mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai suatu pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Ada banyak model atau strategi pembelajaran yang dikembangkan dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Diantaranya adalah : Model
Pembelajaran Kontekstual,
Model Pembelajaran
Kooperatif, Model
Pembelajaran Quantum, Model Pembelajaran Terpadu. Banyaknya model atau strategi pembelajaran yang dikembangkan tidaklah berarti semua pengajar
menerapkan semuanya untuk setiap pelajaran karena tidak semua model cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih model atau strategi pembelajaran yaitu : 1 Tujuan pembelajran yang ingin dicapai,
2 Materi ajar, 3 Kondisi siswa, 4 Ketersediaan sarana prasarana belajar. Menurut Sanjaya dalam Sugiyanto, 2007 : 3 menjelaskan ada 8 prinsip
dalam memilih konsep pembelajaran : 1 Berorientasi pada tujuan, 2 Mendorong aktivitas siswa, 3Memperhatikan aspek individual siswa, 4
Menantang siswa untuk berfikir, 5 Menimnbulkan inspirasi siwa untuk berbuat dan menguji, 6 Menimbulkan proses belajar yang menyenangkan,
7 Mampu memotivasi siswa belajar lebih lanjut, 8 Mendorong proses interaksi.
2. Tinjauan tentang Pendekatan Kontekstual
a. Hakikat Pendekatan Konstektual
Menurut Agus Suprijono 2009: 78 merumuskan pengertian pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning CTL
merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning CTL menurut Masnur Muslich, adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapanya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Masnur Muslich,2007: 41.
CTL merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari
dengan menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Johnson dalam Depdiknas 2008: 9
Contextual Teaching and Learning CTL merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik
dalam memahami bahan ajar secara bermakna meaningfull yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi,
agama, sosial, ekonomi, maupun kultural. Sehingga peserts didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diaplikasikan dan ditransfer
dari satu konteks permasalahan yang satu ke permasalahan yang lainnya Hanifah dan Cucu Suhana, 2009: 68.
Menurut Johnson dalam Nurhadi 2003: 18 merumuskan pengertian CTL merupakan proses pendidikan yang membatu siswa melihat makna dalam
bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks keidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan
pribadinya, sosialnya, budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, system CTL akan menuntun siswa melalalui delapan komponen utama CTL yaitu :
melakukan hubungan yang bermakna, mengerjakan pekerjaan yang berarti, mengatur
cara belajar
sendiri, bekerjasama,
berfikir kritis
dan kreatif,memeliharamerawat pribadi siswa, mencapai standar yang tinggi, dan
menggunakan asesmen autentik. Sedangkan menurut Nyimas Aisyah, dkk. 2007: 7.10 merumuskan
pendekatan kontekstual adalah sebuah pendekatan belajar yang membantu siswa melihat makna dari pelajaran mereka di sekolah melalui hubungan
antara pelajaran tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi, sosoial, maupun budaya.
Shawn and Linda 2004, CTL is a collaborative interaction with students, a high level of science contnet with other content and skill areas.
Furthermore, the CTL strategies were best implemented when teachers used them in conjunction with sound classroom management techniques. CTL
merupakan interaksi kolaborasi anak antara ilmu pengetahuan dengan kondisi area anak.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Kontekstual Contecxtual Teching and Learning – CTL merupakan konsepsi belajar yang
membantu guru dalam mengaitkan bahan ajarannya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan sehari- hari.
b. Ciri-ciri Pendekatan Kontekstual dalam Pelajaran Matematika