Fokus Kesejahteraan Sosial 5. Bab 2 Evaluasi 1

II- 13 Sumber: BPS Kota Surakarta, 2014 Gambar 2.8 Persentase Penduduk Miskin Kota Surakarta Tahun 2010-2013 Meskipun persentase penduduk miskin di Kota Surakarta kondisinya menurun, namun paling tinggi dibandingkan kota-kota lain di Provinsi Jawa Tengah, seperti terlihat pada grafik berikut: Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Gambar 2.9 Perbandingan Persentase Penduduk Miskin Kota Surakarta dengan Kota-Kota Lain dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013

b. Fokus Kesejahteraan Sosial

1 Indeks Pembangunan Manusia IPM Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan indikator untuk mengetahui status kemampuan dasar penduduk, meliputi: Angka Harapan Hidup AHH untuk mengukur peluang hidup; rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf untuk mengukur status tingkat pendidikan; serta pengeluaran rill per kapita untuk mengukur akses terhadap sumberdaya untuk mencapai standar hidup layak. IPM Kota Surakarta dari tahun ke tahun kondisinya selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 IPM Kota Surakarta tercatat sebesar 77,86, meningkat menjadi 79,1 pada tahun 2013, seperti terlihat pada Gambar berikut: II- 14 Sumber: Surakarta Dalam Angka, 2014 Gambar 2.10 Capaian IPM Kota Surakarta Tahun 2010-2013 Capaian Indeks Pembangunan Manusia Kota Surakarta pada tahun 2013 sebesar 79,1. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di seluruh wilayah Jawa Tengah, seperti terlihat pada grafik berikut: Sumber: BPS, 2014 Gambar 2.11 Perbandingan IPM Kota Surakarta dengan KabKota Lain di Jawa Tengah Tahun 2013 IPM diukur menggunakan beberapa beberapa indikator pembentuk IPM, meliputi Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah, dan Pengeluaran Per Kapita. Capaian angka semua komposit IPM di Kota Surakarta dari tahun 2011 sampai tahun 2013 kondisinya selalu meningkat. Berikut ini disajikan perkembangan indikator pembentuk IPM. Tabel 2.6. Perkembangan Capaian Indikator Komposit IPM di Kota Surakarta Tahun 2011-2013 No Indikator 2010 2011 2012 2013 1 Angka Harapan Hidup Tahun 72,16 72,25 72,35 72,75 2 Angka Melek Huruf 96,68 96,71 96,73 96,87 II- 15 No Indikator 2010 2011 2012 2013 3 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 10,32 10,35 10,49 10,53 4 Pengeluaran Per Kapita ribu Rp 652,43 655,77 658,92 661,88 Sumber: BPS Tahun 2014 2 Angka Partisipasi Kasar Angka Partisipasi Kasar APK adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu terhadap jumlah penduduk pada kelompok usia tertentu. Capaian APK semua jenjang pendidikan di Kota Surakarta sudah berada di atas target PUS dan MDG ’s karena angkanya sudah di atas 100 persen. Perkembangan APK baik jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan menengah dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.7. Angka Partisipasi Kasar SDMI, SMPMTs dan SMASMKMA di Kota Surakarta Tahun 2010-2014 No Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 1 APK SDMI 111,74 137,3 134,79 126,46 149,89 2 APK SMPMTs 104,66 148,07 140,47 133,26 132,82 3 APK SMASMKMA 128,18 158,76 161,97 193,05 163,85 Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta, 2014 3 Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Murni APM adalah proporsi anak sekolah pada satu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan kelompok usianya terhadap seluruh anak pada kelompok usia tersebut. Capaian APM yang masih perlu ditingkatkan adalah pada jenjang SMPMTs, dengan capaian baru mencapai 95,42. Sementara itu APK pada jenjang pendidikan SDMI dan SMAMASMK capaiannya sudah baik, dengan capaian diatas 100. Tabel 2.8. Angka Partisipasi Murni SDMI, SMPMTs dan SMASMKMA di Kota Surakarta Tahun 2010-2014 No Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 1 APM SDMI 94,50 116,18 115,87 106,23 127,06 2 APM SMPMTs 79,08 104,97 103,48 95,42 95,42 3 APM SMASMKMA 89,89 111,15 121,83 116,04 116,08 Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta Tahun 2014 4 Angka Kematian Ibu Angka Kematian Ibu AKI di Kota Surakarta dari tahun 2010- 2014 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2010 AKI sebesar 90,15 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami penurunan tajam pada tahun 2011 menjadi 39,4 per 100.000 kelahiran hidup dan menurun pada tahun 2014 menjadi 71.35 per 100.000 Kelahiran hidup. II- 16 Tabel 2.9. Angka Kematian Ibu AKI di Kota Surakarta Tahun 2010- 2014 Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 AKI per 100.000 KH 90,15 39,4 59,2 30,21 71,35 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2014 5 Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita Angka Kematian Bayi Kota Surakarta tahun 2010 –2014 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2011 AKB sebesar 4,7 per 1.000 kelahiran hidup, menurun pada tahun 2013 menjadi 3,22 per 1.000 kelahiran hidup, kemudian naik kembali pada tahun 2014 menjadi 4,79 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara itu, Angka Kematian Balita AKABA di Kota Surakarta cenderung menurun dari sebesar 0,64 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2011 menjadi sebesar 0,51 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Tabel 2.10. Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita di Kota Surakarta Tahun 2010-2014 No Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 1 AKB per 1.000 Kelahiran Hidup 6,61 4,7 6,02 3,22 4,79 2 AKABA per 1.000 Kelahiran Hidup 1,8 5,34 6,61 4,43 0,51 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2014 6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka Dalam kurun waktu tahun 2011-2013, tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK menunjukkan trend yang meningkat dari sebesar 69,01 menjadi sebesar 72,57. TPAK meningkat artinya partisipasi penduduk usia kerja untuk bekerja semakin tinggi. Di sisi yang lain, tingkat pengangguran terbuka TPT di Kota Surakarta menunjukkan trend yang meningkat dari sebesar 6,36 pada tahun 2011 menjadi 7,18 pada tahun 2013. Peningkatan TPT ini tentunya memerlukan upaya penanganan melalui penyediaan lapangan kerja agar penduduk memiliki kesempatan untuk bekerja. Tabel 2.11. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Surakarta Tahun 2010-2014 No INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah Angkatan Kerja orang 258.573 272.144 272.144 279.953 287.762 2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 66,81 70,52 70,49 72,57 74,65 3 Jumlah pengangguran terbuka orang - 16.940 16.523 20.089 - 4 Tingkat Pengangguran Terbuka 8,73 6,40 6,10 7,18 6,08 Sumber: Dinsosnaketrans, 2014 II- 17

c. Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan