PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI DOKUMEN DAN BENDA BERHARGA DENGAN METODE PEER TEACHING PADA SISWA KELAS II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI DOKUMEN

DAN BENDA BERHARGA DENGAN METODE PEER TEACHING

PADA SISWA KELAS II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

MUHAMAD MIFTAHUL HUDA

NIM 115 14 097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI DOKUMEN

DAN BENDA BERHARGA DENGAN METODE PEER TEACHING

PADA SISWA KELAS II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

MUHAMAD MIFTAHUL HUDA

NIM 115 14 097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

MOTTO

  Rasa kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata adalah ketika kita bisa membuat orang tua bangga akan prestasi kita

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Orang tuaku tercinta, Bapak H.Turmudi Ibu Hj. Rohmatin.

  2. Saudara kandung ( Eko, In ngami, Siti Komsah ).

  3. Dosen pembimbing, Dr. Rasimin, M.Pd.

  4. Semua rekan Guru MI Tarbiyatul Aulad Jombor.

  5. Sahabatku (Astri wahyuningsih, Asri ristiyani, Ariya zulva, Eva, Ulva dwiana,).

  6. Teman-teman seperjuangan Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga angkatan 2014 khususnya jurusan PGMI.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbil‟alamin, puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat, karunianya, taufik, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Dokumen dan Benda Berharga Dengan Metode Peer

Teaching Pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab.

  Semarang Tahun Ajaran 2017/ 2018”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang ,mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni dengan ajaran agama Islam.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M.Pd.

  3. Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga, Ibu Peni Susapti, M.Si.

  4. Pembimbing Akademik, Ibu Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag.

  5. Pembimbing Skripsi, Bapak Dr. Rasimin, M.Pd. Yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktu untuk penulis sehingga

  6. Kepala madrasah, Ibu Nur Hidayati, S.PdI. MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.

  Tuntang Kab. Semarang.

  7. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

  8. Guru kelas II, Bapak Amin Rohadi,S.PdI. MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.

  Tuntang Kab. Semarang.

  9. Mas Edy Haryanto, yang selalu memberi semangat.

  10. Kedua orang tua yang selalu meberikan dukungan moral dan material kepada penulis.

  11. Sahababat dan teman-teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersma- sama dan saling memberikan dukungan.

  Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena iti penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

  Salatiga,12 September 2018 Penulis

  

ABSTRAK

  Huda, Muhamad Miftahul. 2018. peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Dokumen

  dan Benda Berharga Dengan Metode Peer teaching Pada siswa Kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 . Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Intitut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Dr.Rasimin, M.Pd.

  Kata kunci: Hasilbelajar, IPS danPeer teaching.

  Hasil belajar IPS di MI Tarbiyatl Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang masih rendah, terbukti dengan hasil belajar siswa kelas II yang belum mencapai KKM 75. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode yang sering kali digunakan yaitu metode ceramah dan tanya jawab saja, siswa tidak memeperhatikan guru saat menjelaskan didepan kelas, ada siswa yang mengobrol sendiri dengan teman sebangkunya, ada juga siswa yang melihat luar kelas saat pembelajaran, dan adapula siswa yang lari-larian didalam kelas. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode

  

peer taching dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MI Tarbiyatul Aulad

  Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Ajaran 2017/2018 yang berjumlah 27 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa metode peer teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPS materi dokumen dan benda berharga. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dari setiap siklusnya. Yaitu pada nilai rata-rata kelas dan juga presentase ketuntasan belajar siswa. Pada pra-siklus diperoleh dari data 27 siswa, ternyata yang tuntas belajar hanya 3 siswa, sedangkan 24 siswa dinyatakan belum tuntas, dengan diperoleh nilai rata-rata 52,9%, dan presentase ketuntasan hanya mencapai 11%. Pada pra siklus ke siklus I, mengalami peningkatan yakni 2%, jumlah siswa yang tuntas belajar 4 siswa, dengan nilai rata-rata sebesar 58,8%, dan presentase ketuntasan mencapai 14%. Dan pada silus I ke siklus II, mengalami peningkatan yakni 74%, jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 24, dengan nilai rata-rata 87,4% dan presentase ketuntasan belajar mencapai 88%. Dengan demikian, ketuntasan belajar siswa kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang dalam pembelajaran IPS materi dokumen dan benda berharga dengan menggunakan metode peer teaching 88%.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL LEMBAR BERLOGO HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................... x DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6 D. Kegunaan Penelitian............................................................................... 6 E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................... 7 F. Metode Penelitian................................................................................... 8 1. Rancangan Penelitian ....................................................................... 8 2. Subjek ............................................................................................ 11 3. Fungsi dan Manfaat Penelitian ....................................................... 11

  4. Langkah-langkah Penelitian ........................................................... 12 5.

  Kelemahan dan Kelebihan PTK ..................................................... 13 6. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 14 7. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 15 8. Analisis Data .................................................................................. 15 G. Sitematika Penulisan ............................................................................ 16

  BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar ..................................................................................... 18

  a. Pengertian Belajar ...........................................................................

  18

  b. Ciri Belajar .................................................................................. 20

  c. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................ 21 d.

  Faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................................... 22

  e. Pengertian IPS ............................................................................. 24

  f. Metode Peer Teaching ................................................................ 25

  g. Materi Dokumen dan Benda Berharga ....................................... 28 B.

  Kajian Pustaka .................................................................................. 34

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Sikus I ..............................................................

  3 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..................................................... 44

  BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................. 52

  1. Deskripsi Data Pra Siklus............................................................. 52 2.

  Deskripsi Data Siklus I................................................................. 54 3. Deskripsi Data Siklus II ............................................................... 56 B.

  Pembahasan ..................................................................................... 58

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 74 B. Saran ................................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 79

  DAFTAR TABEL 1.

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas II ......... 25 2.Tabel 3.1 Format Lembar Observasi Guru Siklus I ................................... 38 3.Tabel 3.2 Format Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I .................. 40 4.Tabel 3.3 Format Nilai Evaluasi Siklus I ................................................... 41 5.Tabel 3.4 lembar observasi guru siklus II .................................................. 47 6.Tabel 3.5 lembar observasi terhadap siswa siklus II .................................. 48 7.Tabel 3.6 nilai evaluasi siklus II ................................................................ 50 8.Tabel 4.1 nilai Pretes Kelas II .................................................................... 52 9.Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I................................................................ 54 10.Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II .............................................................. 56 11.Tabel 4.4 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus ...................................... 58 12.Tabel 4.5 Lembar Observasi Siswa Siklus I .............................................. 61 13.Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................ 63 14.Tabel 4.7 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I .............................. 67 15.Tabel 4.8 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I................................ 69 16.Tabel 4.9 Rekapitulasi Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 72

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I ............................................................ 61Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II .......................................................... 67 ...........................................................Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar

  73

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

  9 Nilai Evaluasi Siklus I ...................................................................... 103

  Lampiran

  15 Profil Sekolah ................................................................................. 110

  Lampiran

  14 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................. 109

  Lampiran

  13 Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................... 107

  Lampiran

  12 Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................... 104

  Lampiran

  11 Lembar Observasi Guru Siklus I .................................................... 104

  Lampiran

  10 Nilai Evaluasi Siklus II................................................................... 103

  Lampiran

  Lampiran

  1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................................... 80

  8 Nilai Pretes IPS Kelas II ................................................................... 102

  Lampiran

  7 Jawaban soal Evaluasi Siklus II ....................................................... 101

  Lampiran

  6 Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ........................................................ 100

  Lampiran

  5 Soal Evaluasi Siklus II ....................................................................... 99

  Lampiran

  4 Soal Evaluasi Siklus I ......................................................................... 98

  Lampiran

  3 Dokumentasi Penelitian ...................................................................... 94

  Lampiran

  2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................................... 87

  Lampiran

  16 Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................. 113

  Lampiran

  17 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi .......................................... 114

  Lampiran

  18 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................. 115

  Lampiran

  19 Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 116

  Lampiran

  20 Lembar SKK................................................................................... 117

  Lampiran

  21 Daftar RiwayatHidup ..................................................................... 120

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah peradaban manusia pendidikan merupakan salah satu

  komponen kehidupan yang paling urgen. Aktifitas ini telah dimulai sejak manusia pertama ada di dunia sampai berakhirnya kehidupan dimuka bumi ini. Bahkan, kalau mundur lebih jauh, kita akan mendapatkan bahwa pendidikan mulai berproses sejak Allah Swt (Kodir, 2011: 5).

  Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi- potensi pembawaan baik jasmani maupun rokhani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan (Indar, 1994:16).

  Tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen utama pada sistem pendidikan, diharapkan proses pendidikan dapat mencapai hasil secara efektif dan efisien. Apabila tujuan pendidikan tidak digariskan secara tegas maka pendidikan akan mengalami ketidakpastian dalam prosesnya, yang akibatnya manusia sebagai out-put pendidikan tidak memiliki patokan atau pedoman hidup luhur yang sesuai dengan hakekatnya sebagai manusia (Jumali dkk, 2008:52).

  Hasil belajar pengetahuan meliputi kemampuan berupa ingatan terhadap sesuatu yang telah dipelajari. Sesuatu yang diingat bisa berupa fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip dan atau metode. Hasil belajar dipelajari. Penerapan, yaitu kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari dalam suatu sistuasi tertentu baik dalam situasi nyata maupun dalam situasi tiruan. Kemampuan memberi contoh masuk dalam kategori hasil belajar jenis ini. selanjutnya hasil belajar analisis, yaitu kemampuan untuk memecah suatu kesatuan entitas tertentu sehingga menjadi jelas unsur- unsur pembentukan kesatuan suatu entitas. Hasil belajar jenis sintesis yaitu kemampuan untuk membuat intisari, membentuk suatu pola tertentu berdasarkan pada elemen-elemen yang berbeda sehingga membentuk suatu kesatuan yang bermakna. Jenis hasil belajar dari ranah kognitif berikutnya yaitu kemampuan evaluasi. Kemampuan evaluasi yaitu kemampuan untuk memberikan pendapat atau menentukan baik atas sesuatu dengan menggunakan suatu kriteria tertentu. Yang lainnya telah ada. Sebelum ada revisi jenis-jenis kemampuan kognitif, kemampuan evaluasi merupakan kemampuan kognitif tertinggi, kemampuan kognitif lainnya merupakan kemampuan prasyarat bagi kemampuan evaluasi (Kurniawan, 2014: 10).

  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarag, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu pnegetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarag, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial (Trianto, 2007:124). Proses kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sesama manusia dan mahluk hidup lainnya. Hal ini disebabkan karena manusia pada hakekatnya manusia sebagai mahluk sosial. Sejak kanak-kanak, pada prinsipnya mereka telah melakukan hubungan dengan orang lain, misalnya dengan ibu atau dengan anggota keluarga lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan pengalaman hidup manusia yang dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia sejak lahir yang merupakan hubungan sosial itu telah terjadi sejak dalam keluarga, meskipun hubungan tersebut terjadi secara sepihak. Tanpa adanya hubungan sosial seorang bayi sulit mengalami perkembangan menjadi manusia dewasa yang sempurna (Rasimin, 2012: 35). Dalam sejarah kurikulum di Indonesia, nama IPS sebagai mata pelajaran secara jelas terungkap sejak Kurikulum 1975. Dalam kurikulum dasar materi

  broadfield

  IPS meliputi disiplin geografi, sejarah, dan ekonomi sebagai disiplin utama. Untuk satuan pendidikan MI/SD, mata pelajaran IPS menggunakan pendekatan sesuai dengan ide (Wahidmurni, 2017:16).

  Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata “pembelajaran” berarti segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik.

  Jadi, metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan.dengan demikian, salah satu keterampilan guru yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran adalah keterampilan dalam memilih metode (sutikno, 2014) Metode pembelajaran yang efektif digunakan adalah peer teaching

  (tutor sebaya). Tutor sebaya bukanlah metode pembelajaran yang baru, melainkan sebuah metode pembelajaran lama yang sering kali digunakan tetapi tidak efektif, karena dulu belajar terpusat pada siswa (student centered) maka penggunaan tutor sebaya sebagai metode pembelajaran dapat efektif digunakan. Tutor sebaya berarti siswa mengajar siswa lainnya atau yang berperan sebagai tutor adalah siswa yang mempunyai kelebihan daripada siswa yang lainnya, artinya seorang tutor adalah siswa yang lebih pintar atau lebih memahami pokok bahasa pada mata pelajaran tertentu dibandingkan siswa lainnya.

  Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang, dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan metode yang sering kali digunakan yaitu metode ceramah dan tanya jawab saja. Terlihat dari nilai ulangan harian siswa kelas II masih ada yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh Madrasah yaitu 75 rendahnya nilai siswa disebabkan karena beberapa faktor, tidak memperhatikan guru saat guru menjelaskan didepan kelas, ada siswa yang ngobrol sendiri dengan teman satu bangkunya, ada juga siswa yang melihat luar kelas saat pembelajaran, dan ada pula siswa yang lari-larian didalam kelas.

  Oleh karena itu, diperlukan penggunaan metode pembelajaran yang dapat meng aktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salah satunya menggunakan metode peer teaching dalam pendidikan IPS.

  Berdasarkan hasil survei penulis pada hari sabtu tanggal 19 Agustus 2017 kepada guru mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial, beliau mengungkapkan bahwa 27 siswa hanya 3 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM. Adapun KKM untuk pelajaran ilmu pengetahuan sosial yaitu ≥75. Sedangkan 24 siswa lainnya nilainya masih dibawah KKM. Padahal materi dokumen dan benda berharga ini sangat penting dengan kehidupan sehari-hari. Untuk itu siswa dituntut untuk memahami materi ini dengan benar.

  Berdasarkan permasalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindak kelas (PTK) “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Dokumen dan Benda berharga dengan Metode Peer Teaching Pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Ajaran 2

  017/2018” B.

   Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode peer

  teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi dokumen dan benda berharga pada siswa kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab.

  Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi dokumen dan benda berharga dengan metode peer teaching pada siswa kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Seamarang Tahun

Pelajaran 2017/2018 D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial materi dokumen dan benda berharga melalui metode peer teaching.

2. Manfaat praktis a.

  Bagi guru: 1)

  Membantu guru memperbaiki mutu pelajaran, 2)

  Meningkatkan profesionalitas guru, 3)

  Meningkatkan rasa percaya diri guru, 4)

  Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya (Kusumah dkk,2010:14) b.

  Bagi siswa 1)

  Dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial materi dokumen dan benda berharga, memberikan pengalaman belajar yang menarik, tidak mudah bosan kepada siswa, sehingga siswa akan lebih lama untuk mengingat materi yang disampaikan.

  2) Memberikan motivasi belajar kepada siswa serta menumbuhkan semangat dalam belajar siswa, karena menggunakan metode yang menyenangkan.

  c.

  Bagi lembaga 1)

  Meningkatkan kualitas pendidikan penggunaan metode peer teaching pada pelajaran IPS.

2) Meningkatkan mutu keberhasilan lembaga pendidikan.

  3) Memberikan masukan dalam meningkatkan profesional guru pada lembaga pendidikan.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis tindakan Pengertian hipotesis, berasal dari dua kata; hypo dan thesis. Yaitu istilah hypo

  (hipo) berarti „kurang dari,‟ dan thesis (tesa) yang berarti „pendapat‟. Jadi hipotesis (hypothesis) adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara (Soeratno, 2002:2.2), dan arti sesungguhnya belum bernilai (mencaopai) sebagai suatu tesis yang belum diuji kebenarannya (Ruslan,2010:171)

  Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhapa masalah yang diahadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2011:63).

  Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode

  peer teaching dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosisal materi dokumen dan benda berharga pada siswa kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

  Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan untuk dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial pada materi dokumen dan benda berharga. Indikator keberhasilan ini sebagai berikut: a.

  Secara individual: nilai yang diperoleh siswa melebihi KKM tang sudah ditentukan di sekolah tersebut, yakni ≥75.

  b.

  Secara klasikal: apabila dalam suatu kelas tersebut yang mendapat skor ≥75 harus mencapai presentase 85% dari semua siswa.

F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan Penelitian Tindak Kleas (PTK). Istilah dalam bahasa inggris adalah classroom Action research (CAR) yang artinya kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Arikunto (2006) menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis. Pertama, penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti, kedua, tindakan merupakan gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dlam PTK gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus untuk kegiatan peserta didik. Ketiga, kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersama menerima pelajaran dari guru yang sama. Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud penelitian tindak kelas adalah perencanaan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010: 18) penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 2 siklus. Dari masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

  a.

  Perencanaan Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial materi dokumen dan benda berharga dengan menggunakan metode peer teaching. Melalui metode tersebut diharapkan siswa tertarik sehingga tidak bosan selama proses pembelajaran.

  Selanjutnya, untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan perencanaan sebagai berikut: 1) Menyiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa. 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 3)

  Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran yang relevan. Misalnya menyediakan papan tulis, spidol, penghapus papan tulis, buku, gambar atau menggunakan benda berharga asli, misalnya KTP, SIM dan lain sebagainya.

  4) Membuat instrumen observasi dan lembar evaluasi pembelajaran.

  b.

  Pelaksanaan

  Pelaksanaan pembelajaran dikelas berlangsung sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti mengamati proses pelaksanaan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dicapai dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS materi dokumen dan benda berharga. Dalam proses ini peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran, selanjutnya data tersebut dijadikan bahan refleksi. Data tersebut berupa data hasil observasi terhadap guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

  c.

  Refleksi Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak, selain itu sebagai bahan acuan untuk merancang perencanaan selanjutnya untuk memperbaiki kelemahan pada siklus sebelumnya. Berikut ini merupakan tahapan pelaksanaan siklus PTK (Suyadi, 2010:50)

Gambar 1.1 Model Tahapan Pelaksanaan PTK

  P erencanaan SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi Pengamatan Perencanaan SIKLUS II

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

  2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian a.

  Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.

  Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

  b.

  Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada awal semester 1 tahun ajaran 2017/2018.

  Siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2017 Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 september 2017 c. Subjek penelitian

  Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang, yang berjumlah 27 siswa.

  3. Fungsi dan Manfaat PTK

  PTK dapat berfungsi sebagai cara untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran kelas. Secara khusus, PTK dapat difungsikan sebagai berikut: 1.

  Cara untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan atau didiagnosisi dalam situasi pembelajaran.

  2. Cara memperbaikai PBM agar berdampak positif terhadap perilaku siswa dan meningkatkan hasil belajar.

  3. Cara menguji model/strategi/teknik pembelajaran yang lebih efisien untuk diterapkan dalam pembelajaran.

  4. Cara membantu guru untuk meningkatkan kemampuan melakukan refleksi dari guna memperbaiki proses belajar mengajar.

5. Cara membantu guru dalam membuat kerangka kerja atau program pembelajaran untuk mencoba suatu inovasi pembelajaran.

  PTK adalah salah satu model penelitian praktis yang dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja guru. Beberapa manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  PTK dapat digunakn sebagai cara bagi guru untuk meneliti sendiri praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas.manfaat pelksana PTK bagi guru adalah untuk dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajarannya agar lebih efektif.

  2. Guru dapat melaksanakan PTK sambil melaksanakan tugas sehari-hari, sehingga ia tidak perlu mengorbankan target kurikulum yang harus dicapai (Sudiran, 2016:15).

4. Langkah-langkah Penelitian 1.

  Perencanaan Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: a.

  Menyusun skenario pembelajaran/ RPP materi dokumen dan benda berharga.

  b.

  Mempersiapkan fasilitas, sarana yang diperlukan saat proses pembelajaran.

  c.

  Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu materi dokumen dan benda berharga. d.

  Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung.

  e.

  Menyiapkan instrumen penelitian berupa soal evaluasi untuk menggali data hasil belajar siswa.

  f.

  Peneliti berkoordinasi langsung dengan guru kelas selaku pelaksana PTK untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode peer teaching.

  2. Pelaksanaan tindakan Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan oleh guru saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode peer

  teaching .

  3. Observasi/ pengamatan Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang dilakukan dengan mengamati kinerja guru ketika proses pembelajaran, selain itu untuk mengamati aktivitas belajar siswa.

  4. Refeleksi Pada tahap refleksi dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun tingkat kelemahan dari kegiatan pembelajaran IPS materi dokumen dan benda berharga dengan menggunakan metode peer teaching yang dilakukan oleh guru pada siklus I.

5. Kelemahan dan Kelebihan PTK

  Menurut (Shumsky, 1982) PTK memiliki kelbihan berikut: 1.

  Tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK.

  2. Tumbuhnya kreativitas dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif/ evaluasi dalam PTK.

  3. Dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah; dan 4.

  Mengingatkannya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalam PTK.

  Shumsky, 1982 menyatakan bahwa kelemahan lain dari penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

  1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada anda sendiri karena terlalu banyak berurusaan dengan hal-hal praktis.

2. Rendahnya efidiensi waktu karena anda harus punya komitmen

  (Sumadayo, 2013: 36-37) 6.

   Teknik Pengumpulan Data

  Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian tindakan kelas yaitu: a.

  Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dari sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi, 2012:69) b.

  Tes/Evaluasi Menurut Djemari Mardapi, evaluasi adalah proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok (Hamdani, 2012: 297). c.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan foto kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode peer teaching.

  7. Instrumen Penelitian a.

  Tes tertulis/soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial yang terkait dengan materi dokumen dan benda berharga.

  b.

  Lembar observasi yaitu lembar observasi yang digunakan untuk mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode peer teaching dan lembar observasi siswa saat mengikuti pembelajaran.

  8. Analisis Data

  Analisis data adalah analisis yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010:85). Analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya dengan cara memberikan soal tes formatif pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis per siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini untuk membuktikan hipotesis tindakan maka hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik untuk menghitung ketuntasan klasikal.

  Rumus untuk menghitung presentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:

  (Daryanto, 2011:192) Keterangan : P : Presentase ∑ Siswa yang tuntas belajar ∑ Jumlah keseluruhan siswa G.

   Sistematika Penulisan

  untuk mempermudah pembaca dalam mengkaji isi skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini, penulis menguraikan isi dan sistematika penulisan skripsi PTK dibagi menjadi tiga bagian yaitu, bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.

  Bagian awal meliputi halaman sampul, halaman judul (sama dengan halaman judul), lembar berlogo IAIN, persetujuan pembimbing, pernyataan keaslian tulisan, pengesahan kelulusan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

  Bagian inti Bagian inti skripsi PTK ini memuat: pendahuluan, landasan teori, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, pembahasan, dan penutup. Bab I Pendahuluan : Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis data dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan Teori Bab ini berisi uraian tentang kajian teori tentang hasil belajar, pengertian belajar, ciri belajar, prinsip-prinsip belajar, faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian ilmu pengetahuan sosial, metode peer teaching, materi dokumen dan benda berharga, dan kajian pustaka.

  Bab III Pelaksanaan Penelitian Bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan siklus I dan pelaksanaan siklus II. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab ini berisi tentang uraian hasil deskripsi tiap siklus yang membahasa mengenai data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dan berisi pembahasan.

  Bab V Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Bagian akhir, bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar a. Pengertian hasil belajar Mustaqim dan Wahib (2010:60) menyatakan beberapa pemahaman

  mengenai belajar sebagai berikut: 1.

  Belajar adalah usaha untuk membentuk hubungan antara perangsang dan reaksi. Pandangan ini dikemukakan oleh aliran psikologi yang dipelopri oleh Thorndike, pengikut aliran koneksionisme.

  2. Belajar adalah usaha untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai kondisi atau situasi di sekitar kita. Pandangan ini dikemukakan oleh para pengikut Behaviorisme.

  3. Belajar merupakan usaha untuk membentuk refleks-refleks baru. Bagi aliran psycho refleksiologi, belajar adalah perbuatan yang berwujud rentetan dengan gerak refleks, yang dapat menimbulkan refleks-refleks buatan.

4. Belajar adalah usaha untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru.

  Pendapat ini dikemukakan oleh para ahli psikologi Gestalt.

  5. Belajar adalah usaha untuk mengatasi ketegangan psikologis. Apabila orang ini mencapai tujuan, dan ternyata mendapatkan rintangan, hal ini menimbulkan ketegangan. Ketegangan itu berkurang apabila rintangan itu diatasi. Usaha mengatasi rintangan inilah dinamakan belajar.

  Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan individu, belajar dapat dilaukan dimana saja kita berada dan kapanpun proses belajar dapat terjadi. Belajar tidak hanya terjadi secra formal saja, belajar bisa terjadi sejak anak lahir bukan sebelum lahir atau dikenal dengan pendidikan prenatal, dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba (Sriyanti, 2013:14).

  Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah memalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

  Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional (Susanto, 2013: 5) belajar itu sendiri adalah suatu proses aktivitas yang dapat membawa perubahan pada insividu, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Lester d. Crow dkk “belajar ialah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap” (Roestiyah, 1986: 141).

  Hasil belajar atau achivement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang (Sukmadinata, 2005: 102). Senada dengan hal tersebut, Syah (2008: 105) mengungkapkan bahwa hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik (Priansa, 2017:79).

  Hasil belajar atau learning outcome menurut Jenkins dan Uwin (Uno, 2010: 17) adalah pernyataan yang menunjukkan kegiatan belajarnya.

  Dengan demikian, hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh peserta didik berkat adanya usaha atau pikiran yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga tampak perubahan tingkah laku pada diri individu (Priansa, 2017: 81-82).

  Berdasarkan uraian pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan dalam kepribadian manusia sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi antara individu dan lingkungan. Perubahan tersebut disampaikan dalam buku peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemapuan- kemampuan yang lain. Perubahan perilaku inilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar yang dialami oleh peserta didik (priansa, 2017:54).

b. Ciri Belajar

  Dari beberapa definisi belajar di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar menurut Purwanto (1990:85) adalah sebagai berikut:

  1. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, yang tidak hanya mengarah pada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkh laku yang lebih buruk.

  2. Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.

  3. Untuk disebut belajar, perubahan itu harus relatif mantap, merupakan akhir dari periode waktu yang sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari sesuatu periode yang berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, ataupun bertahun-tahun.

  Artinya kita harus mengesampingkan perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang pada umumnya hanya berlangsung sementara.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER MI MA’ARIF GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

0 2 123

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI BERBICARA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 2 150

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI ARAH MATA ANGIN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI

0 0 189

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN NOGOSAREN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE STORY TELLING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018

0 1 114

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI MASALAH SOSIAL DENGAN METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI AL BIDAYAH CANDI, KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 172

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MEMBACA NYARING MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS II SEMESTER II MI AL-ITTIHAD SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 1 193

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS 3 SDN MARGOSONO KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 128

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI HUKUM PERKAWINAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS XI KEAGAMAAN MADRASAH ALIYAH ALMANAR BENER KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 1 200