b. Menyelenggarakan habilitasi dan rehabilitasi secara profesional dengan layanan medis, sosial, psikologi dan vokasional.
c. Meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik, kependidikan, dan non kependidikan.
d. Memiliki sistem manajemen dan keuangan yang transparan, akuntabel, dan partisipatori.
e. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, ramah, dan aksesibel untuk semua warga sekolah.
f. Menggunakan teknologi informasi yang handal. g. Memperluas jaringan dan peran masyarakat dan dunia usaha dala
layanan pendidikan, pelatihan dan penempatan siswa.
3. Tujuan SLB Negeri 1 Bantul, 4 tahun ke depan:
Untuk mencapai cita-cita lembaga, maka SLB Negeri 1 Bantul merasa perlu menetapkan tujuan dari rencana induk pengembangan sekolah yang
ditetapkan sebagai program jangka menengah sebagai berikut: Pada ahir tahun pelajaran 20152016 SLB N 1 Bantul telah:
a. Menyelenggarakan pembelajaran yang didasarkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah disesuaikan dengan kondisi,
potensi, kemampuan, dan kebutuan individu siswa.
b. Menyelenggarakan pembelajaran yang menggunakan strategi, metode, media dan teknik evaluasi yang disesuaikan dengan kondisi, potensi,
kemampuan dan kebutuhan individu siswa. c. Menyelenggarakan pendekatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif
efektif dan menyenangkan. d. Menyelenggarakan sistem pembelajaran secara inklusisf melalui
kerjasama dengan sekolah reguler. e. Menyelenggarakan pelatihan ketrampilan yang berbasis kondisi, potensi,
kemampuan dan kebutuhan individu siswa serta disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
f. Menyelenggarakan habilitasi dan rehabilitasi secara profesional dengan layanan medis, sosial, psiikologis dan vokasional bagi warga sekolah
termasuk sekolah inklusi dan masyarakat di lingkungan sekolah yang membutuhkan.
g. Menyelenggarakan pemenuhan sarana dan prasarana yang diperlukan bagi kelancaran proses pembelajaran dan layanan siswa.
h. Menyelenggarakan dan mengikut sertakan para tenaga pendidik dan kependidikan dalam berbagai pelatihan, lanjutan studi, dan sertifikasi
sehingga tenaga pendidikan dan kependidikan memenuhi standar nasional pendidikan.
i. Menyelenggarakan sistem manajemen berbasis sekolah MBS secara profesional, transparan, akuntabel dan partisipatorik.
j. Menyelenggarakan sistem keuangan secara profesional, transparan, akuntabel dan partisipatorik.
k. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusisf, ramah, aksesibel untuk semua warga sekolah.
l. Menggunakan teknologi informasi yang handal pada sistem manajemen, pembelajaran dan penyebarluasan informasi.
m. Melakukan penyebarluasan informasi keberadaan sekolah kepada masyarakat luas.
n. Membangun kerjasama dengan pihak terkait dalam mengakses sumber dana, tenaga ahli, sarnaprasarana, ilmu pengetahuan dan teknologi,
kompetensikelanjutan studi tenaga pendidik kependidikan non kependidikan, kelanjutan studi siswa, pengembangan sistem pendidikan
inklusi dan perolehan kesempatan kerja alumni.
Gambar 4.1 Struktur Kelembagaan SLB N 01 Bantul
Sumber: SLBN 01 Bantul
WAKIL KEPALA SEKOLAH URUSAN
PENGAJARAN URUSAN PEMBINAAN
KESISWAAN URUSAN SARANA
PRASARANA URUSAN
HUMAS
KOORDINATOR JURUSAN A
B C
C1 D
D1 AUTIS
KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN
KEPALA
KOMITE SEKOLAH
RESOURCE
CENTER
IX
KLINIK REHABILITASI SANGGAR KERJA
T.I DAN KOMUNIKASI PERPUSTAKAAN
LABORATORIUM MIPA ASRAMA
TENAGA AHLI DAN KONSULTAN
KASUBAG TATA USAHA
URUSAN UMUMRT
URUSAN ADMKEU
URUSAN KEPAGAWAIAN
B. Hasil Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebar kuesioner secara langsung kepada responden, jumlah guru di SLB N 01 Bantul Yogyakarta
sebanyak 85, 73 orang adalah guru tetap dan 4 orang adalah guru honorer. Data tersebut di dapat dari staf yang bekerja di SLB N 01 Bantul Yogyakarta bagian
tata usaha TU tahun 2016. Dari 85 kuesioner yang di berikan yang di isi atau di kembalikan hanya 67 kuesioner, sehingga kuesioner yang dianalisis hanya 67
responden, dan di jawab dengan baik oleh responden.
C. Karakteristik responden
Karakteristik responden diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang disebarkan, hanya 67 orang responden yang menjawab kuesioner di SLB N 01
Bantul Yogyakarta. Dalam penelitian ini responden dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, status, status perkawinan, pendidikan terahir, masa bekerja
dan penghasilan. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden
No Keterangan
Frekuensi Persentase
1 Jenis Kelamin
Perempuan 50
75 Laki-laki
17 25
2 Usia
20-30 19
28,5 31-40
6 9
41-50 23
34 50
19 28,5
3 Pendidikan
SLTP SLTA
DiplomaSarjana 64
96 Lain-Lain
3 4
4 GolonganPangkat
IV a 16
24 IV b
1 1
III a 4
6 III b
11 16,5
III c 8
12 III d
9 13,5
-tidak ada 18
27 5
Status Pernikahan Belum Menikah
15 22,5
Menikah 49
73 Janda
3 4,5
Duda 6
Lama Bekerja 1 th
14 21
1-2 th 3
4 2 th
50 75
7 Penghasilan
1 Jt 3
4 1-2 Jt
14 21
2 Jt 50
75
Sumber: data diolah, 2017. Lampiran 4.
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 67 orang responden penelitian, sebanyak 50 rensponden 75 mayoritas berjenis kelamin
perempuan. Sebanyak 19 responden 28,5 berusia 20-30 tahun dan 50 tahun. 64 responden 96 berpendidikan diplomasarjana, sebanyak 18 responden
27 tidak mempunyai pangkat atau tidak memberikan keterangan. 49 responden 73 berstatus menikah, sebanyak 50 responden 75 telah bekerja
di SLB N 01 Bantul Yogyakarta lebih dari 2 tahun dan dengan jumlah responden yang sama yaitu 75 berpenghasilan lebih dari 2 juta.
D. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari nilai rata- rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis
dan skewness atau kemencengan distribusi Ghozali, 2011.Cara yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya interval kelas i adalah :
Range = angka terbesar-angka terkecil
Angka terbesar = 5 Angka terkecil = 1
Range = 5-1 = 4
Banyak kelas = 5
1,0 – 1,8 = sangat rendah 1,9 – 2,7 = rendah
2,8 – 3,6 = cukup 3,7 – 4,5 = tinggi
4,6 – 5,0 = sangat tinggi Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja, lingkungan kerja non fisik, dan
burnout. Statistik deskriptif dari vaiabel tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Kinerja
Pernyataan N
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation Kuantitas dan
kualitas 67
3 5
4,13 0,548
Efisiensi Karyawan
67 3
5 4,19
0,5 Standar
kualitas karyawan
67 3
5 4,15
0,53 Usaha
Karyawan 67
3 5
4,3 0,523
Pelaksanaan tugas
67 3
5 4,07
0,437 Pengetahuan
karyawan 67
3 5
4,12 0,508
Kreativitas karyawan
67 3
5 4,03
0,521 Valid
N listwise
67 4,14
Sumber: data diolah, 2017. Lampiran 5. Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa statistik deskriptif responden dalam
memberikan penilaian variabel kinerja, variabel kinerja menunjukkan jumlah
rata-rata 4,14yang artinya kinerja yang dimiliki tinggi. Skor minimum pada kreativitas karyawan, sedangkan skor maksimum yaitu dalam bekerja responden
berusaha dengan lebih keras dari pada seharusnya.
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik
Pernyataan N
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation Pengawasan
67 1
5 3,7
0,628 Rasa aman
67 1
5 3,79
0,64 Suasana
kerja 67
2 5
3,94 0,574
Pemberian imbalan
67 1
5 3,9
0,581 Perlakuan
baik 67
2 5
3,99 0,59
Kesempatan pengembang
an karier 67
1 5
3,82 0,601
Perlakuan adil
67 1
5 3,67
0,637 Hubungan
kerja 67
1 5
3,63 0,693
Valid N listwise
67 3,8
Sumber: data diolah, 2017. Lampiran 5. Pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa statistik deskriptif responden dalam
memberikan penilaian variabel lingkungan kerja non fisik , variabel lingkungan kerja non fisik menunjukkan jumlah rata-rata 3,8 yang artinya lingkungan kerja
non fisik saat bekerja masuk dalam katergori tinggi atau baik. Skor minimum yaitu hubungan kerja kurang terjalin harmonis, informal dan penuh kekeluargaan
sedangkan skor maksimum yaitu responden mendapatkan pelakuan baik, tidak disamakan dengan robot.
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel Burnout
Pernyataan N
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation Merasa lelah
67 1
5 3,03
0,904 Sebelum bekerja
merasa kelelahan 67
1 5
2,87 0,886
Sukar berpikir 67
1 4
2,72 0,849
Lelah berbicara 67
1 4
2,7 0,759
Daya pikir menurun
67 1
4 2,78
0,775 Tidak tenang
67 1
5 2,78
0,902 Merasa cemas
67 1
4 2,69
0,891 Merasa gugup
67 1
4 2,73
0,845 Tidak
berkonsentrasi 67
1 5
2,31 0,783
Bertindak lamban 67
1 3
2,31 0,722
Kurang percaya diri
67 1
4 2,31
0,783 Tidak tekun
67 1
4 2,16
0,771 Enggan cekatan
67 1
3 2,19
0,743 Tidak perhatian
67 1
5 2,49
0,805 Enggan menatap
orang 67
1 4
2,34 0,827
Cenderung lupa 67
1 4
2,73 0,845
Valid N listwise 67
2,57
Sumber: data diolah, 2017. Lampiran 5. Pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa statistik deskriptif responden dalam
memberikan penilaian variabel burnout, variabel burnout menunjukkan jumlah rata-rata 2,57yang artinya tingkat burnout yang dialami oleh guru atau tenaga
pengajar adalah cukup tinggi. Skor minimum yaitu responden tidak tekun sedangkan skor maksimum yaitu responden merasa lelah diseluruh tubuh.
E. Uji Kualitas Instrumen 1. Hasil Uji Validitas
Menurut Ghozali 2011 uji validitas merupakan pengujian yang
menunjukkan valid atau tidaknya suatu kuesioner. Teknik pengukuran validitas dalam penelitian ini menggunakanPearson’s Correlation Product
Moment dengan mengkorelasikan skor masing-masing item indikator pertanyaan dengan skor butir pertanyaan tersebut. Kriteria pengambilan
keputusan untuk menyatakan validyaitu : a. Jika nilai signifikasi 0,05 α = 5, maka pernyataan dinyatakan valid.
b. Jika nilai signifikasi 0,05 α = 5, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Hasil uji validitas terhadap indikator pertanyaan dari semua variabel ditunjukkan dalam tabel-tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Indikator Kinerja
Variabel Item
Hasil Uji Validitas
Keterangan
Kinerja Kuantitas dan kualitas
VALID Efisiensi Karyawan
VALID Standar kualitas karyawan
VALID Usaha Karyawan
VALID Pelaksanaan tugas
VALID Pengetahuan karyawan
VALID Kreativitas karyawan
VALID
Sumber: data diolah, 2017. Lampiran 6. Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa semua indikator pertanyaan
dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid, karena nilai signifikansi seluruh indikator variabel 0,05 α = 5. Hal ini berarti semua pertanyaan dalam
kuesioner tersebut mengungkapkan apa yang akan diukur oleh kuesioner tersebut dan indikator dalam pertanyaan kinerja tersebut layak digunakan untuk uji
selanjutnya.