menbantu Talib dan Sutan, karena
mereka berdua tak sanggup mengangkat usungan sambil mendaki tebing.
” Lubis,1992:117 Kutipan di atas menerangkan bahwa anggota kelompok yang lain dengan bersusah
payah membawa dan menyelamatkan Pak Balam yang telah sekarat karena terkena terkaman harimau. Anggota kelompok yang lain rela berkorban untuk melewati
jalanan yang sulit dan berbahaya bagi keselamatan diri mereka sendiri sambil mengusung Pak Balam yang dalam kondisi penuh dengan luka cakaran dan gigitan
harimau. Anggota kelompok pendamar bahkan menunjukkan nilai rela berkorban yang
lebih besar lagi ketika Talib terkena serangan harimau. Ketika Talib diseret oleh harimau ke dalam hutan, anggota kelompok pendamar yang lainnya nekat
menyerbu masuk ke dalam hutan, mengejar harimau yang telah menyeret Talib. Mereka dengan spontan melakukan tindakan tersebut karena mereka ingin
menyelamatkan Talib, padahal tindakan mereka tersebut dapat membahayakan diri mereka sendiri, karena bisa saja harimau tersebut tiba-tiba menyerang balik salah
satu dari mereka yang datang mengejar. Tapi hal tersebut tak mereka pikirkan, mereka dengan sepenuh hati rela menolong Talib. Hal itu tergambar jelas dalam
kutipan berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
29
”Mereka melupakan bahaya terhadap terhadap diri mereka kini, penuh dengan semangat dan naluri yang terdapat dalam diri
setiap manusia. Ingat pada nasib kawan mereka yang berada di dalam kekuasaan harimau, dan dengan parang terhunus mereka
menyerbu ke dalam pohon-
pohon yang tumbuh rapat.” Lubis, 1992:121-122
Nilai rela berkorban juga ditunjukkan oleh anggota kelompok pendamar ketika salah satu anggota mereka Pak Haji, hampir saja diserang oleh seekor ular
berbisa. Salah satu dari anggota kelompok pendamar tersebut Buyung, secara spontan segera melakukan tindakan yang sangat berbahaya bagi dirinya sendiri
untuk menyelamatkan Pak Haji yang akan diserang oleh ular berbisa tersebut. Karena, jika saja tindakan pertolongannya tersebut gagal atau meleset, maka dia
yang akan terkena serangan ular tersebut. Hal itu tergambar dengan jelas dalam kutipan berikut ini.
”Pertolongan diberikannya dengan cepat sekali, tanpa mem- perhitungkan bahaya terhadap dirinya sendiri. Karena jika
tebasan parang Buyung tidak tepat, maka dialah yang akan diserang ular berbisa.” Lubis, 1992: 180
Nilai rela berkorban memang terlihat jelas ditunjukkan oleh para anggota kolompok pendamar. Ketika ada anggota kelompok mereka mendapat masalah atau
bahaya maka anggota yang lain akan segera melakukan tindakan pertolongan semampu mereka. Mereka tidak terlalu peduli walaupun mungkin saja tindakan
pertolongan yang akan mereka lakukan bisa saja akan menyusahkan atau membahayakan keselamatan diri mereka sendiri, mereka tetap rela melakukannya.
4.1.2 Nilai Persatuan