Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

G. Uji Coba Instrumen

Alat analisis instrumen yang digunakan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Uji coba ini dilakukan oleh peneliti pada subyek didalam populasi. Pengujian kuesioner dalam penelitian ini menggunakan teknik uji coba terpakai atau try out terpakai. Uji coba terpakai menurut Hadi 2005:97 merupakan pengujian dimana hasil uji coba langsung digunakan untuk menguji hipotesis. Uji coba dilaksanakan pada 162 Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. Berikut adalah hasil dari uji instrumen yang dilakukan oleh peneliti: 1 Uji Validitas Menurut Jogiyanto 2013:52, uji validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian menngukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner Gozali, 2011:52. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan dua teknik uji validitas, analisis faktor eksploratori dan korelasi bivariate Pearson Product Moment Pearson a Analisis Faktor Eksploratori Analisis faktor eksploratori digunakan agar dapat melihat berapa banyak faktor yang dibutuhkan menjelaskan hubungan diantara indikator dan cara mengamati besarnya muatan faktor. Menurut Suyanto 1988:234 analisis faktor adalah kajian tentang kesalingtergantungan antara variabel-variabel, dengan tujuan untuk menemukan himpunan variabel-variabel baru, yang lebih sedikit jumlahnya dari pada variabel semula. Analisis faktor dapat digunakan untuk menguji apakah spesifikasi konstruk yang dikembangkan secara teoritik telah sesuai dengan konsep konstruk yang mendasarinya setelah dilakukan ujicoba di lapangan. Selain itu analisis faktor juga berfungsi untuk mengekstrak faktor-faktor dalam konstruk menjadi himpunan faktor baru yang lebih sedikit dari sebelumnya. Menurut J.F Hair 2006:105 dalam analisis faktor terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan eksploratori exploratory factor analysis melalui metode principal component analysis PCA, dan pendekatan konfirmatori confirmatory factor analysis melalui metode analisis maximum likelihood ML. Pendekatan eksploratori digunakan untuk menguji berapa banyak faktor yang dibutuhkan untuk menjelaskan hubungan di antara seperangkat indikator dengan cara mengamati besarnya muatan faktor. Pendekatan konfirmatori digunakan untuk melihat apakah jumlah faktor yang diperoleh secara empiris sesuai dengan jumlah faktor yang telah disusun secara teoritik. Tujuan analisis faktor menurut J.F Hair 2006:107 adalah menggunakan matriks korelasi hitungan untuk : 1. Mengidentifikasi jumlah terkecil dari faktor umum yang mempunyai penjelasan terbaik atau menghubungkan korelasi diantara variabel indikator. 2. Mengidentifikasi, mengelompokan dan mereduksi data. 3. Menyeleksi variabel Analisis faktor eksploratori menggunakan matriks korelasi meliputi uji Kaiser Meyer Oikin KMO mengenai MSA Measure of Sampling Adequacy dan Uji Bartlett. Uji KMO digunakan untuk menguji kecukupan data. Menurut J.F Hair