Pemeriksaan pH Hasil Pemeriksaan Stabilitas Fisik Sediaan .1 Pemeriksaan organoleptis

27 Berdasarkan Tabel 4.1 hasil uji stabilitas organoleptis seluruh sediaan hair tonic air bonggol pisang raja tidak mengalami perubahan bentuk, warna dan bau selama 12 minggu. Sediaan dinyatakan stabil jika tidak mengalami perubahan bentuk, warna dan bau Draelos dan Thaman, 2006. Seluruh sediaan dinyatakan stabil.

4.2.2 Pemeriksaan pH

Pemeriksaan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter Hanna instruments selama 12 minggu dengan rentang waktu pemeriksaan 2 minggu. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Data pengukuran pH sediaan hair tonic air bonggol pisang raja Keterangan: F0 : Sediaan tidak mengandung air bonggol pisang raja F1 : Sediaan mengandung air bonggol pisang raja 5 F2 : Sediaan mengandung air bonggol pisang raja 10 F3 : Sediaan mengandung air bonggol pisang raja 15 Berdasarkan Tabel 4.2 di atas pH dari masing-masing sediaan selama penyimpanan terjadi peningkatan, hal ini disebabkan karena sifat dari CMC Na. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap pH larutan CMC Na diperoleh sebesar 6,7, tetapi setelah penyimpanan selama 14 hari pada suhu kamar mengalami kenaikan menjadi 7,0. Hal ini menunjukkan bahwa, pH larutan CMC Na meningkat selama penyimpanan. Hasil uji pengukuran pH sediaan hair tonic air bonggol pisang raja baik kontrol negatif maupun sediaan formula yang dibuat Universitas Sumatera Utara 28 setelah penyimpanan 12 minggu pada suhu kamar adalah berkisar 7,2 – 7,4 dan hasil ini masih sesuai dengan pH sediaan kosmetik rambut dan kulit kepala yang aman yaitu keasaman dan kebasaan antara pH 3-6,9 dan pH 7,1-10 Bariqina dan Zahida, 2001. Gambar 4.1. Hasil pengukuran pH selama penyimpanan pada suhu kamar 4.2.3 Pemeriksaan viskositas Pemeriksaan viskositas dilakukan dengan menggunakan viskometer brookfield spindel 61 speed 12 selama 12 minggu dengan rentang waktu pemeriksaan 2 minggu. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Data pengukuran viskositas sediaan hair tonic air bonggol pisang raja Keterangan: F0 : Sediaan tidak mengandung air bonggol pisang raja F1 : Sediaan mengandung air bonggol pisang raja 5 F2 : Sediaan mengandung air bonggol pisang raja 10 F3 : Sediaan mengandung air bonggol pisang raja 15 Universitas Sumatera Utara 29 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa viskositas sediaan hair tonic air bonggol pisang raja menurun selama penyimpanan. Hasil uji stabilitas terhadap viskositas sediaan hair tonic air bonggol pisang raja baik kontrol negatif maupun sediaan formula yang dibuat adalah berkisar 175,0 – 62,5 cPs. Penurunan viskositas ini terjadi karena terjadi reaksi hidrolisis. Hidrolisis senyawa CMC Na menyebabkan terputusnya ikatan antar molekul pembentuk CMC Na dan perubahan struktur mempengaruhi viskositas dari suatu larutan Feller, 1990. CMC Na memiliki sifat aliran pseudoplastis, yang mana viskositas zat pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya rate of share dan shearing stress yang semakin bergeser ke arah yang lebih tinggi Martin, dkk., 2008. Gambar 4.2. Hasil pengukuran viskositas selama penyimpanan pada suhu kamar 4.3 Uji efektivitas air bonggol pisang raja terhadap pertumbuhan rambut

4.3.1 Hasil perhitungan rata-rata panjang rambut