BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN
PERGURUAN KRISTEN IMMANUEL MEDAN
3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Perguruan Kristen Immanuel Medan
Perguruan Kristen Immanuel Medan diasuh oleh Perkumpulan Membangun Sekolah-Sekolah Kristen PMSK yang berdiri pada tanggal 3 April
1919 dengan nama: “VERENIGING VOOR CHRISTELIJKE SCHOLEN” yang pada tanggal 21 Nopember 1958 berubah nama menjadi Perkumpulan
Membangun Sekolah-Sekolah Kristen PMSK. Perguruan Kristen Immanuel Medan masing-masing mempunyai unit yang
terdiri dari TK, SD, SLTP, dan SLTA. Perguruan Kristen Immanuel Medan ini juga mempunyai visi dan misi. Adapun visi dan misi dari Perguruan Kristen
Immanuel Medan adalah: Visi
: Meningkatkan SDM Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing dan berbuat pada Era Globalisasi dengan mendasarkan pendidikan pada kasih
Kristus. Misi
: Melaksanakan pendidikan pengajaran dan bimbingan penyuluhan dalam Terang Kasih Kristus sehingga tercapai wawasan keunggulan dengan
aspek: 1.
Iman dan Kasih 2.
Keahlian dan Profesional 3.
Karya dan Cipta 4.
Kemandirian dan Kewirausahaan 5.
Kekeluargaan dan Kebersamaan Perpustakaan Perguruan Kristen Immanuel Medan didirikaan pada tahun
1976 yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi No.1 Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, hingga sekarang. Luas ruang perpustakaan 8 x 6 m,
yang dilengkapi dengan ruang baca yang diatur penataannya dengan baik dan perpustakaan telah menggunakan AC Air Conditioner untuk menjaga
Universitas Sumatera Utara
kelembapan dan suhu udara. Berikut nama pustakawan Perguruan Kristen Immanuel Medan yang telah menjabat sebelumnya yaitu:
1. Herlina Silalahi
2. Betty Nadapdap
3. Netty Lans
4. Sihar Siregar
5. J. Pardede
6. S. Napitupulu
Pustakawan Perguruan Kristen Immanuel Medan belum mempunyai latar belakang pendidikan perpustakaan secara formal. Pustakawan juga telah sering
mengikuti penataran dalam dalam bidang perpustakaan.
3.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk memberi wadah tujuan, misi, tugas pokok dan fungsi. Jika fungsi yang diselenggarakan berlangsung secara terus-
menerus, maka harus dilembagakan agar memungkinkan berlakunya fungsionalisasi yang menjadi landasan peningkatan efisiensi dan efektivitas
organisasi. Fungsionalisasi menentukan orang-orang yang harus bekerja sama, serta pemrakarsa kerja sama tersebut. Atau, secara fungsional seseorang
bertanggung jawab atas suatu bidang dalam organisasi, dan memerlukan kerja sama dengan pemegang tanggung jawab lain.
Pekerjaan mengorganisasi di perpustakaan sekolah merupakan rangkaian kegiatan mengelompokkan pekerjaan, orang yang akan melaksanakan pekerjaan
dimaksud menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing orang dan menetapkan hubungan antar unit yang ada maupun antara individu
sebagai pelaksana untuk mencapai tujuan dari perpustakaan sekolah. Dari ketiga bagan Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah yang telah
diuraikan pada Bab II sebelumnya, maka Struktur Organisasi yang ada di Perpustakaan Perguruan Kristen Immanuel Medan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar: Bagan Stuktur Organisasi Perpustakaan Perguruan Kristen Immanuel
Catatan: 3.
Bila perpustakaan sekolah tidak ada kepala perpustakaan karena kondisi sekolah yang tidak memungkinkan maka dapat diangkat guru pustakawan
yang akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasional perpustakaan. 4.
Antara bagian layanan teknis dan layanan pembaca dipisahkan untuk menunjukkan bahwa kedua bagian tersebut memang secara substansi kegiatan
sangat berbeda. Pemisahan tersebut bukan berarti harus ada dua tenaga. Jika dipandang cukup hanya satu tenaga, bisa saja dilaksanakan. Bagian layanan
teknis bertanggung jawab mulai dari pengadaan bahan pustaka sampai proses pembuatan katalog dan penyusunan kartu katalog. Bagian layanan pembaca
bertanggung jawab pada kegiatan layanan di semua lini layanan mulai dari peminjaman buku, layanan referensi dan layanan penelusuran informasi.
Kepala Sekolah
Kepala Perpustakaan
Tata Usaha Perpustakaan
Dewan Guru
Bag. Layanan Teknis
Bag. Layanan Pembaca
Garis koordinasi
Garis Komando
Universitas Sumatera Utara
3.3 Pengguna Perpustakaan