2.3. Teori Snehandu B. Karr
Karr mengidentifikasi adanya 5 determinan perilaku, yaitu: 1. Adanya niat intention seseorang untuk bertindak sehubungan dengan
objek atau stimulus di luar dirinya. 2. Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya social support. Di dalam
kehidupan seseorang di masyarakat, perilaku orang tersebut cenderung memerlukan legitimasi dari masyarakat di sekitarnya. Apabila perilaku
tersebut bertentangan atau tidak memperoleh dukungan dari masyarakat, maka ia akan merasa kurang atau tidak “nyaman”. Demikian pula, untuk
berperilaku kesehatan orang memerlukan dukungan masyarakat sekitarnya, paling tidak, tidak menjadi gunjingan atau bahan
pembicaraan masyarakat. 3. Terjangkaunya informasi accessibility of information adalah
tersedianya informasi-informasi terkait dengan tindakan yang akan diambil oleh seseorang.
4. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi personal autonomy untuk mengambil keputusan. Di Indonesia, terutama ibu-ibu, kebebasan
pribadinya masih terbatas, terutama lagi di pedesaan. Seorang istri, dalam pengambilan keputusan masih sangat tergantung kepada suami.
5. Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan action situation. Untuk bertindak apa pun memang diperlukan suatu kondisi dan situasi
yang tepat. Kondisi dan situasi mempunyai pengertian yang luas, baik fasilitas yang tersedia serta kemampuan yang ada Notoatmodjo, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Polimer Plastik
Plastik adalah benda yang dapat diacu dalam bentuk kumpulan zat organik yang stabil pada suhu tinggi biasanya, tetapi pada beberapa tahap pembuatannya
bersifat plastik sehingga dapat diubah bentuk dengan menggunakan kalor dan tekanan. Plastik merupakan material yang banyak digunakan untuk membuat
produk atau barang-barang yang berguna bagi kehidupan manusia. Hampir setiap barang mengandung bahan plastik, mulai dari barang elektronik seperti TV,
Kulkas, Handphone, sampai pestisida. Plastik memiliki keuntungan yaitu lebih praktis simple, biasanya tidak lebih mahal harganya daripada bahan di luar
bahan plastik, serta mudah didapatkan di pasar. Dan juga kelebihan plastik adalah ringan, fleksibel, multiguna, kuat, tidak
berkarat, dan memiliki warna yang menarik perhatian masyarakat serta membutakan konsumen tentang dampak yang ditimbulkan, seperti terjadinya
perpindahan zat-zat penyusun dari plastik ke dalam makananminuman, terutama jika makananminuman itu tidak cocok dengan plastik yang mengemasnya. Zat-
zat penyusun itu cukup tinggi potensinya untuk menimbulkan penyakit kanker pada manusia Fadli, 2012. Pada industri makanan dan minuman, Bisphenol-A
BPA merupakan salah satu bahan plastik sebagai tempat penyimpanan makanan, botol air mineral, dan botol bayi. Satu test membuktikan bahwa 95 orang pernah
memakai barang mengandung BPA Anonim, 2009. Plastik merupakan salah satu polimer yang memiliki sifat fisio-kimia,
yaitu: 1. Termoset, yaitu jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang atau dicetak,
contohnya poliviniliden klorida PVdC, akrilik yang sering digunakan untuk botol-botol minuman, polietra fluoroetilen PTFE yang terdapat
Universitas Sumatera Utara
pada peralatan daput seperti Teflon dan Ediblefilm dari amilosa pati jagung untuk kemasan permen dan sosis yang dapat dimakan.
2. Termoplastik, yaitu jenis plastik yang dipakai untuk mengemas atau kontak dengan bahan makananminuman dan dapat didaur-
ulangdicetak kembali, contoh plastik kresek. Fadli, 2012 Setiap perusahaan umumnya telah memiliki standar perlindungan
konsumen dengan mencantumkan jenis bahan plastik yang digunakan pada wadah makanan atau minuman dan dapat didaur-ulang. Standar ini dikeluarkan oleh SPI
Society of Plastic Industry di Amerika Serikat dengan membuat kode jenis plastik. Kode-kode ini dicetuskan oleh ISO International Organization for
Standardization dan kemudian diikuti oleh lembaga berwenang, seperti FDA Food Drugs Administration, EPSA European Food Safety Authority, dan
Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM untuk Indonesia Utiya, 2009. Secara umum, tanda pengenal plastik tersebut:
a. Terletak di bagian bawah wadah plastik berupa cetakan timbul. b. Bergambar panah yang membentuk segi tiga.
c. Di dalam segi tiga, terdapat sebuah angka. d. Serta nama jenis plastik berupa inisial kandungan kimianya di bawah
segitiga berpanah itu. Neo Mujahid, 2009 Simbol daur ulang recycle menunjukkan jenis bahan resin yang
digunakan untuk membuat materi.
Universitas Sumatera Utara
2.4.1. Kode Polimer Plastik pada Botol Minuman
1. PET atau PETE Polyethylene Etilen Terephalate a. Pada bagian bawah kemasan botol plastik biasanya tertera logo daur
ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET Polyethylene Terephthalate di bawah segi tiga.
b. Dalam dunia tekstil, PET biasa disebut dengan polyester. Biasanya digunakanuntuk
botol plastik
yang jernihtransparantembus pandang seperti botol
air mineral, botol jus, wadah makanan dan hampir semua botol minuman lainnya.
c. Tidak untuk air hangat apalagi panas. Untuk jenis ini, disarankan hanya untuk satu kali penggunaan dan tidak untuk
mewadahi pangan dengan suhu 60 C, hal ini akan mengakibatkan
lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh atau terkontaminasi oleh mikroba dan mengeluarkan zat karsinogenik penyebab kanker
Sopyanhadi, 2008. Dalam proses pembuatan PET, menggunakan bahan yang disebut dengan
SbO
3
antinomi trioksida yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulangnya karena SbO
3
masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut. Terkontaminasinya senyawa ini
dalam waktu yang lama akan mengalami iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah
menstruasi dan keguguran, bila melahirkan, anak mereka kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan. Bahan ini dapat dibuat lagi ke dalam bulu domba kutub, serat, karpet, dll.
2. HDPE High Density Polyethylene a. Pada bagian bawah kemasan botol plastik umumnya tertera logo daur
ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE Polyethylene Densitas Tinggi di bawah segi tiga.
b. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, dll.
c. Botol plastik jenis HDPE ini merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi
kimia antara
kemasan plastik
berbahan HDPE
dengan makananminuman yang dikemasnya.
d. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram, dan lebih tahan lama terhadap suhu tinggi, namun dapat melunak pada suhu
75 C.
e. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya sekali pakai pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus
meningkat seiring waktu Sopyanhadi, 2008.
3. PVC Polyvinyl Chloride a. Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
terkadang berwarna merah dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC Polyvinyl Chloride, yaitu
jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
Universitas Sumatera Utara
b. PVC bisa ditemukan pada plastik pembungkus cling wrap dan botol- botol. PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan
yang dikemas dengan plastik berbahan PVC, saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut. Karena DEHA bisa lumer pada
suhu 150 C.
c. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati, dan berat badan.
d. Plastik jenis ini sebaiknya tidak untuk mewadahi pangan yang mengandung lemakminyak, alkohol, dan dalam kondisi panas.
Sebaiknya mencari alternatif pembungkus makananminuman, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami yaitu daun pisang
Sopyanhadi, 2008. Bahan ini juga dapat diolah kembali menjadi mudflaps, panel, tikar, dll.
4. LDPE Low Density Polyethylene a. Pada bagian bawah kemasan botol
plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 4 di
tengahnya, serta tulisan LDPE Low Density Polyethylene yaitu plastik
tipe cokelat thermoplasticdibuat dari minyak bumi, biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek,
pakaian, mebel, dll. b. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, fleksibel,
kedap air tetapi tembus cahaya, dan permukaan agak berlemak, pada
Universitas Sumatera Utara
suhu 70 C akan melunak dan menjadi sangat resisten terhadap reaksi
kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang.
c. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan
yang dikemas dengan bahan ini Sopyanhadi, 2008. LDPE dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya dilarutkan ke dalam
kaleng, keranjang kompos, dan landscaping tiles.
5. PP Polypropylene a. Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP adalah bahan plastik terbaik terutama untuk produk yang berhubungan
dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, dan terpenting botol minum untuk bayi.
b. Karakteristik adalah biasanya botol transparan yang tidak jernih atau berawan, keras tetapi fleksibel. Polipropilen lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemakminyak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Melunak pada suhu 150 C. Sopyanhadi, 2008. PP dapat diolah
kembali menjadi garpu, sapu, nampan, dll.
Universitas Sumatera Utara
6. PS Polystyrene a. Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Polystyrene ditemukan pada tahun 1839 oleh Eduard Simon, seorang
apoteker dari Jerman secara tidak sengaja. b. Terdapat dua macam PS, yaitu yang kaku dan lunakberbentuk foam.
c. PS yang kaku biasanya jernih seperti kaca, kaku, mudah terpengaruh lemal dan pelarut seperti alkohol, mudah dibentuk, melunak pada
suhu 95 C. Contoh: wadah plastik bening berbentuk kotak untuk
wadah makanan. d. PS yang lunak berbentuk seperti busa, biasanya berwarna putih, lunak,
dan mudah terpengaruh lemat dan pelarut lain seperti alkohol. Bahan ini melepaskan styrene jika kontak dengan pangan. Contohnya yang
sudah sangat terkenal styrofoam. Biasanya digunakan sebagai wadah makanan atau minuman sekali pakai, karton wadah telur, dll.
e. Styrofoamyaitu kemasan yang umumnya berwarna putih dan kaku yang sering digunakan sebagai kotak pembungkus makanan. Tadinya
styrofoam ini dipakai untuk pengaman barang non-makanan seperti barang-barang elektronik agar tahan benturan ringan, namun pada saat
ini seringkali dipakai sebagai kotak pembungkus makanan. Kegunaannya yang mudah, praktis, enak dipandang, murah, anti bocor,
tahan terhadap suhu panas dan dingin seolah membutakan masyarakat akan dampak dan efek bagi lingkungan serta kesehatan tubuh manusia
Khomsan, 2003.
Universitas Sumatera Utara
f. Kemasan styrofoam yang rusakberubah bentuk sebaiknya tidak digunakan untuk mewadahi makanan berlemakberminyak terutama
dalam keadaan panas. g. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan
bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. h. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok,
asap kendaraan, dan bahan konstruksi gedung. i. Bahan ini harus dihindari karena selain berbahaya untuk kesehatan
otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan, dan sistem saraf. Bahan ini juga
sulit didaur ulang. Jika harus didaur ulang, PS memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
j. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali
dengan cara dibakar cara terakhir dan sebaiknya dihindari. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan
meninggalkan jelaga Sopyanhadi, 2008. k. PS mengandung benzene, suatu zat penyebab kanker dan tidak boleh
dibakar. Bahan ini diolah kembali menjadi isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dll.
Universitas Sumatera Utara
7. OTHER Polycarbonate a. Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Other SANstyrene acrylonitrile, ABSacrylonitrile butadiene
styrene, PCpolycarbonate, dan Nylon. b. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol
minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
c. PCpolycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita sippy cup.
d. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon,
kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
e. Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman karena Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau
makanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan. Untuk mensterilkan botol susu, sebaiknya direndam saja dalam air mendidik
dan tidak direbus atau dipanaskan dengan microwave. Botol yang sudah retak sebaiknya tidak digunakan lagi.
f. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah
ditingkatkan. g. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring,
alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi.
Universitas Sumatera Utara
h. SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman Iman,
2005.
2.4.2. Cara Mengenal Jenis Plastik pada Kemasan Botol Minuman
Berikut cara-cara mengenal jenis plastik pada kemasan botol minuman adalah:
a. Periksa nomor kode daur ulang, biasanya diletakkan pada bagian bawah botol dalam tutup, atau dicetak pada label untuk kemasan
fleksibel. b. Periksa keras atau lunak: PP ditekan akan balik ke bentuk semula;
HDPE ditekan tidak kembali; LDPE lebih lunak dari HDPE; PET keras; PC lebih keras; PVC kurang keras.
c. Periksa permukaan mengilap atau tidak: PC, PET, dan PVC mengilap; PP mengilaptapi tidak keras; HDPE dan LDPE tidak mengilap.
d. Test bakar: HDPE dan LDPE akan berbau wax; PC berbau phenol; PVC berbau chlorine; PET berbau buah.
e. Kemasan tersebut harus dapat melindungi produk dari kerusakan fisik dan mekanis.
f. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi dengan lubang penghisapnya berbahan polycarbonate, cobalah pilih dan gunakan
botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polyropylene. Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, polypropylene, atau
polyethylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot
berbahan latex.
Universitas Sumatera Utara
g. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan
panas. h. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika
penggunaan botol plastik berbahan PET kode 1 dan HDPE kode 2, tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera
dihabiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan
adalah botol stainless steel atau kaca Nurheti, 2007.
2.5. Kerangka Konsep
Faktor Internal: Karakteristik Responden:
- Umur - Pendidikan
- Pekerjaan IRT - Pendapatan per bulan
- Lama menggunakan Botol
Minuman Berplastik
Faktor Eksternal: Sumber Informasi tentang
Botol Minuman Berplastik - Televisi
- Radio - Majalah
- Internetmedia sosial - Teman sesama IRT
- PenjualPenjaga toko botol
minuman berplastik
Pemakaian Botol
Minuman Berplastik
Pengetahuan Tentang
Pemakaian Botol
Minuman Berplastik
Sikap Tentang
Pemakaian Botol
Minuman Berplastik
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kerangka konsep penelitian di atas akan melihat bagaimana hubungan dari faktor internalyang termasuk di dalamnya karakteristik responden
yaitu umur, pendidikan, pendapatan per bulan, lama menggunakan botol minuman berplastik, pengetahuan, sikap, dan faktor eksternal yaitu sumber informasi
mencakup televisi, radio, majalah, internetmedia sosial, teman sesama Ibu Rumah Tangga, dan petugas kesehatan.
2.6. Hipotesis Penelitian