Skema Kompensasi Berpengaruh terhadap Kinerja
penelitian ini dibagi menjadi low love of money dan high love of money. Berikut merupakan pembahasan dari H
2
: a. Love of Money Memoderasi Pengaruh Skema Kompensasi Bonus
terhadap Kinerja Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,034
dan nilai F sebesar 5,501. Nilai signifikansi ≤ 0,05 sehingga hipotesis diterima. Kesimpulan yang didapat adalah love of money
memoderasipengaruh skema kompensasi bonus terhadap kinerja. Di bawah ini adalah tabel mean kinerja pada love of money yang
memoderasi pengaruh skema kompensasi bonus: Tabel 23. Mean Kinerja pada Love of Money yang Memoderasi
Pengaruh Skema Kompensasi Bonus Love of Money
Mean Low low of money
2,27 High love of money
4,60 Total
3,00 Sumber: Data Primer 2016, diolah
Mahasiswa dengan sikap love of money termotivasi memberikan kinerja terbaik untuk mendapatkan imbalan moneter.
Hal tersebut didukung oleh penelitian Monteiro, et al.2015 bahwa perilaku positif dari love of money diwujudkan dalam bentuk usaha
untuk mendapatkan reward. Dari tabel di atas menunjukkan rata-rata kelompok dengan high
love of money memiliki kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok low love of money. Mereka yang memiliki high love of money
memberikan upayanya agar secara pasti memperoleh bonus.
b. Love of Money Memoderasi Pengaruh Skema Kompensasi Denda terhadap Kinerja
Pengujian hipotesis memiliki nilai signifikansi sebesar 0,347 dan nilai F sebesar 0,944. Hipotesis ini ditolak karena nilai
siginifikansi lebih dari 0,05. Mahasiswa bekerja di bawah tekanan skema denda dan apabila tidak mencapai target akan dikenai denda.
Penelitian Brink dan Rankin 2003 menyebutkan skema denda saja tidak menarik bagi responden. Sama halnya dengan mahasiswa
dengan sikap love of money tidak memotivasi kinerja mereka dalam skema kompensasi denda ini. Kesimpulan yang didapat adalah love
of money tidak memoderasi pengaruh skema kompensasi denda
terhadap kinerja. c. Love of Money Memoderasi Pengaruh Skema Kompensasi Bonus
dan Denda terhadap Kinerja Penelitian Tang dan Luna-Arocas 2005 menjelaskan seseorang
dengan high love of money membutuhkan tingkat kepuasan kerja dan aktualisasi diri yang tinggi. Melalui skema bonus dan denda
seseorang bisa mendapatkan bonus yang besar dan terhindar dari denda.
Namun hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,205 dan nilai F sebesar 1,720. Nilai siginifkansi ≤ 0,05
sehingga hipotesis ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa love of
money tidak memoderasi pengaruh skema kompensasi bonus dan
denda terhadap kinerja. d. Love of Money Memoderasi Pengaruh Skema Kompensasi
Clawback terhadap Kinerja
Pengujian hipotesis menunjukkan nilai siginifikansi sebesar 0,015 dan nilai F sebesar 7,250. Nilai P
value
≤ 0,05 maka hipotesis ini diterima. Love of money memiliki pengaruh moderat pada
skema kompensasi clawback. Berikut tabel mean kinerja pada love of money
yang memoderasi pengaruh skema kompensasi clawback: Tabel 24. Mean Kinerja pada Love of Money yang Memoderasi
Pengaruh Skema Kompensasi Clawback Love of Money
Mean Low low of money
2,30 High love of money
4,00 Total
3,11 Sumber: Data Primer, diolah
Brink dan Rankin 2013 menjelaskan endowment effect yaitu keengganan kehilangan atas apa yang sudah dimiliki. Responden
memberikan kinerja terbaiknya untuk mempertahankan imbalan moneter yang sudah didapatkan. Akibat dariendowment effect,
seseorang dengan love of money mempertahankan bonus yang sudah dimilikinya dalam skema clawback ini untuk menghindari
kehilangan. Tabel 24 memperlihatkan high love of money memiliki pengaruh moderat lebih besar pada skema kompensasi clawback
terhadap kinerja dibandingkan dengan low love of money.