6.2.2 Kerugian Tablet
a. Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi padat dan kompak, tergantung pada
keadaan amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis. b.
Zat aktif yang sukar dibasahkan, lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi, absorpsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiap
kombinasi dari sifat diatas, sukar dipabrikasi dalam bentuk tablet. c.
Zat aktif yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat dihilangkan, atau zat aktif yang peka terhadap O
2
atau kelembaban udara memerlukan enkapsulasi terlebih dahulu sebelum dikempa atau memerlukan penyalutan
terlebih dahulu.
6.3 Jenis-Jenis Sediaan Tablet
Berdasarkan metode pembuatannya, tablet terdiri atas: Ditjen POM, 1995
a. Tablet Kempa: dibuat dengan cara pengempaan, dimana suatu tekanan tinggi
diberikan pada serbuk atau granul menggunakan ponscetakan baja. b.
Tablet Cetak: dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada
pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak bergantung pada kekuatan yang diberikan.
Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet terdiri dari : Lachmann, dkk., 1989 1
Tablet Kempa untuk Tujuan Saluran Pencernaan a
Tablet Konvensional Biasa: dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan
eksipien seperti pengisi, pengikat atau disintegrator.
Universitas Sumatera Utara
b Tablet Kempa Ganda: tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu
siklus kompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas 2 atau lebih lapisan. Disebut juga sebagai tablet berlapis.
c Tablet Lepas Lambat atau Lepas Terkendali : Tablet yang pelepasan zat
aktifnya dikendalikan atau dimodifikasi sehingga tablet tersebut memberikan dosis awal yang cukup untuk terapi dan disusul oleh dosis
pemeliharaan sehingga jumlahkonsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk periode waktu tertentu.
d Tablet Lepas Tunda Tablet Salut Enterik: tablet yang pelepasan zat
aktifnya ditunda pada daerah tertentu. Tablet salut enterik yang paling umum adalah tablet kempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan
cairan lambung atau reaksi asam, akan tetapi dapat terlarut dapat terlarut dalam usus halus.
e Tablet Salut Gula: tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan
gula, baik berwarna atau tidak. Tujuannya adalah untuk melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara O
2
, lembab, menutupi rasa dan bau tidak enak dan meningkatkan penampilan tablet.
f Tablet Salut Film: tablet kempa yang disalut oleh lapisan tipis, berwarna
atau tidak, dari bahan polimer yang larut dalam air dan hancur cepat dalam saluran cerna.
g Tablet Effervescent: tablet kempa yang jika kontak dengan air menjadi
berbuih karena menghasilkan gas CO
2
. h
Tablet Kunyah: tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.
Universitas Sumatera Utara
2 Tablet Kempa untuk Penggunaan dalam Rongga Mulut
a Tablet Bukal: tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan
diantara gusi dan pipi. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi ditempat tersebut dalam waktu yang lama secara perlahan.
b Tablet Sublingual: tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah
lidah. Diabsorpsi oleh selaput lendir mulut. c
Tablet Hisap: tablet yang mengandung zat aktif dan zat penawar rasa atau bau, dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal
pada selaput lendir mulut. d
Dental Cones kerucut gigi: tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi.
Tujuannya untuk mencegah pertumbuhan bakteri di tempat yang kosong tersebut menggunakan antibakteri yang dilepaskan secara perlahan.
3 Tablet Kempa yang Digunakan melalui Lubang Tubuh
1. Tablet Rektal: tablet kempa mengandung zat aktif yang akan digunakan
secara rektal dubur dengan tujuan penggunaan untuk kerja lokal atau sistemik.
2. Tablet Vaginal: tablet kempa yang berbentuk telur ovula yang
dimasukkan ke dalam vagina dan terjadi disolusi dan pelepasan zat aktif di dalam vagina. Biasanya mengandung antiseptik atau astringen.
4 Tablet Kempa untuk Implantasi
Dibuat berdasarkan teknik aseptik dan mesin pembuat tablet harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan
Universitas Sumatera Utara
5 Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain
a. Tablet Triturat untuk Dispensing: tablet yang dihaluskan terlebih dulu atau
disiapkan untuk tujuan penggunaan tertentu. Digunakan sebagai tablet sublingual atau dilepaskan di atas lidah dan ditelan dengan air minum.
b. Tablet Sublingual: tablet kempa yang dibuat dari bahan mudah
larutmelarut sempurna dalam air. Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam ampul dengan penambahan pelarut.
c. Tablet Dispensing: tablet yang digunakan oleh apoteker dalam meracik obat
bentuk sediaan padatcair.
6.4 Komposisi Umum Sediaan Tablet Lachmann, dkk., 1989