b Mengukur terjadinya praktik perataan laba tanpa memaksakan prediksi
pendapatan, pembuatan model dari laba yang diharapkan, pengujian biaya atau pertimbangan yang subjektif.
c Mengukur perataan laba dengan menjumlahkan pengaruh dari beberapa
variabel perata laba yang potensial dan menyelidiki pola dari perilaku perataan laba selama periode waktu tertentu.
2. Variabel Independen X
Variabel bebas
independent variables
dalam penelitian ini adalah:
a. Ukuran Perusahaan TA
Ukuran perusahaan ditentukan dari jumlah total aktiva
total assets
yang dimiliki perusahaan selama 5 tahun periode pengamatan. Penggunaan total aktiva
berdasarkan pertimbangan bahwa total aktiva mencerminkan ukuran perusahaan dan mempengaruhi praktik perataan laba Moses, 1987.
Kelemahan penggunaan total aktiva sebagai alat ukur variabel ukuran perusahaan adalah bahwa total aktiva dipandang tidak mampu mengeliminir
perbedaan antara perusahaan padat modal
capital intensive
dan perusahaan padat karya
labour intensive
dimana nilai pasar saham dipandang dapat menghilangkan perbedaan tersebut Salno dan Baridwan, 2000.
Namun di lain pihak, penggunaan nilai pasar saham juga mempunyai kelemahan. Nilai pasar saham bersifat fluktuatif dan rentan terhadap
unsystematic risk
yang berasal dari luar perusahaan seperti: kondisi politik dan perubahan kebijakanperaturan pemerintah. Selain itu, dalam bursa saham juga
sering terjadi transaksi semu penggorengan saham untuk menaikkan harga
saham sebuah perusahaan. Kelemahan lain dari nilai pasar saham adalah adanya tindakan menajemen laba di seputar
Initial Public Offerings IPO
. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Setyaningrum 2008. Penelitian Setyaningrum 2008
berhasil membuktikan bahwa manajemen laba terjadi di sekitar
IPO
, yaitu pada periode dua tahun sebelum
IPO
, ketika
IPO
dan dua tahun setelah
IP O
. Tindakan manajemen laba ini menyebabkan reaksi investor yang ditunjukkan dengan
penyesuaian terhadap harga saham setelah
IPO
. Akibatnya, nilai pasar saham pada periode ini tidak dapat mencerminkan ukuran perusahaan yang
sesungguhnya. Berdasarkan alasan-alasan di atas, peneliti memilih total aktiva sebagai
proksi untuk mengukur variabel ukuran perusahaan, karena nilai total aktiva yang disajikan secara historis dianggap lebih stabil dan lebih dapat mencerminkan
ukuran perusahaan. Sedangkan nilai pasar saham mempunyai nilai yang fluktuatif dan banyak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi di luar perusahaan,
seperti kebijakan pemerintah dan kondisi politik suatu negara. Proksi ini telah digunakan oleh Jin dan Machfoedz 1998; serta Juniarti dan Corolina 2005.
Ukuran Perusahaan = Total Assets
b. Profitabilitas ROA