PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM KALIJAMBE KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI KOMUNIKASI MELALUI MODEL VISUAL, AUDITORY,

KINESTETIK (VAK) DAN METODE SOSIODRAMA

  

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh

PUJI HARTANTO

NIM 115 14 047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI KOMUNIKASI MELALUI MODEL VISUAL, AUDITORY,

KINESTETIK (VAK) DAN METODE SOSIODRAMA

   PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM KALIJAMBE KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

PUJI HARTANTO

  

NIM 115 14 047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

MOTTO

  Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah: 5-6).

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1.

  Kedua orang tuaku Bapak (Rasim) dan Ibu (Suginem) tersayang, sebagai wujud baktiku kepada beliau, yang telah membesarkan dan mendidikku dengan ikhlas yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan memenuhi kebutuhanku hingga jenjang S1.

  2. Kakakku (Sodirin dan sumiyatun) tersayang yang selalu memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan jenjang S1.

  3. Nur Amanah yang selalu menemani serta memberikan motivasi serta dorongan kepadaku dalam menyelesaikan studiku.

  4. Bapak ibu guru dan bapak ibu Dosen yang telah mengamalkan ilmunya dari awal masuk bangku sekolah hingga sarjana, serta bapak dosen pembimbing skripsiku Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. yang telah membimbing dan memberi arahan kepadaku.

  5. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2014.

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum wr.wb Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat, rahmat, hidayah serta inayah-Nya. Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga zaman kaya ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

  Skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Komunikasi Melalui Model Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) dan Penggunaan Metode Sosiodrama pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin berterima kasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku ketua jurusan PGMI yang telah memberikan saran yang membangun kepada penulis.

  4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan tulus yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 5. . selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

  Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag telah memberi motivasi dan dukungannya.

  6. Dosen Penguji, Sukron Jazakumullah Ahsanal Jaza' Jaza an Katsiro

  7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

  8. Pimpinan dan Petugas Perpustakaan (IAIN) Salatiga dan Perpustakaan Umum Salatiga yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan sampai skripsi ini terselesaikan.

  9. Bapak Sulaiman,S.Ag, S.Pd.I, M.S.I selaku kepala MI Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI Darussalam Kalijambe.

  10. Ibu Siti Nurlela, S.E, S.Pd. selaku wali kelas IV MI Darussalam Kalijambe yang telah membantu proses penelitian ini.

  11. Siswa siswi kelas IV MI Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang yang telah berkenan, mendukung serta membantu penelitian dalam melakukan penelitian ini.

  12. Teman-teman serta sahabat yang telah menginspirasi, saling mendukung dan berjuang bersama-sama.

  Semoga atas bantuan dan kerja sama yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran untuk pembaca selalu penulis harapkan demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.

  Salatiga, 08 Agustus 2018

  ABSTRAK

  Hartanto, Puji. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi

  Komunikasi Melalui Model Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) dan Metode Sosiodrama pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018.

  Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

  

Kata Kunci : Hasil Belajar Bahasa Indonesia, Model VAK , Metode

  Sosiodrama Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV

  MI Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018 pada pelajaran Bahasa Indonesia materi Komunikasi masih rendah rata-rata kelas hanya mencapai 57,41 sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65 dan KKM Nasional 75. Hal ini karena dalam menyampaikan pelajaran Bahasa Indonesia, guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan Model Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama dapat dijadikan alternatif model pembelajaran terutama pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Model ini mengarahkan pemahaman siswa pada pembelajaran aktif , yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih mampu memahami materi dan pembelajar Bahasa Indonesia menjadi lebih menyenangkan.

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 17 siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data diambil dari nilai akhir siswa, dokumentasi, observasi dengan mengamati perilaku siswa dalam proses pembelajaran.

  Berdasarkan hasil penelitian dikatakan bahwa penggunaan Model VAK dan metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Komunikasi pada siswa kelas IV MI Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. Dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus sebesar 57,41 menjadi 71,41 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 84,23. Jadi, dari pra siklus ke siklus II nilai rata-rata hasil belajar meningkat. Untuk angka ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik menjadi 12 siswa atau sebesar 70,58% dan menjadi 17 siswa pada siklus II atau sebesar 100%. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus II meningkat sebesar 100%.

  DAFTAR ISI

  Halaman Sampul Lembar Berlogo Halaman Judul .................................................................................................... i Halaman persetujuan pembimbing ..................................................................... ii Lembar Pengesahan ............................................................................................ iii Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................... iv Motto dan Persembahan ..................................................................................... v Kata Pengantar .................................................................................................... vi Abstrak ................................................................................................................ viii Daftar Isi ............................................................................................................. ix Daftar Tabel ........................................................................................................ xiv Daftar lampiran ................................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................... 5 E. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 6 F. Definisi Operasional ..................................................................................... 7 G. Metode Penelitian ......................................................................................... 9 H. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 14

  I. Pengumpulan Data ........................................................................................ 15 J.

  Analisis ......................................................................................................... 16 K.

  Sistematika Penulisan ................................................................................... 17

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia a. Belajar ............................................................................................... 19

  1) Pengertian Belajar ....................................................................... 19

  2) Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 20 b.

  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................. 20 c. Ciri- ciri Belajar ................................................................................ 22 d.

  Tujuan Hasil Belajar ......................................................................... 23 e. Prinsip-prinsip belajar ....................................................................... 24 2. Pembelajaran Bahasa Indonesia a.

  Pengertian Bahasa Indonesia ........................................................... 27 b.

  Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ........................................... 28 c. Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia ........................................... 29 d.

  Ruang Lingkup Bahasa Indonesia ................................................... 30 3. Komunikasi ............................................................................................. 32 a.

  Pengertian Komunikasi ..................................................................... 32 b.

  Pengertian Telepon .......................................................................... 33 c. Pengertian dan Jenis Pengumuman .................................................. 35

  4. VAK (Visualization, Auditory, Kinestetik) .............................................. 37 a.

  Pengertian VAK ................................................................................ 37 b.

  Langkah-langkah VAK ..................................................................... 43 c. Kelebihan VAK ................................................................................. 44 d.

  Kelemahan VAK .............................................................................. 45 5.

   Sosiodrama a.

  Pengertian Sosiodrama ..................................................................... 45 b.

  Langkah-langkah Sosiodrama .......................................................... 46 c. Kelebihan Sosiodrama ...................................................................... 47 d.

  Kelemahan Sosiodrama .................................................................... 48 B. Kajian Pustaka .............................................................................................. 49

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Darussalam Kalijambe 1. Profil Sekolah MI Darussalam Kalijambe .............................................. 51 2. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................................. 51 3. Keadaan Siswa ........................................................................................ 52 B. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian .................................................................................... 53 2. Waktu Penelitian ..................................................................................... 54 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1. Siklus I .................................................................................................... 55 2. Siklus II ................................................................................................... 61

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus 1. Pra Siklus ................................................................................................ 67 2. Siklus I .................................................................................................... 68 3. Siklus II ................................................................................................... 75 B. Pembahasan 1. Hasil Rekapitulasi ................................................................................... 82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................... 83 B. Saran ............................................................................................................. 84 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skema Siklus Penelitian .................................................................... 10Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa MI ........................................................................ 53Tabel 3.2 Data Responden Siswa Kelas IV ........................................................ 54Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif Pra Siklus ............................................................. 68Tabel 4.2 Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus .................................................... 68Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif pada Siklus I ........................................................ 69Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I ........................................................ 70Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ......................................................... 70Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ....................................................... 73Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif pada Siklus II ....................................................... 75Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II ....................................................... 76Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ....................................................... 77Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .................................................... 80Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM Sekolah ........ 82Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM Nasional ....... 82

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 2 : Dokumentasi Kegiatan Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Lampiran 4 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian Lampiran 6 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 7 : daftar Nilai SKK Lampiran 8 : SK KKM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiga modelitas pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh Neil Fleming (2001) untuk menunjukkan preferensi individu dalam proses

  belajarnya, yakni Visual, Auditoris, dan kinestetik (VAK) meskipun ketiga modelitas tersebut hampir semuanya dimemiliki oleh setiap orang, tetapi hampir semuanya dari mereka cenderung pada salah satu diantara ketiganya (Dilts, Grinder, Bandler & Delozier 1980) ketiga modelitas ini digunakan untuk pembelajaran, pemprosesan, dan komunikasi.

  Visual modelitas Visual mengakses citra visual yang diciptakan mapun

  diingat, seperti warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar. Auditoris

  modelitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata yang diciptakan maupun diingat, seperti musik, nada irama, rima, dialog internal, dan suara.

  ini mengakses segala jenis gerak dan emosi yang

  Kinestetik modelitas

  diciptakan maupun diingat, seperti gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik. Kinestetik dapat dicirikan sebagai berikut: 1) banyak gerak 2) belajar sambil bekerja, menunjukkan tulisan saat membaca, menanggapi secara fisik dan 3) mengingat sambil berjalan dan melihat.

  Guru dalam menyampaikan pembelajaran perlu mengamati kondisi siswa, kebutuhan sisiwa dan gaya masing-masing siswa sehingga mampu menentukan model pembelajaran yang tepat dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru harus memperhatikan model pembelajaran yang diterapkan dalam kelas agar mampu menumbuhkan minat belajar pada siswa, akan tetapi guru seringkali kurang memperhatikan model pembelajaran yang diterapkan sehingga cara mengajar guru tidak sesuai dengan cara belajar siswa. Setiap siswa dengan cara yang lain memiliki cara belajar yang bebeda-beda dan semua cara sama baiknya. Guru harus mengetahui cara belajar siswa agar dalam menyampaikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang tepat.

  Misalnya guru menggunakan model pembelajaran cenderung didominasi

  

Auditori secara audio sedangkan siswa yang dihadapi merupakan tipe siswa

  dengan gaya belajar dengan kinestetik atau visual maka siswa akan kesulitan dalam memahami materi pelajaran dan mengekspresikan pengetahuannya dalam bentuk tindakan. Tidak jarang guru mengartikan ekspresi siwa saat belajar sedemikian rupa sebagai suatu kenakalan. Bahkan guru berpandangan bahwasannya siswa itu malas, bermain sendiri, tidak memperhatikan, dan sebagainya, pada akhirnya presepsi guru seperti itu berdampak pada kurangnya minat belajar siswa didalam kelas. Siswa cenderung asik dengan gaya belajarya sendiri dan guru tidak mengerti apa yang dibutuhkan siswa.

  Maka dari itu peneliti menggunakan model pembelajaran VAK yang diharapkan anak dapat lebih mudah dalam memahami. Sedangkan metode pembelajaran merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatau, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat diaksanakan dengan berbagai metode (Zainal, 2016).

  Manfaat dari adanya model pembelajaran dan metode pembeajaran salah satunya adalah untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan, tidak membosankan, dan membuat siswa semakin semangat dalam proses belajar mengajar.

  Mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah MI Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang masih menjadi masalah bagi siswa.

  Guru di sini kesulitan dalam hal memberikan model dan metode pembelajaran yang sesuai agar siswa bisa dengan mudah memahami apa yang disampaikan.

  Materi komunikasi kelas IV dalam mata pelajaran Bahasa Indnesia di MI Darussalam masih banyak siswa yang kesulitan dalam memahami dan meresponnya. Masalah atau kendala dari kebanyakan siswa kelas IV adalah sulitnya memahami teks yang dimaksud, dan malasnya siswa dalam membaca teks. Siswa sering salah dalam mengisi soal terkait dengan materi komunikasi karena banyak yang tidak membaca dan memahami teks bacaan. Melihat masalah di MI Darussalam tersebut, penulis mengangkat judul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Komunikasi Melalui Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetik (VAK) dan Metode Sosiodrama

  Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Kalijambe Kec. Bringin Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Melihat permasalahan itu maka peneliti mengangkat judul di atas yang didasari dari keberhasilan peneliti saudari Zera Febri Anoria dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Pokok Bahasan Cahaya Dan Sifat-Sifatnya Dengan Model Pembelajaran Visual, Auditorial Dan

  Kinestetik (VAK) Pada Siswa Kelas V Mi Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten

  Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran VAK dapat meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan cahaya dan sifat -sifatnya pada siswa kelas V MI Klero Kecamatan Tengaran.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu : Apakah penggunaan Model Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pokok bahasan Komunikasi pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Komunikasi melalui model Visual, Auditory, Kinestetik

  (VAK) dan metode Sosiodrama siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

  Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018 D.

   Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis berasal dari kata hipo dan thesis, hipo artinya rendah dan thesis artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah kebenaran yang masih memiliki taraf kerendahan dan akan diuji kebenarnnya melalui penelitian (Maslikhah, 2013: 41).

  Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan model Visual,

  Auditory, Kinestetik (VAK) dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa

  Indonesia pokok bahasan Komunikasi pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan model Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai.

  Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah sebagai berikut : a.

  Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari siklus pertama ke siklus dua dan seterusnya.

  b.

  Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan minimal sekolah (65) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan Komunikasi sebesar 85% dari 17 siswa.

E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna dan bermanfaat secara teoritik dan praktis.

  1. Secara Teoritik Penelitian ini berguna untuk mengetahui apakah penerapan model

  Visual, Audio, Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama dapat

  meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi komunikasi pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018.

  2. Secara Praktis a.

  Bagi Siswa 1)

  Melatih siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran 2)

  Meningkatkan ketrampilan berbicara siswa seperti bertanya dan mengungkapkan pendapat 3)

  Membangkitkan minat dan rasa ingin tau siswa terhadap masalah yang sedang dibicarakan 4)

  Menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik.

5) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

  b.

  Bagi Guru 1)

  Guru menjadi lebih kreatif karena dituntut untuk bisa menjadikan pembelajaran menarik bagi siswa

  2) Meningkatkan kemampuan guru dalam memecahkan masalah yang muncul dari masing-masing siswa

  3) Meningkatkan mutu kinerja guru saat proses pembelajaran karena berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam penguasaan materi.

  c.

  Bagi Sekolah 1)

  Sekolah akan mengalami perubahan atau perbaikan yang lebih pesat karena mampu menanggulangi berbagai masalah belajar siswa.

  2) Berbagai strategi atau teknik pembelajaran dapat dihasilkan sekolah dan disebarluaskan ke sekolah lain

  3) Sekolah memiliki guru yang berpotensi dan professional dalam mengelola kelas.

  d.

  Bagi Peneliti 1)

  Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti 2)

  Peneliti dapat mengembangkan pengetahuan ide kreatifnya dalam melakukan penelitian.

F. Definisi Operasional

  Untuk memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap judul diatas maka dijelaskan dibawah ini :

1. Hasil Belajar

  Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognnitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5).

  2. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dan diberikan di sekolah dari Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Sekolah Menengah Atas. Pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Indonesia yang harus dikuasai untuk dapat mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.

  3. Model Visual, Auditory dan Kinestetik (VAK)

  Model pembelajaran Visual, Auditory, KinestetiK (VAK) adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan ketiga modalitas belajar untuk menjadikan si belajar merasa nyaman. Model pembelajaran VAK merupakan anak dari model pembelajaran Quantum yang berprinsip untuk menjadikan situasi belajar menjadi lebih nyaman dan menjanjikan kesuksesan bagi pembelajaran di masa depan (Shoimin, 2013:226).

  Manfaat peneliti dalam menggunakan Model Visual, Auditory dan untuk menyembadani siswa yang cenderung didominasi

  Kinestetik (VAK)

  Auditori secara audio sedangkan siswa yang dihadapi merupakan tipe siswa dengan gaya belajar dengan kinestetik atau visual maka siswa akan kesulitan dalam memahami materi pelajaran dan mengekspresikan pengetahuannya dalam bentuk tindakan.

  4. Metode Sosiodrama Metode sosiodrama dan merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada peserta didik tentang masalah-masalah hubungan sosial. Untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Masalah hubungan sosial tersebut didramatisasikan oleh peserta didik di bawah pimpinan pendidik, melalui metode ini, pendidik ingin mengajarkan cara-cara bertingkah laku dalam hubungan antara sesama manusia (Aqib, 2016:184 )

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 kata yang dapat yang dapat dipahamai pengetahuannya sebagai berikut: a.

  Penelitian yaitu kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  b.

  Tindakan yaitu suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

  c.

  Kelas yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

  Dari ketiga pengertian diatas, yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Arikunto, 2008).

  Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun gambaran tahap penelitian adalah sebagai berikut :

  Skema Siklus Penelitian

Gambar 1.1 skema siklus penelitian (Arikunto,2010: 50) 2.

   Lokasi, waktu dan subyek penelitian a. Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di MI Darussalam Kalijambe.

  Madrasah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan metode pembelajaran yang akan meningkatkan hasil kinerja guru dan aktivitas siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal. Selain itu juga adanya kesediaan untuk bekerjasama dari kepala sekolah dan guru kelas yang bersangkutan di

  Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang b.

   Waktu

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih satu bulan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang dari tanggal 23 April sampai 28 Mei 2018.

c. Subyek penelitian

  Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang dipilih sebagai subyek penelitian karena dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Komunikasi dengan menggunakan model Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari empat tahapan penting, yaitu: planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) (Arikunto,2008: 16). Penjabarannya sebagai berikut: a.

  Perencanaan (Planning) Rencana (planning) adalah bagian awal yang harus dilakukan.

  Kegiatan yang dilakukan adalah: 1)

  Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama.

  2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan model Visual, Auditory,

  Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama.

  3) Mempersiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui kondisi guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Visual,

  Audio, Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama.

  4) Mempersiapkan lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian perhatian siswa.

  5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan model dan metode Sosiodrama.

  Visual, Audio, Kinestetik (VAK)

6) Menyusun tes formatif untuk siswa.

  7) Target yang diharapkan dalam penetapan model Visual, Auditory,

  Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama ini keberhasilan

  pembelajaran minimal memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) b.

  Action (Tindakan) Tahap tindakan merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan tahap pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dan pada RPP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi.

  c.

  Observation (Pengamatan) Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat proses pembelajaran berlangsung, kondisi siswa mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak.

  d.

  Reflection (Refleksi) Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam hal ini dilakukan analisis data berupa:

  1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran

  2) Evaluasi hasil observasi

  3) Analisi hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I dan siklus II.

  Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya yaitu pada siklus II dan seterusnya.

H. Instrumen Penelitian

  Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini adalah:

  1. Lembar observasi Lembar observasi meliputi lembar observasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan model Visual, Audio,

  Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama. Lembar pengamatan ini disusun

  untuk mengetahui tentang penerapan model pembelajaran Visual, Auditory,

  Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

  2. Soal tes Lembar soal diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar

  Bahasa Indonesia siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan dengan menerapkan model Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) dan metode Sosiodrama pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

  3. Dokumentasi Dalam melakukan dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto). Dokumentasi digunakan untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa, foto-foto kegiatan pembelajaran tiap tahap penelitian, dan deskripsi umum gambaran Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Gambaran umum madrasah meliputi: visi misi sekolah, struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa, kondisi sarana prasarana yang dimiliki.

4. Wawancara

  Wawancara dalam penelitian ini merupakan sejumlah pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti berkaitan dengan gambaran umum madrasah dan metode pembelajaran yang sering digunakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe.

I. Pengumpulan Data

  Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara mengumpulkan data adalah sebagai berikut :

1. Pengamatan

  Observasi (pengamatan) adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto, 2008: 127). Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian, aktivitas, dan hasil belajar terhadap materi Bahasa Indonesia yang diajarkan.

  2. Tes Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angk (Kusumah dan Dwitagama, 2010:78). Tes yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tes tertulis.

  3. Dokumentasi Dokumentasi terdiri dari foto, tulisan pribadi seperti buku harian, surat- surat dan dokumentasi resmi. Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumen adalah data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah.

  4. Wawancara Wawancara adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada subyek. Pada penelitian ini hasil wawancara yang didapatkan adalah data tentang kelengkapan data profil sekolah.

  J. Analisis

  Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format pengamatan lainnya. Analisis refleksi dilakukan peneliti bersama guru kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kalijambe Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang, sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif yang digunakan berupa presentase sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

  M Keterangan : M = Nilai rata-rata ∑x = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302) 2. Menghitung presentasi ketuntasan belajar siswa dengan rumus sebagai berikut:

  Keterangan : P = Presentasi F = Frekuensi N = Jumlah Siswa (Djamarah, 2005: 264-265).

  K. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah para pembaca penulis menguraikan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : Berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : Berisi kajian pustaka dan kajian teori yang mencakup : hasil belajar siswa meliputi definisi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan ciri-ciri belajar. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI. Visual,

  Auditory, Kinestetik (VAK) meliputi Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) , cara membuat dan kegunaan model Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) , kelebihan dan

  kekurangan Visual, Auditory, Kinestetik (VAK), aplikasi Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) dalam pembelajaran.

  Komunikasi, pantun, pesan, pengumuman. pengertian sosiodrama, langkah-langkah metode sosiodrama, kekurangan dan kelebihan metode sosiodrama.

  BAB III : Berisi Pelaksanaan Penelitian mencakup Subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

  BAB IV : Berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup : deskripsi paparan persiklus meliputi deskripsi paparan siklus I, deskripsi paparan siklus II dan pembahasan.

  BAB V : Penutup mencakup : kesimpulan dan saran yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek bidang yang diteliti.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil belajar a. Belajar

  1) Pengertian Belajar

  Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik (Djamarah, 2002: 141). Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan (Muhibin, 2003: 63). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Dalam kegiatan proses belajar, hasil merupakan nilai dari suatu pembelajaran yang menjadi acuan atau tolok ukur tentang pemahaman siswa terhadap suatu materi. Dengan nilai pula seorang guru dapat menentukan keberhasilan atau kemunduran suatu pembelajaran. Hasil belajar adalah suatu perubahan- perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik (Susanto,2013: 5).

  Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu baik berupa perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik kemudian akan diukur dan dinilai kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan serta merubah perilaku secara keseluruhan dalam interaksi anatara individu dengan lingkungan dari hasil pengalamannya sendiri.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, secara global diklasifikasikan menjadi tiga faktor yaitu; faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. 1)

  Faktor internal Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis.

  a) Aspek Fisiologis

  Faktor fisiologi yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik/ jasmaniah dan fungsi panca indera. Panca indra yang sangat mempengaruhi belajar antara lain indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga). Oleh karena itu maka panca indera harus senantiasa dijaga agar terlindungi dari bahaya yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi tersebut.

  b) Aspek Psikologis

  Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa antara lain : tingkat kecerdasan/ intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa.

  2) Faktor Eksternal

  Faktor- faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial (Muhibin Syah,2003: 138).

  a) Lingkungan Sosial

  Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.

  Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.

  b) Lingkungan Nonsosial

  Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Faktor non sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Contoh faktor non sosial adalah kondisi sekolah, lingkungan belajar, sarana dan prasarana, dan lain -lain. Sedangkan faktor sosial adalah faktor di luar individu yang berupa manusia. Contoh faktor sosial adalah kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, kehadiran orang dalam belajar, keharmonisan keluarga, gaya pengasuhan orang tua, gaya mengajar guru, sikap guru terhadap siswa dan sebagainya (Sriyanti, 2013:25) c.

   Ciri-ciri belajar Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

  Menurut Dimyati dkk (2002:8) sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri adapun ciri-ciri belajar yaitu :

1) Siswa yang bertindak belajar atau pembelajar.

  2) Memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup. 3)

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 106

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI MEDIA PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 133

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 164

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 139

KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA BURUH PABRIK DENGAN AKHLAK SISWA MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 131

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 0 138

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD PADA SISWA KELAS V DI MI JOMBOR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARA 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 1 148

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 114

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 2 173

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH CEKELAN KECAMATAN KEMUSU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (

0 0 103