1.1. Latar Belakang Permasalahan
Mata merupakan salah satu aset yang paling berharga sehingga harus diperhatikan benar kesehatannya. Kelelahan mata merupakan gejala yang
diakibatkan berlebihannya sistem penglihatan untuk memperoleh ketajaman penglihatan. Hal ini dapat timbul karena pemakaian komputer yang dipengaruhi
oleh penerangan dan jarak pandang yang tidak sesuai kebutuhan. Waktu Respon dapat diartikan sebagai jumlah detik yang diperlukan dari
pengguna komputer saat melakukan suatu kegiatan sampai komputer menyajikan hasil pada layar komputer. Penggunaan komputer secara berlebihan akan
meningkatkan risiko gangguan kerja. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan mata akibat penggunaan komputer terjadi karena mata
terus-menerus memandang monitor komputer atau visual display terminal VDT Wasisto, 2005. Faktor-faktor pada pekerjaan yang berperan penting pada
gangguan penglihatan adalah sudut pandang mata angel terhadap komputer dan meja kerja, penerangan cahaya, durasi selama melihat monitor komputer, posisi
leher, pekerja dengan kelainan refraktif, mata kering dan presbyopia Bhlem C, Vishnu S dkk., 2005.
Jarak antara mata dan monitor komputer yang terlalu dekat sering mengakibatkan munculnya beragam penyakit mata. Sebuah penelitian survei yang
dilakukan oleh American Optometric Association AOA pada tahun 2004 menyebutkan bahwa tak jarang pekerja kantor mengalami kelelahan mata akibat
terlalu lama di depan komputer dan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan monitor komputer menyebabkan radiasi dan bisa mengganggu kesehatan mata.
Universitas Sumatera Utara
Radiasi komputer dapat menyebabkan kelelahan mata dan gangguan mata lainnya, dan masalah visual lainya yang timbul adalah soal gangguan sakit kepala dan sakit
leher atau bahu. Selain itu, disebutkan pula bahwa pengguna komputer ternyata lebih jarang mengedipkan mata. Padahal kedipan mata sangat penting untuk
mengurangi risiko mata kering. Semakin lama mata terbuka, semakin tinggi kemungkinan kornea mata mengalami dehidrasi, merasa panas dan sakit, atau
seperti ada pasir di kelopak mata hingga terasa berat Kangarul, 2009. Selain itu, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penglihatan adalah faktor sudut dan
ketajaman penglihatan. Sudut penglihatan visual angle didefinisikan sebagai sudut yang ditempuh oleh mata Dyer dan Morris, 1990.
PT. Mabar Feed Indonesia sudah cukup maju dan canggih karena dalam pengolahan pakan ikan tersebut, semua mesin sudah menggunakan sistem
komputerisasi. Dalam menjalankan mesin – mesin tersebut dibutuhkan pengontrolan yang teliti. Pengontrolan tersebut dilakukan di ruang kontrol dan
dijalankan oleh dua orang operator. Di ruang kontrol terdapat 9 sembilan layar komputer, dimana masing-masing komputer mewakili masing-masing mesin.
Dalam melakukan pengontrolan kedua operator sering mengalami kesalahan dalam pengontrolan mesin-mesin tersebut yang diakibatkan oleh kelelahan mata.
Kesalahan tersebut membuat pengulangan dalam suatu pekerjaan, misalnya tidak terkontrolnya dalam pengawasan proses produksi. Hal ini mengakibatkan
perusahaan akan mengalami penurunan produktivitas.
1.2. Perumusan Masalah