dianggap tepat oleh verifikator maka akan menambah proses lamanya pencairan dana.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, maka dapat dinilai bahwa puskesmas telah membuat perncanaan yang diawali dengan identifikasi
masalah berdasarkan analisa pencapaian cakupan program yang disusulkan oleh penanggungjawab program dan disesuaikan dengan petunjuk teknis BOK.
Lokakarya mini sangat erat kaitannya dengan perencanaan puskesmas karena kegiatan ini merupakan saat dilakukannya pertemuan untuk membahas mengenai
perencanaan yang akan dibuat bulan berikutnya. Lokakarya mini sebagai kegiatan yang bertujuan untuk memantau kegiatan
puskesmas sekaligus penyusunan perencanaan puskesmas sudah diselenggarakan setiap bulannya oleh puskesmas. Kegiatan pelaksanaan lokakarya mini ini sudah
semakin baik sesuai dengan pengakuan staf puskesmas yang mengaku bahwa lokakarya mini sudah dilaksanakan setiap bulannya dan sudah lebih terarah
denagn melaksanakan evaluasi pencapaian program. Hal ini tidak lepas dari adanya dukungan dana sehingga pelaksana lokakarya mini dapat diselenggarakan
secara rutin dan mulai adanya pembinaan dari dinas kesehatan.
5.2 Pemanfaatan Dana BOK dalam program promotif dan preventif
Dana merupakan salah satu sumber daya yang menentukan dalam kinerja suatu organisasi. Dana BOK yang diluncurkan Pemerintah Pusat merupakan salah
satu dana pendukung untuk mendongkrak kinerja puskesmas. Dana operasional yang diterima puskesmas diperoleh dari dan APBN berupa BOK.
Universitas Sumatera Utara
Pemanfaatan dana BOK merupakan hal yang sangat penting karena sangat berhubungan dengan pencapaian tujuan. Tujuan untuk meningkatkan pencapaian
indikator SPM dan MDGs sangat tergantung pada aspek pemanfaatan ini. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa informan telah megetahui
indikator cakupan SPM dan MDGs bidang kesehatan. Sejauh ini pemanfaatan dana BOK di puskesmas marike telah sesuai dengan juknis tahun 2015.
Pemanfaatan dana BOK tahun 2015 digunakan untuk program kesehatan prioritas, program kesehatan lainnya dan manajemen puskesmas. Program
kesehatan prioritas meliputi upaya kesehatan ibu anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit serta pelayanan
kesehatan lingkungan. Program kesehtan lainnya meliputi UKM esensial diluar kegiatan prioritas MDGs antara lain pelaksanaan penjaringan kesehatan pada anak
sekolah dan tindaklanjutnya dalam UKS, kegiatan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin, penyuluhan gizi bagi pekerja perempuan termasuk
kelompok resiko tinggi, senam nifas, pelaksanaan senam ibu hamil, pemantauan kebugaran jasmani anak sekolah dan pelaksanaan penyuluhan pemanfaatan
tanaman obat keluarga, serta UKM pengembangan berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014 yaitu pelacakan kasus kematian ibu dan bayi dan autopsi verbal
keatian ibu dan bayi. Manajemen puskesmas meliputi, pembelian ATK untuk kegiatan pendukung BOK, biaya administrasi perbankan apabila sesuai ketentuan
bank setempat memerlukan biaya administrasi dalam rangka membuka dan menutup rekening bank puskesmas, pembelian materai, penggandaanpotocopy
laporan, pengiriman suratlaporan dan pembelian konsumsi rapat.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan dana operasional puskesmas dimanfaatkan untuk membiayai transport petugas kesehatan dalam kegiatan promotif preventif ke luar gedung,
pelaksanaan rapat lokakrya mini, menghadiri rapat dan pembelian barang berupa pembelian bahan PMT, pembelian konsumsi rapat dan penyuluhan.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa operasional puskesmas seperti ATK, listrik penggandaan untuk kebutuhan dasar puskesmas sudah didanai dari APBD
Kabupaten sedangkan kegiatan yang mendukung terlaksananya kegiatan promotif preventif lainnya dibiayai oleh dana BOK. Pemanfaatan dana BOK yang
digunakan untuk kegiatan promotif meliputi kesehatan pendamping ibu dan hamil dan ibu balita , yaitu : dalam bentuk promosi Inisiasi Menyusui Dini dan ASI
Eksklusif, dalam upaya pelayanan keluarga berencana KB yaitu dengan bentuk promosi KB, sedangkan dalam upaya pengendalian penyebaran dan menurunkan
kasus malaria dan TB Paru dilakukan dengan bentuk kegiatan promosi etika batuk dan promosi mengenai PHBS.
Pemanfaatan dana BOK yang digunakankan untuk kegiatan preventif yang dilakukan Puskesmas Marike Kecamatan Kutambaru dalam upaya kesehatan Ibu
dan Anak KIA yaitu dalam bentuk kegiatan pendamping kelas Ibu dan balita, upaya kesehatan pelayanan gizi yaitu dalam bentuk survelans dan pelacakan gizi
buruk, upaya kesehatan pelayanan kesehatan bayi, yaitu dengan melakukan pengukuran timbang BB, pemberian vitamin A, dan imunisasi, upaya kesehatan
pelayanan KB juga dilakukan dengan kunjungan ke rumah PUS yang tidak ber KB atau Drop Out, upaya pelayanan kesehatan ibu nifas dilakukan dengan
melakukan kunjungan ibu nifas, serta upaya kesehatan dalam meningkatkan akses
Universitas Sumatera Utara
masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar adalah dengan cara memicu warga masyarakat untun stop buang air besar sembarangan. Berdasarkan
hasil wawancara dengan informan, adapun kendala yang dihadapi pemanfaatan dana BOK dalam program promotif preventif ini yaitu dalam hal letak geografis.
Informan menyebutkan ada dua desa yang memang agak sulit dijangkau yaitu desa kaperas dan desa sulkam sehingga pelaksanaan pelayanan kesehatan
waktunya menjadi mundur, namun tetap terlaksana.
5.3 Pencapaian indikator SPM Puskesmas Marike