Love of Money Kajian Pustaka

kecintaan terhadap uang dapat menimbulkan perilaku yang tidak etis dan ketidakjujuran. Tingkat love of money yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu high love of money danlow love of money.Kedua tipe love of money tersebut akan mempengaruhi seberapa besar kinerja yang dilakukan. Love of money dapat menjadi motivasi seseorang untuk bekerja lebih baik.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi, antara lain: 1. Penelitian oleh Joan Luft 1994 Joan Luft 1994 melakukan penelitian yang berjudul “Bonus and Penalty Incentives Contract Choice by Employes ”. Penelitian ini menguji pilihan karyawan antara kontrak bonus dan kontrak denda. Hasil menunjukkan bahwa karyawan lebih suka terhadap kontrak bonus daripada kontrak denda untuk prestasi yang dihasilkannya pada sebuah pekerjaan. Penelitian ini menggunakan variabel yang sama dengan penelitian Luft 1994 yaitu skema kompensasi. Dengan berkembangnya dunia bisnis maka skema kompensasi yang diterapkan semakin beragam, tidak hanya berupa kontrak bonus atau denda saja. Pada penelitian ini menambahkan skema kompensasi yang akan diteliti, yaitu skema kompensasi bonus, denda, kombinasi bonus dan denda, serta clawback. 2. Penelitian oleh R. Lynn Hanan, Vicky B. Hoffman, dan Donald V. Moser 2004 Penelitian yang berjudul “Bonus Versus Penalty: Does Contract Frame Affect Employee Effort?”ini mengukur pilihan kontrak karyawan, tingkat kekecewaan ketika harus membayar denda atau tidak menerima bonus, keadilan dalam kontrak, dan tingkat usaha karyawan. Hasil keseluruhan yang diperoleh adalah karyawan lebih memilih skema bonus. Namun secara keseluruhan kinerja yang lebih baik ditunjukkan dalam skema denda karena adanya efek dari loss aversion keengganan kehilangan. Penelitian ini memiliki persamaan ingin mengukur pada skema kompensasi manakah responden memberikan usaha terbaiknya. Melalui skema kompensasi yang akan diterima, responden dapat mengukur seberapa besar usaha yang akan diberikan. Sama halnya dengan penelitian Joan Luft 1994, penelitian yang dilakukan R. Lynn Hanan, Vicky B. Hoffman, dan Donald V. Moser 2004 masih menggunakan dua skema kompensasi yaitu bonus dan pinalti. Maka peneliti menambahkan 2 skema kompensasi yaitu skema kompensasi kombinasi bonus dan denda, serta skema kompensasi clawback. 3. Penelitian oleh Stephen Korutaro Nkundabanyanga, Bruce Mpamizo, Charles Omagor, dan Joseph Mpeera Ntayi 2011 Penelitian yang berjudul “The Love of Money, Pressure to Perform and Unethical Marketing Behavior in the Cosmetic Industry in Uganda ” meneliti tentang hubungan antara love of money, tekanan bekerja, dan perilaku pemasaran yang tidak pantas. Penelitian ini menunjukkan bahwa tenaga pemasaran bersedia untuk bekerja secara tidak profesional demi tujuan mendapatkan uang. Selain itu tekanan bekerja meningkat melalui pencapaian target dan batas waktu sehingga menimbulkan perilaku tidak etis. Pada penelitian ini love of money digunakan sebagai variabel moderator. Love of money akan diujikan kepada responden untuk mengetahui pengaruhnya pada pengaruh skema kompensasi dan kinerja. Selanjutnya tingkat love of money dapat menentukan apakah responden bisa mengatasi tekanan untuk menyelesaikan target dengan baik, benar, dan tepat waktu. 4. Penelitian oleh Ida Ayu Purnama 2015 Ida Ayu Purnama 2015 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Skema Kompensasi Bonus, Denda, Clawback, dan Kombinasi Terhadap Kinerja dengan Risk Preference Sebagai Variabel Moderating Studi Eksperimen pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNY dan Mahasiswa S2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh skema kompensasi bonus terhadap kinerja, risk preference memoderasi pengaruh skema kompensasi bonus terhadap kinerja, pengaruh skema kompensasi denda terhadap kinerja, risk preference memoderasi pengaruh skema kompensasi denda terhadap kinerja, pengaruh skema kompensasi bonus dan denda terhadap kinerja, risk preference memoderasi pengaruh skema kompensasi bonus dan denda terhadap kinerja, pengaruh skema kompensasi bonus lebih besar daripada clawback terhadap kinerja, risk preference memoderasi pengaruh skema kompensasi bonus lebih besar daripada clawback terhadap kinerja, pengaruh skema kompensasi bonus lebih kecil daripada clawback terhadap kinerja, serta risk preference memoderasi pengaruh skema kompensasi bonus lebih kecil daripada clawback terhadap kinerja. Hasil yang didapatkan adalah adanya pengaruh skema kompensasi bonus lebih kecil dari clawback terhadap kinerja dan risk preference memoderasi pengaruh skema kompensasi bonus lebih kecil dari clawback terhadap kinerja. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Ida Ayu Purnama 2015 dengan menggunakan skema kompensasi dan kinerja sebagai variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini hanya menggunakan skema kompensasi berupa bonus, denda, kombinasi bonus dan denda, sertaclawback. Peneliti ingin meneliti pengaruh skema tersebut terhadap kinerja pada mahasiswa tingkat S1. Penelitian ini juga menggunakan variabel moderator untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pengaruh skema kompensasi dan kinerja. Penggunaan love of money sebagai variabel moderator oleh peneliti karena uang merupakan hal yang sangat penting dan selalu digunakan setiap harinya. Uang tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan hidup semata tetapi juga dapat menjadi simbol tertentu bagi seseorang. Penggunaan mahasiswa Akuntansi sebagai responden juga tidak lepas dari tentang uang. Mahasiswa Akuntansi menggunakan nilai uang sebagai media pembelajaran sehingga penggunaan love of money dapat mengukur seberapa besar perasaan mereka tentang uang untuk mendapatkan uang tersebut melalui bekerja.

C. Kerangka Berpikir

1. Skema Kompensasi Berpengaruh terhadap Kinerja Penelitian ini menguji pengaruh skema kompensasi bonus, denda, kombinasi bonus dan denda, sertaclawback terhadap kinerja. Berikut adalah kerangka berpikir empatskema kompensasi yang mempengaruhi kinerja: a. Pengaruh Skema Kompensasi Bonus terhadap Kinerja Bonus merupakan imbal jasa yang diberikan atas kinerja karyawan selain gaji pokok atau upah.Penelitian olehJoan Luft

Dokumen yang terkait

PENGARUH USIA, GENDER, STATUS SOSIAL EKONOMI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN LOVE OF MONEY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Universitas Islam di Yogyakata)

29 123 142

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Gender, Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi, dan Ethnic Background Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Dengan Love Of Money Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadi

0 5 12

NASKAH PUBLIKASI Determinan Persepsi Etika Mahasiswa Akuntansi Dengan Love Of Money Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Di Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 18

DETERMINAN PERSEPSI ETIKA MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN Determinan Persepsi Etika Mahasiswa Akuntansi Dengan Love Of Money Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Di Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 15

PENDAHULUAN Determinan Persepsi Etika Mahasiswa Akuntansi Dengan Love Of Money Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Di Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 7

PENGARUH SKEMA KOMPENSASI BONUS, DENDA, CLAWBACK, DAN KOMBINASI TERHADAP KINERJA DENGAN RISK PREFERENCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Eksperimen pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNY dan Mahasiswa S2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM).

1 11 159

PENGARUH MORAL REASONING DAN ETHICAL SENSITIVITY TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi UNY).

0 5 171

PENGARUH LOVE OF MONEY DAN MACHIAVELLIAN TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UNY Angkatan 2013 dan Angkatan 2014).

1 12 122

PENGARUH LOVE OF MONEY PENDIDIKAN KEUANG

0 0 8

PENGARUH MACHIAVELLIAN, LOVE OF MONEY, ETHICAL SENSITIVITY, DAN PENGETAHUAN ETIKA TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 1 16