Latar Belakang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Partograf pada Asuhan Persalinan Normal oleh Bidan Praktik Mandiri di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, Angka Kematian Ibu AKI masih merupakan masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Angka Kematian Ibu AKI dan Angka Kematian Bayi AKB merupakan indikator yang digunakan dalam menentukan status kesehatan ibu dan anak Manuaba, dkk, 2007. AKI di Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan target Millenium Development Goals MDGs tahun 2015. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI tahun 2010 bahwa AKI yaitu 240 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan target yang harus dicapai yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup. Dan AKB yaitu 30 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan target yang harus dicapai yaitu 17 per 1.000 kelahiran hidup Kemenkes RI, 2012. Kematian ibu tertinggi terjadi pada saat persalinan. Asuhan persalinan normal merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi pada persalinan yaitu dengan mengandalkan penggunaan partograf pada setiap persalinan untuk memantau kondisi ibu dan janin serta kemajuan proses persalinan Manuaba, dkk, 2007. Petugas kesehatan di lini depan atau bidan di desa harus mampu mendeteksi setiap situasi yang dapat mengancam keselamatan jiwa ibu dan bayinya. Bidan harus siap dalam menghadapi persalinan dan tanggap terhadap komplikasi yang mungkin terjadi birth preparedness and complication readiness Depkes RI, 2008. Partograf merupakan bagian terpenting dari proses pencatatan dan pembuatan keputusan klinik selama persalinan karena membantu penolong persalinan untuk Universitas Sumatera Utara memantau semua tindakan yang dilakukan selama proses persalinan dan memberikan peringatan bahwa persalinan berjalan normal atau abnormal yang memerlukan tindakan rujukan serta merumuskan suatu diagnosis dalam membuat rencana asuhan bagi ibu dan bayinya Saifuddin, 2002. Dari hasil evaluasi Audit Maternal Perinatal pada tahun 2009 ditemukan beberapa faktor yang mengakibatkan kejadian kegawatdaruratan sesungguhnya dapat dicegah agar tidak berlanjut pada kematian ibu dan bayi bila penerapan partograf dapat dilakukan secara tepat dan akurat Kemenkes RI, 2012. Penggunaaan partograf secara rutin dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang aman, adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka Depkes RI, 2008. Berdasarkan hasil penelitian Fahdhy 2005 tentang evaluasi penggunaan partograf WHO oleh Bidan pada ibu yang bersalin di rumah di Medan Indonesia diperoleh bahwa terdapat 304 wanita yang memenuhi persyaratan dengan persentase kepala diantara 358 persalinan pada kelompok intervensi dan 322 diantara 363 persalinan pada kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi, 304 92.4 menggunakan partograf dengan lengkap dan tepat. Dari 71 wanita yang melewati garis waspada, 42 65 dirujuk ke rumah sakit. Pengenalan partograf meningkatkan angka rujukan secara signifikan dan menurunkan angka pemeriksaan vagina, penggunaan oksitosin dan persalinan macet. Proporsi dari seccio caesaria dan persalinan lama tidak menurun secara signifikan. Apgar skor kurang dari tujuh pada menit pertama menurun secara signifikan sedangkan apgar skor pada menit ke lima dan kebutuhan resusitasi pada neonatal tidak berbeda secara signifikan. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian Zarinis 2002 tentang gambaran penggunaan dan penerapan partograf dalam pelayanan kebidanan oleh Bidan Puskesmas di wilayah Dinas Kesehatan kota Medan diperoleh bahwa pengetahuan dan sikap bidan terhadap partograf sudah cukup baik, namun pada keterampilan dan pelaksanaannya partograf belum diterapkan sesuai dengan pedoman yang ada. Hasil penelitian Handayani 2004 tentang gambaran perilaku Bidan terhadap penggunaan partograf dalam pertolongan persalinan di RSU Rantau Parapat diperoleh 60 responden tidak menggunakan partograf. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan partograf pada asuhan persalinan normal oleh bidan praktik mandiri di kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat tahun 2013.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2011

0 37 82

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

1 39 93

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Partograf oleh Bidan dalam Pertolongan Persalinan di Kabupaten Klaten - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Partograf pada Asuhan Persalinan Normal oleh Bidan Praktik Mandiri di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 11

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Partograf pada Asuhan Persalinan Normal oleh Bidan Praktik Mandiri di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Partograf pada Asuhan Persalinan Normal oleh Bidan Praktik Mandiri di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 4

Cover Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 11

Reference Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 2

Appendix Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 22

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

0 0 8