29
B. Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan
Peneliti dalam melaksanakan penelitian ini mengacu pada penelitian yang pernah dilaksanakan sebelumnya oleh peneliti lain, yang dianggap relevan
dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Wibowo
pada tahun 2013 yang berjudul “Diagnosis Kesulitan Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD Negeri Singosaren, Banguntapan Bantul Yogyakarta”. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif evaluatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa proses pembelajaran IPA
di SD singosaren kurang baik, hal tersebut disebabkan oleh kesalahan guru dalam penerapan metode belajar, penggunaan media tidak tepat, materi
pelajaran dan kepedulian orang tua untuk mendampingi siswa ketika belajar di rumah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor
materi pelajaran dan kesalahan guru dalam menggunakan metode belajar menyebabkan siswa kesulitan belajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Henni Hasmawati Dalimunthe pada tahun 2013 yang berjudul “Analisis Kesulitan Belajar Kimia Peserta Didik Sekolah
Menengah Atas Negeri SMA N Kelas XI IPA Semester Gasal Di Kabupaten Slema
n Tahun Ajaran 20122013”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian diperoleh
persentase kesulitan belajar kimia peserta didik kelas XI IPA semester gasal di kabupaten sleman tahun ajaran 20122013 sebesar 40,936 untuk pokok
bahasan struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia, 51,196 untuk bahasan termokimia, 59,130 untuk laju reaksi, 57,391 untuk kesetimbangan kimia.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab
30 kesulitan belajar adalah faktor materi pelajaran, faktor lingkungan dan faktor
guru. Penelitian yang dilakukan oleh Suseno pada tahun 2012 yang berjudul
“Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Bola Voli Siswa Kelas IV Dan V SD Negeri Bangkal 01
Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap”. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik analisis data deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian ini adalah besarnya persentase faktor intrinsik dalam kategori sangat mempersulit sebanyak 5 responden 10,87, kategori mempersulit
sebanyak 11 responden 23,91, kategori tidak mempersulit sebanyak 28 responden 60,87, dan kategori sangat tidak mempersulit sebanyak 2
responden 4,35. Sedangkan faktor ekstrinsik kategori sangat mempersulit sebanyak 3 responden 6,52, kategori mempersulit sebanyak 23 responden
50,00, kategori tidak mempersulit sebanyak 18 responden 39,13 kategori sangat tidak mempersulit sebanyak 2 responden 4,35. Berdasarkan hasil
penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab kesulitan belajar siswa muncul dari faktor ektrinsik siswa.
C. Kerangka Berfikir