Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

(1)

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISIS PEMANFAATAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DALAM KEGIATAN PROMOTIF DAN

PREVENTIF DI PUSKESMAS AEK BATU KECAMATAN TORGAMBA KABUPATEN

LABUHANBATU SELATAN

Pertanyaan yang akan diajukan kepada Kepala Puskesmas Aek Batu dan Pengelolah BOK puskesmas Aek Batu

1. Karekteristik Informan

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Jabatan :

Lama Jabatan :

Alamat :

Tanggal/Waktu Wawancara :

2. Pertanyaan

1. Darimanakah sumber dana untuk kegiatan Promotif dan Preventif di puskesmas Aek Batu ?

2. Apakah Bapak /Ibu yang mengeluarkan dana dalam kegiatan promotif dan preventif ini ?


(2)

4. Bagaimana Proses pengusulan sampai pendropan dan BOK ( alur dana BOK) ?

5. Apakah dalam kegiatan operasional puskesmas dimanfaatkan juga dari dan BOK?

6. Apakah Bapak/ ibu ada menyusun rencana kegiatan promotif dan preventif?

7. Bagaimana rencana itu dilaksanakan, apakah sesuai rencana atau tidak? 8. Apakah dana BOK Keseluruhannnya digunakan untuk mendukung

kegiatan Promotif dan preventif ?

9. Apakah ada Kendala dalam pemanfaatan dana BOK?

10.Apakah Bapak/ibu ada melakukan evaluasi pelaksanaan penggunaan dana BOK di Puskesmas ini?

11.Apakah Bapak/ibu tetap melakukan pelaporan pelaksanaan penggunaan dan BOK ke tinggat II, Apakah feetback tinggat II?

12.Bagaimana menurut Bapak/ ibu tentang sarana dan Prasarana progam Promotif dan Preventif di Puskesmas ini?

13.Bagaimana Menurut Bapak/ibu tantang petugas yang melaksanakan kegiatan, apakah sesuai dengan keahliannya ?

14.

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISIS PEMANFAATAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DALAM KEGIATAN PROMOTIF DAN


(3)

KECAMATAN TORGAMBA KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

Pertanyaan yang akan diajukan kepada Kepala pemegang program yang berkaitan dengan BOK

1. Karekteristik Informan

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Jabatan :

Lama Jabatan :

Alamat :

Tanggal/Waktu Wawancara :

2. Pertanyaan

1. Apakah Bapak/Ibu ada menerima dana BOK?

2. Bagaimana bapak/Ibu menjalankan kegiatan promotif dan preventif di puskesmas ini?

3. Apakah ada hambatan dalam menjalankan program?

4. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang ada dalam menjalankan program di puskesmas ini?

5. Bagaimana dengan ketersedian dana, apakah selalu ada dan diberikan? 6. Apakah pernah dilakukan evaluasi dalam pelaksanaan program? Jika ada,


(4)

7. Bagaimana Menurut Bapak/ibu tantang melaksanakan kegiatan, apakah sesuai dengan keahlian?

8. Apakah bapak/ibu pernah diberikan pelatihan dalam pelaksanaan kegiatan? Jika ada, seperti apa bentuk pelatihannya


(5)

(6)

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W., 2010. Sistem Kesehatan. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2008. Petunjuk Teknis Standar pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Biro Hukum dan Organisasi Setjen Depkes RI. Jakarta.

Dodo, Dominirsep O. 2014. Monitoring Pelaksanaan Kebijakan Bantuan Operasional Kesehatan di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Volume 03, Nomor 02 Juni 2014.

Hartono, B. 2010. Promosi Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit. Rineka Cipta. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI, 2011. Promosi Kesehatan. Panduan bagi petugas Kesehatan di Puskesmas. Jakarta.

, 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta.

Manik, Eka N, 2015. Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Program Promotif dan Preventif di Puskesmas Marike Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2015. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

Meleong, L, 2002. Metode penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung. Muninjaya, A, 2004. Manajemen Kesehatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan, 2012. Petujuk Teknis BOK Tahun 2012.

Kementerian Kesehatan RI. Jakarta

, 2014. Peratuaran Menteri Kesehatan RI No 75 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

, 2015. Petujuk Teknis BOK Tahun 2015. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

, 2015. Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehtan Serta Sarana dan Prasarana Penujang Kesehatan Tahun anggaran 2016. Jakarta


(8)

, 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 43 Tahun 2016 Tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Jakarta.

Puskesmas Aek Batu. 2014. Plan Of Action Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Aek Batu.

Sihombing, Sanvery, 2012. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Di Puskesmas Kabupaten Dairi Tahun 2012. Fakultas

Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

Sulaeman, Endang S,. 2011. Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik di Puskesmas. Gadjah Mada University Press. Surakarta.


(9)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriftif dengan menggunakan desain penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis tentang pemanfaatan dana Bantuan Operasional Kesehatan dalam kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas Aek Batu. Sehingga diharapkan akan diperoleh data dan gambaran yang lebih lengkap mengenai pemanfaatan dana Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Alasan pemilihan jenis kualitatif karena pada dasarnya penelitian ini merupakan suatu upaya eksplorasi terhadap permasalahan penelitian melalui suatu pendekatan kualitatif diharapkan akan diperoleh suatu informasi tantang fungsi , peran, latar belakang dan opini tentanga suatu hal.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Aek Batu Desa Asam Jawa Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Adapun waktu yang dipakai dalam penelitian ini adalah pada bulan Oktober tahun 2016 sampai dengan selesai.

3.3 Informan Penelitian

Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penanggung jawab dari program Bantuan Operasional Kesehatan pada Puskesmas yaitu Kepala Puskesmas pengelolah/bendahara puskesmas, dan beberapa penanggung jawab


(10)

dari kegiatan pelaksanaan kegiatan yang bersumber dana dari BOK di Puskesmas Aek batu kecamatan Torgamba kabupaten Labuhanbatu Selatan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan berupa informasi, kata-kata atau tindakan yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui laporan laporan,buku, catatan, arsip, gambar, dokumentasi dan sebagainya yang berkaitan dengan program-program pembiayaan kesehatan yang digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap dari data primer yang ada revalansinya dengan keperluan penelitian ini.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Data skunder diperoleh dari pengamatan dokumen yang ada di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sedangkan data primer diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam terhadap petugas yang berhubungan dengan pengelolaan Bantuan Operasional Kesehatan yang merupakan informan penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara mendalam. Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan informan atau pihak yang berkompeten tentang objek penelitian yang dimaksud. Dalam hal ini adalah bagian bagian yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dana Batuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas Aek Batu. Observasi yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Penelitian


(11)

mendapat izin dari Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan dan Puskesmas Aek Batu sudah diinformasikan sebelum peneliti turun ke lapangan.

3.6 Metode Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara analisis data (Content Analysist) dalam penyajian data disajikan dalam bentuk narasi, proses analisis data dapat dilakukan dengan menganalisis mulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari hasil wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan lapangan dan dokumentasi. Dalam penelitian kualitatif jumlah informan biasanya lebih sedikit. Oleh karena itu validitas yang digunakan dalam penelitian kualitatif disebut triangulasi. Dalam penelitian ini hanya menggunakan triangulasi metode yaitu mengkombinasikan wawancara mendalam dan penelusuran dokumen dan triangulasi sumber yaitu menggunakan informasi berbeda untuk melakukan cross check informasi dari berberapa sumber, untuk memperbaiki hasil data yang diperoleh bila mendapatkan data yang berbeda (Meleong, 2002).


(12)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Puskesmas Aek Batu

4.1.1 Sejarah Singkat Puskesmas Aek Batu

Puskesmas Aek Batu terletak di dusun Aek Batu, desa Asam Jawa, kecamatan Torgamba, kabupaten Labuhanbatu Selatan. Luas tanah Puskesmas Aek Batu ± 1760 m dengan batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Protokol  Sebelah Timur berbatasan dengan jalan

 Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah milik Rosmida Nelawati  Sebelah Barat berbatasan dengan Kantor Kepala Desa Asam Jawa 4.1.2 Wilayah Kerja Puskesmas Aek Batu

Wilayah Kerja Puskesmas Aek Batu berdasarkan administrasi dibagi menjadi 1 desa dan 22 dusun. Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas terdapat 3 puskesmas pembantu dan 11 posyandu. Adapun dusun yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Aek Batu yaitu :

1. Dusun Teluk Panji 2. Dusun Kampung Bringin 3. Dusun Kampung Mangga 4. Dusun Asam Jawa Barat 5. Dusun Asam Jawa Timur 6. Dusun Bakti


(13)

8. Dusun melano 9. Dusun Herfinta

10.Dusun Aek Batu Timur 11.Dusun Aek Batu Utara 12.Dusun Cinta Makmur 13.Dusun Al amin 14.Dusun Sumberjo I 15.Dusun Sumberjo II 16.Dusun sumberjo III 17.Dusun Sumberjo IV 18.Dusun Sumberjo V 19.Dusun Pirbun

20.Dusun Aek Torop Timur 21.Dusun Aek Torop Barat 22.Dusun Tasik Rejo

Wilayah kerja Puskesmas Aek Batu memiliki jumlah penduduk sebanyak 17.784 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki senayak 8829 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 849 jiwa.

Jumlah tenaga Kesehatan Puskesmas Aek Batu sebanyak 42 orang dengan rincian sebagai berikut :


(14)

Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Aek Batu No Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah Status

Kepegawaian

1 Dokter Umum S1 2 PNS

2 Dokter Gigi S1 2 PNS

3 Bidan DIII 9 PNS

4 Bidan DIII 6 PTT

5 Bidan DIII 9 Honor

6 Bidan DI 3 PNS

7 SKM S1 1 PNS

8 Perawat S1 1 PNS

9 Perawat DIII 3 PNS

10 Perawat DIII 3 Honor

11 Perawat SPK 3 PNS

12 Kebersihan SMA 1 Honor

4.2 Karkteristik Informan

Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari kepala puskesmas Aek Batu, bendahara BOK Puskesmas Aek Batu dan pemegang program esensial Puskesmas Aek Batu.

Tabel 4.2 Distribusi informasi berdasarkan Karakteristik

Informan Jabatan Pendidikan Umur (Tahun) Jenis kelamin

I Kepala Puskesmas SI 39 Perempuan

II Bendahara BOK DIII 37 Perempuan

III Pengelolah Program KIA dan KB

DIII 36 Perempuan

IV Pengelolah Promkes DIII 37 Perempuan

V Pengelolah Kesling DIII 38 Perempuan

VI Pengelolah Gizi DIII 43 Perempuan

VII Penegndalian dan Pencegahan Penyakit


(15)

4.3 Dana BOK

Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk operasional puskesmas. Mekanisme pencairan dana BOK diawali dari penyampaian Surat Permintaan Uang (SPU) dari puskesmas beserta POA bulanan yang telah disusun berdasarkan lokakarya mini kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/kota kemudian setelah diproses, puskesmas dapat mengambil dana yang dibutuhkan melalui rekening puskesmas. Perencanaan kegiatan puskesmas terdiri dari perencanaan tahunan dan perencanaan bulanan. Perencanaan tahunan dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahunan yang akan menjadi pedoman bagi pembuatan rencana bulanan yang dituangkan dalam bentuk Plan Of Action (POA) melalui kegiatan lokakarya mini.

Tabel 4.3 Pendapat Informan tentang Proses Perencanaan di Puskesmas

Informan Pernyataan

Informan I Perencanaan puskesmas pertama itu POA tahunan kemudian POA bulanan ada lagi, POA itu Plan Of Actio disitu kegiatan semua dibuat.

Informan II Perencanaan puskesmas ya dibuat berdasarkan POA tahunan, biasanya setiap tahunnya itu sama, ada perubahan tapi sedikit.

Informan III Informan IV Informan V

Perencanaan dibuat sewaktu minilok, ya dibahas disitu semuanya

Perencanaan kegiatan selalu kita buat di awal bulan pas minilok.

Prencanaan kegiatan dibuat pas minilok, sekalian di bahas tentang rencana bulan lalu udah berjanankah atau belum. Prosesnya


(16)

Tabel 4.4 Pendapat Informan tentang alur dana BOK

Informan Pernyataan

Informan I Pertama kita dari puskesmas mengusulkan rencana kegiatan yang udah disusun ke dinas kesehatan yang biasanya kita bahas di minilok dengan petugas petugas yang lainnya, baru lah dana dicairkan

Informan II Dari kepmenkes, dari negara lah kan turun ke propinsi, barulah ke daerah kita melalui kas daerah Dispemda langsung ke puskesmas yang tetap diinformasikan dari dinas kesehatan melalui kepala puskesmas. Dalam satu tahun itu kadang setiap bulan, tapi kan itu ada perjenjangan, mungkin dari segi laporan kadang tidak bisa kita laksanakan sesuai tanggal, tapi intinya itu perbulan.

Informan III Biasanya puskesmas buat rencana kegiatan dulu, kemudian diserahkan ke dinas selanjutnya dikelolah sama bendahara BOK di puskesmas.

Informan IV Puskesmas buat rencana kegiatan terlebih dahulu, lalu diantar ke dinkes

Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa alur pencairan dana BOK tersebut bersumber dari APBN lalu puskesmas terlebih dahulu membuat rencana kegiatan operasional dan kemudian di laporkan ke dinas kesehatan untuk selanjutnya dana dicairkan.

Tabel 4.5 Pendapat informan tentang pelaksanaan Lokakarya mini No Informan Pernyataan

Informan 1 Ya.. Minilokakarya dilakukan setiap bulan, kalau di puskesmas Aek Batu ya kita buat setiap awal bulan yang dibahas mengenai semua program, yang dibahas pertama apa yang telah dicapai, apa yang sudah dikerjakan, dan apa yang sudah dikerjakan apa kendalanya, terus yang dikerjakan itu berhasil tidak, kalaupun ada kendala disitulah kita bahas yang nantinya untuk bulan selanjutnya supaya ada perbaikan. Informan II Pelaksanaan minilok itu dilakukan setiap bulan tentang

pencapaian program dan kendalanya

Informan III Yang dibahas itu tentang program program setiap bulannya sekaligus apa yang akan dikerjakan selanjutnya

Informan IV Dilakukan setiap bulan yang dipimpin oleh kepala puskesmas untuk membahas tentang program kegiatan setiap bulannya, serta penyampaian informasi informasi yang penting dari dinkes atau luar puskesmas


(17)

Informan V Selalu dilaksanakan setiap bulannya, tapi biasanya yang banyak mengambil alih itu kepala puskesmas.

Informan VI Ya yang dibahas tentang program program di puskesmas aja Informan VII Setiap bulan dilaksanakan, diminggu pertama awal bulan

membahas tentang capaian program dan masalah yang ada.

Penyelenggaraan rapat lokakarya mini merupakan manajemen puskesmas yang menjadi ruang lingkup dari pemanfaatan BOK untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) atau Plan of Action (POA) setelah Puskesmas menerima alokasi dana BOK dari kabupaten/kota.

Melalui tabel berikut dapat diketahui bahwa pelaksanaan lokakarya mini sudah dilakukan rutin setiap bulannya. Setiap informan menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sewaktu lokakarya mini adalah evaluasi capaian program, kendala yang ada serta rencana kegiatan yang akan dibuat untuk selanjutnya. Lokakarya mini sebagai kegiatan yang bertujuan untuk memantau kegiatan puskesmas sekaligus penyusunan perencanaan puskesmas sudah diselenggarakan setiap bulannya oleh puskesmas. Kegiatan pelaksanaan lokakarya mini ini sudah semakin baik sesuai dengan pengakuan staf puskesmas yang mengaku bahwa lokakarya mini sudah dilaksanakan setiap bulannya dan sudah lebih terarah denagn melaksanakan evaluasi pencapaian program. Hal ini tidak lepas dari adanya dukungan dana sehingga pelaksana lokakarya mini dapat diselenggarakan secara rutin.


(18)

Tabel 4.6 Pendapat informan tentang kendala dan hambatan pemanfaatan dana BOK

No Informan Pernyataan

Informan I Untuk saat ini masalah tidak ada... kendala tidak ada

Informan II Kendalanya yaa ini lah dana sampai saat ini belum dicair, sementara kegiatan tetap harus berjalan kemudian format BOK itu berubah di tahun ini, alur pencairannya pun berubah berbeda dengan tahun tahun sebelumnnya itu yang menjadi masalah kalau sekarang ini.

Informan III Ada lah, gak mungkin gak ada hambatan sampai sekarang aja dengar dengar dananya belum ada.

Informan IV Masalahnya ya ada, terkadang kegiatan sering dilakukan tidak tepat waktu, emang dilakukan tapi pelaksanaannya mundur harinya

Informan V Kendalannya dananya belum cair cair sampai sekarang

Berdasarkan hasil wawncara diatas dapat diketahui bahwa sebenarnya dana untuk tahun ini sampai sekarang belum cair serta adanya perubahan alur penurunan dana BOK dan format pelaksanaan yang berubah yang mengakibatkan palayanan kesehatan sering tidak tepat waktu dilaksanakan.


(19)

4.4 Pemanfaatan Dana BOK dalam Program Promotif Dan Preventif di Puskesmas Aek Batu

Tabel 4.7 Pemanfaatan Dana BOK Dalam Program Promotif dan Preventif Upaya

Kesehatan

Jenis Pelayanan

Jenis Kegiatan Promotif Preventif 1. Kesehatan

Ibu

Kesehatan Anak (KIA) dan keluarga KeluargaBer encana (KB)

a. Pelayanan

Antenatal bagi ibu hamil b. Pelayananan Kesehatan Ibu Bersalin c. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

d. Pelayanan K

e. Pelayanan kesehatan neonatus

- Promosi ASI Eksklusif dan IMD

- Promosi KB - Penyuluhan

Kesehatan Reproduksi

- Promosi ASI Eksklusif dan IMD

- Pendataan ibu hamil

- Pemeriksaan kehamilan

- Kunjungan rumah bumil

- Pemantauan bumil resiko tinggi

- Deteksi dini resiko tinggi

- Pelayanan Nifas - Kunjungan rumah - Pemantauan ibu

Nifas

- Resiko tinggi - Kunjungan rumah

PUS yang tidak berKB atau drop out - Kunjungan neonatus - Pemantauan kesehatan neonatus termasuk

neonatus risiko tinggi


(20)

2. Pelayanan Gizi 3. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit f. Pelayanan kesehatan bayi g. Pelayanan kesehatan anak balita a. Pendidikan dan Perbaikan Gizi b. Penanggula ngan gizi kurang dan gizi buruk a. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit - Sosialisasi penyuluhan dan pengendalian penyakit menular langsung

- Pendataan bayi - Pemantauan

kesehatan bayi - Kunjungan rumah - Deteksi dini

resiko tinggi - Pendataan anak

balita - Pemantauan - Kesehatan anak

balita

- Kunjungan rumah - Deteksi dini

resiko tinggi - Pemantauan Status gizi - Pemberian makanan tambahan - Penggerakan kadarzi - Kunjungan rumah/pendampin gan - Pemberian makanan tambahan

- Survelains dan pelacakan gizi buruk

- Kunjungan rumah

- Konseling dan pencegahan tranmisi penularan penyakit

- Konseling dan pencegahan


(21)

4. Pelayanan kesehatan lingkungan

a. Peningkatan akses masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar yang layak

- Penyuluhan penyakit menulai melalui vector dan zoonotik

Penyuluhan sanitasi rumah sehat

transmisi penularan

penyakit dari penderita ke orang lain

- Pemantauan kualitas air bersih dan air minum

Berdasarkan hasil penelitian semua kegiatan promotif dan preventif diatas menggunakan dana BOK. Penggunaan dana BOK untuk membantu program prioritas program kesehatan lainnya dan manajemen puskesmas. Upaya kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana KB terdpat kunjungan ibu hamil (K1) sebayak 339 dan kunjungan ibu hamil (K4) sebanyak 302 dari 408 ibu hamil yang ada, sementara peserta KB baru yang ada sebanyak 308 orang, peserta KB aktif sebnyak 956 orang dari jumlah PUS yang ada sebanyak 1.866 orang.. Pelayanan gizi pada bayi dan balita berupa pemberian makanan tambahan dan pemberian vitamin A. Bayi 6 sampai 11 bulan yang mendapat vitamin A sebanyak 276 bayi dari jumlah bayi sebanyak 294 bayi. Anak balita usia 1-4 tahun yang mendapat vitamin A sebanyak 1.158 dari jumlah balita sebanyak 1.221 anak. Kegiatan promotif dan preventif untuk pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit yaitu penyuluhan penyakit tidak menular dan penyuluhan penyakit menular melalui vektor dan zoonotik. Pelayanan kesehatan lingkungan berupa


(22)

peningkatan akses masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar yang layak maka rumah yang telah diperiksa kesehatannya sebanyak 3.646 rumah dengan rumah/bangunan yang sehat sebanyak 3.440 bangunan, keluarga yang memiliki akses air bersih sebanyak 3.662 keluarga dari jumlah rumah tangga 4.612 keluarga

Adapun kegiatan promotif yang dilakukan adalah promosi Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif dan Inisisasi Menyusui Dini (IMD), promosi KB, penyuluhan kesehatan reproduksi, penyuluhan penyakit menular langsung dan penyuluhan penyakit menular melalui vektor dan zoonotik, penyuluhan menciptakan lingkungan sehat.

Selanjutnya kegiatan preventif yang dilakukan adalah pendataan ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, kunjungan rumah ibu hamil, pemantauan bumil risiko tinggi, deteksi dini risiko tinggi, pendampingan kelas bumil, kunjungan rumah ibu nifas, pemantauan ibu nifas risiko tinggi, kunjungan rumah PUS yang tidak berKB, kunjungan neonatus, pemantauan kesehatan neonatus termasuk neonatus resiko tinggi, pendataan bayi, pemantauan kesehatan bayi, kunjungan rumah dan deteksi dini risiko tinggi, pendataan anak balita, pemantauan kesehatan anak balita, kunjungan rumah dan deteksi dini resiko tinggi, pemantauan status gizi, penggerakan kadarzi, kunjungan rumah, surveilans dan pelacakan gizi buruk, konseling dan pencegahan transmisi penularan penyakit, konseling dan pencegahan transmisi penularan penyakit dari penderita ke oranglain, serta pemantauan kualitas air bersih dan air minum.


(23)

Tabel 4.8 Rencana Kerja anggaran BOK Tahun 2016

No URAIAN RINCIAN PERHITUNGAN Jumlah

(Rp) Volume Satuan Harga

Satuan 1 2 3 4 5 6 7

Penyediaan Makanan Dan Minuman Rapat

Minilokakarya Puskesmas Aek Batu

* Snack Rapat Minilokakarya * Nasi Kotak Rapat

Minilokakarya

Rapat - rapat Koordinasi & Konsultasi Ke Dalam Daerah * Transport Staff Pustu,Bides Menghadiri Rapat

Minilokakarya

* Pembinaan Teknisi Ke Jaringan Pustu / Polindes /Poskesdes

Penyediaan Administrasi Keuangan / ATK Bok Puskesmas

Sosialisasi Peraturan Perundang – Undangan * Spanduk Kegiatan Di Puskesmas Aek Batu Pengkajian pengembangan Lingkungan Sehat

* ATK

* Inspeksi Kesling TTU & Tempat Pengolahan Makanan Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat

* ATK

Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita & Anak Sekolah * Pelayanan Immunisasi

504 504 12 24 84 32 08 24 3 57 11 Posyandu Kotak Kotak Orang Orang Orang Orang Orang Orang Buah 12 K1 7.500,- 25.000,- 60.000 70.000 90.000,- 90.000, 70.000, 120.000, 250.000,- 3.780.000,- 12.600.000 720.000, 1.680.000, 7.560.000, 2.880.000 560.000 2.880.000 8.193.000 750.000 1.297.750 4.590.000 1.297.750 31.320.000,


(24)

8

9

10

11

12

* Pekan Immunisasi Nasional (PIN)

* Peningkatan Kapasitas Kader / Kegiatan Refresing Kader Pelayanan Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular

* Sosialisasi Penyuluhan Penyakit Menular Langsung * Sosialisasi & Penyuluhan Peny Tular Vector & Zoonotik Upaya Kesehatan Neonatus & Bayi

* ATK

* Pemeriksaan Neonatus * Pemantauan Kesehatan bayi * Pemantauan Kes Neonatus Termasuk Neonatus Resti * Pemberian Capsul Vitamin A Upaya Kesehatan anak Balita dan Pra Sekolah

* ATK

* Surveilans dan pelacakan gizi buruk

* pemberian PMT Penyuluhan/ pemulihan

* Pamantauan Kesehatan Balita

Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan remaja

* ATK

* Pembinaan UKS

Pelayanan Kesehatan Lansia * Belanja barang habis pakai * ATK

* Posyandu lansia

11 Posyandu 11 Posyandu 15 80 42 66 60 123 80 79 60 44 40 Orang/ dusun Orang/ dusun Orang/ dusun Orang/ dusun Orang/ dusun 2 kl Orang/ dusun Orang/ dusun Orang/ dusun Orang/ sekolah Orang/ - 2.640.000 4.400.000 990.000, 6.120.000, 1.547.150, 3.180.000, 5.130.000, 4.590.000 10.260.000, 1.297.750, 6.120.000 5.850.000 4.590.000, 1.297.750, 3.520.000 3.150.000 1.297.750, 3.360.000


(25)

13 Upaya Kesehatan Ibu * ATK

*Pendataan sasaran ibu * Pelaksanaan P4K * Pemeriksaan kehamilan *Kunjungan rumah PUS yang DO ber KB dan tidak ber KB * Pelayanan nifas

* Penyuluhan Kesehatan Reproduksi 90 99 99 80 96 66 Posnyandu Orang Orang/ dusun Orang/ dusun Orang/ dusun Orang/ dusun Orang/ dusun 1.548.500, 4.590.000 7.530.000, 7.530.000, 6.120.000, 7.500.000 5.130.000,

Pencairan dana BOK setelah diverifikasi oleh tim BOK, setelah memenuhi syarat baru dana tersebut dikirim ke masing-masing puskesmas. Ada pun pendistribusian jumlah dana yang turun berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, daerah terpencil, jumlah kegiatan yang dilaksanankan serta berbagi bentuk program lainnya.

Tabel 4.9 Rincian Kegiatan BOK Tahun 2015 Puskesmas Aek Batu Upaya

Kesehatan

Kegiatan Sasaran Target Rincian pelaksana Biaya Januari 1. Pelayanan kesehatan balita

Posyandu Balita 11 Posyandu Transport petugas 3.000.000 Februari 2. Pelayanan Kesehatan balita Posandu Swipping vitamin A Balita Balita 2 posyandu 6 dusun Transport petugas 500.000 1.480.000 3. Pelayanan kesehatan ANC Pemantauan resiko tinggi kehamilan

Ibu hamil 5 dusun Transport petugas


(26)

4. Peningkatan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar Penyuluhan sanitasi dan rumah sehat

Msyarakat 11 dusun 3.000.000

5. Manajemen Puskesmas Konsultasi POA BOK Lokakarya mini Lokakarya mini Pembelian ATK Bendahara BOK Petugas Bidan desa dan staf pustu 1 0rang 39 orang 12 orang Konsumsi Transport 80.000 680.000 800.000 457.000 Maret 6. Pelayanan kesehatan balita

Posyandu Balita 11 posyandu Transport petugas 2.940.000 7. Usaha kesehatan sekolah Cucitangan bersih sehat dan promkes

Siswi SD 7 dusun Trasport petugas 2.000.000 8. Manajemen puskesmas Lokakarya mini Mengantar laporan BOK Lokakarya mini Pembelian belanja ATK Staf pustu dan bidan desa Bendahara BOK Petugas Laporan 12 orang 1 orang 39 0rang Transport petugas Transport petugas Konsumsi Belanja ATK 800.000 80.000 682.500 297.500 APRIL 9. Pelayanan kesehatan balita

Posyandu Balita 11 posyandu Transport petugas


(27)

10.Pelayanan kesehatan ibu hamil (ANC) Deteksi dini risiko kehamilan

Ibu hamil 10 dusun Transport petugas 2.690.000 11.Manajemen puskesmas Konsultasi POA BOK Lokakarya mini Lokakarya mini Pembelian ATK Bendahara BOK Petugas Staf pustu dan bidan desa Laporan 1 orang 42 orang 12 orang Tranport petugas Konsumsi Transport petugas 160.000 735.000 800.000 175.000 MEI 12.Pelayayan kesehatan balita

Posyandu Balita 11 posyandu Transport petugas 2.880.00 13.Pendidikan Gizi Penyuluhan gizi seimbang

Balita 17 dusun Transport petugas 4.020.000 14. Konsultasi POA BOK Lokakarya mini Lokakarya mini Pembelian ATK Bendahara BOK Petugas Staf pustu dan bidan desa Laporan 1 orang 42 orang 12 orang Tranport petugas Konsumsi Transport petugas 80.000 735.000 800.000 85.000 JUNI 15.Pelayanan kesehatan balita

Posyandu Balita 11 posyandu Transport petugas

2.320.000

16.Refresing kader kesehatan

Konsumsi Kader, staf

puskesmas

97 orang Pembelian konsumsi


(28)

17.Manajemen puskesmas Konsultasi POA BOK Lokakarya mini Lokakarya mini Pembelian ATK Bendahara BOK Petugas Staf pustu dan bidan desa Laporan 1 orang 42 orang 12 orang Tranport petugas Konsumsi Transport petugas 80.000 735.000 800.000 135.500 18.Refresing kader kesehatan Pertemuan teknis kader kesehatan

Kader 11 posyandu Transport 3.600.00

Juli

19.Pelayanan kesehatan balita

Posyandu Balita, balita resiko tinggi , ibu balita

11 posyandu Transport petugas 2.670.000 20.Kunjungan balita Pemantauan resiko tinggi balita Balita resiko tinggi

9 balita transport 1.920.000

21.Manajemen puskesmas Konsultasi POA BOK dan LPJ BOK Pembelian ATK Bendahara BOK Laporan

1 orang Tranport petugas 160.000 170.000 Agustus 22.Pelayanan kesehatan balita

Posyandu Balita 11 posyandu Transport petugas 2.940.000 23.pelayanan kesehatan balita Sweeping kapsul vitamin A Balita, bayi, balita

8 PAUD dan 2 Dusun

Transport petugas


(29)

24.Manajemen puskesmas Mengantar LPJ BOK Lokakarya mini Lokakarya mini Pembelian ATK Bendahara BOK Petugas Staf pustu dan bidan desa Laporan 1 orang 42 orang 13 orang Tranport petugas Konsumsi Transport petugas 80.000 735.000 870.000 135.500 SEPTEMBER 25.Pelayanan kesehatan balita

Posyandu Balita 11 posyandu Transport petugas 2.520.000 26.Pelayanan keluarga berencana Penyuluhan KB dan kesehatan reproduksi PUS dan WUS

7 dusun Transport petugas

1.660.000

27.Manajemen puskesmas

Mengantar POA BOK Lokakarya mini Lokakarya mini Pembelian ATK Bendahara BOK Petugas Staf pustu dan bidan desa Laporan 1 orang 42 orang 13 orang Tranport petugas Konsumsi Transport petugas Belanja ATK 80.000 735.000 870.000 115.500 Oktober 28.Pelayanan kesehatan balita

Posyandu Balita 11 posyandu Transport petugas 2.590.000 29.Pendamping P4K Kunjungan rumah dan

5 dusun 1.020.000

30.Manajemen puskesmas Lokakarya mini Lokakarya mini Pembelian Petugas Staf pustu dan bidan desa Laporan 41 orang 12 orang Konsumsi Transport petugas Belanja ATK 717.500 820.000 152.500


(30)

November 31.Pelayanan

kesehatan balita

Posyandu Balita 11 posyandu Transport petugas

2.320.000

32.Manajemen puskesmas

Mengantar LPJ BOK Lokakarya mini Lokakarya mini Pembelian ATK Bendahara BOK Petugas Staf pustu dan bidan desa Laporan 1 orang 41 orang 12 orang Tranport petugas Konsumsi Transport petugas Belanja ATK 80.000 717.500 820.000 162.500 Desember 33.Pelayanan kesehatan balita

Posyandu Balita 11 posyandu Transport petugas

2.730.000

34.Manajemen puskesmas

Mengantar LPJ BOK Lokakarya mini Lokakarya mini Pembelian ATK Bendahara BOK Petugas Staf pustu dan bidan desa Laporan 1 orang 41 orang 12 orang Tranport petugas Konsumsi Transport petugas Belanja ATK 80.000 717.500 820.000 102.500 35.Pelayanan kesehatan ibu bersalin Kunjungan ibu nifas


(31)

Tabel 4.10 Rincian Kegiatan BOK program PTM 2015 Upaya

kesehatan

Kegiatan Sasaran target Bulan Biaya 1. Pendataan Mendata masyaratat 5

dusun

Januari 1.320.000 2. Meningkatka

n akses masyarakat

Penyuluhan Masyarakat 5 dususn

februari 1.320.000

3. Meningkatka n akses masyarakat terhadap kesehatan Penjaringan kasus DM Masyarakat penderita DM 5 dususn

Maret 660.000

4. Meningkatka n akses masyarakat terhadap kesehatan Penjaringan kasus hypertensi Masyarakat penderita hypertensi 5 dusun

april 660.000

5. Pendataan Mendata masyarakat 5 dusun Mei - Agustus 1.320.000 6. Meningkatka n akses masyarakat terhadap kesehatan Penyuluhan PTM

masyarakat 5 dusun September – November 660.000 7. Melancarkan berlangsungn ya program PTM Honor puskesmas program kerja puskesmas Petugas PTM 1.300.000 per bulan

Berdasarkan informasi dari informan bahwa dana BOK yang pada tahun 2015 sesuai dengan rencana yang diajukan, karena sebelumnya sudah ada informasi dari Dinas Kesehatan untuk berapa jumlah yang akan cair yaitu Rp. 98.000.000 . Pada tahun 2016 dana tidak lagi ada di Dinkes melaikan dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah.


(32)

4.5 Sumber Daya Manusia

Tabel 4.11 Pendapat Informan tentang Sumber Daya Manusia No Informan Pernyataan

Informan I ini lah memang salah satu masalah, kita disini kekurangan tenaga yang bekerja sesuai keahliannya, contohnya aja di gizi, disini gak ada ahli gizi. Pelatihan pun kurang walupun kadang ada juga sosialisasi dari dinas

Informan II Sumberdaya manusia disini banyak, tapi itu lah banyak pun susah mengaturnya

Informan III Kalau ditanyak sesuai keahlian ya enggak lah, tapi mau gimana lagi ya dibisa bisakan lah, otodidak

Informan IV Iyaa, sesuai keahlian

Informan V Keahlian sih enggak dek, bisa bisa dilapangan lah

Informan VI Ibu bidan, pengetahuan tentang gizi pun sedikitnya, jadi kalau ditanya keahlian enggak lah, tapi bisa, mau gimana lagi, udah itu lah tugas awak, harus diusahakan bisa lah, kalau ada pelatihan ikut ikut gitu lah

Informan VII Memang enggak keahlian awak disitu, tapi kalau programnya tentang gitu gitu ajanya bisa lah kita kerjakan.

Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan petugas bekerja tidak sesuai dengan keahliannya, mereka memberdayakan petugas yang ada untuk menjalankan program walaupun tidak sesuai dengan keahlian mereka. Seperti yang dikatakan salah seorang informan mereka tidak mempunyai seorang ahli gizi untuk menjalankan program gizi.

Tabel 4.12 Standar Ketenagaan Minimal SDM Kesehatan di Puskesmas

Jenis Tenaga Jumlah

1. Dokter 2. Dokter gigi 3. Perawat 4. Bidan

5. Tenaga Kesehatan Masyarakat 6. Tenaga Kesling

7. Ahli teknologi Lab 8. Tenaga gizi

9. Tenaga kefarmasian 10.Tenaga adminidtrasi

2 1 8 7 1 1 1 2 1 2


(33)

Standar Ketenagaan Minimal SDM Kesehatan Puskesmas menurut Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, SDM Kesehatan Puskesmas bahwa puskesmas Aek Batu secara Kuantitas sudah memenuhi standart. SDM yang baik yaitu tenaga kesehatan dengan jumlah yang cukup dan keterampilan yang tepat untuk melaksanakan tugasnya. SDM kesehatan dalam hal ini petugas kesehatan juga ujung tombak dalam pelaksanaan program BOK. Pelayanan kesehatan yang berkualitas harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.Dalam pelaksanaan kegiatan BOK seluruh tenaga kesehatan yang ada telah dilibatkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

4.6 Pencapaian Indikator SPM Puskesmas Aek Batu

Pencapaian Indikator SPM di Puskesmas Aek batu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.13 Cakupan SPM Puskesmas Aek Batu tahun 2013 – oktober 2016

NO Indikator 2013

(%) 2014 (%) 2015 (%) 2016 (%) Target 1 Cakupan Kunjungan K4 98,3% 88,13% 82,60% 83% 100% 2 Cakupan persalianan yang

ditolong oleh nakes kompetensi kebidanan

100% 90,58% 80,51% 76% 100%

3 Cakupan komplikasi

kebidanan yang ditangani

20% 4,48% 4,48% 21% 80%

4 Cakupan pelayanan nifas 100% 90,58% 80,26% 76% 90% 5 Cakupan neonatal dengan

komplikasi yang ditangani

15,13% 100%

6 Cakupan kunjungan bayi 91,7% 100% 100% 91,85% 90% 7 Persentase desa yang

mencapai UCI

100% 100% 100% 100% 100%

8 Cakupan pelayanan anak balita

100% 98,57% 98,57% 95,5% 100% 9 Cakupan pemberian MPASI

pada anak 6-24 bulan


(34)

10 Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan

100% 100% 100% 100% 90%

11 Cakupan perserta KB aktif 69,8% 34,98% 34,98% 51,23% 70% 12 Cakupan desa siaga Aktif 100% 100% 100% 100% 80%

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan di beberapa indikator dan juga terdapat beberapa indikator yang belum mencapai target-target SPM yang diharapkan. Berdasarkan keterangan informan bahwa belum tercapainya pelayanan atas SPM disebabkan kurangnya pelatihan terhadap petugas dalam menjalankan tugasnya kebanyakan dari mereka adalah seorang bidan serta lokasi tempat tinggal penduduk yang jauh dari tenpat pelayanan kesehatan sehingga sulit untuk menjangkau lokasi dan untuk tahun ini kendala yang dihadapi adalah lamanya pencairan dana. Peningkatan cakupan didukung oleh dana BOK yang dimanfaatkan sebagai bantuan transport bagi petugas untuk dapat menjangkau pelayanan kesehatan.


(35)

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Dana BOK

Dana Program Bantuan Operasional Kesehatan adalah dana yang berasal dari APBN yang diberikan melalui Kementrian Kesehatan untuk membantu pemerintah Kabupaten/Kota dalam usaha mencapai Standar pelayanan Minimal (SPM). Mekanisme pencairan dana BOK diawali dari pengajuan SPU (Surat Permintaan Uang) oleh puskesmas beserta POA ke KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk kemudian dilakukan verifikasi POA oleh tim verifikator Dinas Kesehatan. Setelah POA disetujui verifikator, bendahara pengeluaran akan memproses pencairan dana tersebut untuk kemudian diterima puskesmas.

Pada tahun-tahun sebelumnya alur dana BOK di Puskesmas Aek Batu dimulai dari pengajuan SPU (Surat Permintaan Uang) oleh puskesmas ke KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) BOK Dinas Kesehatan Kabupaten yang telah dilapirkan POA yang telah disepakati dan disusun pada saat lokakarta mini, kemudian disetujui oleh tim verifikasi BOK dinas kesehatan dan akan memproses pencairan dana untuk puskesmas.

Pada tahun 2016 ini menurut informan proses pencairan dana sedikit berbeda yang biasanya dana langsung turun dari dinas kesehatan ke puskesmas sekarang dana turunnya ke dinas pendapatan daerah terlebih dahulu. Waktu pencairan bergantung pada puskesmas dalam memasukkan POA dan dokumen pertanggungjawaban POA. Pengelola keuangan BOK puskesmas dapat


(36)

mencairkan dana yang tersedia di rekening puskesmas sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan POA puskesmas dan untuk memperolehnya memerlukan waktu yang lama.

Pencairan dana biasanya dilakukan setiap bualan atau setiap tiga bulan tetapi untuk tahun ini sampai dengan sekarang dana BOK belum juga cair, sementara kegiatan tetap terus berjalan dengan menggunakan dana dari kas puskesmas dan dana pribadi dari petugas yang ini sebenarnya tidak diperbolehkan dan sementara itu dana kas puskesmas tidak selalu ada yang merupakan suatu hal yang sebenarnya tidak bisa dilaksanakan. Sementara keterlambatan penyerahan POA puskesmas disebabkan oleh keterlambatan penyusunan POA dan banyaknya dokumen pertanggungjawaban yang harus disiapkan.

Berdasarkan Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan, Serta Sarana Dan Prasarana Penunjang Kesehatan (2016), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan alokasi BOK ke setiap Puskesmas dengan memperhatikan beberapa variabel yang terkait dengan beban kerja setiap Puskesmas antara lain luas wilayah kerja Puskesmas, jumlah penduduk yang menjadi tanggung jawab Puskesmas, jumlah UKBM, jumlah sekolah, dana kapitasi JKN yang diterima, jumlah tenaga pelaksana UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat), tipe puskesmas, jumlah kunjungan serta bergagai bentuk program lainnya.

Besarnya dana yang cair disesuaikan dengan rencana pelaksanaan kegiatan di puskesmas agar efektif dalam penyerapan dana BOK. Pada tahun 2015 besarnya dana BOK yang dicairkan adalah Rp. 98.000.000 sementara untuk tahun


(37)

2016 ini dana BOK belum juga cair. Adapun kendala yang dihadapi saat ini dalam pemanfaatan dana BOK adalah keterlambatan dalam pencairan dana dan perubahan format dokumen BOK yang menimbulkan pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif sering dilakukan tidak tepat waktu. Setiap pembiayaan yang telah ditentukan pada petunjuk teknis Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tentunya ingin dilaksanakan dengan baik oleh pengelola dan pelaksana kegiatan program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), namun karena adanya berbagai kendala seperti keterlambatan cairnya dana serta keterbatasan dana yang telah dianggarkan sehingga menyebabkan pelaksanaan kegiatan masih belum maksimal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, maka dapat dinilai bahwa puskesmas telah membuat perncanaan yang berdasarkan analisa pencapaian cakupan program yang diusulkan oleh penanggungjawab program dan disesuaikan dengan petunjuk teknis BOK meskipun terkadang tidak tepat waktu. 5.2 Lokakarya Mini Puskesmas

Lokakarya mini sangat erat kaitannya dengan perencanaan puskesmas karena kegiatan ini merupakan manajemen puskesmas saat dilakukannya pertemuan untuk membahas apa yang akan dilakukan untuk bulan selanjutnya menyusun Rencana Kegiatan atau POA puskesmas untuk alokasi dana BOK dari kabupaten.

Lokakarya mini sebagai kegiatan yang bertujuan untuk memantau kegiatan puskesmas sekaligus penyusunan perencanaan puskesmas sudah diselenggarakan setiap bulannya oleh puskesmas. Kegiatan pelaksanaan lokakarya mini ini sudah


(38)

semakin baik sesuai dengan pengakuan staf puskesmas yang mengaku bahwa lokakarya mini sudah dilaksanakan setiap bulannya dan sudah lebih terarah denagn melaksanakan evaluasi pencapaian program. Hal ini tidak lepas dari adanya dukungan dana sehingga pelaksana lokakarya mini dapat diselenggarakan secara rutin.

Dari hasil penelitian lapangan terlihat bahwa pelaksanaan lokakarya mini bulanan dilaksanakan oleh Puskesmas setiap awal bulan untuk mengevaluasi program yang telah terlaksana. Pelaksanaan lokakarya mini sebagai rutinitas menyampaikan laporan bulanan dan pertemuan antara staf. Metode pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas melibatkan staf untuk menyampaikan materi yang berhubungan dengan kesehatan secara khusus menyangkut tugas dan program-program puskesmas sehingga menimbulkan diskusi terhadap masalah-masalah yang di hadapi dilapangan. Beberapa staf Puskesmas bergiliran menyampaikan materi yang disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawabnya di Puskesmas. Sehingga dari hasil diskusi dapat disusun rencana kegiatan prioritas dari masing-masing program yang ada tetapi di Puskesmas Aek Batu terlihat diskusi masih lebih banyak diambil alih oleh kepala puskesmas. Hal ini juga sesuai penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2012) yang menyatakan bahwa pelaksanaan Lokakarya mini Puskesmas dan output dari pelaksanaan Lokakarya mini Puskesmas adalah disepakatinya POA kerja yang akan dilaksanakan bulan berikutnya, walaupun masih ada POA yang disusun sendiri oleh Kepala Puskesmas. Lokakarya mini hanya dimanfaatkan untuk membagi habis tugas yang telah disusun oleh Kepala Puskesmas.


(39)

Hasil dokumen juga menunjukkan bahwa pelaporan pelaksanaan program tidak seluruhnya masuk setiap bulan dengan tepat waktu hal itu terjadi karena puskesmas tidak mampu menyelesaikan POA dengan tepat waktu dan tidak semua kegiatan dalam POA dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang terjadwal. Hasil akhirnya juga Puskesmas tidak dapat menyelesaikan pertanggungjawabannya dengan tepat waktu, sehingga akan menimbulkan dampak serta kemungkinan tidak tercapainya capaian program sesuai dengan yang diharapkan.

5.3 Pemanfaatan Dana BOK Dalam Program Promotif dan Preventif

Dana merupakan salah satu sumber daya yang menentukan dalam kinerja suatu organisasi. Dana BOK yang diluncurkan Pemerintah Pusat merupakan salah satu dana pendukung untuk mendongkrak kinerja puskesmas. Dana operasional yang diterima puskesmas diperoleh dari dan APBN berupa BOK.

Pemanfaatan dana BOK merupakan hal yang sangat penting karena sangat berhubungan dengan pencapaian tujuan. Tujuan untuk meningkatkan pencapaian indikator SPM sangat tergantung pada aspek pemanfaatan ini. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa informan telah megetahui indikator cakupan SPM kesehatan. Sejauh ini pemanfaatan dana BOK di puskesmas mengikuti petunjuk teknis BOK.

Pemanfaatan dana BOK tahun ini digunakan untuk program kesehatan prioritas, program kesehatan lainnya dan manajemen puskesmas. Program kesehatan prioritas meliputi upaya kesehatan ibu anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit serta pelayanan


(40)

kesehatan lingkungan. Program kesehtan lainnya meliputi UKM esensial diluar kegiatan prioritas antara lain pelaksanaan penjaringan kesehatan pada anak sekolah dan dan remaja, pelayanan kesehatan lansia, pelayanan vaksin bagi anak balita dan anak sekolah, upaya kesehatan balita dan prasekolah. Manajemen puskesmas meliputi, pembelian ATK untuk kegiatan pendukung BOK,pembelian materai, penggandaan/potocopy laporan, pengiriman surat/laporan dan pembelian konsumsi rapat sedangkan dana operasional puskesmas dimanfaatkan untuk membiayai transport petugas kesehatan dalam kegiatan promotif preventif ke luar gedung, pelaksanaan rapat lokakrya mini, menghadiri rapat dan pembelian barang berupa pembelian bahan PMT, pembelian konsumsi rapat dan penyuluhan.

Dari hasil penelitian Pemanfaatan dana BOK yang digunakan untuk kegiatan promotif meliputi kesehatan pendamping ibu dan hamil dan ibu balita , yaitu dalam bentuk promosi Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif, dalam upaya pelayanan keluarga berencana (KB) yaitu dengan bentuk promosi KB penyuluhan kesehatan reproduksi, dan promosi menciptakan lingkungan sehat. Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular yaitu penyuluhan penyakit menular langsung, dan sosialisasi dan penyuluhan penyakit menular melalui vektor dan zoonotik.

Pemanfaatan dana BOK yang digunakankan untuk kegiatan preventif yang dilakukan Puskesmas Aek Batu kecamatan Torgamba dalam upaya kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yaitu dalam bentuk pelayanan nifas, pendataan sasaran ibu, pemeriksaan kehamilan pelaksanaan P4K. Dari hasil capaiaannya terlihat cakupan K4 83%, ASI eksklusif 65%, cakupan nifas yang yang ditolong oleh tenaga


(41)

kesehatan 76%, komplikasi kebidanan yang ditangani 21% dan ini masih sangat jauh dari target yang seharusnya 80%.

Upaya kesehatn KB dilakukan kunjungan rumah PUS yang DO ber KB dan tidak ber KB. Dari hasil capaiannya terlihat cakupan KB aktif 51,23% yang belum mencapai target dari tahun ketahunnya yaitu 70%.

Pelayanan gizi dilakukan dalam bentuk surveilans dan pelacakan gizi buruk dan pemantauan kesehatan balita. Dari hasil capaian cakupan kunjungan bayi 91,85% yang mana ini sudah mencapai targetnya yaitu 90 %, cakupan pelayanan balita 95,5% ini juga telah mencapai target yaitu 90% dari tahun-tahun sebelumnya juga terlihat ini telah mencapai targetnya. Upaya kesehatan lingkungan dalam bentuk pemantauan kualitas air bersih dan minum, pengkajian pengembangan lingkungan sehat. Dari hasil cakupan rumah tangga ber PHBS 52,08% yang belum juga mencapai target yaitu 70%

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, adapun kendala yang dihadapi pemanfaatan dana BOK dalam program promotif preventif ini yaitu dalam melaksanakan kegiatan dana masih memakai uang pribadi petugas karena dana BOK yang belum cair.

5.4 Sumber Daya Manusia di Puskesmas

SDM Kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi, termasuk tenaga kesehatan strategis, tenaga non profesi dan tenaga penunjang/pendukung kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya manajemen kesehatan. SDM merupakan faktor utama untuk mencapai tujuan organisasi. SDM Kesehatan terutama yang bekerja di puskesmas adalah ujung


(42)

tombak dalam pelaksanaan BOK. Mereka sangat berperan dalam upaya pencapaian tujuan BOK dan keberhasilan pelaksanaan BOK di puskesmas penting sekali untuk memiliki tenaga kesehatan yang terampil dan berkualitas.

Berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa dari sisi kuantitas SDM di Puskesmas sudah cukup sedangkan dari sisi kualitas SDM pengelolaan dana BOK masih kurang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dodo (2014) yang mengungkapkan bahwa Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inefisiensi dalam penggunaan dana BOK adalah keterbatasan jumlah dan kualitas sumber daya manusia untuk menjalankan program-program puskesmas sehingga terjadi rangkap tugas yang berimplikasi pada tingginya beban kerja (pelayanan dan administrasi).

Dalam pelaksanaan BOK yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif di puskesmas dan jaringannya ketersediaan SDM kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas. SDM kesehatan dalam hal ini petugas kesehatan juga ujung tombak dalam pelaksanaan program BOK. Pelayanan kesehatan yang berkualitas harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.Dalam pelaksanaan kegiatan BOK seluruh tenaga kesehatan yang ada telah dilibatkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Hal ini disebabkan karena tidak ada petugas pengelola keuangan maka kepala Puskesmas Aek Batu menunjuk salah seorang staf yang berpendidikan Akedemi Kebidanan sebagai pengelola keuangan.


(43)

Menurut Juknis BOK 2015 pengelola keuangan BOK puskesmas mempunyai tugas membukukan semua penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas tunai, melaporkan pertanggung jawaban keuangan kepada Bendahara Pengeluaran Satker BOK Dinas Kesehatan Kabupaten serta menyimpan dengan baik dan aman seluruh bukti asli pertanggung jawaban keuangan.

Dari hasil penelitian dan wawancara terhadap informan mengenai aspek SDM pengelolaan dana BOK masih kurang, hal ini dapat dilihat dari petugas pengelolah Dana BOK adalah seorang bidan, serta dalam mengerjakan tugasnya banya dibantu oleh kepala puskesmas dan banyaknya informan mengatakan mereka bekerja tidak sesuai dengan keahliannya.

5.5 Pencapaian Indikator SPM Puskesmas Aek Batu

Tujuan pemanfaatan BOK yaitu meningkatnya cakupan pencapaian SPM bidang kesehatan bidang kesehatan Tahun 2016. Pencapaian target BOK mengacu pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal Kesehatan yang merupakan indikator output kebijakan BOK. Kegiatan dalam rangka pencapaian SPM dapat dilaksanakan melalui kegiatan luar gedung untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Pencapaian indikator SPM adalah harapan dari seluruh upaya kesehatan yang dilakukan dari berbagai sumber dana yang ada. Dana BOK hanya merupakan salah satu dukungan pembiayaan, sehingga memang tidak mungkin hanya dengan dana BOK saja dapat mencapai indikator SPM tersebut. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan telah ada peningkatan pencapaian indikator SPM dari


(44)

pemanfaatan dana BOK tersebut. Demikian pula penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Manik (2015) yaitu pencapainan indikator cakupan SPM di puskesmas menunjukan adanya peningkatan selama adanya pemanfatan dana BOK namun belum sepenuhnya mencapai target

Target SPM yang ditetapkan untuk cakupan K4 adalah 100% sementara cakuapan K4 untuk puskesmas Aek Batu adalah 83% tahun 2016, cakupan persalinan yang ditangani oleh nakes kompetensi kebidanan 100% sementara Puskesmas Aek Batu adalah 76%. Cakupan komlikasi kebidanan yang ditangani 80% sementara di Puskesmas Aek Batu 21%, begitu juga dengan beberapa cakupan yang lain banyak penurunan di tahun ini. Hasil wawancara informan menyatakan bahwa ini dikarenakan keterlambatan dalam pencairan dana.


(45)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pemanfatan dana BOK telah sesuai dengan petunjuk teknis BOK. Di Puskesmas Aek Batu terdapat beberapa program mengalami peningkatan cakupan tetapi ada juga program yang tidak mencapai target SPM.

2. Pemanfaatan BOK digunakan untuk kegiatan Promotif dan preventif, adapun Pencapaian indikator SPM bulan Januari – Oktober 2016 yaitu Cakupan kunjungan K4 sebesar 83%, cakupan persalinan yang ditolong oleh nakes kompetensi kebidanan 76%, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 21%, cakupan pelayanan nifas 76%, cakupan kunjungan bayi 91,85%, persentase desa yang mencapai UCI 100%, cakupan pelayanan anak balita 95,5%, cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%, sertacakupan KB aktif sebesar 51,23%.

3. Pencairan dana untuk tahun 2016 sampai bulan Oktober belum juga cair sehingga dana menggunakan uang kas puskesmas serta dana dari pribadi petugas yang melaksanakan kegiatan yang sebenarnya hal ini tidak diperbolehkan.

4. Pencairan dana masih mengalami keterlambatan sehingga mengganggu pelaksanaan kegiatan, untuk tahun ini keterlambatan pencairan dana terjadi karena berubahnya format alur dana BOK.


(46)

5. Tenaga kesehatan/SDM Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba dalam pelaksanaan program BOK dari aspek jumlah (kuantitas) sudah mencukupi, namun dalam sisi kualitas SDM pengelola BOK yang masih kurang.

6. Pelaksanaan kegiatan lokakarya mini bulanan puskesmas telah dilaksanakan sesuai dengan POA BOK, namun dalam penyusunan POA BOK sering mengalami perbaikan dan tidak semua program di rencanakan tepat waktu dikarenakan terlambatnya dalam pencairan dana.

6.2 Saran

Dari beberapa kesimpulan diatas, beberapa saran yang yang dapat dikemukakan adalah sebagai beirikut :

1. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan agar melaksanakan bimbingan teknis manajemen puskesmas serta sosialisasi tentang pemanfaatan dana BOK kepada petugas pelayanan kesehatan Puskesmas Aek Batu serta mempercepat dalam proses pencairan dana BOK.

2. Kepada pengelolah BOK agar mengikuti pelatihan agar pemanfaatan dana BOK untuk kegiatan promotif dan preventif terlaksana dengan baik dan mendorong semangat kerja petugas kesehatan serta termotivasi dalam menjalankan tugasnya.

3. Kepada Kepala Puskesmas Aek Batu agar meningkatkan cakupan SPM BOK yang masih rendah serta mempertahankan peningkatan cakupan untuk mencapai target program kesehatan nasional bidang kesehatan serta harus memanfaatkan kegiatan lokakarya mini untuk menyusun perencanaan


(47)

kegiatan BOK sesuai dengan anggaran dana yang dialokasikan serta mejalankan program sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan .

4. Dalam alur pencairan dana BOK sebaiknya lebih diperhatikan lagi, dalam hal ini prosedur dalam pencairan dana terlihat mempersulit puskesmas untuk menerima dana dikarenakan lamanya proses pencairan dana.


(48)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bantuan Operasional Kesehatan

2.1.1 Definisi BOK

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian Kesehatan dan merupakan bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang disalurkan melalui mekanisme tugas pembantuan untuk percepatan pencapaian target program kesehatan prioritas nasional khususnya MDGs bidang kesehatan tahun 2015, melalui peningkatan kinerja puskesmas dan jaringannya, serta UKBM khususnya Poskesdes/Polindes, Posyandu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif (Kermenkes, 2015).

BOK merupakan bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional Puskesmas. Pada periode Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) tahun 2010–2014, BOK telah banyak membantu dan sangat dirasakan manfaatnya oleh Puskesmas dan kader kesehatan di dalam pencapaian program kesehatan prioritas nasional, khususnya kegiatan promotif preventif sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat (Kemenkes, 2015).

2.1.2 Tujuan BOK

Dalam petunjuk Teknis BOK 2015 tujuan Bantuan Operasional Kesehatan adalah meningkatnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif dalam mencapai target kesehatan tahun 2015.


(49)

1. Tujuan Umum:

Mendukung peningkatan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam mencapai target program kesehatan prioritas nasional khususnya kesehatan .

2. Tujuan Khusus

a. Menyediakan dukungan dana operasional program bagi Puskesmas, untuk pencapaian program kesehatan prioritas nasional.

b. Menyediakan dukungan dana bagi penyelenggaraan manajemen Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi dalam pelaksanaan program kesehatan prioritas nasional.

c. Mengaktifkan penyelenggaraan manajemen Puskesmas mulai dari perencanaan, penggerakan/pelaksanaan lokakarya mini sampai dengan evaluasi.

Selain tujuan Bantuan operasional Kesehtan juga memiliki beberapa sasaran yaitu:

1. Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling).

2. Dinas Kesehatan kabupaten/kota. 3. Dinas Kesehatan provinsi.

2.1.3 Kebijakan Bantuan Operasional Kesehatan

Dalam petunjuk teknis BOK 2015 kebijakan BOK meliputi :

1. Dana BOK bukan merupakan penerimaan fungsional pemerintah daerah dan bukan dana utama dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di


(50)

Puskesmas dan jaringannya serta UKBM, sehingga pemerintah daerah tetap berkewajiban mengalokasikan dana operasional untuk Puskesmas. 2. Pemanfaatan dana BOK untuk kegiatan Puskesmas dan jaringannya serta

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam Lokakarya Mini Puskesmas, yang diselenggarakan secara rutin/periodik sesuai kondisi wilayah kerja Puskesmas.

3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menerbitkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tentang alokasi BOK setiap Puskesmas, secara proporsional dengan kriteria/parameter sebagai berikut: a. Proporsi sasaran program (contoh bayi, anak balita, anak usia sekolah,

remaja, ibu hamil, ibu nifas, kelompok berisiko, dan lain lain).

b. Jumlah Posyandu di puskesmas, jumlah sekolah, dan atau jumlah UKBM lainnya.

c. Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas yang memberikan pelayanan promotif preventif luar gedung.

d. Besaran biaya transportasi dari Puskesmas ke desa.

e. Proporsi dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per Puskesmas.

f. Kriteria/parameter lain yang ditentukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan kearifan lokal.

4. Pemanfaatan dana BOK harus di sinergikan dan tidak boleh duplikasi dengan dana kapitasi JKN, dana APBD dan sumber dana lainnya.


(51)

2.1.4 Ruang Lingkup Pemanfaatan BOK

Dana BOK selain untuk operasional Puskesmas dan jaringannya, juga dialokasikan untuk dukungan manajemen Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta untuk dukungan manajemen Dinas Kesehatan Provinsi.

Berikut adalah ruang lingkup kegiatan dan pemanfaatan dana BOK menurut petunjuk teknis BOK 2015 :

a) Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas Kesehatan Provinsi memperoleh dana dukungan manajemen BOK yang dipergunakan untuk kegiatan antara lain:

1. Penyelenggaraan pertemuan koordinasi (perencanaan, penggerakan, evaluasi) tingkat provinsi yang melibatkan kabupaten/kota/ Puskesmas, lintas program, lintas sektor

2. Penyelenggaraan rapat teknis pengelolaan BOK

3. Penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan BOK lingkup administrasi dan program ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas dan jaringannya serta UKBM dan

4. Pelaksanaan konsultasi/koordinasi teknis program BOK ke pusat. b) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memperoleh dana dukungan manajemen BOK yang dipergunakan untuk kegiatan antara lain:

1. Penyelenggaraan pertemuan koordinasi (perencanaan, penggerakan, evaluasi) tingkat kabupaten/kota yang melibatkan Puskesmas, lintas program, lintas sektor


(52)

2. Penyelenggaraan rapat teknis pengelolaan BOK

3. Pelaksanaan pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan BOK lingkup administrasi dan program ke Puskesmas dan jaringannya serta UKBM

4. Pelaksanaan konsultasi/koordinasi teknis program BOK ke provinsi 5. Pelaksanaan konsultasi/rekonsiliasi ke Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN)/Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (Kanwil DJPbN); dan

6. Pelaksanaan konsolidasi laporan keuangan BOK ke pusat (berdasarkan undangan).

c) Puskesmas

1. Minimal 60% dari total alokasi dana BOK Puskesmas digunakan untuk Program Kesehatan Prioritas melalui berbagai kegiatan yang berdaya ungkit tinggi untuk pencapaian bidang kesehatan.

Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).

Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.


(53)

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB dan DBD).

Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat.

Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan dan perbaikan gizi, penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk, peningkatan survailans gizi,

2. Maksimal 40% dari total alokasi dana BOK Puskesmas digunakan untuk Program Kesehatan lainnya dan Manajemen Puskesmas.

1. Program kesehatan Lainnya

Ruang Lingkup Kegiatan Progam Kesehatan lainnya meliputi :

a. UKM esensial diluar kegiatan prioritas berdaya ungkit tinggi antara lain pelaksanaan penjaringan kesehatan pada anak sekolah dan tindak lanjutnya dalam UKS, kegiatan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin, penyuluhan gizi bagi pekerja perempuan termasuk kelompok resiko tinggi, senam nifas, pelaksanaan senam ibu hamil, pelaksanaan pemantauan kebugaran


(54)

jasmani anak sekolah, remaja dan pekerja, pelaksanaan penyuluhan pemanfaatan tanaman obat keluarga.

b. Upaya kesehatan lainnya sesuai dengan UKM Pengembangan berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, pelacakan kasus kematian ibu dan bayi, autopsi verbal kematian ibu dan bayi c. Penyegaran/refreshing kader kesehatan; dan

d. Upaya kesehatan lainnya yang bersifat lokal spesifik. 2. Manajemen Puskesmas

a. Penyelenggaraan rapat lokakarya mini untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) atau Plan of Action (POA) Tahunan setelah Puskesmas menerima alokasi dana BOK dari kabupaten/kota.

b. Penyelenggaraan rapat lokakarya mini bulanan atau tribulanan untuk membahas evaluasi kegiatan bulan sebelumnya dan menyusun rencana kegiatan bulan yang akan datang. Penyelenggaraan lokakarya mini bulanan melibatkan seluruh jajaran Puskesmas dan jaringannya, sedangkan penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan yang membahas dukungan lintas sektoral untuk mengatasi berbagai masalah dan pemecahan masalah yang dihadapi, melibatkan kepala desa, anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan lintas sektor kecamatan.


(55)

c. Penyelenggaraan rapat-rapat yang diperlukan di tingkat desa untuk membahas pelaksanaan program kesehatan di tingkat desa.

d. Pelaksanaan pembinaan/supervisi kegiatan ke lapangan oleh kepala Puskesmas dan koordinator program/kegiatan.

e. Pelaksanaan konsultasi, pengiriman laporan, menghadiri undangan dan keperluan lainnya terkait dengan BOK ke kabupaten/kota. 2.1.5 Pemanfaatan Bantuan Operasional Kesehatan

Puskesmas

1. Pembelian ATK untuk kegiatan pendukung BOK.

2. Biaya administrasi perbankan, apabila sesuai ketentuan bank setempat memerlukan biaya administrasi dalam rangka membuka dan menutup rekening bank Puskesmas.

3. Pembelian materai.

4. Penggandaan/fotokopi laporan. 5. Pengiriman surat/laporan. 6. Pembelian konsumsi rapat.

Pemanfaatan dana BOK yang dugunakan untuk dana Operasional di Puskesmas meliputi :

1. Perjalanan dinas sampai dengan delapan jam digunakan untuk membiayai transpor bagi petugas kesehatan dan kader kesehatan, tokoh masarakat dan tokoh agama dalam bentuk kegiatan :

a. Pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif di luar gedung. b. Pelaksanaan rapat lokakarya mini dan musyawara di desa.


(56)

2. Perjalanan dinas lebih dari delapan jam, yaitu membiayai transpor, uang harian petugas kesehatan dan biaya penginapan terkait BOK ke desa dengan akses yang sulit wilayah kerja puskesmas.

3. Pembelian barang

a. Pembelian barang Bahan Makanan Tambahan (PTM) dan penyuluhan.

b. Pembelian konsumsi rapat.

c. Pengadaan pedoman dan media/bahan penyuluhan pada masyarakat.

2.1.6 Pengelolah BOK Tingkat Puskesmas

Dalam Petunjuk Teknis BOK 2015 Pengelola BOK di Puskesmas berdasarkan Surat Keputusan KPA terdiri dari Penanggung jawab dan Pengelola Keuangan BOK yaitu :

1. Penanggung Jawab BOK di Puskesmas adalah Kepala puskesmas. 2. Pengelolah keuangan BOK puskesmas.

2.1.7 Indikator Kinerja BOK

Untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan BOK, maka perlu ditetapkan indikator kinerja sebagai alat untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan BOK. Tujuan penetapan indikator kinerja ini adalah untuk penilaian kinerja internal jajaran kesehatan setiap tingkatan dan untuk penilaian kinerja eksternal Kementerian Kesehatan terkait dengan pengelolaan BOK dan transparansi publik. Indikator kinerja BOK meliputi aspek manajemen dan aspek program.


(57)

1. Aspek Manajemen Puskesmas

Publikasi laporan pemanfaatan BOK Puskesmas mempublikasikan laporan pemanfaatan dana BOK di papan pengumuman Puskesmas atau kantor camat setiap 3 bulan.

2. Aspek Program di Puskesmas

Cakupan pencapaian indikator program kesehatan, yang diselenggarakan oleh Puskesmas yang berasal dari berbagai sumber biaya termasuk BOK. Target ditetapkan oleh masing-masing Puskesmas serta kabupaten/kota. Laporan cakupan program dikirimkan secara berjenjang dari Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan seterusnya sampai ke tingkat pusat. Pelaporan yang bersifat rutin menggunakan format dan mekanisme yang telah ditetapkan meliputi:

a. Laporan kegiatan Puskesmas menggunakan format laporan yang selama ini berlaku

b. Laporan keuangan sesuai ketentuan Sistem Akuntansi Instansi. Selain itu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi juga menyusun laporan tahunan pelaksanaan BOK berdasarkan laporan yang diterima.

2.2 Puskesmas

2.2.1 Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih


(58)

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginyadi wilayah kerjanya (Permenkes, 2014).

Prinsip penyelenggaraan puskesmas meliputi : a. Paradigma sehat

Puskesmas mendorong seluruh pemangk kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah danmengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga,kelompok dan masyarakat.

b. pertanggungjawaban wilayah

Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya

c. kemandirian masyarakat

Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

d. pemerataan

Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.

e. teknologi tepat guna

Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.


(59)

f. keterpaduan dan kesinambungan.

Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas

2.2.2 Fungsi Puskesmas

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan 2014 Dalam menyelenggarakan tugasnya puskesmas memiliki fungsi yaitu :

1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya

a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan. b. masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan. c. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.

d. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.

e. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait.

f. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat.

g. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.


(60)

h. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan. i. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses.

mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.

j. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

a. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.

b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.

c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.

e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.

f. melaksanakan rekam medis.

g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.

h. melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.

i. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.


(61)

j. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.

2.2.3 Upaya Kesehatan Puskesmas

Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama sebagaimana dimaksud yaitu :

1. pelayanan promosi kesehatan; 2. pelayanan kesehatan lingkungan;

3. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; 4. pelayanan gizi; dan

5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).

Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB dan DBD).

Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya


(62)

sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat.

Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan dan perbaikan gizi, penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk, peningkatan survailans gizi.

2.2.4 Definisi Manajemen Puskesmas

Manajemen mancakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh individu individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik melalui tindakan tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang harus mereka lakukan, menetapakan bagaimana melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha usaha mereka. Selanjutnya perlu menetapkan dan memelihara pula suatau kondisi lingkungan yang memeberikan responsi ekonomis, psikologis, sosial, politis dan sumbangan sumbangan teknis serta pengendaliannya (Terry, 2012).

Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni. Ada wadah pengetahuan tentang manajemen terorganisir, ada ilmu pengetahuan yang menjelaskan bahwa manajemen dapat dibuktikan kebenarannya secara umum.

Manajemen puskesmas didefenisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan keluaran puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas


(63)

yang dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban. Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan (Sulaiman, 2011) .

Manajemen Puskesmas diselenggarakan sebagai : 1. Proses penyampaian tujuan puskesmas.

2. Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai puskesmas (management by objectives atau MBO) enurut Drucker.

3. Proses pengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efesiensi dan efektivitas puskesmas.

4. Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

5. Proses kerja sama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan puskesmas 6. Proses pengelola lingkungan.

2.2.5 Fungsi Manajemen Puskesmas

Fungsi manajemen yang digunakan oleh puskesmas diadaptasi dari fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Terry (2012 )yang terdiri dari :

1. Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang harus dimulai dengan merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya. Tanpa ada fungsi perencanaan puskesmas, tidak ada kejelasan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staff untuk mencapai Puskesmas. Melalui fungsi perencanaan puskesmas akan ditetapkan tugas tugas pokok staff dan tugas tugas pokok staff ini pimpinan puskesmas akan mempunyai pedoman supervisi dan menetapkan


(64)

sumber daya yang dibutuhkan oleh staff untuk menjalankan tugas tugasnya.

2. Organizing (pengorganisasian) adalah serangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki puskesmas dan memanfaatkan secara efisien untuk mencapai tujuan puskesmas. Atas dasar pengertian teersebut, fungsi pengorganisasian juga meliputi proses pengintregasian semua sumber daya yang dimiliki puskesmas.

3. Actuating (penggerakan pelaksanaan) adalah proses pembimbingan kepada staf agar mampu dan mau bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki serta dukungan sumber daya yang tersedia.

4. Controling (pengawasan/pembimbingan) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai rencana yang sudah disusun dan mengadakan perbaikan jika terjadi penyimpangan.

5. Evaluating (penilaian) adalah proses untuk menentukan nilai atau tingkat keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta memberikan saran-saran yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program.


(65)

2.2.6 Pelaksanaan Manajemen Puskesmas

Pemikiran manajemen sistem menjelaskan bahwa kegiatan bagian manapun dari sistem organisasi mempengaruhi dari setiap bagian yang lainnya. Elemen dari sistem manajemennya yaitu :

a. Input berupa sumber sumber daya manajemen puskesmas, yang meliputi man (ketenagaan), Money (dana / biaya ), material (bahan sarana dan prasarana), machine (mesin atau peralatan/ teknologi) ,method (metode), market, minute/time (waktu).

b. Proses yaitu proses pengubahan masukan menjadi pengeluaran dengan melaksanakan fungsi fungsi manajemen dan pelayanan kesehatan di puskesmas.

c. Output yaitu hasil langsung dari proses trasnformasi berupa pencapaian cakupan indikator

2.3 Promosi Kesehatan

2.3.1 Definisi Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas pada dasarnya adalah penerapan strategi promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan, bina suasana, dan advokasi di tatanan sarana kesehatan, khususnya Puskesmas. Oleh karena itu, langkah awalnya adalah berupa penggerakan dan


(1)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Umum... 7

1.3.2 tujuan Khusus... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Bantuan Operasional Kesehatan ... 9

2.1.1 Defenisi BOK ... 9

2.1.2 Tujuan BOK ... 9

2.1.3 Kebijakan Bantuan Operasional Kesehatan ... 10

2.1.4 Ruang Lingkup Pemanfaatan BOK ... 12

2.1.5 Pemanfaatan Bantuan Operasional Kesehatan ... 16

2.1.6 Pengelolah BOK Tingkat Puskesmas... 17

2.1.7 Indikator Kinerja BOK ... 17

2.2 Puskesmas ... 18

2.2.1 Pengertian Puskesmas ... 18

2.2.2 Fungsi Puskesmas ... 20

2.2.3 Upaya Kesehatan Puskesmas ... 22

2.2.4 Definisi Manajemen Puskesmas ... 23

2.2.5 Fungsi Manajemen Puskesmas ... 24

2.2.6 Pelaksanaan Manajemen Puskesmas... 26

2.3 Promosi Kesehatan ... 26


(2)

2.4 Sumber Pendanaan Puskesmas ... 29

2.5 Standar Pelayanan Minimal Puskesmas ... 29

2.6 Kerangka Pikir ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

4.3. Informan Penelitian... 33

4.4 Jenis dan Sumber Data... 34

4.5 Metode Pengumpulan Data ... 34

4.6 Metode Analisis Data... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 36

4.1 Deskripsi Puskesmas Aek Batu ... 36

4.1.1 Sejarah Singkat Puskesmas Aek Batu ... 36

4.1.2 Wilayah Kerja Puskesmas Aek Batu... 36

4.2 Karakteristik Informan ... 38

4.3 Dana BOK... 39

4.4 Pemanfaatan Dana BOK dalam Promotif dan Preventif ... 43

4.5 Sumber Daya Manusia ... 56

4.6 Pencapaian indicator SPM Puskesmas Aek Batu ... 57

BAB V PEMBAHASAN ... 59

5.1 Dana BOK... 59

5.2 Lokakarya Mini Puskesmas ... 61

5.3 Pemanfatan Dana BOK dalam Promotif dan Preventif ... 63

5.4 Sumber Daya Manusia di Puskesmas ... 65

5.5 Pencapaian Indikator SPM di Puskesmas Aek Batu ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

6.1 Kesimpulan ... 69

6.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1.1 Kegiatan di Puskesmas yang Belum Mencapai Target ... 5

4.1 Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Aek Batu ... 38

4.2 Distribusi Informan Berdasarkan Karakteristik ... 38

4.3 Pendapat Informan Tentang Proses Perencanaan ... 39

4.4 Pendapat Informan Tentang Alur Dana BOK ... 40

4.5 Pendapat Informan Tentang Pelaksanaan Lokakarya Mini... 40

4.6 Pendapat Informan Tentang Kendala dan Hambatan Dana BOK ... 42

4.7 Pemanfatan Dana BOK Dalam Promotif dan Preventif ... 43

4.8 Rencana Kerja Anggaran BOK Tahun 2016 ... 47

4.9 Rincian Kegiatan BOK Tahun 2015 Puskesmas Aek Batu... 49

4.10 Rincian Kegiatan BOK Program PTM 2015... ... 55

4.11 Pendapat Informan Tentang SDM ... 56

4.12 Standart Ketenagaan Minimal SDM Kesehatan di Puskesmas ... 56


(4)

DAFTAR GAMBAR


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Lampiran 2. Surat Izin Survei Pendahuluan


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Maya Laurentiana Hasibuan

Tempat/Tanggal Lahir : Aek Torop / 20 Juli 1994

Jenis Kelamin : Perempuam

Suku Bangsa : Batak Mandailing

Agama : Islam

Nama Ayah : Najamuddin Hasibuan

Suku Bangsa Ayah : Batak Mandailing

Nama Ibu : Risnawati

Suku Bangsa Ibu : Jawa

Pendidikan Formal

1. SD/ Tamat Tahun : SD Negeri 116459 Torgamba / 2006

2. SMP/ Tamat Tahun : SMP Negeri 1 Torgamba / 2009

3. SMA/ Tamat tahun : SMA Negeri 1 Kotapinang / 2012


Dokumen yang terkait

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Program Promotif dan Preventif di Puskesmas Marike Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2015

37 427 79

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Program Promotif dan Preventif di Puskesmas Marike Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 15

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Program Promotif dan Preventif di Puskesmas Marike Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 2

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Program Promotif dan Preventif di Puskesmas Marike Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 9

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 4 15

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 2

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 8

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 24

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 1 2

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 6