Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan Chaer dan Agustina, 2004:11. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia. Dalam bermasyarakat, kegiatan manusia selalu berubah, maka bahasa pun ikut berubah. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa. Seluk beluk bahasa dibahas dalam linguistik. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi http:carapedia.compengertian_definisi_bahasa_menurut_para_ahli_info494.html. Salah satu tataran linguistik yaitu semantik, merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang makna. Tataran semantik cukup luas, dan salah satu objek kajian semantik adalah idiom kanyouku(慣用句). Tiap negara, bahkan daerah mempunyai idiom tersendiri. Begitu pula Indonesia dan Jepang, kedua negara ini mempunyai idiom tersendiri. Idiom dapat hadir di saat manusia berkomunikasi antara satu dengan yang lain dalam kegiatan sehari-hari, baik lisan maupun tulisan. Permasalahannya adalah, orang awam sulit memahami maksud idiom karena makna yang tersurat dalam idiom bersifat samar sehingga harus dihubungkan dengan makna yang sebenarnya. Makna tersebut bukan berarti makna kumpulan kata, tapi makna simpulan suatu idiom Pateda, 2001:231-232. Kridalaksana dalam Prayogi, 2010:2 menyatakan bahwa idiom adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya. Sedangkan ahli UNIVERSITAS SUMATERA UTARA linguistik Jepang dalam Kokugo Jiten 国語辞典 menyatakan bahwa idiom adalah dua kata atau lebih yang digabungkan dan tidak bisa diartikan per kata, Matsumura dalam Prayogi, 2010:17. Dalam bahasa Indonesia, yang biasa menjadi sumber idiom adalah nama bagian tubuh manusia, nama warna, nama binatang, nama bagian tumbuh-tumbuhan dan nama bilangan Sudaryat dalam http:ejournal-s1-undip.ac.idindex.php. Chaer dalam Prayogi, 2010:2 mengatakan bahwa idiom adalah satuan-satuan bahasa bisa berupa frase, kata maupun kalimat yang maknanya tidak dapat “diramalkan” dari makna leksikal unsur- unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Kemudian Keraf 1985:109 menyatakan bahwa idiom adalah pola-pola struktur yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan artinya tidak dapat diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu kepada makna kata-kata yang membentuknya. Djajasudarma dalam Prayogi, 2010:2 menyatakan makna idiomatik adalah makna leksikal terbentuk dari beberapa kata. Kata-kata yang disusun dengan kombinasi kata lain dapat pula menghasilkan makna yang berlainan. Matsumura dalam Prayogi, 2010:17 menyatakan bahwa idiom adalah : 慣用句というのは二つ以上の単語を組み合わせ、人塊として一つの意味を表すもの。 Kanyoku to iu no wa futatsu ijou no tango o kumiawase, hito katamari toshite hitotsu no imi o arawasu mono. Artinya : “Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk sebuah arti kelompok tersebut”. Contoh idiom yang memakai bagian tubuh : a. 手が空く : 仕事に切れ目ができて一時的にひまになる。 Te ga aku : shigoto ni kire me ga dekite ichiji teki ni hima ni naru Bisa terlepas dari pekerjaan, memiliki waktu luang; lenggang atau UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Bebas. Kindaiichi Ikeda, 1978:1310 b. 手が長い : 盗癖がある。てくせが悪い。 Te ga nagai : touheki ga aru. Tekuse ga warui Memiliki sifat mencuri. Kebiasaan tangan yang jelek; panjang tangan Kindaiichi Ikeda, 1978:1310 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, idiom adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya. Momiyama dalam Prayogi, 2010:3 menyatakan bahwa idiom adalah makna dari gabungan dua kata atau lebih yang sudah ditetapkan dan makna idiom yang dihasilkan tidak bisa dicerna dari makna leksikal maupun makna gramatikal gabungan kata pembentuk idiom. Berdasarkan pengetahuan penulis, bahwa cukup banyak idiom bahasa Jepang yang menggunakan kata bagian tubuh dalam berbahasa sehari-hari bagi orang Jepang sendiri. Tidak berbeda jauh dengan bahasa Indonesia, bahasa Jepang pun menggunakan bagian tubuh dalam idiomnya, diantaranya adalah Te ( 手 ) yang dalam bahasa Indonesia berarti “tangan”. Dari hasil penelitian Suryadimulya dalam http:pustaka.unpad.ac.idarchives3317 menyatakan bahwa idiom yang memakai bagian tubuh te tangan dalam bahasan Jepang merupakan yang terbanyak, yaitu ada 228 idiom. Kemudian untuk idiom yang memakai kata ‘tangan’ dalam bahasa Indonesia sebanyak 128 idiom, juga merupakan yang terbanyak dari idiom yang memakai bagian anggota tubuh bagian luar lainnya. Karena jumlah yang banyak inilah, menjadikan sering dipakai dalam pemakaian dalam berbahasa sehari-hari, sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut perbandingan makna yang ada dalam idiom bahasa Jepang yang memakai bagian tubuh te (手) dengan idiom bahasa Indonesia yang memakai bagian tubuh ‘tangan’ dalam hal : a. Idiom sama semakna UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Idiom beda semakna c. Idiom sama beda makna

1.2. Perumusan Masalah