1 45
14.5
104.25
-10565 -5530
16380
-3476.5 -1748
5149
1 45
14.5
104.25
-105.65 -55.3
163.8 -165.55 -83.238 245.19
1 45
14.5
104.25
1 -0.4
2.25 -366.79 -188.57 557.197
1 45
14.5
104.25
1 -0.4
2.25 -1540.5 -791.99 2340.18
1 45
14.5
104.25 -615.19 -317.2 938.322
1
6.70013
1 45
14.5
104.25
1 -317.2
1.525
1
6.70013
1 45
14.5
104.25
1
4.807
1
6.70013
Dari perhitungan di atas diperoleh : c = 6.7001
b = 4.807 a = 0.449
Dari nilai-nilai tersebut, diperoleh hasil peramalan sebagai berikut: Y = 0.449 + 4.807x
1
+ 6.0071x
2
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.3. Pengujian Kelinieran Regresi
Uji kelinearan regresi dilakukan untuk mengetahui apakah garis regresi yang diperoleh linear atau tidak.
Tabel 5.15. Perhitungan Kelinieran Regresi Yt
Yt-Yb Yt-Yb
2
Yi-Yt Yi-Yt
2
Yi-Yb Yi-Yb
2
135.31 29.51
870.8401 -124.31
15452.9761 -15.25 232.5625
147.615 41.815 1748.4942 -133.615 17852.9682 -16.33 266.777778
129.29 23.49
551.7801 -112.29
12609.0441 -20.00 400
130.36 24.56
603.1936 -114.36
13078.2096 -42.00 1764
542.575 436.775 3774.308
-484.575 58993.198
-93.58 2663.34028
Dari Tabel 5.15, dapat ditentukan nilai-nilai berikut ini : 1. Jumlah Kuadrat Regresi JKR
2
ˆ
∑
− =
y y
JKR
= 58993.198 2. Jumlah Kuadrat Error JKE
2
ˆ
∑
− =
y Yi
JKE
= 3774.308
3. Jumlah Kuadrat Total JKT
2
∑
− =
y Yi
JKT
= 2663.34 Setelah diperoleh nilai-nilai di atas, selanjutnya menentukan nilai F
hitung
. Penentuan nilai F
hitung
dapat dilihat pada Tabel 5.16. berikut ini :
Tabel 5.16. Penentuan F
hitung
Sumber Variasi JK
Df KT
F
hitung
F
Tabel
Regresi
3774.308 2
1887.154 58993.198 9.12
Residual
58993.198 1
58993.198
Total
2663.34 3
4. Kesimpulan Karena F
hitung
berada di dalam wilayah kritik 9.12, maka Ho ditolak, yang berarti garis regresi yang diperoleh linear.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.4. Perhitungan Koefisien Korelasi
Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan korelasi tunggal, untuk melihat hubungan waktu respon dengan jarak pandang, dan waktu respon
dengan sudut penglihatan.
2.2.2.4.1.Perhitungan Koefisien Korelasi Jarak Pandang dengan Waktu Respon
Adapun perhitungan koefisien korelasi jarak pandang dengan waktu respon dapat dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Perhitungan Korelasi Jarak Pandang dengan Waktu Respon NO
X
1
Y X
1
Y X
1 2
Y
2
1 104
11 1144
10816 121
2 127
14 1778
16129 196
3 92
17 1564
8464 289
4 94
16 1504
8836 256
417 58
5990 44245
862
Dari Tabel 5.18. di atas, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut : n = 4
∑
=
=
n i
XiYi
1
5990 =
∑
= n
i
Xi
1
417 =
∑
= n
i
Yi
1
58 =
∑
= n
i
Xi
1 2
44245 =
∑
= n
i
Yi
1 2
862
Universitas Sumatera Utara
[ ]
[ ]
0.0145 862
44245 4
417 44245
4 58
417 5990
4
2 2
2 1
1 2
2 1
1 2
1 1
1
= −
− −
=
−
−
−
=
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
= =
= =
= =
=
r r
Yi Yi
n Xi
Xi n
Yi Xi
XiYi n
r
n i
n i
n i
n i
n i
n i
n i
5.2.2.4.2. Perhitungan Koefisien Korelasi Sudut Pandang dengan Waktu Respon
Adapun perhitungan koefisien korelasi sudut pandang dengan waktu respon dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Perhitungan Korelasi Sudut Pandang dengan Waktu Respon NO
X
2
Y X
2
Y X
2 2
Y
2
1 50
11 550
2500 121
2 50
14 700
2500 196
3 40
17 680
1600 289
4 40
16 640
1600 256
180 58
2570 8200
862
Dari Tabel 5.19., diperoleh nilai-nilai sebagai berikut : n = 4
∑
=
=
n i
XiYi
1
2570 =
∑
= n
i
Xi
1
180
=
∑
= n
i
Yi
1
58 =
∑
= n
i
Xi
1 2
8200 =
∑
= n
i
Yi
1 2
862
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.4.3.Perhitungan Koefisien Korelasi Berganda antara Jarak Pandang dan Sudut Pandang Terhadap Waktu Respon
Korelasi berganda merupakan korelasi dari beberapa variabel bebas X secara serentak dengan variabel terikat Y dengan menggunakan persamaan berikut
:
∑ ∑
∑ ∑
+ +
=
2 3
3 2
2 1
1 ,
,
3 2
1
y y
x a
y x
a y
x a
r
x x
x y
Dengan :
Adapun perhitungan koefisien korelasi berganda antara jarak pandang dan susut pandang terhadap waktu respon dapat dilihat pada Tabel 5.19. berikut:
[ ]
[ ]
-0.872 58
862 4
180 8200
4 58
180 2570
4
2 2
2 1
1 2
2 1
1 2
1 1
1
= −
− −
=
−
−
−
=
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
= =
= =
= =
=
r r
Yi Yi
n Xi
Xi n
Yi Xi
XiYi n
r
n i
n i
n i
n i
n i
n i
n i
n Y
Y y
n Y
X Y
X y
x n
Y X
Y X
y x
n Y
X Y
X y
x
2 2
2 3
3 3
2 2
2 1
1 1
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− =
− =
− =
− =
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19. Perhitungan Persamaan Regresi X
1
X
2
Y X
1 2
X
2 2
X
1
X
2
X
1
Y X
2
Y Y
2
104 50
11 10816
2500 6420
1070 600
121 127
50 14
16129 2500
3180 1272
360 196
92 40
17 8464
1600 7440
1612 780
289 94
40 16
8836 1600
3760 940
400 256
417 180
58 44245
8200 6364
6364 2740
3364
Dari tabel di atas diperoleh hasil sebagai berikut :
2523 4
58 3364
5590 4
58 x
180 8200
12 -
4 58
x 417
6364
2 2
2 1
= −
= =
− =
= −
=
∑ ∑
∑
y y
x y
x
Dimana nilai a
1
, a
2
dan a
3
, diperoleh dari persamaan regresi :
2 2
1 1
X a
X a
a Y
+ +
= Y = 0.449 + 4.807 X
1
+ 6.007X
2
Maka : a
1
= 4.807 a
2
= 6.007 2523
5590 6.007
12 4.807
3 2
1
, ,
+ −
=
x x
x y
r =
69 .
57670 = 240.14
5.2.2.6.Perhitungan Koefisien Korelasi Determinasi
Untuk menghitung koefisien determinasi adalah sebagai berikut: r
2
= korelasi Pearson
2
5.2.2.6.1. Perhitungan Koefisien Korelasi Determinasi untuk Faktor Jarak Pandang dengan Waktu Respon
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi jarak pandang dengan waktu respon, diperoleh koefisien sebesar 0.0145. Maka koefisien korelasi determinasi
adalah kuadrat dari koefisien korelasinya, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
r
2
= korelasi Pearson
2
= 0.0145
2
= 0.0002
5.2.2.6.2. Perhitungan Koefisien Korelasi Determinasi untuk Sudut Pandang dengan Waktu Respon
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi sudut pandang dengan waktu respon, diperoleh koefisien sebesar -0.872. Maka koefisien korelasi determinasi
adalah kuadrat dari koefisien korelasinya, yaitu : r
2
= korelasi Pearson
2
= -0.872
2
= 0.7603
5.2.2.6.3. Perhitungan Koefisien Korelasi Determinasi Berganda
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi berganda, diperoleh koefisien sebesar 240.14. Maka koefisien korelasi determinasi adalah kuadrat dari koefisien
korelasinya, yaitu : r
2
= korelasi Pearson
2
= 240.14
2
= 57667.2
5.2.2.7. Pengujian Hipotesis Korelasi 5.2.2.7.1. Pengujian Hipotesis Korelasi Faktor Jarak Pandang
Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1. Menetapkan hipotesis
Ho : Koefisien korelasi tidak signifikan H
1
: Koefisien korelasi signifikan 2. Menetapkan wilayah kritik
-t
hitung
z
α2
-t
hitung
t
0.0253
-t
hitung
-3.182 3. Menghitung nilai t
hitung
− +
− =
r r
n t
1 1
ln 2
3
-0.0144 0.0145
1 0.0145
1 ln
2 3
4 =
− +
− =
t
Universitas Sumatera Utara
4. Kesimpulan Wilayah Kritik berada di nilai -3.182 -0.0144
3.182. Maka Ho Ditolak dan H1 Diterima, Artinya koefisien korelasi signifikan.
5.2.2.7.2. Pengujian Hipotesis Korelasi Faktor Sudut Pandang
Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1. Menetapkan hipotesis
Ho : Koefisien korelasi tidak signifikan Ha : Koefisien korelasi signifikan
2. Menetapkan wilayah kritik -t
hitung
z
α2
-t
hitung
z
0.0253
-t
hitung
-3.182 3. Menghitung nilai t
hitung
− +
− =
r r
n t
1 1
ln 2
3
0.1373 -0.872
1 -0.872
1 ln
2 3
4 =
− +
− =
t
4. Kesimpulan Wilayah Kritik berada di nilai -3.182 0.1373
3.182. Maka Ho Ditolak dan H1 Diterima, Artinya koefisien korelasi signifikan.
5.2.2.7.3. Pengujian Hipotesis Korelasi Berganda
Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1. Menetapkan hipotesis
Ho : Koefisien korelasi tidak signifikan H
1
: Koefisien korelasi signifikan 2. Menetapkan wilayah kritik
-t
hitung
z
α2
-t
hitung
z
0.025
-t
hitung
-3.182
Universitas Sumatera Utara
3. Menghitung nilai t
hitung
− +
− =
r r
n t
1 1
ln 2
3
1.328 14
. 240
1 14
. 240
1 ln
2 3
4 =
− +
− =
t
4. Kesimpulan Wilayah Kritik berada di nilai -3.182 1.328
3.182. Maka Ho Ditolak dan H1 Diterima, Artinya koefisien korelasi signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisis
Adapun yang menjadi analisis pada penelitian ini adalah jarak pandang, sudut pandang dan waktu respon. Dimana pada masing-masing variabel memiliki
atribut untuk menghasilkan adakah pengaruh dari masing-masing variabel independenbebas terhadap variabel dependenterikat.
Dari perhitungan uji hipotesis maka didapatlah hasil bahwa : 1. Operator 1
a. Pengujian pengaruh jarak pandang terhadap waktu respon membuktikan bahwa jarak pandang berpengaruh terhadap waktu respon operator yang
dapat mengakibatkan kelelahan mata. b. Pengujian pengaruh sudut pandang terhadap waktu respon membuktikan
bahwa sudut pandang yang dihasilkan operator 1 untuk setiap komputer berpengaruh terhadap operator yang dapat mengakibatkan kelelahan mata.
c. Pengujian berganda, yaitu pengaruh jarak pandang dan sudut pandang terhadap waktu respon berpengaruh terhadap operator dalam mengontrol
komputer dan dapat menyebabkan kelelahan mata. 2.
Operator 2 a. Pengujian pengaruh jarak pandang terhadap waktu respon membuktikan
bahwa jarak pandang berpengaruh terhadap waktu respon operator yang dapat mengakibatkan kelelahan mata.
Universitas Sumatera Utara