PAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BUKIT KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA
SISWA KELAS V SDN 2 BUKIT KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN
2011/2012
Oleh
NUZILAL
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran rollkip pada senam ketangkasan siswa kelas V (lima) di SD negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung tahun pelajaran 2012 / 2013 melaluai model pembelajaran kelompok.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan sabjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V yang berjumlah 37 orang yang terdiri dari 20 siswa putra dan 17 siswa putri.
Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan menggunakan insrtumen penelitian tes keterampilan gerak rollkip pada senam lantai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama diberikan tidakan berupa kegiatan-kegiatan kelompok yang dapat menghasilkan keterampilan belajar rollkip, di siklus pertama dari 37 siswa diperoleh ketuntasan belajar 11 siswa atau sebesar 29,73 % dan yang mendapat nilai dibawah ketuntasan belajar 26 siswa atau sebesar 70,27 %,ini berarti tidakan pada siklus pertama ini belum efektip.
Pada siklus kedua diberikan tindakan berupa kegiatan berkelompok yang dapat menghasilkan keterampilan belajar rollkip, keseimbangan, serta kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan gerak ahiran pada rollkip diperoleh ketuntasan belajar 30 siswa atau sebesar 81,08 % sedangkan yang mendapat nilai dibawah ketuntasan belajar 7 siswa atau sebesar 18,91 % dengan demikian hasil perhitungan telah meningkat lebih dari 50 % itu berarti tindakan telah efektip. Kesimpulannya melalui metode pebelajaran kelompok dapat meningkatkan ketrampilan gerak rollkip.
(2)
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARANKELOMPOK PADA
SISWA KELAS V SDN2 BUKIT KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN
2011/2012
(Skripsi)
Oleh
NUZILAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
(3)
Judul Skripsi :UPAYA MENINGKATKAN
PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS 2 BULIT KEMILING PERMAI
BANDAR LAMPUNG
Nama Mahasiswa :NUZILAL
No Pokok Mahasisa : 1013068039
Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing
Drs. Baharudin, M.Pd. Drs. Herman Tarigan, M.Pd. Nip.19510507 198103 1 002 Nip. 19601231 1988 03 1 018
(4)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Drs. Herman Tarigan, M.Pd.
Penguji :Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes.
2. Dekan Fakultas Kegurua dan Ilmu Pendidikan
Drs. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
Nip. 19600315 198503 1 003
Tanggal Lulus Ujian :28 Juni 2012
(5)
Bahwa saya yang bertandatangan dibawaah ini :
Nama :N U Z I L A L
NPM : 1013068039
Tempat,Tanggal Lahir: Lampung Barat 03 September 1978
Alamat : Perum BKP Blok Z No 202 Kemiling Bandar Lampung Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Rollkip Dengan Model Pembelajaran Kelompok Pada Siswa Kelas V SDN 2 BKP Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012
Adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 03 Januari s/d 05 Maret 2012. Skripsi ini hasil karya sendiri.
Demikian pernyataan ini penulis membuat dengan sebenarnya dan apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sangsi dan dituntut sesuai ketentuan yang berlaku.
Bandar lampung, Juni, 2012
(6)
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Nuzilal dilahirkan di Desa Muara Jaya Lampung Barat pada tanggal 03 september 1978. Merupakan putra pertama dari berpasangan Bapak Abu Nizar dan Ibu Aisyah, dari lima bersaudara.
Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain: Sekolah Dasar SDN 2 Muara Jaya, Kecamatan Sumber Jaya Lampung Barat, diselesaikan tahun 1991. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 3 Labuhan Ratu Bandar Lampung. Diselesaikan Tahun 1994.
Dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiah 2 Labuahan Ratu Bandar Lampung, Diselesaikan tahun 1997.
Pada tahun 1998 penulis diterima sebagai mahasiswa diploma 2 Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung Dan diselesaikan pada tahun 2001.
(7)
Dengan ilmu Hidup Akan Menjadi Mudah
Dengan Iman Hidup Akan Menjadi Terarah
ilmu yang dilandasi dengan iman
itulah ilmu yang sebenarnya
(8)
Wr.Wb.
Allham dulillahirobbilalamin. Penulis panjatkan puji sukur ke-Hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Karena berkat Rahmat dan Ridonya Skripsi ini dapat di selesaikan.
Model Pembelajaran Kelompok Kelas V SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011- satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Drs.Baharudin, M.Pd. selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Drs.Wiyono, M.Pd. selaku ketua Program Studi SI Pendidikan
Jasmaani dan Kesehatan.
4. Bapak Drs.Herman Tarigan, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing , Yang selalu membantu memberikan pengarahan, bimbingan, saran,dan pengertiannya dalam penyusunan skripsi ini hingga terselesaikan.
5. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. Sebagai Dosen penguji pada ujian skripsi. Terimakasih atas pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan dan penyelesaia skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan illmu dan pengetahuan semasa penulis pelaksanakan studi di Unila.
7. Bapak dan ibu stap Tata Usaha Universitas Lampung yang telah bekerja sama dengan pelayanan nya sehingga terselesainya skrisi ini.
(9)
8. Ibu Hj. Siti Ikhwati A.Ma. selaku kepala sekolah SDN 2 Bukit Kemiling Permai, Bapak Ibu dewan guru serta Murid kelas V (lima).
9. Rekan mahasiswa penjas angkatan 2010 semuanya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jawuh dari kesempurnaan akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermaafaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu
Bandar Lampung, Juni, 2012 Penulis
N U Z I L A L
PERSEMBAHAN
Sebagai wujud ungkapan rasa cinta kasih dan sayang serta bakti yang tulus kupersembahkan karya sederhana ini kepada :
(10)
Bapak dan Ibuku yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang,
menjadikan hidupku ini lebih berarti kini dan nanti.
Istriku tercinta Ravita yang selalu setia mendampingiku, serta kedua putriku tersayang yang selalu menghiburku di setiap waktu.
Bapak /Ibu dosen yang telah meluangkan waktu untuk memberikan Ilmu pengetahuan kepadaku serta rekan-rekan mahasiswa penjaskes SI Guru dalam Jabatan angkaatan 2010.
DAFTAR ISI
Halaman x xi
(11)
xii I. PENDAHULUAN
A. Latar 1
B. Identi 4
C. R 4
D. Tuju 4
E. Manfa 5
F. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengerti 8
B. Tujuan 9
C. Fungsi 10
D. Per 12
E. Ruang Lingkup 13
F. 15
G. 15
H. Macam-macam Senam 16
I. .. 19
J. 21
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. 22
B. 23
C. 24
D. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 25
E. 25
F. Tehnik 30
G. .. 33
IV. HASIL dan PEMBAHASAN
A. Hasi 35
B. Pembaha 39
C. U 43
V. KESIMPULAN dan SARAN
A. K 45
(12)
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN .. 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Posisi kaki, kepala, tangan dan tengkuk saat melakukan awalan
(13)
2. Gerakan pelaksanaan kiip/melecutkan kedu 20
3. Gera .. 21
4. 24
5. Guru memberikan tugas pada murid-murid berlatih melakukan
gerakan sesuai dengan kelomp 27
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Format Penilaian Gerak Rollkip 30 2. Deskkipsi Nilai Pembelajaran Rollkip Melaluai Pendekatan
Pembelajaran Kelompok di Setiap S 36 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Rollkip Siklus 1 37 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Rollkip S 38 5. Hasil Ketuntasan Pembelajaran Rollkip disetiap Siklus 39
(14)
6. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
tes awal gerak rollkip 40
7. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
tes ahir gerak rollkip siklus 1 41
8. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
tes ahir gerak rollkip siklus 42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Langkah-Langkah Perhitungan Hasil 49 2. Hasil Tes Awal Keterampilan Gerak Ro 52 3. Hasil Tes Ahir Siklus 1 Keterampilan Gera 53 4. Hasil Tes Ahir Siklus 2 Keterampilan Gerak Rollkip 54 5. Foto-Foto Kegiatan Penelitian Siklus 1 d 55
(15)
6. 59
7. 60
8. . 61
9. Surat Keterangan 62
(16)
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA
SISWA KELAS V SDN 2 BUKIT KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN
2011/2012
Oleh
NUZILAL
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran rollkip pada senam ketangkasan siswa kelas V (lima) di SD negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung tahun pelajaran 2012 / 2013 melaluai model pembelajaran kelompok.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan sabjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V yang berjumlah 37 orang yang terdiri dari 20 siswa putra dan 17 siswa putri.
Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan menggunakan insrtumen penelitian tes keterampilan gerak rollkip pada senam lantai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama diberikan tidakan berupa kegiatan-kegiatan kelompok yang dapat menghasilkan keterampilan belajar rollkip, di siklus pertama dari 37 siswa diperoleh ketuntasan belajar 11 siswa atau sebesar 29,73 % dan yang mendapat nilai dibawah ketuntasan belajar 26 siswa atau sebesar 70,27 %,ini berarti tidakan pada siklus pertama ini belum efektip.
Pada siklus kedua diberikan tindakan berupa kegiatan berkelompok yang dapat menghasilkan keterampilan belajar rollkip, keseimbangan, serta kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan gerak ahiran pada rollkip diperoleh ketuntasan belajar 30 siswa atau sebesar 81,08 % sedangkan yang mendapat nilai dibawah ketuntasan belajar 7 siswa atau sebesar 18,91 % dengan demikian hasil perhitungan telah meningkat lebih dari 50 % itu berarti tindakan telah efektip. Kesimpulannya melalui metode pebelajaran kelompok dapat meningkatkan ketrampilan gerak rollkip.
(17)
(18)
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARANKELOMPOK PADA
SISWA KELAS V SDN2 BUKIT KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN
2011/2012
(Skripsi)
Oleh
NUZILAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
(19)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Posisi kaki, kepala, tangan dan tengkuk saat melakukan awalan
2.
3. Gera .. 21
4. 24
(20)
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
A. 1
B. 4
C. 4
D. Tujuan 4
E. 5
F. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. 8
B. 9
C. D.
E. 13
F. G.
H. Macam-I.
J.
III. METODOLOGI PENELITIAN A.
B. C.
(21)
E. F. G.
IV. HASIL dan PEMBAHASAN A.
B. C.
V. KESIMPULAN dan SARAN
B. 46
7 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(22)
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Panduan Pembelajaran Silabus Penjas SD.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pendekatan pembinaan pola gerak dominan.
Fajri,Em Zul dan Senja Ratu Aprilia. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Hakim, Lukman. (2009). Perencanaan Pembelajaran.CV Wacana Prima
Bandung.
Harjodi Puro dalam Depdiknas. (2004). Penelitian Tindakan KelasDirektorat Jendral Pendidika Dasar dan Menengah.
Ibrahim, Rusli. (2002).Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ( SD ). Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.
Imam Hidayat dalam Agus Mahendra. (2002). Pembelajaran Senam di sekolah Dasar, Sebuah Pendekatan Pembinaan Pola Gerak Dominan. Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.
Jhon Eliot dalam Depdiknas. (2004). Penelitian Tindakan Kelas Direktorat Jendral Pendidika Dasar dan Menengah.
Joko Supriyanto. (2008). Gembira BerolahragaTiga Serangkai.
Johan dan Mery Jean Treatta. (2008).Dasar- Dasar SenamPenerbit Angkasa Bandung.
Mahendra, Agus. 2002. Pembelajaran Senam di Sekolah Dasar, Sebuah Pendekatan Pembinaan Pola Gerak Dominan Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah. Jakarta.
Muhammad Asrori (2009)Penelitian Tindakan kelas. Bandung: CV Wacana Prima
Peter H Werner dalam Agus Mahendra. (2002). Pembelajaran Senam di Sekolah DasarDepdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.
(23)
Standar Kompetensi Pendidikan Jasmani (2003). Pendidikan Jasmani Olahraga dan KesehatanPenerbit Erlangga.
Suherman, Adang. (2002).Evaluasi Pendidikan Jasmani, Asesmen alternative terhadap kemajuan belajar siswa sekolah dasar. Depdiknas Dirjen
Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.
Setiadi Yudi dan Erwin Z. (2011). Gembira Berolahraga. CV Ganesa Exsak Bandung.
Tamat Tisnowati dan Mirman Moekarto. (2000). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Universitas Terbuka. SMA Negeri 3 Metro T.A. 2009
Tarigan, Herman. (2009).Efektivitas Model Pembelajaran Passing Ball Terhadap Kecakapan Pengembalian Smesh Bulutangkis Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Metro.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Unila.
Universitas Lampung. (2007).Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung.
Winata Putra, Udin S. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka.
(24)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Format Penilaian Gerak Rollkip 30 2. Deskkipsi Nilai Pembelajaran Rollkip Melaluai Pendekatan
36 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Rollkip Siklus 1 37 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Rollkip S 38 5. Hasil Ketuntasan Pembelajaran Rollkip disetiap Siklus 39 6. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
tes awal gerak rollkip 40
7. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
tes ahir gerak rollkip siklus 1 41
8. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
(25)
Judul Skripsi :UPAYA MENINGKATKAN
PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS 2 BULIT KEMILING PERMAI
BANDAR LAMPUNG
Nama Mahasiswa :NUZILAL
No Pokok Mahasisa : 1013068039
Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing
Drs. Baharudin, M.Pd. Drs. Herman Tarigan, M.Pd. Nip.19510507 198103 1 002 Nip. 19601231 1988 03 1 018
(26)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Drs. Herman Tarigan, M.Pd.
Penguji :Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes.
2. Dekan Fakultas Kegurua dan Ilmu Pendidikan
Drs. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
Nip. 19600315 198503 1 003
(27)
I. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas(class room action research)/PTK.
PTK adalah suatu kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan didalamnya.
Seluruh prosesnya mencakup telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan profesional john Eliot dalam Depdiknas (2004).
PTK adalah bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para pertisipan (guru, siswa atu kepala sekolah) dalam situasi- situasi sosial untuk memperbaiki
rasionalitas dan kabenaran (a) praktik-praktek sosial atau pendidikan yang yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktek- praktek ini (c) situasi- situasi (dan lembaga- lembaga) tempat praktek tersebut dilaksanakan Harjodipuro dalam Depdiknas (2004).
Didalam bidang pendidikan, penelitian ini dapat digunakan pada sekala makro ataupun mikro. dalam skala mikro misalnya dilakukan didalam kelas pada waktu berlangsungnya kegiatan pembelajaran. dalam penelitian tindak kelas ini desain yang digunakan adalah bersifat spesifik melalui putaran-putaran spiral
(28)
orientasi kemudian, rencana, diteruskan dengan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru untuk meningkatkan profesionalisme guru.
Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut;
1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja 2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah
perkembangan-perkembangan yang lebih baik 3. Dilakukan melalui putaran-putaran bersepiral.
B. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis merencanakan pelaksanaan dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda-beda dalam setiap proses pelaksanaanya, adapun tahapan-tahapan pelaksanaan tiap siklus adalah;
a. Tahap Perencanaan
Bagian ini berisikan perlakuan yang akan diberikan pada siswa sesuai dengan yang tertulis pada rencana tindakan.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan akan menguraikan apakah hal yang direncanakan dapat direalisasikan secara penuh, jika tidak, perlu dilihat polanya dalam periode berikutnya.
c. Tahap Pengamatan (Obsevasi)
Bagian ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai instrument, yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah hasil-hasil pekerjaan siswa yang otentik.
(29)
Refleksi berisikan penjelasan tentang tingkat keberhasilan atau kegagalan yang dihasilkan setelah selang waktu tertentu.
Gambar 4. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Muhajir dalam Herman Tarigan (2009).
Keterangan gambar;
A = Perencanaan, peneliti merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan prilaku dan sikap yang diinginkan.
B = Tindakan, melaksanakan apa yang telah menjadi rencana sebagai upaya perbaikan, peningkatan perubahan yang diinginkan. C = Observasi, mengamati atas hasil yang diteliti.
D = Refleksi, mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari Penelitian.
C. Subjek Penelitian
Populasi adalah subjek penelitian yang berfungsi sebagai sumber data, dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini subjek penelitian yang akan
digunakan adalah siswa-siswi SDN 2 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung kelas V berjumlah 37 siswa.
(30)
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Perum BKP Blok L Kec, Kemiling Bandar Lampung
2. Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan mulai dari tanggal 03 januari sampai dengan 03 maret 2012 setiap jam pelajaran penjaskes, hari senin dan hari sabtu.
E. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1. Model Sistem
a) Penelitian Putaran Pertama
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. 1. Melakukan gerakan roll kedepan
2. Melakukan gerakan kayang
3. Melakukan berdiri dengan tangan /hand stand 4. Melakukan gerakan jalan kepiting
5. Melakukan gerakan kip.
Masing-masing melakukan gerakan berdasarkan kelompoknya, setiap kelompok melakukan gerakan selama 10 menit, setelah 10 menit pertama selesai masing-masing kelompok bertukar melakukan gerakan.
Kel E kip
Kel B Kayang
guru
Kel A Roll depan
(31)
Gambar 5. Guru Memberi Tugas Pada Murid-Murid Berlatih
Melakukan Gerakan Sesuai Dengan Kelompoknya. Adopsi dari Metode Pembelajaran Evektif, Dra.Sumiati. CV Wahana Prima Bandung
Keterangan gambar:
a. Guru memberi tugas pada murid- murid untuk berlatih melakukan gerakan sesuai dengan kelompoknya.
b. Setelah 10 menit guru meroling kegiatan apa yang dikerjakan kelompok A dikerjakan kelompok B, dan apa yang di kerjakan kelompok B dikerjakan kelolompok C, dan apa yang dikerjakan kelompok C dikerjakan kelompok D, dan apa yang dikerjakan kelompok D dikerjakan kelompok E.begitu seterusnya sehingga waktu 50 menit cukup untuk setiap kelompok melakukan semua gerakan.
b) Penelitian Putaran Kedua
Jika hasil penelitian putaran pertama menunjukkan peningkaan hasil belajar siswa, maka putaran kedua guru akan membagi siswa menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok A,B dan C.
Kelompo A melakukan gerakan kayang. Kelompok B melakukan gerakan neck kiip.
Kelompok C melakukan guling depan dengan diganjal bantal.
Masing-masing kelompok di berikan waktu 20 menit untuk melakukan gerakan, setelah 20 menit kemudian diroling apa yang dikerjakan
Kel D Jalan kepiting
Kel C Hand stand
(32)
kelompok A dikerjakan oleh kelompok B dan yang dikerjakan
kelompok B dikerjakan oleh kelompok C. Begitu seterusnya seterusnya sehingga masing-masing kelompok mendapat gilirannya.
Gambar 6. Guru Memberi Tugas Pada Murid-Murid Berlatih Melakukan Gerakan Sesuai Dengan Kelompoknya. Adopsi Dari Metode Pembelajaran Evektif, Dra.Sumiati. CV Wahana Prima Bandung.
Keterangan Gambar:
a. Guru memberi tugas pada murid- murid untuk berlatih melakukan gerakan sesuai dengan kelompoknya.
b. Setelah 20 menit guru meroling kegiatan apa yang dikerjakan kelompok A dikerjakan kelompok B, dan apa yang di kerjakan kelompok B dikerjakan kelolompok C, dan apa yang dikerjakan kelompok C. seterusnya sehingga waktu 60 menit cukup untuk setiap kelompok melakukan semua gerakan.
2. Implementasi di Kelas
Kel A Kayang
Kel B neckkiip Kel C
Guling depan
(33)
Pelaksanaan tes awal (Pre test), tes siklus pertama, tes siklus kedua, dilakukan oleh guru peneliti, kaji tindak ini dilaksanakan dengan 12 kali tatap muka.
Siklus Pertama (4 x pertemuan)
1. Rencana;
a. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran. Alatnya yaitu; gambar-gambar tentang rangkaian gerakan rollkip, matras, ruang yang akan digunakan dan insrumen yang akan digunakan untuk melakukan penilaian.
b. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama dan sebagai pendahuluan siswa melakukan aktifitas/ kegiatan yang
kegiatan yang bersifat lomba, dan ahirnya kegiatan yang bersifat menantang fisik anak, seperti kekuatan, kelentukan atau daya tahan. ketika anak melakukan pemanasan yang menarik, kita tentu dapat menduga bahwa secara fisik dan mental anak siap untuk mengikuti pelajaran. Aktifitas bermain sebagai pengganti gerakan pemanasan. 2. Tindakan;
a. Guru menjelaskan tata cara dan urutan gerak dalam melakukan guling kedepan,hand stand, kiip, jalan kepiting, kemudian guru memberikan contoh cara melakukan gerakan berdasarkan kelompok masing-masing.
(34)
b. Siswa diberi tugas gerak untuk berlatih gerakan sesuai dengan kelompok nya masing-masing secara berurut dan teratur sesuai barisanya.
c. Siswa melakukan gerakan apa yang di berikan sesuai dengan instuksi dari guru.
3. Observasi
Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi dan penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah disusun, diberikan waktu pengulangan dievaluasi hasil pada siklus pertama. 4. Refleksi
refleksi dapat dilakukan setelah pelaksanaan dan observasi.
Siklus Kedua (4 x pertemuan)
Melihat dari hasil siklus pertama. 1. Rencana
a. Mempersiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan instrument yang diperlukan dalam mengevaluasi tindakan. b. Mempersiapkan Siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua
pemanasan.
2. Tindakan
a. Guru meroling gerakan yang akan dilakukan siswa berdasarkan kelompoknya.
b. Siswa melakukan gerakan yang di berikan guru berdasarkan kelompoknya masing-masing.
(35)
3. Observasi
Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi, penilaian dan dievaluasi hasil pada siklus kedua.
4. Refleksi
Hasil observasi dapat disimpulkan, setalah pelaksanaan dan observasi.
F. Teknik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes dan pengamatan (observasi dan penilaian) di lapangan untuk mengumpulkan informasi atau mengevaluasi hasil dari masing- masing siklus, data dikumpulkan melalui lembaran tes rollkip.
Tabel 1. Format Penlaian Gerak Rollkip
No Komponen Diskripsi
Skor
Jumlah
1 2 3 4 1. Awalan: Berdiri pada matras dalam sikap siap
pandangan tertuju di matras; a. Sikap setengah jongkok kedua
tangan menempel di mataras pandangan lurus kebelakang.
b. Posisi tangan berbentuk segi tiga sama sisi antara telapak tangan dan kepala.
(36)
matras antara kedua telapak tangan dagu menempel didada.
2. Tahap Pelaksanaan
: a. Tolakkan kedua tangan dengan kuat di matras dan kaki lurus ke atas
b. Lecutan kaki kedepan tubuh bagian atas terangkat. c. Posisi tubuh di udara setelah
menolakkan tangan dan melecutkan kaki. 3. Gerak
Ahiran
Posisi tubuh setelah melecutkan mendarat dengan kedua kaki seimbang posisi jongkok kemudian berdiri seperti sikap awal.
Untuk menetapkan skala penilaian dari intsrumen ini dibuatlah rentang nilai atau skor dari angka 1 sampai dengan angka 4, dengan keterangan angka 1 menunjukkan nilai kurang sekali (KS), angka 2 menunjukan nilai kurang (K), angka 3 menunjukan nilai baik (B), dan angka 4 menunjukan nilai baik sekali (BS).
Adapun penilaian komponen kemampuan gerak rollkip adalah : 1. Komponen awal
(37)
Nilai 4 : Apabila dari sikap awal mulai dari berdiri setengan jongkok meletakkan kedua tapak tangan di matras dagu merapat kedada. Nilai 3 : Apabila dari sikap awal mulai berdiri setengah jongkok
Meletakkan kedua tapak tangan di matras dagu tidak merapat ke Dada.
Nilai 2 : Apabila dari sikap awal berdiri setengah jongkok kedua tapak tangan terlalu melebar
Nilai 1 : apabila dari sikap awal berdiri setengah jongkok kedua tapak tangan terlalu lebar dan pandangan nya kedepan.
2. Komponen pelaksanaan
Nilai 4 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala terangkat keatas posisi tubuh kayang di udara.
Nilai 3 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala terangkat keatas posisi kaki lurus.
Nilai 2 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala tidak ter angkat.
Nilai 1 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan Sehingga kedua kaki melecut lurus bagian tubuh dari pinggang ke kepala tidak terangkat.
3. Komponen posisi ahiran
(38)
Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung kekepala terangkat keatas sehingga mendarat dengan kedua kaki dalam posisi jongkok kemudian berdiri tegak.
Nilai 3 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala terangkat keatas . sehingga mendarat dengan kedua kaki dalam posisi jongkok kedua tangan menyentuh matras di belakang. Nilai 2 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan
Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung kekepala terangkat keatas, mendarat tidak dengan dua kaki.
Nilai 1 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala tidak terangkat keatas, mendarat tidak dengan dua kaki.
G. Analisis Data
Setelah data terkumpul melalui tindakan dan observasi di setiap siklus selanjutnya data dianalisis, untuk melihat kualitas hasil tindakan di setiap siklus digunakan rumus yang dikemukakan Subagio dalam Surisman, (1997)
% 100 x N
f P
Keterangan :
P : Persentase keberhasilan
(39)
N : Jumlah siswa yang mengikuti tes
Untuk melihat keefektipan hasil tindakan pada PTK ini digunakan perhitungan yang dikemukakan oleh Goodwin dan Coates, dalam Surisman (1997) dengan rumus sebagai berikut;
Hasil Pembelajaran
Keterangan :
E = Efektifitas hasil pembelajaran
Xn = Rerata nilai akhir siklus ke tiga
Xi = Rerata tes awal/ tes sebelum tindakan
Bila hasil perhitungan meningkat 50 % ke atas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan efektif.
(40)
Moto
Dengan ilmu Hidup Akan Menjadi Mudah
Dengan Iman Hidup Akan Menjadi Terarah
ilmu yang dilandasi dengan iman
itulah ilmu yang sebenarnya
(41)
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senam merupakan aktifitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, gerakan gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani, gerakannya merangsang
perkembangan komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh, di samping itu, senam juga senam juga
berpotensi mengembangkan keterampilan gerak dasar sebagai landasan penting bagi penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olahraga.
Senam yang di kenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gimnastics, atau bahasa Belanda Gymnastiek. Gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan dari bahasa Yunani Gymnos yang berarti telanjang. Senam adalah latihan jasmani/olahraga yang bentuk gerakannya di pilih dan di susun secara sistematis berdasarkan prinsip tertentu . Tisnowati Tamat dan Moekarto Mirman (2000). Hal ini biasa terjadi karena pada waktu itu
teknologi pembuatan bahan pakaian belum semaju sekarang sehingga belum memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur mengikuti gerak pemakainya.Lalu apa pengertian senam?. Imam hidayat dalam Agus Mahendra (2002) mencoba mendefinisikan senam sebagai; suatu latihan
(42)
tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan kertampilan dan menanamkan nilai- nilai mental spiritual.
Senam kependidikan adalah istilah yang diterapkan pada kegiatan
pembelajaran senam yang ada di sekolah, sasaran utamanya diarahkan untuk mencapai tujuan- tujuan pendidikan. Tujuanya adalah merangsang
pertumbuhan dan perkembangan anak melalui kegiatan- kegiatan yang bertemakan senam. dalam senam kependidikan anak belajar pada tingkatannya masing- masing, untuk mengembangkan pengertian dan ketrampilan dalam menerapkan konsep- konsep gerak, senam di sekolah adalah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak, lewat berbagai kegiatanya anak yang terlibat senam, akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatanya, powernya kelentukan, koordinasi, kelincahan serta keseimbanganya, apalagi jika ditekankan juga kegiatan yang menuntut kerja sistem jantung dan paru (cardio- vascular system). Program senam akan menyumbang bagi perkembangan fisik yang seimbang.
Persoalan yang kita hadapi yaitu bagaimana rollkip dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan? Jenis rollkip apakah yang dianggap paling cocok untuk memperoleh manfaat sebanyak mungkin, bagaimana caranya agar kesemua itu dapat dicapai, dalam situasi pendidikan di sekolah yang sangat minim peralatanya.
(43)
Pembelajaran rollkip di sekolah ( SDN 2 Bukit Kemiling Permai ) berbeda sifatnya dengan pelatihan rollkip yang ada di klub- klub senam. Dalam pelajaran rollkip kependidikan di sekolah, anak akan hadir diruangan senam, bukan karena mereka ingin ada disana, melainkan mereka harus ada disana. Untuk mengikuti pembelajaran rollkip yang memang sudah ada
kurikulumnya.
Salah satu isu yang paling santer dalam pembelajaran rollkip di sekolah yaitu bagaimana siswa dapat mengikuti pelajaran. Kenyataan menunjukan, dalam banyak situasi pembelajaran rollkip, banyak sekali siswa yang tampaknya tidak tertarik untuk betul- betul menguasai ketrampilan rollkip, berdasarkan pengalaman, hampir semua murid putri di SDN 2 Bukit Kemiling Permai takut untuk mengikuti pelajaran rollkip Sebenarnya, persoalan anak takut dalam mengikuti pelajaran rollkip, bukan masalah baru. Hal itu terjadi bukan hanya di SDN 2 Bukit Kemiling Permai atau sekolah- sekolah di Indonesia yang peralatanya memang minim.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas dan agar siswa dapat mengikuti pembelajaran rollkip penulis memiliki suatu gagasan dalam pelaksanaan pembelajaran rollkip yang ada di SDN 2 Bukit Kemiling Permai. dengan model berkelompok,yaitu kelompok A melakukan kayang, kelompok B melakukan hand stand, kelompok C melakukan roll kedepan, kelompok D melakuan jalan kepiting dan kelompok E melakukan neck kiip.kesemuanya itu di lakukan berpasangan, dan bergantian setiap kelompoknya.
(44)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Pembelajaran rollkip di SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Bandar lampung, kurang berhasil.
2. Unsur-unsur kebugaran jasmani terutama unsur gerak yang mendukung terlaksananya rollkip masih kurang.
3. Rasa takut pada diri siswa SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai untuk melakukan gerakan rollkip.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, identifikasi masalah dan permasalahan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut; Apakah ada peningkatan hasil pembelajaran rollkip dengan menggunakan model kelompok pada siswa kelas V SDN 2 Bukit Kemiling Permai bandar lampung.
D. Tujuan Penelitian
Umum;
Untuk mengetahuai adakah peningkatan pembelajaran rollkip dengan menggunakan model kelompok pada siswa kelas V SDN 2 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung
(45)
1. Untuk membatu siswa dalam mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak melalui kegiatan pembelajaran rollkip
2. Menghilangkan kesan bahwa mengajarkan rollkip itu sulit,dan memerlukan peralatan yang mahal, dan menakutkan bagi siswa.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah ; 1. Manfaat bagi siswa;
a. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerakan rollkip
b. Dapat menjadi model pembelajaran bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran rollkip
c. Dapat meningkatkan sikap kerja sama dalam proses pembelajaran. d. Dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. e. Dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar pada pembelajan rollkip
2. Manfaat bagi guru;
a. Dapat meningkatkan ketepatan dalam memilih pendekatan pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Dapat meningkatkan keterampilan dalam pelaksanaan pembelajaran. d. Dapat mendorong untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran.
3. Manfaat bagi pembaca
a. Dapat digunakan sebagai acuan awal bagi penelitian selanjutnya. b. Dapat digunakan sebagai tambahan ilmu penetahuan.
(46)
F. Penjelasan Judul
1. Meningkatkan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia meningkatkan dapat di artikan sebagai usaha untuk menaikan, mengangkat atau mempertinggi suatu hasil. Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja (2007)
2. Pembelajaran
Pembelajaran sudah dikenal luas dalam masyarakat terlebih setelah di tuangkannya dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal I butir 20 Pembelajaran diartikan
3. Rollkip
Rollkip adalah gerakan melentingkan badan ke depan dengan lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Yudi Setiadi dan Erwin Z (2011). 4. Model
Model merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru yang dimulai dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan diakhiri dengan penilaian hasil belajar berdasarkan suatu konsep tertentu. Pendekatan mencakup strategi,metode dan teknik pembelajaran. Lukman Hakim (2009 :43).
5. Pembelajaran Kelompok
Pembelajaran kelompok adalah serangkaian gerak yang dilakukan masing-masing kelompok teroganisir sehingga menghasilkan suatu rangkaian gerak dasar. Agus Mahendra (2002).
(47)
(48)
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan dibawaah ini :
Nama :N U Z I L A L
NPM : 1013068039
Tempat,Tanggal Lahir: Lampung Barat 03 September 1978
Alamat : Perum BKP Blok Z No 202 Kemiling Bandar Lampung Dengan ini menyatakan bahwa Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Rollkip Dengan Model Pembelajaran Kelompok Pada Siswa Kelas V SDN 2 BKP Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012
Adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 03 Januari s/d 05 Maret 2012. Skripsi ini hasil karya sendiri.
Demikian pernyataan ini penulis membuat dengan sebenarnya dan apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sangsi dan dituntut sesuai ketentuan yang berlaku.
Bandar lampung, Juni, 2012
(49)
PERSEMBAHAN
Sebagai wujud ungkapan rasa cinta kasih dan sayang serta bakti yang tulus kupersembahkan karya sederhana ini kepada :
Bapak dan Ibuku yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, keberhasilanku sehingga menjadikan hidupku ini lebih berarti kini dan nanti.
Istriku tercinta Ravita yang selalu setia mendampingiku, serta kedua putriku
waktu.
Bapak /Ibu dosen yang telah meluangkan waktu untuk memberikan Ilmu pengetahuan kepadaku serta rekan-rekan mahasiswa penjaskes SI Guru dalam Jabatan angkaatan 2010.
(50)
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Nuzilal dilahirkan di Desa Muara Jaya Lampung Barat pada tanggal 03 september 1978. Merupakan putra pertama dari berpasangan Bapak Abu Nizar dan Ibu Aisyah, dari lima bersaudara.
Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain: Sekolah Dasar SDN 2 Muara Jaya, Kecamatan Sumber Jaya Lampung Barat, diselesaikan tahun 1991. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 3 Labuhan Ratu Bandar Lampung. Diselesaikan Tahun 1994.
Dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiah 2 Labuahan Ratu Bandar Lampung, Diselesaikan tahun 1997.
Pada tahun 1998 penulis diterima sebagai mahasiswa diploma 2 Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung Dan diselesaikan pada tahun 2001.
(51)
SANWACANA
Allham dulillahirobbilalamin. Penulis panjatkan puji sukur ke-Hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Karena berkat Rahmat dan Ridonya Skripsi ini dapat di selesaikan.
Meningkatkan Pembelajaran Gerak Rollkip Dengan Model Pembelajaran Kelompok Kelas V SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011- satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Drs.Baharudin, M.Pd. selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Drs.Wiyono, M.Pd. selaku ketua Program Studi SI Pendidikan Jasmaani dan Kesehatan.
4. Bapak Drs.Herman Tarigan, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing , Yang selalu membantu memberikan pengarahan, bimbingan, saran,dan pengertiannya dalam penyusunan skripsi ini hingga terselesaikan.
5. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. Sebagai Dosen penguji pada ujian skripsi. Terimakasih atas pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan dan penyelesaia skripsi ini.
(52)
6. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan illmu dan pengetahuan semasa penulis pelaksanakan studi di Unila.
7. Bapak dan ibu stap Tata Usaha Universitas Lampung yang telah bekerja sama dengan pelayanan nya sehingga terselesainya skrisi ini.
8. Ibu Hj. Siti Ikhwati A.Ma. selaku kepala sekolah SDN 2 Bukit Kemiling Permai, Bapak Ibu dewan guru serta Murid kelas V (lima).
9. Rekan mahasiswa penjas angkatan 2010 semuanya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jawuh dari kesempurnaan akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermaafaat bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, Juni, 2012 Penulis
(53)
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik, terencana dan terarah yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromoscular, perceptual, kognitif dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Depdiknas (2003).
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral pendidikan secara keseluruhan yang mampu mengenbangkan anak individu secara utuh dalam arti mencakup aspek- aspek jasmaniah (intlektual, emosional, moral, sosial) dan rohani (spiritual) yang dalam proses pembelajaranya mengutamakan aktifitas jasmani dan pembiasaan pola hidup sehat.
Sesuai dengan paradigma pendidikan jasmani yang lebih menekankan pada penembangan individu secara menyeluruh, dalam arti pengembangan ketrampilan intlektual, sosial, moral dan spiritual. Pengembangan fisik dan kesegaran jasmani melalui aktifitas jasmani yang terselektif, terprogram dan terarah. Atas dasr tersebut maka pendidikan jasmani disekolah tidak
diarahkan untuk mahir menguasai cabang olahraga, namun lebih
mengutamakan proses perkembangan motorik siswa sebagai peserta didik. Pada ahirnya nanti, siswa diharapkan dapat menyenangi kegiatan- kegiatan jasmani sepanjang hidupnya, yang sangat berguna bagi dirinya kini, esok dan
(54)
masa yang akan datang. Pendidikan jasmani dilaksanakan di sekolah oleh karena itu guru pendidikan pada umumnya melalui kegiatan jasmani yang berupa permainan, senam, atletik, renang atau bela diri. DalamIntrnational
Charter of Phisical Education and Sport dariUNESCO disebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang baik sebagai peorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik, melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh
peningkaan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan membentuk watak.
B. Tujuan Pendidikan Jasmani
Adapun tujuan pendidikan jasmani menurut stsndar kompetensi penjas Departeman Pendidikan Nasional (2003) adalah sebagai berikut;
1. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.
2. Mengembangkan landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar pendidikan jasmani.
4. Mengembangkan sikap disiplin, jujur, sportif, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis melalui aktifitas jasmani, permainan dan olahraga.
5. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan olahraga seperti; permainan dan olahraga, pengembangan
(55)
uji diri / senam, aktifitas ritmik, akuatik/ aktifitas air, dan pendidika luar kelas.
6. Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktifitas jasmani dan olahraga.
7. Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
8. Mengetahui dan memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat. 9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktifitas jasmani yang bersifat
kreatif.
C. Fungsi Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani dan kesehatan ialah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan keshatan mengutamakan aktifitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang
Setandar Kompetensi Pendidikan Jasmani (2003).
1. Fungsi aspek organik
a. kerjasama,percaya diri dan demokratis melalui aktifitas jasmani, mampu memenuhi tuntutan lingkunganya secara memedai serta memiliki landasan untuk mengembangkan keterampilan.
b. Meningkatkan fleksibelitas, yaitu ; rentang gerak dalam persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efesien dan mengurangi cidera.
(56)
2. Fungsi Aspek Neuromuskuler
a. Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot.
b. Mengembangkan ketrampilan gerak dasar ( lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif )
c. Mengembangkan faktor- faktor gerak seperti :ketepatan irama, rasa gerak, power, waktu reaksi dan kelincahan.
d. Mengembangkan ketrampilan olahraga seperti : sepak bola, softball, bola basket, kasti, rounders, atletik, bela diri dan lain sebagainya.
3. Fungsi Aspek Perseptual
a. Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat. b. Mengembangkan hubungan- hubungan yang berkaitan dengan tempat
atau ruang.
c. Mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu kemampuan
mengkoordinasi pandangan dengan ketrampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh atau kaki.
d. Mengembangkan keseimbangan tubuh ( kemampuan mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis )
e. Mengembangkan lateralitas yaitu; kemampuan membedakan sisi kanan dan sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri.
(57)
a. Mengembangkan kemampuan menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan mengambil keputusan.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang peraturan permainan, keselamatan dan etika.
c. Mengembangkan kemampuan taktik dan strategi dalam aktifitas yang terorganisasi
d. Meningkatkan pengetahuan bagai mana fungsi tubuh dan hubunganya dengan aktifitas jasmani.
5. Fungsi Aspek Sosial dan Emosional
a. Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana berada. b. Belajar berkomunikasi dengan orang lain.
c. Mengembangkan sikap kepribadian , nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.
d. Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik. e. Mengembangkan respon positif terhadap aktivitas jasmani.
f. Melepaskan ketegangan melalui aktivitas jasmani yang tepat. g. Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kretifitas. h. Mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab di masyarakat.
D. Peran Pendidikan Jasmani di Sekolah
Didalam intensifikasi penyelenggeraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan pendidikan jasmani adalah sangat penting, yakni memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani yang dilakukan secara sistematis, pembekalan pengalaman belajar itu
(58)
diarahkan untuk membina sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
E. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Jasmani
Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani tertera dalam Standar kompetensi Pendidikan jasmani Dinas Pendidikan Nasional (2003) untuk jenjang sekolah dasar adalah sebagai berikut :
1. Permainan dan Olahraga
Permainan dan oalahraga berisi tentang berbagai permainan dan olahraga baik tersetruktur maupun tidak yang dilakukan secara perseorangan, berpasangan maupun beregu. Dalam aktifitas ini termasuk juga
pengembangan aspek pengetahuan/ konsep yang relefan serta sistem nilai yang terkandung didalamnya seperti : kerjasama, sportifitas, jujur, berfikir kritis dan patuh pada peraturan yang berlaku.
2. Aktifitas Pengembangan
Aktifitas pengembangan berisi tentang kegiatan yang berfungsi untuk membentuk postur tubuh yang ideal dan pengembangan kebugaran jasmani seperti : kekuatan daya tahan, keseimbangan dan kelenturan tubuh. Latihan yang dilakukan misalnya : pull-up, sit-up, back-up, push-up, squat-jump dan lain-lain. Dalam aktifitas ini termasuk juga
pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relefan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
(59)
Aktifitas ini berisi tentang kegiatan yang berhubungan dengan ketangkasan seperti senam lantai, senam alat, dan aktifitas fisik lainya yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan gerak. Disamping melatih keberanian, kapasitas diri, pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai- nilai yangterkandung didalamnya.
2. Aktivitas Ritmik
Aktifitas ritmik adalah pengembangan ketrampilan irama gerak dan seni gerak berirama serta pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai nilai yang terkandung didalamnya.
3. Akuatik (Aktivitas Air)
akuatik berisi rentang kegiatan diair seperti : permainan air, gaya- gaya renag, dan keselamatan diair, serta pengembangan aspek pengetahuan kensep yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
4. Pendidikan Luar Kelas
aktivitas luar kelas berisi tentang aktifitas luar sekolah/ kelas dan sialam bebas lainya, seperti bermain dilingkungan sekolah, taman perkampungan, berkemah, dan kegiatan yang bersifat petualangan, serta pengembangan aspek pengetahuan/ konsep yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
F. Proses Belajar Mengajar
(60)
pembelajaran ialah kegiatan yang saling berhubungan antara siswa, guru dan lingkungan.
Sekolah juga merupakan bagian dari masyarakat dan merupakan bagian dari Pendidikan pada unumnya sehingga tidak terlepas dari tiga pusat pedidikan Yaitu; orang tua, sekolah dan masyarakat.
Oleh karena itu secara alami anak didik juga menjadi aktif karena adanya motivasi dan didukung oleh bermacam-macam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang, dan tugas guru (pendidik) adalah membimbing dan menyediakan dan
mengkondisikan agar anak didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya. dan juga dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar.
G. Pengertian Senam
hasil serapan dari kata
kuno memang dilakukan dengan tubuh telanjang atau setengah telanjang. Maksudya supaya gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan sehingga gerakan menjadi sempurna. Tempat berlatih senam di jaman Yunani kuno disebut Gymnasium.
Pater H. Waner dalam Agus Mahendra (2002) mengatakan senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai,atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya ahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi,serta kontrol tubuh.
(61)
Senam merupakan aktifitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan Pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan- gerakan senam sangat sesuai untuk mendapat penekanan didalam program pendidikan jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang harapkan seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga besar sumbanganya pada perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi aktivitas fisik cabang olahraga yang alin, terutama dalam hal bagaimana mengontrol siskap dan gerak secara efektif dan efesien.
H. Macam-macam Senam
Menurut FIG (Federation Internationale De Gymnastique), senam dibagi menjadi 6 macam katagori yaitu : Senam Artistik, Senam Rimik, Senam Akrobatik, Senam Aerobik Sport, senam Trampolin dan Senam Umum (General Gymnastic).
1. Senam Artistik
Senam Artistik dalah senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan afek- afek artistic dari gerakan- gerakan
yang dilakukan pada alat- alat sebagai berikut :
a. Artistik Putra;
Alat- alat yang digunakan antara lain sebagai berikut : 1. Lantai (Floor Exercise)
2. Kuda- kuda pelana (Pommel Horse) 3. Gelang- gelang (Rings)
(62)
5. Palang sejajar (Pararel Horse) 6. Palang tunggal (Horizontal Horse)
b. Artistik Putri
1. Kuda- kuda lompat (Voultyng Horse) 2. Palang bertingkat (Uneven Bars) 3. Balok keseimbangan (Balance Bean) 4. Lantai (Floor Exercise)
2. Senam Ritmik Sportif
Senam ritmik sportif adalah senam yang dikembangkan dari senam irama, sehingga dapat dipertandingkan. komposisi gerak yang
diantarkan melalui tuntunan irama musik, yang menghasikkan gerak-gerak tubuh dan alat yang indah menjadi ciri dari senam ritmik sportif. alat yang digunakan antara lain;
a. Bola ( Ball ) b. Pita ( Ribbon ) c. Tali ( Rope ) d. Simpai ( Hoop ) e. Gada ( Clubs )
3. Senam Akrobatik
Senam akrobatik adalah senam yang mengandalkan akrobatik dan tumbling, sehingga latihanya banyak mengandung salto dan putaran, sementara pesenamnya harus mendarat di tempat- tempat yang sulit.
(63)
Misalnya, mendarat diatas tangan atau bahu pasanganya. Senam akrobatik dapat dilakukan secara tunggal atau berpasangan. Senam ini bersama senam trampolin dan sport aerobics baru masuk kedalam jajaran organisasi senam di bawah FIG pada tahun 1996.
4. Senam Aerobik Sport
Senam aerobik sport merupakan pengembangan dari senam aerobik, agar dapat dipertandingkan. gerakan- gerakanya berupa tiruan atau kalastenik tertentu yang digabungkan dengan gerakan- gerakan akrobatik yang sulit. kategori yang dipertandingkan yaitu; a. Single putra
b. Single putri
c. Pasangan campuran d. Trio.
5. Senam Trampolin
Senam trampolin merupakan pengembangan dari suatu bentuk latihan yang dilakukan diatas trampoline. trampolin adalah sejenis alat pantul yang terbuat dari rajutan kain yang dipasang pada kerangka besi segi empat, sehingga memiliki daya pantul yang besar. Pada mulanya, penggunaan trampolin ini hanya untuk membantu penguasaan
ketrampilan akrobatik untuk senam artistik atau peloncat indah. Namun karena gerakanya menarik, ahirnya dikembangkan menjadi nomor senam yang dipertandingkan.
(64)
6. Senam Umum ( General Gymnastics )
Senam umum adalah segala jenis senam diluar kelima jenis senam diatas. Seperti;
a. Senam aerobik b. Senam pagi
c. Senam kesegaran jasmani d. Senam wanita dan senam hamil.
I. Pembelajaran Rollkip
Guling lenting (rollkip) adalah suatu gerakan melentingkan badan kedepan atas dengan lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Tolakan tesebut dimulai dari sikap setengah guling kebelakang atau setengah guling kedepan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.
Gerak melecutkan kedua kaki kedepan atas setelah pundak menempel pada matras.
Cara melakukan guling lenting (rollkip) adalah;
a. Melakukan Awalan
Posisi awal berdiri menghadap matras kemudian jongkok dan kedua tangan menempel di matras, dagu menempel didada,dan tempelkan tengkuk/pundak dimataras.
(65)
Gambar 1. Posisi Kaki,Kepala,Tangan dan Tengkuk Saat Melakukan Awalan. Joko Suprianto, Gembira Berolah raga (2008)
b. Gerakan Pelaksan
Secara perlahan-lahan tempelkan tengkuk (pagkal leher) pada matras disertai dengan gerakan merebahkan badan kedepan, dan tolakkan kedua tangan dengan melecutkan kedua kaki lurus keatas.
Gambar 2. Gerakan Pelaksanaan Kip/Melecutkan Kedua Kaki Keatas.
Joko Suprianto, Gembira Berolah raga (2008)
c. Melakukan Gerakan Ahiran
Setelah melecutkan kaki lurus keatas mendarat dengan kedua kaki dalam posisi jongkok kemudian berdiri.
Gambar 3. Gerakan Ahiran Rollkip.
(66)
J. Hipotesis
Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah karena merupakan petunjuk kearah proses penelitian untuk
menjelaskan permasalahan yang harus di cari pemecahannya.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah; Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kelompok Maka Pembelajaran Rollkip Pada Siswa Kelas V di SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung Akan Meningkat.
(67)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan terhadap data yang telah diperoleh dalam penelitian, maka sebagai penutup dari pembahasan dan permasalahan dalam penelitian ini penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan model pembelajaran kelompok dapat meningkatkan hasil pembelajaran rollkip pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung.
2. Dengan latihan guling kedepan dapat meningkatkan sikap awal pada gerak rollkip pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung.
3. Dengan melakukan latihan kayang dapat meningkatkan kekuatan otot dan kelentukan tubuh pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung.
4. Dengan latihan bermain gerobak dorong dapat meningkatkan kekuatan otot lengan pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung. .
5. Dengan menggunakan pendekatan yang tepat pada proses suatu
pembelajaran maka dapat meningkatkan hasil dari pembelajaran tersebut.
(68)
1. Untuk siswa perlu diperhatikan agar pada saat mengikuti pembelajaran senam ketangkasan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh karena suatu latihan yang dilakukan dengan sunguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
2. Kepada guru penjaskes diharapkan dapat memanfaatkan dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan, pertumbuhan, dan perkembangan siswa-siswi anak didiknya.
3. Bagi mahasiswa Program Studi Penjaskes Universitas lampung, dalam upaya mengembangkan penetahuan dan kemampuan olahraga khususnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan dalam proses perkuliahan sehari-hari.
(1)
Misalnya, mendarat diatas tangan atau bahu pasanganya. Senam akrobatik dapat dilakukan secara tunggal atau berpasangan. Senam ini bersama senam trampolin dan sport aerobics baru masuk kedalam jajaran organisasi senam di bawah FIG pada tahun 1996.
4. Senam Aerobik Sport
Senam aerobik sport merupakan pengembangan dari senam aerobik, agar dapat dipertandingkan. gerakan- gerakanya berupa tiruan atau kalastenik tertentu yang digabungkan dengan gerakan- gerakan akrobatik yang sulit. kategori yang dipertandingkan yaitu; a. Single putra
b. Single putri
c. Pasangan campuran d. Trio.
5. Senam Trampolin
Senam trampolin merupakan pengembangan dari suatu bentuk latihan yang dilakukan diatas trampoline. trampolin adalah sejenis alat pantul yang terbuat dari rajutan kain yang dipasang pada kerangka besi segi empat, sehingga memiliki daya pantul yang besar. Pada mulanya, penggunaan trampolin ini hanya untuk membantu penguasaan
ketrampilan akrobatik untuk senam artistik atau peloncat indah. Namun karena gerakanya menarik, ahirnya dikembangkan menjadi nomor senam yang dipertandingkan.
(2)
6. Senam Umum ( General Gymnastics )
Senam umum adalah segala jenis senam diluar kelima jenis senam diatas. Seperti;
a. Senam aerobik b. Senam pagi
c. Senam kesegaran jasmani d. Senam wanita dan senam hamil.
I. Pembelajaran Rollkip
Guling lenting (rollkip) adalah suatu gerakan melentingkan badan kedepan atas dengan lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Tolakan tesebut dimulai dari sikap setengah guling kebelakang atau setengah guling kedepan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.
Gerak melecutkan kedua kaki kedepan atas setelah pundak menempel pada matras.
Cara melakukan guling lenting (rollkip) adalah;
a. Melakukan Awalan
Posisi awal berdiri menghadap matras kemudian jongkok dan kedua tangan menempel di matras, dagu menempel didada,dan tempelkan tengkuk/pundak dimataras.
(3)
Gambar 1. Posisi Kaki,Kepala,Tangan dan Tengkuk Saat Melakukan Awalan. Joko Suprianto, Gembira Berolah raga (2008)
b. Gerakan Pelaksan
Secara perlahan-lahan tempelkan tengkuk (pagkal leher) pada matras disertai dengan gerakan merebahkan badan kedepan, dan tolakkan kedua tangan dengan melecutkan kedua kaki lurus keatas.
Gambar 2. Gerakan Pelaksanaan Kip/Melecutkan Kedua Kaki Keatas. Joko Suprianto, Gembira Berolah raga (2008)
c. Melakukan Gerakan Ahiran
Setelah melecutkan kaki lurus keatas mendarat dengan kedua kaki dalam posisi jongkok kemudian berdiri.
Gambar 3. Gerakan Ahiran Rollkip.
(4)
J. Hipotesis
Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah karena merupakan petunjuk kearah proses penelitian untuk
menjelaskan permasalahan yang harus di cari pemecahannya.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah; Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kelompok Maka Pembelajaran Rollkip Pada Siswa Kelas V di SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung Akan Meningkat.
(5)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan terhadap data yang telah diperoleh dalam penelitian, maka sebagai penutup dari pembahasan dan permasalahan dalam penelitian ini penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan model pembelajaran kelompok dapat meningkatkan hasil pembelajaran rollkip pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung.
2. Dengan latihan guling kedepan dapat meningkatkan sikap awal pada gerak rollkip pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung.
3. Dengan melakukan latihan kayang dapat meningkatkan kekuatan otot dan kelentukan tubuh pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung.
4. Dengan latihan bermain gerobak dorong dapat meningkatkan kekuatan otot lengan pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung. .
5. Dengan menggunakan pendekatan yang tepat pada proses suatu
pembelajaran maka dapat meningkatkan hasil dari pembelajaran tersebut.
(6)
1. Untuk siswa perlu diperhatikan agar pada saat mengikuti pembelajaran senam ketangkasan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh karena suatu latihan yang dilakukan dengan sunguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
2. Kepada guru penjaskes diharapkan dapat memanfaatkan dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan, pertumbuhan, dan perkembangan siswa-siswi anak didiknya.
3. Bagi mahasiswa Program Studi Penjaskes Universitas lampung, dalam upaya mengembangkan penetahuan dan kemampuan olahraga khususnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan dalam proses perkuliahan sehari-hari.