Struktur dan Utilitas Bangunan.

59

BAB IX Struktur dan Utilitas Bangunan.

Seperti yang telah dibahas pada konsep, pada dasarnya setiap sistem struktur pada suatu bangunan merupakan penggabungan berbagai elemen struktur secara tiga dimensi, yang cukup rumit. Fungsi utama dari sistem struktur pada umumnya adalah untuk memikul beban yang bekerja pada bangunan secara aman dan efektif, serta menyalurkan ke tanah melalui pondasi. Beban – beban pada bangunan tersebut antara lain terdiri dari beban vertical, horizontal, perbedaan temperature, getaran, dan sebagainya. Dalam berbagai sistem struktur bangunan, baik yang menggunakan bahan beton bertulang, baja maupun komposit, selalu ada komponen subsistem yang dapat dikelompokkan dalam sistem yang digunakan untuk menahan gaya gravitasi dan sistem untuk menahan gaya lateral. Sistem struktur ini dalam proses perancangannya selalu menghadapi beberapa kendala. Diantaranya, persyaratan arsitektural, sistem mekanikal dan elektrikal, metode konstruksi, dan aspek ekonomi. Sistem struktur yang diterapkan pada bangunan ini adalah sistem struktur rigid frame dengan material baja. Struktur rigid frame atau rangka kaku adalah struktur yang terdiri atas elemen – elemen linier, umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada ujung – ujungnya oleh joint yang dapat mencegah rotasi relative diantara elemen struktur yang dihubungkannya. Hal ini tentunya dengan mempertimbangkan faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut. Yang pertama adalah pertimbangan dari segi ekonomi, penggunaan Universitas Sumatera Utara 60 rigidframe dinilai cukup murah dan efisien untuk bangunan di kota Medan. Selain factor ekonomi, kondisi tanah juga hal yang dipertimbangkan. Pertimbangan selanjutnya adalah rasio antara perbandingan tinggi bangunan dan lebar bangunan seta pelaksanaannya dan proses pabricationnya yang juga mudah didapat di kota Medan. System mekanikal dan elektrikal juga menjadi factor pertimbangan karena dengan penggunaan rigidframe ini dapat mempermudah instalasi mekanikal dan elektrikal. Setelah membahas secara umum tentang sistem struktur yang dipakai dalam bangunan ini, selanjutnya adalah mengenai inti bangunan, mengingat tingginya bangunan, maka kebutuhn akan sirkulasi vertical bagi manusia dan barang serta jaringan utilitas adalah merupakan hal yang pwnting, untuk optimasi penggunaan ruangan, kebutuhan sirkulasi bertikal dan jaringan utilitas pada bangunan ini dipusatkan dan selanjutnya didistribusikan pada arah horizontal ke masing masing zona atau ruangan.Inti bangunan digunakan sebagai salah satu bagian dari struktur yang dapat memperkaku bangunan, terutama untuk menahan pengaruh gaya lateral berupa tiupan angin atau goncangan yang diakibatkan oleh gempa bumi. Posisi inti bangunan atau service core merupakan hal yang sangat penting dalam merancang sebuah bangunan bertingkat tinggi. Service core tidak hanya sebagai bagian dari struktur bangunan, akan tetapi struktur core yang merupakan struktur bearing wall juga dapat mempengaruhi kenyamanan termal bangunan. Selanjutnya dalam inti bangunan juga terdapat sejumlah ruangan yang diatur sedemikian rupa sehingga jumlah keseluruhan luas inti bangunan tidak lebih dari 20 dari luas tipikal yang ada. Disamping itu, luas tipikal juga masih Universitas Sumatera Utara 61 Gambar 9.1 Aksonometri struktur perlu dikurangi dengan jalur sirkulasi horizontal atau koridor. Sehingga luas efektif bangunan menjadi berkurang. Sekitar 4 dari luas tipikal digunakan untuk lubang utilitas bagi sistem mekanikal dan elektrikal, yang umumnya dibagi atas dua zona distribusi. dengan mempertimbangkan berbagai hal baik dari segi fungsi maupun tema, pemakaian core atau inti bangunan pada bangunan ini adalah sistem core ganda. Pemakaian core ganda diyakini memiliki banyak keuntungan, dengan memakai dua core selain untuk utilitas dan sirkulasi vertical juga dapat dijadikan sebagai penghalang panas matahari yang masuk kedalam bangunan. Penempatan dua core ini diletakkan pada bagian timur dan barat bangunan yang merupakan bagian yang paling banyak menerima sinar panas matahari. Pemakaian core ganda ini juga dinilai efektif dalam pemaksimalan ruangan yang nantinya akan disewakan. Selain itu juga sebagai faktor kelancaran dalam hal sirkulasi vertical. Universitas Sumatera Utara 62 Selain pertimbangan hal – hal diatas, pertimbangan unsur keselamatan juga menjadi hal penting pemakain core ganda ini. Karena dengan core ganda ini tangga kebakaran akan berada di atau pada dua core tersebut sehingga, jika terjadi keadaan darurat yaitu kebakaran pengguna akan diberi dua alternatif jalur evakuasi yang tentunya dengan struktur core yang berupa bearing wall akan menjadikan kedua jalur evakuasi ini tahan api dalam waktu yang telah diperhitungkan. Pada fungsi mall, juga dibuat semacam core namun tidak seperti core yang ada pada fungsi office. Pada mall, core hanya berfungsi sebagai sirkulasi vertical servis atau barang dan shaft. Tangga kebakaran diletakkan terpisah namun masih dekat dengan core. Hal ini dikarenakan pada mall jumlah escalator dan tangga yang ada suda dirasa cukup apabila terjadi keadaan darurat atau emergenci. Pada bagian core A yang berada pada sisi timur bangunan terdapat dua lift penumpang, satu lift barang, satu tangga kebakaran, ruang gudang peralatan, toilet dan shaft mekanikal elektrikal. Fungsi fungsi ini nantinya disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap lantainya. Pada bagian core B yang berada pada sisi barat bangunan terdapat dua lift penumpang, satu tangga kebakaran, ruang gudang peralatan, toilet, shaft sampah, dan terdapat ruang penampungan air hujan. Sedangkan pada bagian mall, hanya terdapat dua lift barang, satu tangga kebakaran, dan shaft mekanikal elektrikal. Tidak terdapat toilet pada area ini, dikarenkan telah terpisah dan mengingat jumlah kebutuhan toilet yang cukup banyak pada area mall. Universitas Sumatera Utara 63 Kembali membahas mengenai struktur, namun kali ini akan lebih mendetail. Dimulai dari kolom. Kolom yang digunakan pada bangunan ini berdimensi 80cm atau 0.8m. dan diletakkan sejajar dengan grid atau jarak antar masing – masing kolom adalah 8 m. Kemudian dari antar kolom tersebut terdapat balok yang berfungsi untuk menyambungkan antar kolom tersebut menjadi kesatuan yang kaku. Balok – balok tersebut terdiri dari dua jenis yaitu balok induk dan balok anak yang masing masing berdimensi : balok induk adalah 40x80cm dan balok anak 30x60cm. Kemudian pada bagian bawa kolom adalah pondasi, pondasi yang digunakan pada bangunan ini adalah pondasi tiang pancang dengan 4 tiang pada masing masing kolom yang disambungkan dengan poer yang tebalnya disesuaikan dengan kebutuhan pada proses pelaksanaan nanti. Jumlah keseluruhan pondasi yang ada di bangunan ini adalah 163 pondasi yang diletakkan baik itu dibawah basement, dibawah ground, maupun pondasi yang berfungsi untuk menopang ramp yang berada pada sisi bangunan. Pondasi yang terletak pada bawah basement seluruhnya berjumlah 127 pondasi belum termasuk dengan core. Pada bagian bawah ground terdapat 30 pondasi dan yang khusus untuk menopang ramp berjumlah 6 pondasi. Universitas Sumatera Utara 64 Gambar 10.1 Skematik Listrik

BAB X M.E dan Metoda Membangun.