PENGEMASAN SANITASI TINJAUAN PUSTAKA

xxiii dan cukup bergizi untuk pertumbuhan bakteri asam laktat. Faktor-faktor lingkungan yang penting dalam fermentasi asam laktat adalah terciptanya kondisi anaerobik, penggunaan secukupnya garam yang dapat menyerap keluarnya cairan sel, pengaturan suhu yang sesuai untuk fermentasi dan tersedianya bakteri asam laktat yang sesuai. Jumlah garam yang kurang dapat mengakibatkan pelunakan tekstur dan flavour yang kurang. Jumlah garam yang tinggi akan memperlambat proses fermentasi dan menyebabkan produk terasa pahit, berwarna gelap dan merangsang pertumbuhan khamir. Garam yang ditambahkan memegang peranan penting dalam fermentasi asam laktat. Garam menarik air dan zat-zat gizi dari jaringan sayuran. Zat-zat gizi tersebut terutama gula melengkapi substrat untuk pertumbuhan bakteri asam laktat yang telah terdapat di permukaan daun-daun sayuran. Garam bersama-sama dengan asam yang dihasilkan dalam fermentasi asam laktat menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan menunda pelunakan jaringan sayuran yang disebabkan oleh kerja enzim Hartuti dan Sinaga, 1993.

F. PENGEMASAN

Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi mengawetkan produk pangan maupun non pangan. Kemasan adalah suatu wadahtempat yang digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi labelketerangan-keterangan termasuk beberapa manfaat dari isi kemasan. Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam menunjang distribusi produk pangan terutama yang mudah mengalami kerusakan. Fungsi kemasan antara lain sebagai wadahtempat, sebagai pelindung, sebagai penunjang cara penyimpanan dan transportasi Saneto dan Susanto, 1994.

G. SANITASI

Sanitasi adalah suatu usaha pengendalian terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran hasil olahan serta terlanggarnya nilai estetika keindahan konsumen. Sanitasi dalam suatu industri merupakan suatu hal yang sangat xxiv penting apalagi dalam industri makanan dan minuman karena menyangkut kebersihan dan kesehatan serta mempengaruhi daya tahan produk selama penyimpanan. Sanitasi pangan ditujukan untuk mencapai kebersihan yang prima dalam tempat produksi, persiapan penyimpanan, penyajian makanan dan air. Sanitasi pangan merupakan aspek yang sangat esensial dalam setiap persiapan makanan, khususnya dalam cara penanganan pangan. Program sanitasi dijalankan sama sekali bukan untuk mengatasi masalah kotornya pemrosesan bahan, tetapi untuk menghilangkan kontaminasi dari makanan, mesin pengolahan makanan serta mencegah terjadinya kontaminasi Winarno, F.G dan Surono, 2002. Sanitasi merupakan persyaratan mutlak bagi industri pangan sebab sanitasi berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap mutu pangan dan daya awet produk serta nama baik atau citra perusahaan. Dalam praktek di industri pangan tindakan sanitasi pangan meliputi pengendalian pencemaran, pembersihan dan tindakan aseptik. Pengendalian pencemaran mencakup pembuangan limbahsampah dan menjauhi pencemar. Pembersihan dilakukan dengan pencucian untuk menghilangkan kotoran yang menempel supaya bersih, sedangkan tindakan aseptik dilakukan dengan pembersihan peralatan sarana untuk menghindari mikroba Soekarto, 1990. xxv

BAB III TATA LAKSANA DAN PELAKSANAAN