A. Tujuan
Tujuan pembelajaran diklat tentang masalah LKB adalah agar peserta diklat:
1. Mengidentifikasi masalah internal Lembaga Keuangan Bank LKB.melalui mengkaji referensi
2. Mengidentifikasi masalah eksternal Lembaga Keuangan Bank LKB melalui mengkaji referensi
3. Menganalisis tentang masalah resiko yang berhubungan dengan operasi Lembaga Keuangan Bank LKB melalui mengkaji referensi dan
diskusi. 4. Menganalisis tentang solusi pemecahan masalah resiko yang
berhubungan dengan operasi Lembaga Keuangan Bank LKB melalui mengkaji referensi dan diskusi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi masalah internal Lembaga Keuangan Bank LKB. 2. Mengidentifikasi masalah eksternal Lembaga Keuangan Bank LKB.
3. Menganalisis tentang masalah resiko yang berhubungan dengan operasi Lembaga Keuangan Bank LKB.
4. Menganalisis tentang solusi pemecahan masalah resiko yang berhubungan dengan operasi Lembaga Keuangan Bank LKB.
C. Uraian Materi MASALAH INTERNAL BANK
Peta Kompetensi 1. Mengidentifikasi masalah internal Lembaga Keuangan Bank LKB.
2. Mengidentifikasi masalah eksternal Lembaga Keuangan Bank LKB. 3. Menganalisis tentang masalah resiko yang berhubungan dengan
operasi Lembaga Keuangan Bank LKB. 4. Menganalisis tentang solusi pemecahan masalah resiko yang
berhubungan dengan operasi Lembaga Keuangan Bank LKB.
1. Masalah Management
26
Manajemen merupakan faktor yang paling penting yang dapat mempengaruhi masalah internal sebagai akibat dari ‘salah urus’. Sekurang-
kurangnya ada tujuh masalah yang diwariskan manajemen lama yang dapat mengakibatkan bank ini rusak, yaitu lemahnya prinsip kehati-hatian dalam
memberikan kredit, lemahnya praktik tata kelola perusahaan yang baik GCG, lemahnya manajemen risiko fluktuasi pasar, likuiditas, kredit,
operasional, hukum, kepatuhan, rekayasa keuangan, rekayasa akuntansi, lemahnya internal control, masalah SDM, dan budaya kerjanya. Peningkatan
governance dan kapabilitas dapat dilakukan dengan meningkatkan transparansi, sistem pengendalian, audit dan manajemen risiko. Sementara
pengembangan bisnis dilakukan sesuai segmen dari Bank tersebut.
2. Asset Quality
Kualitas asset merupakan salah satu tolok ukur dasar penilaian kesehatan Bank Umum.Semakin tinggi kualitas asset, semakin baik pula kesehatan
Bank.Semakin besar kualitas asset suatu Bank, semakin banyak pula dana yang telah dihimpunnya dari masyarakat. Asset yang banyak menunjukkan
bahwa banyak pula dana yang disalurkan oleh Bank kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.
3. Capital Requirement
Bank harus memelihara modal yang cukup untuk mendukung aktivitas risk taking. Peranan modal sangat penting dalam usaha perbankan.Kegiatan
operasional Bank dapat berjalan dengan lancar apabila Bank tersebut memiliki cukup modal, sehingga pada saat masa-masa kritis Bank tetap
aman karena memiliki cadangan modal di Bank Indonesia. Bank Indonesia telah menetapkan kewajiban penyediaan modal inti minimum Bank Umum
sebesar Rp 80 Milyar pada akhir tahun 2007, kemudian meningkat menjadi Rp 100 Milyar pada akhir tahun 2010.
4. Technology
Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi
informasi.Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan
27
kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank.Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi
bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers.
Apalagi untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan
yang terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat.
5. Human Resources