2.3 Kerangka Konseptual
Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh return on equity, return on assets, debt to equity ratio, price to book value, price earning
ratio, dan earning per share terhadap harga saham. Dalam investasi saham di pasar modal unsur penting perlu diperhatikan adalah risiko dari hasil. Sehingga
diperlukan kemampuan untuk menganalisis saham saham yang mana memberikan keuntungan dan juga resiko yang besar Silaen, 2010:9. Menurut Tandelilin
2010: 240 rasio profitabilitas yang digunakan adalah return on equity dan komponen lainnya yang digunakan untuk menganalisis saham adalah earning per
share. Return on Equity merupakan salah satu alat analisis dari rasio
profitabilitas. Alat analisis ROE mengukur perbandingan antara laba bersih yang dihasilkan untuk setiap ekuitas keuangan karena dengan melakukan pengukuran
menggunakan ROE dapat mengukur bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan modal yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi ROE
berarti kinerja perusahaan semakin bagus. Return on Equity ROE mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah
yang ditanamakannya Murhadi, 2013:64 Hubungan antara ROE dengan harga saham adalah sebagaimana perusahaan dapat mendapatkan feedback atas ekuitas
yang dimiliki oleh pemegang saham berupa keuntungan nantinya akan dibagikan kepada pemegang sahamnya, sehingga semakin besar ROE yang diperoleh
perusahaan secara tidak langsung akan meningkatkan harga sahamnya.
Universitas Sumatera Utara
Return on Assets merupakan salah satu rasio profitabilitas untuk mengkur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari sejumlah aset yang
dimiliki. Semakin besar ROA mencerminkan semakin efisiennya perusahaan dalam mengelola aset sehingga mampu memperoleh laba seperti dikemukakan
oleh Menurut Brigham dan Houston 2010:148 mengatakan bahwa Return on Assets adalah rasio laba bersih terhadap total aset mengukur pengembalian atas
total aset. Fahmi 2012:87 menyatakan bahwa kondisi dan situasi yang menentukan
harga suatu saham mengalami fluktuasi disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah Kinerja perusahaan yang mengalami penurunan dalam setiap
waktunya. Dengan demikian, ROA sebagai salah satu rasio yang mengukur kinerja perusahaan dari sisi profitabilitas akan berdampak pada peningkatan
maupun penurunan pada harga saham. Menurut Weston dan Copeland 2010:238 menyatakan bahwa rasio
leverage leverage ratios mengukur tingkat sejauh mana aktiva perusahaan telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Debt to Eqiuty Ratio DER merupakan salah
satu alat analisis dari rasio Leverage yang mengukur tingkat kemampuan perusahaan perusahaan untuk membayar hutang perusahaan dengan menggunakan
ekuitas yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER yang dimiliki perusahaan semakin besar pula tingkat risiko yang harus dipertanggungjawabkan perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston 2010:151 nilai perusahaan dapat diukur dengan Price book Value PBV atau marketbook MB ratio. Rasio ini
mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi
Universitas Sumatera Utara
perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh. Perusahaan yang dipandang baik oleh investor yaitu perusahaan dengan laba dan arus kas yang
aman, hal itu dapat dicerminkan melalui Price to Book Value. Dengan demikian, semakin tinggi nilai PBV mencerminkan tingginya nilai perusahaan dimata
investor sehingga semakin tinggi nilai perusahaan yang diukur dengan PBV akan berdampak pada tinggi rendahnya permintaan saham perusahaan yang akhirnya
mempengaruhi pergerakan harga saham. Price Earning Ratio PER menunjukkan hubungan antara harga pasar
saham biasa dengan Earning Per Share EPS. Semakin tinggi PER menunjukkan bahwa perusahaan memliki pertumbuhan keuangan yang baik dan biasanya
semakin tinggi PER semakin banyak diminati oleh investor . Price Earing Ratio PER terlalu tinggi, mendindentifikasi bahwa harga pasar saham perusahaan
tersebut mahal. Murhadi, 2013:65 hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasil penelitian Stela 2009 menunjukkan bahwa PER
berpengaruh positif signifikan terhadap harga pasar saham, hal ini sama dengan hasil penelitian Poernamawatie 2008 yang menunjukkan bahwa PER secara
signifikan mempunyai pengaruh terhadap return saham. Menurut Saleh 2009 Earning Per Share EPS merupakan rasio pasar
mengukur kemampuan perusahaaan dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham yang beredar. Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam meraih laba bersih yang diperuntukkan bagi pemegang saham atas dasar lembar saham yang diinvestasikan, dari pengertian tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
dilihat bahwa semakin tinggi nilai EPS maka investor menganggap prospek perusahaan sangat baik untuk kedepannya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka konseptual penelitian digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis