Hasil penelitian Zarinis 2002 tentang gambaran penggunaan dan penerapan partograf dalam pelayanan kebidanan oleh Bidan Puskesmas di wilayah Dinas
Kesehatan kota Medan diperoleh bahwa pengetahuan dan sikap bidan terhadap partograf sudah cukup baik, namun pada keterampilan dan pelaksanaannya partograf
belum diterapkan sesuai dengan pedoman yang ada. Hasil penelitian Handayani 2004 tentang gambaran perilaku Bidan terhadap
penggunaan partograf dalam pertolongan persalinan di RSU Rantau Parapat diperoleh 60 responden tidak menggunakan partograf.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan partograf pada asuhan persalinan
normal oleh bidan praktik mandiri di kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat tahun 2013.
B. Perumusan Masalah
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan partograf pada asuhan persalinan normal oleh bidan praktik mandiri di kecamatan Tanjung Pura kabupaten
Langkat tahun 2013?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan partograf pada asuhan persalinan normal oleh bidan praktik mandiri di kecamatan Tanjung
Pura kabupaten Langkat tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi distribusi penggunaan partograf pada asuhan persalinan
normal oleh bidan praktik mandiri di kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat tahun 2013.
b.Untuk mengidentifikasi alasan bidan praktik mandiri tidak menggunakan partograf pada asuhan persalinan normal di kecamatan Tanjung Pura kabupaten
Langkat tahun 2013. c.
Untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor pendidikan, lama bekerja, motivasi, dan pelatihan terhadap penggunaan partograf pada asuhan persalinan
normal di kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bidan
Memotivasi bidan dalam menggunakan partograf pada asuhan persalinan normal sehingga dapat menurunkan kejadian partus lama dan komplikasi pada ibu dan
janin. 2.
Bagi IBI Sebagai bahan masukan bagi IBI untuk memantau bidan dalam penggunaan
partograf pada persalinan normal sehingga dapat diberikan sanksi yang tegas bagi bidan yang tidak menggunakan partograf pada asuhan persalinan normal.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam pengembangan penelitian dan menambah khasanah ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan penggunaan partograf oleh bidan praktik mandiri pada asuhan persalinan normal.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penggunaan Partograf
1. Definisi Penggunaan
Penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian KBBI, 2005.
Penggunaan penerapan adalah suatu tindakan atau praktik dengan
menggunakan prosedur yang sudah ada, artinya apa yang dilakukan seseorang tidak sekedar saja, tetapi sudah dilakukan tepat sesuai dengan prosedur. Jadi
penggunaan partograf adalah menggunakan partograf sesuai dengan prosedur yang sudah ada.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Menurut Green, 1991 dalam Notoatmodjo, 2007 perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu:
a. Faktor predisposisi predisposing factor
Faktor ini mencakup pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, tingkat pendidikan, lama bekerja, tingkat sosial ekonomi, dan
sebagainya. b.
Faktor pendukung enabling factor Faktor yang mendukung adanya perubahan perilaku yaitu tersedia dan tidak
tersedianya sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan misalnya puskesmas, rumah sakit, posyandu, polindes, dokter atau bidan praktik swasta, dan
sebagainya serta kemampuan sumber daya termasuk mengikuti pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
c. Faktor penguat reinforcing factor
Faktor penguat yaitu lingkungan sosial yang meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, dan petugas kesehatan serta undang-undang
peraturan pemerintah. Penggunaan partograf oleh bidan praktik mandiri dipengaruhi oleh perilaku lingkungan sosial di sekitar bidan praktik mandiri
yaitu perilaku teman seprofesi yang merupakan contoh. Selain itu, adanya peraturan dan sanksi yang tegas tentang penggunaan partograf dapat
mempengaruhi perilaku bidan praktik mandiri dalam penggunaan partograf. Berdasarkan teori Green di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi, pendukung, dan penguat. Apabila dihubungkan dengan penggunaan partograf,
maka perilaku bidan praktik mandiri dalam penggunaan partograf dapat dipengaruhi oleh pendidikan, lama bekerja, motivasi, dan pelatihan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan partograf oleh bidan praktik mandiri berdasarkan teori Green yaitu:
a. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami hal tersebut Mubarak,
dkk, 2007. Tingkat pendidikan seseorang akan menentukan pola pikir dan wawasan.
Orang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih banyak mendapat informasi dibandingkan orang yang memiliki pendidikan yang
rendah Notoadmodjo, 2003. Pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan
seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Latar belakang
Universitas Sumatera Utara
pendidikan merupakan masalah mendasar yang dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu program Depkes RI, 2004 dalam Notoadmodjo, 2007.
Menurut Gammon dan Gould, 2005 dalam Notoadmodjo, 2007 untuk memenuhi kebutuhan dalam pelaksanaan praktik, peningkatan pengetahuan
dan pendidikan saja tidaklah cukup tetapi harus disertai adanya perubahan kepercayaan, sikap, dan konsep berpikir dari personal.
b. Lama bekerja
Menurut Mubarak 2007 mengatakan bahwa lama bekerja atau masa kerja merupakan indikator yang dapat mempengaruhi peningkatan kemampuan dan
keterampilan seseorang. Semakin lama masa kerja seseorang, biasanya memiliki lebih banyak pengalaman dan lebih bijaksana dalam rnengambil
keputusan sehingga tingkat keterampilan dan produktivitas seseorang mengenai bidang pekerjaannya akan semakin meningkat.
c. Motivasi
Motivasi adalah semua kondisi yang memberi dorongan dari dalam diri seseorang yang digambarkan sebagai keinginan, kemauan, dorongan, atau
keadaan dalam diri seseorang yang mengaktifkan atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu Notoadmodjo, 2007.
Menurut Azwar, 1996 dalam Ratifah, 2006 mengatakan bahwa motivasi hanya akan berhasil sempurna jika tujuan yang dimiliki oleh organisasi dapat
diselaraskan dengan tujuan yang dimiliki oleh setiap individu dan atau sekelompok masyarakat yang tergabung dalam organisasi tersebut.
Motivasi merupakan hasil interaksi antara individu dan situasi sehingga setiap manusia mempunyai motivasi yang berbeda antara yang satu dengan
Universitas Sumatera Utara
yang lainnya. Motivasi sulit diukur dan diamati secara langsung, tetapi dapat diduga dari perilaku manusia Notoadmodjo, 2007.
d. Pelatihan
Pelatihan adalah suatu perubahan pengertian dan pengetahuan atau keterampilan yang dapat diukur. Pelatihan dilakukan terutama untuk
memperbaiki efektivitas pegawai dalam mencapai hasil kerja yang telah ditetapkan dengan maksud memperbaiki penguasaan keterampilan dan teknik-
teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu secara teliti dan rutin. Pelatihan merupakan salah satu aspek penting untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan jaminan mutu. Pelatihan dilaksanakan untuk memberikan keterampilan, pengetahuan baru, dan penyegaran Handoko, 2000
dalam Ratifah, 2006. Menurut Simamora, 1987 dan Azwar, 1996 dalam Ratifah, 2006
mengemukakan bahwa pelatihan training dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pekerjaan tertentu, meningkatkan
kepercayaan dan kemampuan diri yang akan berpengaruh positif tehadap kinerja dari orang yang bersangkutan.
B. Partograf