20
I I I . METODOLOGI
3.1. Lokasi dan Waktu
Kegiatan pengkajian  dilaksanakan  dari  bulan  Januari  sampai  Desember  2014. Lahan  yang  digunakan  adalah  kering  masam di  Desa  Pasar  Pedati,  Sungai  Suci,
Kecamatan  Pondok  Kelapa,  Kabupaten  Bengkulu  Tengah. Kabupaten  Bengkulu
Tengah  memiliki  luas  wilayah  112.394  ha  yang atas dari  10  kecamatan. Berdasarkan pola  pengembangannya  pertanian  lahan  kering  di  Kabupaten  Bengkulu  Tengah  dapat
dibedakan menjadi 2 pola, yaitu pertanian lahan kering berbasis tanaman pangan  dan pertanian  lahan  kering  berbasis  tanaman  perkebunan  wanatani  dan  monokultur.
Sistem  pertanian  lahan  kering,  tanaman  pangan  dan  perkebunan  seluas 31.598  ha. Pengembangan  kawasan  budidaya  di  Kabupaten  Bengkulu  Tengah  sebaiknya
mempertimbangkan  kondisi  biofisik  dan  kimia  tanah  serta  iklim. Mengingat  sebagian besar  63,78   lahan  kering  di  Kabupaten  Bengkulu  Tengah  mempunyai  bentuk
wilayah  bergelombang,  berbukit  dan bergunung  dengan  lereng  15-40 ,  maka  teknik konservasi tanah perlu diupayakan. Konservasi tanah pada lahan pertanian tidak hanya
terbatas  pada  usaha  untuk  mengendalikan  erosi  atau  aliran  permukaan,  tetapi termasuk usaha untuk mempertahankan kesuburan tanah.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan  yang  digunakan  pada  percobaan  ini  diantaranya  adalah  pupuk kimia, pestisida  herbisida,  insektisida,  dan  fungisida,    benih jagung
dan kacang  tanah Varietas Talam, Tuban, Kancil dan Lokal. Peralatan yang diperlukan dalam percobaan
ini  adalah  pH  meter,  alat  pengambil  sampel  tanah,  perangkat  analisis  tanah, timbangan,  timbangan  analitik,    ATK  mistar, handcounter, kalkulator,  pena,  amplop
dll,  plastik,  cangkul,  tugal,  ember,  caplak, handsprayer,  tali,  dan  meteran. Benih kacang  tanah  diperoleh  dari  Balai  Penelitian  Tanaman  Kacang  kacangan  dan  umbi-
umbian  Malang  dan  benih  jagung  merupakan  benih  jagung  hibirda.  Varietas  kacang tanah  maupun  jagung  yang  digunakan  pada  kegiatan  ini  merupakan  varietas  yang
tahan terhadap penyakit layu bakteri, agak tahan karat daun, agak tahan bercak daun
21
dan  tahan  A.  Flavus  hingga  3  bulan  setelah  panen  serta  agak  tahan  lahan  masam pH 4,5– 5,6 dengan kejenuhan Al 30–35 .
3.3. Ruang Lingkup