PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Studi Kasus Siswa MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2008 - Test Repository

  PENGARUH KEHARM ONISAN KELUARGA TERH ADAP PRESTA SI BELAJAR Studi Kasus Siswa MI Miftakhul Ulum Kalibanger

  Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2008

  SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

  Gelar Akademik Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I) FAKULTAS AGAMA ISLAM

  SEKOLAH TIN G G I AGAMA ISLAM (STAIN) SALATIGA

  2008

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Judul PENGARUH KEH ARMONI SAN KELUARGA

  TERHADAP PRESTASI BEL AJAR (Studi Kasus Siswa MI Miftakhul Ulum Kalobanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2008).

  Nama Ambaratih NIM 114 06 047

  Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Salatiga, 25 Agustus 2008 Sekretaris,

  Im am Sutom o. M.Ag Dr. H. M uh Saerozi, M.Ag

  / NIP. 150 216 814 NIP. 150 247 014 Penguji I Penguji II

  ' / / m / A H am m am , M .Pd

  NIP. 150 301 298 Pembimbing,

  

D ra. Dj am Paiu l Islam iyahA M .Ag

  NIP.'150 234 070

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  Artinya : "Hai orang-orang yang

  beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka

  PERSEMBAHAN

  Skripsi yang sederhana ini penulis persembahkan kepada:

  1. Ayah dan Ibunda tercinta.

  2. Suamiku beserta anak-anakku tersayang.

  3. Teman-temanku yang telah membantu terselesainya skripsi ini, dan

  4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  A l Qur ’an dan terjemahnya, him. 951.

  

A B S T R A K

Nama : Ambaratih, NIM : 11406047, Tahun : 2008, “PENGARUH

KEHARMONISANKELUARGA TERHADAP PRESTASIBELAJAR” (Studi Kasus

  

Siswa MI Miftakhul Ulum Kalibanger Desa Lanjan Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun 2008).

  Kata Kunci: Keharmonisan Keluarga, Prestasi Belajar.

  Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai melalui usaha-usaha yang dilakukan semaksimal mungkin oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Prestasi belajar dapat dicapai apabila individu memenuhi berbagai hal yang terkandung dalam ranah atau jenis prestasi. Diantarannya adalah (1) Ranah cipta (Kognitif) yang di dalamnya mencakup: pengamatan, ingatan pemahaman, penerapan, analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti), (2) Ranah rasa (Afektif) yang di dalamnya mencakup: penerimaan, sambutan, apresiasi (Sikap menghargai), intemalisasi (Pendalaman), karakterisasi (Pengahayatan), dan (3) Ranah geralc (Psicho motor) mencakup: ketrampilan gerak dan bertindak, percakapan ekspresi verbal dan non verbal.

  Ranah atau jenis prestasi di atas merupakan salah satu tolak ukur untuk mencapai prestasi belajar individu. Setelah mengetahui indikator presasi belajar tersebut, maka diharapkan individu dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan. Prestasi belajar dapat diraih oleh individu tidak hanya dari cara belajar dan kemampuan penguasaan ranah atau prestasi belajar saja melainkan ada hal lain yang juga mempemgaruhinya dan tidak kalah penting, yaitu keharmonisan keluarga.

  Menciptakan keluarga yang harmonis menjadi sangat penting bagi proses pendidikan anak. Hidup bahagia, harmonis, dan penuh cinta kasih merupakan harapan bagi setiap keluarga. Kondisi yang demikian itu menurut penulis adalah suatu hal yang memang diharapkan terlaksana pada setiap lingkup keluarga, sehingga proses pembelajaran baik akademik maupun non akademik dapat tercapai dengan hasil yang cermerlang.

  Di Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum penulis melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Keharmonisan Keluarga terhadap prestasi belajar” (Studi kasus siswa MI Miftakhul Ulum tahun 2008) dengan memperoleh hasil sebagai berikut: (1) pada keharmonisan keluarga: tinggi 26%, sedang 56% dan rendah 18%, sedangkan pada prestasi belajar: tinggi 34%, sedang 56% dan rendah 10%.

  Berdasarkan analisis data dapat dketahui bahwa rxy = 0,758802 jika dikonsultasikan dengan nilai taraf signifikan antara 5% maupun 1% lebih besar hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keharmonisan keluarga terhadap prestasi belajar pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum kalibanger Kecamatan Sumowono tahun 2007/2008 diterima dan nihil (Ho) ditolak.

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Keharmonisan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar (Studi Kasus Siswa MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2008).

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini adalah berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada:

  1. Dr. Imam Sutomo. M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  2. Dra. Jamiatul Islamiah, M.Ag., selaku pembimbing utama yang dengan tulus dan penuh kesabaran membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  3. Bapak/Ibu Dosen Pengajar yang telah sabar dan penuh semangat mencurahkan seluruh ilmunya kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  4. Kepada Ketua Yayasan Miftakhul Ulum Kalibanger Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang yang telah memberikan bantuan dalam penelitan guna mendukung kelancaran penulisan skrispi ini.

  5. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

  Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

  Salatiga. Juli 2008

  I DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.......................................................................... i LEMBAR LOGO............................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................ iv LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................... v

  ABSTRAK......................................................................................... vi KATA PENGANTAR........................................................................ vii viii DAFTAR ISI...................................................................................... DAFTAR TABEL.............................................................................. x xi DAFTAR GAMBAR.........................................................................

  BAB I PENDAHULUAN............................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah.............................................

  1 B. Rumusan Masalah......................................................

  4 C. Tujuan Penelitian........................................................

  4 D. Hipotesis Penelitian....................................................

  5 E. Kegunaan Penelitian...................................................

  5 F. Definisi Istilah/Operasional........................................

  5 G. Metode Penelitian.......................................................

  7 H. Sistematika Penulisan.................................................

  11 BAB II LANDASAN TEORI.......................................................

  13 A. Pengertian Keluarga Harmonis..................................

  13 B. Faktor yang Membentuk Keluarga Harmonis............

  14 C. Ajaran Tentang Keluarga Harmonis...........................

  15 D. Pengertian Prestasi Belajar.........................................

  18 E. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.............

  22 F. Jenis-jenis Belajar...................................................... .

  24 G. Teori-teori Belajar......................................................

  26 H. Prinsip-prinsip Belajar................................................

  29 I. Strategi Belajar...........................................................

  30

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

  33

  

  

  

  

  

  

  BAB IV ANALISA DATA TENTANG PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER DESA LANJAN KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Data Dewan Guru dan Karyawan MI Miftakhul Ulum Kalibanger

  34 Tabel 2 : Jumlah Murid MI Miftakhul Ulum Kalibanger Desa Lanjan

  Tabel 3 : Sarana dan Prasarana MI Miftakhul Ulum Kalibanger Desa

  Tabel 4 : Jumlah Penduduk Dusun Kalibanger Desa Lanjan Kecamatan

  Tabel 5 : Jumlah Penduduk Dusun Kalibanger Desa Lanjan Menurut Jenis

  Tabel 6 : Jumlah Penduduk Dusun Kalibanger Desa Lanjan Menurut

   Tabel 10 : Rekapitulasi Jumlah Skor Keluarga Harmonis dan Prestasi

  

DAFTAR GAM BAR

  Gambar 1: Bagan Struktur Organisasi MI Miftakhul Ulum Kalibanger.......... 36 Gambar 2: Bagan Susunan Pengurus Yayasan MI Miftakhul Ulum

  Kalibanger...................................................................................... 37

  

DAFTAR LA M PIRA N

  Lampiran 1 : Daftar Angket tentang Keluarga Harmonis dan Prestasi Belajar

  66 Lampiran 3 : Rekapitulasi Nilai Semester I Mata Pelajaran Agama, Bahasa

   Lampiran 4 : Rekapitulasi Nilai Semester I Mata Pelajaran Agama, Bahasa

   Lampiran 5 : Rekapitulasi Nilai Semester I Mata Pelajaran Agama, Bahasa

   Lampiran 8 : Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian dari Madrasah

  

  BAB I PENDAHULUAN A. L atar Bclakang Masalah Belajar merupakan suatu aktifitas yang dilakukan oleh setiap individu untuk memperoleh perubahan. Individu dapat menjadi dewasa karena adanya proses belajar. Banyak para ahli mendefinisikan belajar dengan uraian berbeda. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1

  Belajar dapat dilaksanakan di lingkungan formal (sekolah) dan non formal (keluarga, masyarakat, kursus, dan lain-lain), selama bertujuan untuk mengubah sebagian ataupun keseluruhan tingkah laku individu tersebut.

  Proses belajar di lingkungan lembaga formal dilakukan oleh individu karena untuk mencapai tujuan tertentu. Bagi mereka yang telah menyelesaikan pendidikan dan mempuyai harapan besar akan masa depannya tentunya akan mempersiapkan dirinya sesuai dengan kemampuannya.

  Sebagaimana menurut Drs. Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi 2 golongan yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

  1. Faktor intern (3 faktor)

  a. Faktorjasmaniah

  b. Faktor psikologis

  c. Faktor kelelahan

  2. Faktor ekstern (3 faktor)

  a. Faktor keluarga

b. Faktor sekolah

  c. Faktor masyarakat

1 Drs. Slameto, Belajar dan FakXor-Faklor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, him. 2.

  2

  Prestasi belajar ditentukan oleh kedua faktor di atas. Sehingga, dapat dicapai hasil belajar yang optimal, karena kedua faktor tersebut sangat dominan dalam mempengaruhi belajar tiap individu.

  Pendidikan merupakan kebutuhan bagi manusia. Melalui pendidikan manusia bisa mengangkat harkat dan martabat hidupnya. Pendidikan yang akan mampu menjadikan manusia-manusia berbudi luhur. Keluarga sebagai salah satu lingkungan pendidikan yang memiliki peran penting dan mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan.

  Keluarga dapat diartikan sekumpulan pribadi yang hidup di bawah satu atap.2 Keluarga membentuk kepribadian seseorang. Tidak dapat disangkal bahwa keluarga merupakan tempat pertama bagi peserta didik belajar merespon terhadap perkembangan masyarakatnya yang lebih luas. Kelak melalui proses interaksi dalam keluarga, seseorang peserta didik secara bertahap mengembangkan kemampuan nalar serta imajinasinya. Perhatian mereka terhadap hal-hal yang tampak yang ada di sekelilingnya, dipengaruhi oleh nilai-nilai yang mereka anut dan keluargalah yang menanamkan nilai- nilai tersebut.

  “Orang tua adalah pembina yang utama di dalam kehidupan anak, kepribadian orang tua, sikap, dan cara hidup mereka, merupakan unsur-unsur yang dengan sendirinya masuk ke dalam pribadi yang tumbuh.”3

  Disamping itu, orang tua senantiasa bersikap dan berbuat sesuai dengan garis-garis yang telah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya, dengan demikian diharapkan setiap anggota keluarga memiliki kepribadian dalam bermasyarakat. Keluarga merupakan suatu bentuk masyarakat terkecil yang mendasar dalam pendidikan anak. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal hakekatnya merupakan lembaga yang mendapat kepercayaan dari orang tua untuk mendidik anak-anak dengan tanggung jawab yang terbatas sesuai dengan fungsi dan tujuan lembaga pendidikan.

  2 Dr. Abdul-Ghani Abud, Keluargaku Surgaku, Hikmah, Jakarta, 2004, him. 51.

  3 Prof. Dr. Zakiah Daradjat, llmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, him. 56.

  3

  Anak sebagai dambaan orang tua merupakan amanah Allah yang harus dipertanggung jawabkan. Anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan dari orangtuanya, untuk mengembangkan kemampuan dasar atau fitrah yang akan berguna bagi kelangsungan hidupnya. Disamping itu, orang tua juga harus memelihara keselamatan kehidupan keluarganya.

  Sebagaimana firman Allah SWT dalam A1-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 yang bunyinya sebagai berikut: Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan

  keluargamu dari api neraka.,A

  Keluarga merupakan latar belakang sosial yang utama bagi anak, maka orangtua harus dapat menciptakan suasana keluarga yang hannonis dalam kehidupan sehari-harinya. Orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga supaya menjadikan anak yang berprestasi di dalam belajamya dengan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan rohani dan jasmaninya. Mengapa demikian? Karena orang tua adalah kunci utama dalam mengarahkan dan membimbing menuju prestasi belajar yang baik dengan suasana keluarga yang hannonis agar anak mampu mengembangkan potensinya.

  Dijelaskan pula dalam firman Allah Surat Al-Rumm, ayat 21 yang Artinya : "Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia

  menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri. Supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikannya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaumyang berfikir. (Ar-Rumm 30:21).4

   5 Menurut Abdul Mustaqim faktor keluarga harmonis diantaranya

  komunikasi keluarga lancar dan akrab, selalu siap membantu anak untuk

  

4 Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya, CV. Asy-syfia, Semarang, 1992,

him. 951.

  5 Ibid, him. 644.

  4

  memecahkan masalah, kompak dalam memecahkan setiap permasalahan, suka bermusyawarah dalam mengambil keputusan.

  Prestasi belajar anak di sekolah bukan semata-mata merupakan hasil proses belajar di sekolah saja melainkan juga didukung oleh keharmonisan keluarga. Jadi, jelas bahwa keharmonisan keluarga merupakan faktor penting dalam menentukan hasil belajar yang optimal.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi keluarga yang harmonis mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, lebih khusus bagi prestasi belajar.

  Dengan latar belakang di atas penulis mencoba mengadakan penelitian secara ilmiah dengan judulsebagai berikut: “PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP

  PRESTASI BELAJAR.” Yang berarti semakin harmonis suatu keluarga maka semakin baik pula prestasi belajar peserta didik.

  B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang menjadi pokok penelitian adalah:

  1. Bagaimanakah kondisi kehannonisan keluarga peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum Kalibanger Tahun 2008?

  2. Bagaimanakah prestasi belajar di Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum Kalibanger Tahun 2008?

  3. Adakah pengaruh keharmonisan keluarga terhadap prestasi belajar di Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum Kalibanger Tahun 2008?

  C. Tujuan Penelitian Berdasar pokok permasalahan di atas, maka ada tujuan yang akan dicapai, adapun tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui kondisi keharmonisan keluarga peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum Kalibanger.

  2. Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum Kalibanger.

  3. Untuk mengetahui adakah pengaruh keharmonisan keluarga terhadap prestasi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum Kalibanger.

  D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah.

  Akan ditolak apabila salah dan diterima apabila fakta-fakta membenarkannya.6 Berdasarkan pengertian di atas inaka peneliti merumuskan hipotesis bahwa ada “Korelasi antara keharmonisan keluarga dengan keberhasilan belajar.” Yang berarti semakin harmonis suatu keluarga, maka semakin baik pula keberhasilan belajar peserta didik.

  E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya hubungan keharmonisan keluarga terhadap prestasi belajar.

  Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis yaitu:

  1. Manfaat praktis Hubungan keharmonisan keluarga berarti orang tua dan kondisi keluarga mempunyai peranan penting terhadap anak dalam mencapai prestasi atau hasil belajar yang optimal.

  2. Manfaat teoritis Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi sekolah, guru dan orang tua dalam meningkatkan prestasi hasil belajar anak yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan.

  F. Definisi Istilah/Operasional Untuk menghindari adanya salah pengertian dalam memahami judul di atas maka perlu adanya pembahasan dan penjelasan istilah yang dipergunakan terlebih dahulu, antara lain:

6 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid /, Yogyakarta, AA. Yogyakarta, him. 63

BAB II A. Pengertian Keluarga Harmonis Sebelum berbicara tentang keluarga harmonis, maka terlebih dahulu

  LANDASAN TEORI

  penulis uraikan pengertian secara umum mengenai keluarga, sebagai pengantar dalam memberikan pengertian keluarga harmonis.

  1. Pengertian keluarga Secara umum keluarga adalah kumpulan pribadi yang hidup dibawah satu atap.

  Ada beberapa pendapat tentang pengertian keluarga:

  a. Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling

  • 9^ memperhatikan, dan saling menyerahkan diri.

  b. Menurut pendidikan Islam, keluarga adalah sepasang suami isteri yang kedua tokoh intinya yaitu ayah dan ibu berpadu dalam merealisasikan tujuan pendidikan.2

  2

  2

  3

  24 Dengan adanya perbedaan pendapat tentang pengertian keluarga di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan pribadi yang hidup bersama dalam tempat tinggal yang sama dan tokoh intinya adalah ayah dan ibu, sedangkan individu yang lain merupakan anggota keluarga.

  2. Pengertian Harmonis Harmonis mempunyai arti selaras atau serasi. Sedangkan keharmonisan diartikan suatu keadaan yang selaras atau serasi.

  22 dr. Abdul Ghoni Abud, Keluargaku adalah Surgaku,\\\kmeL\\, Jakarta, 2004, him. 51

  

23 Moh. Shochib, Pola Asuh Orang Tua untuk Mengembangkan Disiplin Diri, Rineka Cipta,

Jakarta, 1998, him. 17

24 Abdurrahman an-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, CV. Diponegoro, Bandung, 1992, him. 193.

  15

  C. Ajaran Tentang Keluarga Harmonis Hidup bahagia, harmonis, dan penuh cinta kasih merupakan harapan bagi setiap keluarga. Adapun ajaran-ajaran tentang keluarga harmonis diantaranya tertulis pada A1 Qur’an Surat Al-Rumm ayat 21, Surat Al-A’raf ayat 189, Al-Furqon ayat 74, dan hadits Nabi Muhammad SAW sebagaimana tersebut di bawah ini:

  1. A1 Qur’an Surat Al-Rumm ayat 2, yang berbunyi: Artinya : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia

  menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri. Supaya kamu cenderung dan me rasa tenter am kepadanya, dan dijadikannya diant aramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-henar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Rumm 30:21) 26

2. Surat Al-A’raf ayat 189, yang berbunyi:

  Artinya : “Dialah yang menciptakan kalian dari diri yang satu, dan

  darinya Dia menciptakan istrinya, agar merasa senang kepadanya . . . ”27

  3. Surat Al-Furqon ayat 74, yang berbunyi: Artinya : “Ya, Tuhan kami, anugerahkanlah kami isteri-isteri kami dan

  keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah imam bagi orang-orang yang bertaqwa.28

  4. Surat An-Nuur ayat 32, yang berbunyi:

  

26 Departemen Agama, Al Q ur’an dan Terjemahannya, CV. Asy-Syfa, Semarang, 1992, him. 951

  27 Departemen Agama, ibid, him. 253

  28 Departemen Agama, ibid, him. 569

  16

  Artinya : ‘'Dan Jcawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu,

  dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba sahayamu yang

  • perempuan ”.

  5. Hadits Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi: Dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh H.R. Bukhari, bahwa

  Nabi SAW bersabda: / o

  

' S '

  1 D & a S s

  i \ v i c M ' c» c S y ^ ° \v ''

  “Tidak akan saling bercinta-cintaan antara dua orang karena Allah SWT, kecuali yang lebih utama antara keduanya yaitu bagi yang lebih hebat cintanyayang satu terhadapyang lainnya” (H.R. Bukhari).*

  29 Dari ayat-ayat A1 Qur’an di atas dapat diambil titik relevansinya sebagai pedoman dalam menciptakan keluarga yang harmonis atau sakinah, yaitu:

  1. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah dalam membentuk keluarga atas dasar saling kasing sayang dan ketentraman jiwa, maka anak-anak akan terdidik dalam suasana yang bahagia yang diliputi rasa percaya diri, tenteram, penuh kelembutan dan kasih sayang, niscaya mereka akan terhindar dari kegelisahan, keterbelakangan dan penyakit psikis (gangguan jivva) yang melemahkan pribadinya.

  2. Keluarga muslim wajib mendidik anak-anaknya dengan tujuan agar dapat merealisasikan ajaran agama Islam dan rukun iman dalam jiwa dan tingkah laku mereka.

  Kasih sayang kepada anak-anak termasuk salah satu naluri yang difitrahkan Allah SWT kepada manusia dan hewan serta merupakan salah satu asas biologis, psikologis, sosial serta alami bagi kebanyakan makhluk hidup.

  Keluarga yang tiangnya adalah kedua orang tua, memikul tanggung jawab, kasih sayang dan kecintaannya kepada anak-anak karena ini semua termasuk asas pertumbuhan dan perkembangan psikis serta sosial yang kokoh dan lurus bagi mereka.

  • Departemen Agama Op-cit hal. 549

29 Bahreisj Husein. Hadits Shahih. Bukhari-Muslim. Surabaya, CV. Karya Utama. him. 164

  17

  Sekiranya cinta kasih kepada anak-anak tidak terealisasi secara memadai dan seimbang, maka anak akan mendapat kesulitan dalam menyelaraskan dalam kehidupan masyarakatnya, tidak mampu bergaul, dan tidak pula mampu hidup secara tolong menolong atau mendahulukan kepentingan orang lain dan menyisihkan kepentingan-kepentingan diri sendiri.

  Kemudian jika dia telah tumbuh dewasa kadang kala tidak dapat tumbuh menjadi orang tua yang penyayang dan mendapatkan kesulitan dalam hidup bertetangga.

  Oleh karena itu Rasulullah memberi teladan yang sebaik-baiknya dalam hidup saling mencintai dan menyayangi. Bukhari-Muslim meriwayatkan sebagai berikut

  j s

  // O ^

  f/

  Artinya ; barang siapa yang tidak menyayangi manusia maka ia tidak akan

  disayangi oleh Allah (HR. Bukhari-Muslim).*

  Dalam sumber yang sama diriwayatkan pula bahwa Rasulullah SAW bersabda : //

  Artinya : “Barang siapa yang tidak penyayang maka ia tidak akan

  disayangi (baik oleh Allah maupun makhluk). HR. Bukhari-Muslim. *

  Bahwa kasih sayang tidak hanya diberikan kepada anak yang masih bayi saja, tetapi juga kepada anak-anak yang lebih besar dari itu. Karena kebutuhan akan kasih sayang tidak hanya terbatas pada usia kanak-kanak saja, tetapi mencakup sebagian besar tingkat perkembangan anak.

  Kasih sayang orang tua tidak kalah pentingnya daripada gizi makanan, bahkan lebih penting daripadanya dalam mendidik untuk mencapai prestasi belajar anak pada akademik maupun non akademiknya. Ditetapkan pula bahwa landasan kehidupan keluarga sebagian adalah cinta kasih yang timbal

  ’ Bahreisj Husein. Hadits Shahih. Bukhari-Muslim. Surabaya, CV. Karya Utama. him. 182

  18

  balik.39 Sehingga jika anak tumbuh dewasa dia akan mampu menyebar sikap cinta kasin ini keluar lingkungan keluarga ke segenap masyarakat Islam.

  Dengan demikian tumbuhlah di kalangan keluarga muslim sikap saling menyayangi dan sikap ini tumbuh pula antar individu dalam keseluruhan masyarakat.

  Sekolah sebagai lembaga pendidikan menerima anak-anak setelah mereka dibesarkan didalam asuhan kedua orang tuanya. Keluarga muslim adalah pelindimg utama tempat anak dibesarkan dalam suasana pendidikan Islami.

  Harmonisasi perlu diciptakan dalam keluarga, karena dapat menimbulkan efek positif bagi anak dalam kehidupannya kelak.

  D. Pengertian Prestasi Belajar

  1. Prestasi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan).

  Maksudnya adalah usaha-usaha yang semaksimal mungkin yang dilakukan seseorang dalam menyerap, memahami, dan mengingat kembali hal-hal yang telah dicapai oleh peserta didik dalam melakukan pekerjaan yaitu belajar.

  2. Belajar Ada beberapa pendapat tentang pengertian belajar, antara lain:

  a. Menurut Drs. Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  b. Menurut Drs. Muhibbin Syah, M.Ed., belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. 3

30 Abdurrahman an-Nahlawi, Op-cit, him. 200

  c. Menurut Skinner seperti yang dikutip Barlow (1985, dalam bukunya:

  

Educational Psychology ), belajar adalah suatu proses adaptasi atau

penyesuaian lingkah laku yang berlaku secara progresif.

  d. Menurut Chaplin dalam buku Dictionary o f Psychology, berpendapat bahwa belajar adalah perolehan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Pendapatnya yang lain tentang belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.

  e. Menurut Himzman, dalam bukunya Psychology o f Learning and

  

Memory , belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri

  organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengitrahi tingkah laku organisme tersebut.

  f. Menurut Wittig, dalam bukunya Psychology o f Learning, belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang teijadi dalam segala macam/atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.

  g. Menurut Rubber, dalam bukunya Dictionary o f Psychology, belajar adalah membatasi arti belajar dengan dua macam definisi: 1) . Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. 2) . Belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.

  Dengan banyaknya perbedaan pendapat tentang pengertian belajar, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian dari belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku barn sebagai hasil pengalaman individu baik untuk memperoleh respon sebagai akibat adanya latihan khusus maupun interaksi dengan lingkungannya.

  Dari pengertian prestasi dan belajar di atas, penulis dapat simpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai melalui usaha yang semaksimal mungkin yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku barn secara keseluruhan dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Adapun indikator prestasi belajar seperti penulis uraikan dalam tabel bcrikut.

  Tabel 1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi

  Ranah/Jenis Prestasi Indikator

  Cara Evaluasi

  A. Ranah Cipta (Kognitif)

  1. Pengamatan

  1. Dapat menunjukkan 1 . Tes lisan

  2. Dapat membandingkan

  2. Tes tertulis

  3. Dapat menghubungkan

  3. Observasi

  2. Ingatan

  1. Dapat menyebutkan

  1. Tes lisan

  2. Dapat menunjukkan kembali

  2. Tes tertulis

  3. Pemahaman

  1. Dapat menjelaskan

  1. Tes lisan

  2. Dapat mendefinisikan dengan

  2. Tes tertulis Lisan sendiri

  4. Penerapan

  1. Dapat memberikan contoh

  1. Tes tertulis

  2. Dapat inenggunakan secara

  2. Pemberian Tugas Tepat

  3. Observasi

  1. Dapat menguraikan

  1. Tes tertulis

  5. Analisis (pemerik- saan dan pemilahan

  2. Dapat mengklasifikasikan/

  2. Pemberian tugas secara teliti memilali-milah

  Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi

  B. Ranah Rasa (Afektif)

  1. Penerimaan

  1. Menunjukkan sikap menerima

  1. Tes tertulis

  2. Menunjukkan sikap menolak

  2. Tes skala sikap

  3. Observasi

  2. Sambutan

  1. Kesediaan berpartisipasi/

  1. Tes skala sikap terlibat

  2. Pemberian tueas

  2. Kesediaan memanfaatkan

  1. Tes skala sikap

  1. Mengakui dan menyakini

  4. Intemalisasi (Pen

  2. Pemberian

  2. Mengingkari dalaman) ekspresi (yang menyatakan dan proyektif

  (yang menyatakan Perkiraan/ranah

  3. Observasi

  5. Karakterisasi

  1. Melembagakan atau meniada

  1. Pemberian eks (Penghayatan) kan presi dan proyektif

  2. Menjelmakan dalam pribadi

  2. Obervasi dan perilaku sehari-hari

  1. Keterampilan berge

  1. Mengkoordinasikan gerak

  1. Observasi rak mata, tangan, kaki dan anggota

  2. Tes tindakan tubuh lainnya

  2. Kecakapan ekspresi

  1. Mengucapkan

  1. Tes lisan verbal dan nonverba

  2. Membuat mimik dan gerakan

  2. Observasi Jasmani

  3. Tes tindakan Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah:

  1. Perubahan yang teijadi secara sadar Individu yang belajar akan menyadari teijadinya perubahan itu atau sekurang-kurangya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan-perubahan dalam dirinya. Jadi perubahan tingkah laku individu yang teijadi karena kesadaran.

  2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

  

Perubahan yang teijadi dalam diri individu berlangsung terns

  menerus dan tidak statis maksudnya perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. untuk menambah 3 ruang lagi dan ingin menjadikan sebagai madrasah/sekolahan, sekarang telah memiliki 9 ruang dan lapangan.

  MI Miftakhul Ulum Kalibanger pada saat ini mempunyai murid sebanyak 108 anak yang terdiri dari 53 laki-laki dan 55 perempuan. MI Miflakhul Ulum Kalibanger telah meluluskan anak didiknya sebanyak 6 kali.34 3

  5

  3. Dewan Guru MI Miftakhul Ulum Kalibanger Desa Lanjan Dewan Guru beserta karyawan MI Miftakhul Ulum Kalibanger pada tahun 2008 berjumlah 9 orang dengan perincian sebagai berikut: a. Dewan Guru : 7 orang

  b. Tenaga Administrasi: 2 orang

  c. Penjaga : 1 orang Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

  Tabel I Data Dewan Guru dan Karyawan MI Kalibanger No. Nama Jabatan

  Ambaratih, A.Ma. Kepala Sekolah 1. Amin Risyanto, S.Pd.I Guru Kelas VI 2. Siti Kholifah, A.Ma. Guru Kelas V 3.

  Guru Kelas IV 4. Ambaratih, A.Ma.

  5. Suryati, A.Ma. Guru Kelas III Khoriah, A.Ma. Guru Kelas II 6.

  7. Maratus Solekhah, S.Pd.I Guru Kelas I Mahmudah Staf Administrasi (Tata Usaha) 8. Aan Susiyanto Staf Administrasi (Tata Usaha) 9.

  Penjaga Sekolah

  10. Suadi

  4. Siswa-siswi MI Miftakhul Ulum Kalibanger Tahun Ajaran 2007/2008 Keadaan siswa-siswi MI Miftakhul Ulum Kalibanger, Desa Lanjan,

  Kecamatan Sumwono, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2007/2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  34 Hasil vvawancara dengan Ketua Yayasan Miftakhul Ulum Kalibanger.

  35 Hasil vvawancara dengan Ketua Yayasan Miftakhul Ulum Kalibanger.

  Tabel II Jumlah Murid MI Miftakhul Ulum Kalibanger Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Tahun Ajaran 2007/2008 Jenis Kelamin Jumlah No. Perempuan Laki-Laki

  108

  55

  53 1. Dari jumlah murid di atas penulis hanya mengambil 50 anak sebagai responden yang terdiri dari kelas IV, V, dan VI.36 3

  7

  5. Sarana dan prasarana MI Miftakhul Ulum Kalibanger Tahun 2007/2008 Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MI Miftakhul Ulum

  Kalibanger Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:

  Tabel III Sarana dan Prasarana MI Miftakhul Ulum Kalibanger Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Tahun Ajaran 2007/2008

  No. Jenis Barang Jumlah

  1. Gedung 2 buah

  Kelas 2.

  7 ruang

  3. Kantor 1 ruang

  4. WC 3 ruang

  Tape Recorder 5.

  1 buah

  6. Lapangan t

  / , hektar

  7. Gudang 1 ruang

  Jam dinding 8.

  8 buah

  9. Papan tulis 6 buah

  10. Kolam 1 lokal

  7? 36 Hasil wawancara dengan Ketua Yayasan Miftakhul Ulum Kalibanger.

37 Diambil dari Buku Administrasi Madrasah.

  pengamatan dan wawancara maka penulis mendapatkan data tentang alam di wilayah penelitian sebagai berikut:

  1. Batas Dusun Kalibanger

  a. SebelahBarat : berbatasan dengan Desa Sumowono, Kecamatan Sumowono

  b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Dusun Pakisan, Desa Banyukuning, Kecamatan Jambu

  c. Sebelah Utara : berbatasan dengan Dusun Ngaglik, Desa Candi Kecamatan Ambarawa.

  d. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Dusun Tompak, Desa Genting, Kecamatan Jambu.40

  2. Ketinggian Daerah Menurut keterangan yang peneliti peroleh bahwa ketinggian daerah berada di ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut, daerah ini disebut dataran tinggi. Keadaan daerah tersebut berada di kaki Gunung Ungaran yang berjarak kurang lebih 4 km dari Candi Gedong Songo. Disekitamya terdapat beberapa pegunungan sehingga daerah ini disebut sebagai daerah pegunungan dengan suasana alam yang damai sehingga banyak penduduk yang merasa tenang dan tentram.

  Apabila keadaan alam di atas dihubungkan dengan pendidikan maka suasana tersebut sangat mendukung dalam kegiatan proses belajar mengajar. Baik itu pendidikan di sekolah maupun pendidikan pada keluarga, sebab salah satu faktor yang mendukung terciptanya pendidikan yang baik adalah terciptanya suasana yang kondusif.

  3. Keadaan Tanah Tan ah yang subur adalah merupakan dambaan bagi setiap petani agar dapat bercocok tanam dengan baik, tumbuh subur sehingga akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Mengenai t£inah di wilayah 40 penelitian sudah memenuhi syarat untuk bercocok tanam sebab tanah Hasil wawancara dengan Kepala Desa Lanjan. tersebut subur dan aimya juga tidak kurang, hal ini dikarenakan masih banyaknya pepohonan yang tumbuh mendukung dalam pengadaan cadangan air dan menunjang kesuburan tanah, sehingga apabila digunakan untuk bercocok tanam akan mendapatkan keuntungan sesuai yang diharapkan.

  C. Keadaan Iklim

  37 KK 157 Jiwa

  29 KK 125 Jiwa

  5. RT. 05

  39 KK 176 Jiwa

  4. RT. 04

  50 KK 212 Jiwa

  3. RT. 03

  2. RT. 02

  Keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah dalam jangka waktu yang lama dinamakan iklim. Sesuai dengan keadaan iklim yang ada di Indonesia, di daerah ini juga berlaku iklim tropis yang menyebabkan udara di daerah tersebut terasa sejuk. Dalam hal ini data yang penulis peroleh sebagai berikut yang mengenai tentang:

  39 KK 158 Jiwa

  1. RT. 01

  Tabel IV Jumlah Penduduk Dusun Kalibanger Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2008 No. Nama RT Jumlah KK Jumlah Jiwa

  Jumlah penduduk yang diperoleh setelah mengadakan wawancara kepada nara sumber, dengan hasil bahwa wilayah di daerah tersebut terdiri atas 5 Rukun Tetangga (RT) dengan perincian sebagaimana di bawah ini:

  D. Keadaan Penduduk

  2. Curah hujan yang terjadi berkisar antara 2.000 - 3.000 mm per tahun.41 Iklim di wilayah ini sangat mendukung bagi para petani karena tidak bersusah payah untuk mendapatkan air guna bercocok tanam.

  1. Dengan ketinggian 1.500 di atas permukaan laut sehingga suasananya sejuk dan suhu berkisar antara 11° - 15°C.

  Jumlah Total 194 KK 828 Jiwa 41 Hasil wawancara dengan Kepala Dusun Kalibanger.

  40

  Sedangkan jumlah penduduk dilihat dari jenis kelamin dan jenis pekeijaan masing-masing Kepala Keluarga adalah seperti pada Tabel V sebagai berikut:

  Tabel V Jumlah Penduduk Dusun Kalibanger Desa Lanjan Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin Tahun 2008

  E. Keadaan Pendidikan Adapun jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan yang ada di masyarakat yaitu terdiri atas lulusan SD/tidak lulus SD, lulusan SMP/MTs, lulusan SMA/'MA dan lulus/sedang dalam Perguruan Tinggi, sebagai berikut:

  Tabel VI Jumlah Penduduk Dusun Kalibanger Desa Lanjan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2008 4

  2

   4

  3 No. Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa 1.

  Lulus SD/MI 742 Jiwa

  2. Lulus SMP/MTs

  47 Jiwa 3. Lulus SMA/MA

  16 Jiwa

  4. Perguruan Tinggi

  2 Jiwa

  Jumlah 807 Jiwa 42 Hasil wawancara dengan Tenaga Kependudukan Desa Lanjan.

43 Hasil wawancara dengan para Ketua RT.

  4 Z

  3 4 5

  1

  2 Anisah

  • - 7.

  12 P -

  8. Ari Wibowo

  11 L

  11 P

  • 9. Barokah

  10. Dewi Ratnasari -

  10 P -

  11. Dian Kumiawan

  10 L 12.,

  Dina Arista 11 - P

  13. Eri Susanto

  10 L -

  14. Erlian Anjarwati -

  11 P Fatkhurrohman

  • - 15.

  11 L

  16. Feri Ariyanto

  11 - L -

  17. Heru Susanto

  12 L

  18. Ida Fatmawati -

  12 P -

  19. Ihsanudin

  11 L

  20. Jumiyah

  11 - P

  21. Khoerul Anam

  • - 11 L -

  22. Khoiriyah

  10 P

  23. Kodirun

  10 L -

  24. Lailatul Anisa

  12 - P

  25. Lutfi Widiamoro 10 - L

  • 26. Maftuh Afifudin

  12 L Muh. Asyari 27.

  10 L -

  28. Ndoniyanto

  • 11 L

  12 - Nia Sari Hastiti 29.

  P 30.

  11 - Novia Indri P

  31. Nur Azizah

  11 - P Nur Ihsan 32. 10 - L

  10 P

  • 33. Nur Isnaeni

  34. Riska Aristaningrum

  11 P -

  11 P

  • 35. Rita Umami

  36. Sa'adatul Maulidiyah -

  12 P -

  37. Samsul Aminudin

  12 L

  11 L 39.

  • 38. Sidhi Nur Ihwan

  10 P - Tri Anah

  12 P

  • 40. Tri Maesyaroh
Keterangan: i = Interval H = Nilai tertinggi L = Nilai terendah

  Dari rumus interval tersebut di atas, maka dapat diperoleh nilai interval yaitu 10 dengan nilai interval sebagai berikut: A. 45 - 54

  B. 35 - 44

  C. 25 - 34 Berdasarkan data di atas dapat diketahui sebagai berikut:

  1. Untuk skor dengan nilai 45 - 54 temiasuk kategori tinggi dengan responden 13 siswa (26%).

  2. Untuk skor dengan nilai 35 - 44 termasuk kategori sedang dengan responden 28 siswa (56%).

  3. Untuk skor dengan nilai 25 - 24 termasuk kategori rendah dengan responden 9 siswa (18%). Dengan demikian dapat diperoleh data tentang keluarga harmonis pada siswa MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono.

  

Tabel IX

Scoring Data Tentang Prestasi Belajar

  4 0 a b c d e f g h i j

  2

  2

  1

  2

  2

  2

  2

  3

  2

  3

  2

  2

  2 32 2,13

  39.

  3

  4

  1

  4

  2

  2

  1

  2

  1

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENYAKIT CACINGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR (Studi kasus pada siswa – siswi MI Miftahul Ulum Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto)

0 3 2

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGATERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Athfal Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006 - Test Repository

0 0 97

PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI( Studi Kasus Di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang,Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang) TAHUN 2008 - Test Repository

0 0 84

KORELASI ANTARA AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI SEKOLAH (Pada Siswa SLTP "Jam 'iyyatut Tholibin" Tegalsari, Wadas, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung Tahun 2006-2007) - Test Repository

0 0 208

PENGARUH PERILAKU IHSAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2009 - Test Repository

0 0 83

PENGARUH KEPEDULIAN ORANG TUATERHADAP PRESTASIBELAJAR ANAK (Studi pada siswa SMP Negeri 2 Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2009) - Test Repository

0 0 110

PENGARUH KEDISIPLINAN GURU KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK KELAS V DAN VI DI MI MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 2 92

PENGARUH VARIASI METODE MENGAJAR AL-QUR'AN HADITS TERHADAP MOTIVASI KEAGAMAAN SISWAStudi Kasus Pada Siswa Kelas V dan VI MI Tajuk Kecamatan Getasan Tahun 2008 - Test Repository

0 1 123

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Gading Duren Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun 2006-2007) - Test Repository

0 0 106

HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008 ) - Test Repository

0 0 96