Uji T secara parsial Variabel Tenaga Kerja Variabel Lama Melaut

51

1. Uji T secara parsial

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen modal, tenaga kerja, lama melaut, dan iklim secara parsial terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis statistik pengujian sebagai berikut: H o : β 1 = 0 tidak ada pengaruh modal, tenaga kerja, lama melaut dan iklim terhadap produksi. H 1 ≠ β 1 = 0 ada pengaruh modal, tenaga kerja, lama melaut dan iklim terhadap produksi.

2. Uji F Uji secara simultan

Uji F dilakukan untuk melihat secara simultan bersama-sama apakah ada pengaruh dari variabel bebas modal, tenaga kerja, lama melaut dan iklim. Model hipotesis yang dilakukan dalam uji F ini adalah: H o : β 1 β 2 β 3 β 4 = 0 artinya modal, tenaga kerja, lama melaut dan iklim secara bersama-sama tidak terpengaruh terhadap produksi. H 1 : β 1 β 2 β 3 β 4 ≠ 0 artinya modal, tenaga kerja, lama melaut dan iklim secara bersama-sama berpengaruh terhadap produksi. Universitas Sumatera Utara 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Kota Sibolga memiliki 5 lima pulau-pulau kecil dengan luas keseluruhan 137,08 Ha. Keberadaan pulau-pulau tersebut memberikan peluang dalam pengembangan wisata bahari dan perikanan budidaya. Sebagaimana diketahui, dengan panjang garis pantai mencapai 21,84 km termasuk 10,41 km garis pantai pulau-pulau kecil, maka pantai Kota Sibolga memiliki potensi pengembangan budidaya ikan melalui sistem Keramba Jaring Apung KJA. Jumlah penduduk di Kota Sibolga pada tahun 2012 berjumlah 85.271 jiwa, kepala keluarga yang berprofesi sebagai nelayan berjumlah 8009 kepala keluarga.

4.2 Karakteristik Responden 4.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian 50 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga, maka diperoleh data tentang umur responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur No. Umur tahun Jumlah orang Persentase 1. 21-30 5 10 2. 31-40 20 40 3. 41-50 20 40 4. 51-60 5 10 Total 50 100,00 Universitas Sumatera Utara 53 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki tingkatan umur antara 21 – 30 tahun yaitu sebanyak 5 orang yang merupakan paling kecil, sedangkan pada tingkat umur 31-40 tahun yaitu sebanyak 20 orang. Selebihnya pada tingkat umur 41-50 tahun sebanyak 20 orang, tingkatan umur 51 – 60 tahun sebanyak 5 orang.

4.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian 50 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga, maka diperoleh data tentang pendidikan responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Responden Persentase 1 SDMI 5 10 2 SMPSederajat 10 20 3 SMASederajat 35 70 4 D3S1 Total 50 100 Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMASederajat sebanyak 35 orang atau 70 dan diikuti yang berpendidikan SMPSederajat sebanyak 10 orang atau 20. Sedangkan yang berpendidikan SDMI sebanyak 5 orang atau 10. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Kota Sibolga masih berada pada tingkat pendidikan yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat yang hanya tamatan SD sampe SMA dan untuk tamatan D3S1 sama sekali tidak ada. Universitas Sumatera Utara 54

4.3 Deskriptif Variabel 1. Variabel Modal

a. Indikator Biaya Perawatan

Berdasarkan hasil penelitian 50 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sibolga Sambas, maka diperoleh data tentang indikator biaya perawatan modal responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Indikator Biaya Perawatan pada variabel Modal Interval Kriteria Frekuensi Jumlah Skor 812,5-1000 Tinggi 3 509 625-811,5 Cukup Tinggi 8 437,5-624 Rendah 19 250-436,5 Sangat Rendah 25 Jumlah 50 Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskripsi untuk indikator biaya perawatan diperoleh jumlah skor sebesar 509 yang masuk dalam kriteria rendah. Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa indikator biaya perawatan nelayan di Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga berkriteria tinggi dengan jumlah 3 responden, 8 responden dalam kriteria cukup tinggi, 19 responden berkriteria rendah dan selebihnya yaitu berjumlah 25 responden termasuk dalam kriteria sangat rendah. Dengan demikian secara umum biaya perawatan sebagai indikator dalam variabel modal di desa Tasik Agung tergolong rendah. Dari data tersebut memberikan gambaran bahwa nelayan di Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga menggunakan biaya perawatan secara rendah untuk menghemat biaya produksi. Universitas Sumatera Utara 55

b. Indikator Biaya Pengeluaran Produksi

Berdasarkan hasil penelitian 50 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sibolga Sambas, maka diperoleh data tentang indikator biaya pen responden pengeluaran modal yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Indikator Biaya Pengeluaran pada variabel Modal Interval Kriteria Frekuensi Jumlah Skor 975-1200 Tinggi 11 724 750-974 Cukup Tinggi 12 525-749 Rendah 14 300-524 Sangat Rendah 13 Jumlah Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskripsi untuk indikator biaya pengeluaran produksi diperoleh jumlah skor sebesar 724 yang masuk dalam kriteria rendah. Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa indikator biaya pengeluaran produksi nelayan di Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga berkriteria tinggi dengan jumlah 11 responden, 12 responden dalam kriteria cukup tinggi, 14 responden berkriteria rendah dan selebihnya yaitu berjumlah 13 responden termasuk dalam kriteria sangat rendah. Dengan demikian secara umum biaya pengeluaran produksi sebagai indikator dalam variabel modal di Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga tergolong rendah. Dari data tersebut memberikan gambaran bahwa nelayan di Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga menggunakan biaya pengeluaran produksi secara rendah dalam proses produksi. Universitas Sumatera Utara 56

2. Variabel Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil penelitian 50 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sibolga Sambas, maka diperoleh data tentang jumlah tenaga kerja yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskripsi Indikator Jumlah Tenaga Kerja pada variabel Tenaga Kerja Interval Kriteria Frekuensi Jumlah Skor 650-800 Banyak 7 433 500-649 Cukup Banyak 14 350-499 Sedikit 12 200-349 Sangat Sedikit 17 Jumlah 50 Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskripsi untuk indikator jumlah tenaga kerja diperoleh jumlah skor sebesar 433 yang masuk dalam kriteria sedikit. Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa indikator jumlah tenaga kerja nelayan di Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga berkriteria banyak dengan jumlah 7 responden, 14 responden dalam kriteria cukup banyak, 12 responden berkriteria sedikit dan selebihnya yaitu berjumlah 17 responden termasuk dalam kriteria sangat sedikit. Dengan demikian secara umum jumlah tenaga kerja sebagai indikator dalam variabel tenaga kerja di Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga tergolong sedikit. Dari data tersebut memberikan gambaran bahwa nelayan di Kecamatan Sibolga Sambas menggunakan jumlah tenaga kerja dengan sedikit orang untuk menghindari pola bagi hasil juga akan dapat mengurangi resiko bilamana hasil tangkapannya sedang buruk dan disini memberikan gambaran bahwa Universitas Sumatera Utara 57 semakin banyak jumlah awak kapal, semakin kecil bagian yang diperoleh setiap awaknya.

3. Variabel Lama Melaut

Berdasarkan hasil penelitian 50 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sibolga Sambas, maka diperoleh data tentang lama waktu melaut responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskripsi Indikator Lama waktu di laut Interval Kriteria Frekuensi Jumlah Skor 487,5-600 Panjang 17 379 375-486,5 Cukup Panjang 12 262,50-374 Sedang 11 150-261,5 Pendek 10 Jumlah 50 Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskripsi untuk indikator lama melaut diperoleh jumlah skor sebesar 379 yang masuk dalam kriteria cukup panjang. Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa indikator lama waktu nelayan di laut Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga berkriteria panjang dengan jumlah 17 responden, 12 responden dalam kriteria cukup panjang, 11 responden berkriteria sedang dan selebihnya yaitu berjumlah 10 responden termasuk dalam kriteria pendek. Dengan demikian secara umum lama waktu nelayan di laut sebagai indikator dalam variabel lama waktu di Kecamatan Sibolga Sambas tergolong cukup panjang. Dari data tersebut memberikan gambaran bahwa nelayan di Kecamatan Sibolga Sambas menggunakan lama Universitas Sumatera Utara 58 waktu di laut dengan cukup panjang untuk mendapatkan hasil tangkapan yang optimal.

4. Variabel Produksi Nelayan