Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Nomor Jenis Kelamin
Frekuensi Orang
Persentase
1 2
Laki-Laki Perempuan
32 48
40 60
Total 80
100
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, sampel yang lebih banyak adalah sampel yang berjenis kelamin wanita. Terdapat 48 subjek berjenis kelamin wanita dengan
persentase 60 dari jumlah seluruh sampel.
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Kesiapan Responden Variabel
Kategori Frekuensi
orang Persentase
Tingkat Kesiapan
Rendah Di bawah Rata-rata
Rata-rata Di atas Rata-rata
Tinggi
5 21
41 12
1 6,3
26,3 51,3
15,0 1,3
Total 80
100
Berdasarkan karakteristik tingkat kesiapan yang diperoleh dari pengisian Guglielmino SDLRS, dari 80 subyek yang memenuhi kriteria sampel penelitian,
41 orang 51.3 memiliki kemampuan untuk belajar mandiri di tingkat rata -rata.
Tabel 5.3. Distribusi Silang Jenis Kelamin Dengan Tingkat Kesiapan Belajar Mandiri
Jenis Kelamin
Tingkat Kesiapan Total
Rendah Dibawah
rata-rata Rata-rata
Diatas rata-rata
Tinggi F
F F
F F
F
Laki-laki Perempuan
3 2
3,7 9
12 11,3
16 25
20 4
8 5
1
32 48
40
2,5 15
31,2 10
1,3 60
Total 5
6,2 21
26,3 41
51,2 12
15 1
1,3 80
100
Dari data yang diperoleh dari tabel 5.2 dilihat bahwa hanya terdapat 1 orang perempuan 1,3 yang memiliki tingkat kesiapan belajar mandiri yang tinggi,
dari jawaban kuesioner faktor yang mempengaruhi juga didapatkan bahwa sampel tersebut sangat menyetujui bahwa kemandirian belajarnya dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian pelajar, dia juga menyetujui belajar sendiri itu menyenangkan, hal ini membuktikan bahwa memang
mahasiswi tersebut senang belajar mandiri. Pada keseluruhan sampel memiliki tingkat kesiapan rata-rata yang berjumlah 41 orang 51,2 dan mayoritas
perempuan yang berjumlah 25 orang 31,2.
Tabel 5.4. Distribusi Jawaban Kuesioner Guglielmino’s SDLRS
Klasifikasi Pertanyaan
Kategori Hampir
tidak pernah
Tidak selalu
pernah Sesekali
pernah Biasanya
pernah Hampir
selalu pernah
F F
F F
F 1.
Keinginan belajar sepanjang
hayat. 2
3 6
7,5 21
23,6 31
39,3 19
23,7
2. Kesiapan
menentukan yang ingin dipelajari.
1 1,3
3 3,7
15 18,8
37 46,2
24 30
3. Tingkat
6 7,5
9 11,2
32 40
20 25
12 15
kemandirian dalam belajar.
4.
Kemampuan mencari informasi
yang baik 15
18,8 18
22,5 37
46,3 8
10 2
2,5
5. Tingkat
Kreativitas 1
1,3 8
10 27
33,7 27
33,7 17
21,2
Dari hasil analisis data didapati bahwa ke keinginan mahasiswa belajar sepanjang hayat mencapai 39,3, kesiapan mahasiswa untuk menentukan apa yang ingin
dipelajarinya mencapai 46,2, kemandirian dalam belajar menacapai 40, kemampuan untuk mencari informasi yang baik mencapai 46,3, dan tingkat
kreativitas mencapai 33,7.
Tabel 5.5. Distribusi Jawaban Kuesioner Faktor -faktor Yang Mempengaruhi
No Faktor yang
mempengaruhi Kategori
Sangat tidak setuju
Tidak setuju Setuju
Sangat setuju
F F
F F
1
Akses informasi
1 1,3
9 11.3
55 68,8
15 18,8
2
Interaksi dengan senior
2 2,5
45 56,3
33 41,3
3
Lingkungan kondusif
3 3,8
24 30
53 66,3
4
Interaksi dengan staf
pengajar 4
5 44
55 32
40
5 Jadwal
11 13,8
33 41,3
36 45
6
Kemampuan 3
3,8 13
16,3 42
52,5 22
27,5
membaca
7 Tempo belajar
1 1,3
2 2,5
42 52,5
35 43,8
8
Kehadiran pengajar
3 3,8
12 15
47 58.8
18 22,5
9
Ujian 3
3.8 3
3.8 56
70 18
22,5
10
Teknik belajar tradisional
35 43,8
31 38,8
14 17,5
11
Ilmu pengetahuan
dasar 3
3,8 33
41,3 44
55
12
Kesukaan belajar mandiri
23 28,8
44 55
13 16,3
13
Kebosanan belajar sendiri
8 10
41 51,3
21 26,3
10 12,5
14
Dukungan orang tua
1 1,3
7 6,8
13 16,2
59 73,8
Dari hasil analisis data didapatkan bahwa ada beberapa faktor yang sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan belajar ma ndiri seseorang seperti
akses informasi dimana 68,8 responden setuju bahwa hal tersebut sangat mempengaruhi kemampuan belajar mandiri seseorang. Hal -hal lain misalnya
interaksi dengan senior 56,3 setuju, lingkungan belajar yang kondusif 66,3 sangat disetujui, interaksi dengan staf pengajar, kemampuan membaca tempo
belajar, kehadiran pengajar, adanya ujian hingga ke hal yang pribadi seperti dukungan orang tua 73,8 yang ternyata sangat mempengaruhi kemampuan
belajar mandiri seseorang.
5.2. Pembahasan 5.2.1. SDLR
Self-directed learning readiness adalah derajat seorang individu memiliki sikap, kemampuan, dan karakteristik pribadi yang diperlukan untuk
self-directed
learning. SDLR dipengaruhi oleh pelajar secara individu karena kepribadian seseorang sangat mempengaruhi kemampuan SDL orang tersebut Wiley, 1983.
Self Directed Learning adalah konsep yang dapat memperkuat diri . Dosen memberi kendali kepada mahasiswa untuk belajar , namun sekaligus membiarkan
mahasiswa memiliki otonomi dalam melakukan proses tersebut. Oleh karena itu, tujuan pendidikan adalah untuk membantu mahasiswa mengembangkan ilmu
mereka untuk belajar, membuat mereka mampu mengendalikan dan bertanggung jawab untuk belajar. Dosen akan memberikan kend ali dan tanggung jawab
pembelajaran kepada mahasiswa pada saat proses belajar mengajar tergantung kepada keinginan dari mahasiswa itu sendiri . Dosen juga pada akhirnya mencapai
tujuan dari pendidikan yaitu membuat mahasiswa mampu belajar sendiri . Untuk membuat mahasiswa menjadi mandiri, staf dosen harus memberikan kesempatan
belajar dan membujuk mahasiswa untuk menilai diri mereka sendiri . Jadi, penting untuk menilai tingkat kesiapan belajar mandiri dari mahasiswa lalu menyesuaikan
teknik pembelajaran dan m elakukan pendekatan interpersonal yang disesuaikan dengan tingkat kesiapan mahasiswa tersebut untuk menciptakan hubungan antara
mahasiswa dan dosen. Dosen mampu mengirimkan pengendalian pembelajaran dari dosen ke mahasiswa, dan mengendalikan situasi pembel ajaran bersama. Pada
akhirnya, mahasiswa mempelajari situasi pembelajaran . Dosen adalah konsultan yang perlahan-lahan membantu mahasiswa melanjutkan proses belajar mandiri .
Dosen tidak boleh menghilangkan tanggung jawab mereka untuk belajar terus saat peran mereka menjadi pemberi ilmu, perintah, fasilitator sudah berakhir karena
mahasiswa sudah dapat belajar mandiri . Proses perubahan kendali pembelajaran ini perlahan-lahan akan menjadikan mahasiswa dan dosen membuat keputusan
bersama-sama. Akhirnya, dosen mejadi sumber, penguat, konsultan bagi mahasiswa saat mendapatkan masalah dan membantu mereka untuk melihatnya
dari sisi yang lain Liang, 2011. Namun, dari hasil yang didapatkan dari penelitian ini didapatkan bahwa kondisi mahasiswai pada saat ini yang h ampir
selalu mengharapkan agar dosen selalu memberi tahu apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa mencapai 47,5.