Pengaruh Brand Image Kosmetik Chanel terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bandung.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan industri kecantikan memberikan peluang bagi industri kosmetik di Indonesia, berbagai macam merek kosmetik baik lokal maupun impor mewarnai pasar kosmetik di Indonesia. Penjualan kosmetik impor ternyata lebih diminati oleh konsumen kalangan menengah keatas. Salah satu brand yang sangat diminati adalah kosmetik Chanel.

Semakin baik brand image di benak konsumen maka keputusan pembelian akan semakin meningkat. Chanel salah satu merek internasional asal Perancis yang paling diminati oleh wanita karena identik dengan status elit, dan dikenal sebagai salah satu paling mahal di dunia. Keputusan pembeliannya di dasari oleh kualitas produk Chanel. Chanel memberikan perhatian lebih akan kebutuhan setiap konsumennya dengan memberikan banyaknya varian produk untuk berbagai macam kebutuhan konsumen.

Pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner di salon-salon & bridal kota Bandung. Penulis menggunakan 2 variabel dalam penelitian variable bebas yaitu brand image kosmetik Chanel dan variabel terikat yaitu keputusan pembelian. Data yang ada dianalisis menggunakan aplikasi software SPSS 17.

Hasil penelitian terhadap 100 responden pengguna kosmetik Chanel di salon- salon dan bridal kota Bandung memperoleh hasil bahwa brand image kosmetik Chanel signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Faktor brand image mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 9,10 % dan sisanya 90,90% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Hasil analisis yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa brand image merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di kota Bandung.


(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Development of beauty industry provides opportunities for the cosmetics industry in Indonesia, various brands of local and imported cosmetic coloring cosmetics market in Indonesia. Sales of imported cosmetics were more in demand by consumers among the middle and upper. One very popular brand is Chanel cosmetics.

The better brand image in the minds of the purchasing decisions of consumers will increase. Chanel one French international brands most preferred by women because it is identical with elite status, and is known as one of the most expensive in the world. Purchase the underlying decision by the quality of Chanel products. Chanel gives more attention to the needs of individual customers by providing the number of product variants for a wide range of consumer needs.

Data collection is done through questionnaires in bridal salons & city. The author uses two independent variables in the study variables namely Chanel cosmetics brand image and the dependent variable is the purchase decision. Existing data were analyzed using SPSS 17 software applications.

The study, of 100 respondents in the user's Chanel cosmetics and bridal salons Bandung obtain results that Chanel cosmetics brand image significantly to consumer purchasing decisions. Factors influencing the purchase decision a brand image for 9.10% and the remaining 90.90% influenced by other factors.

The results of the analysis conducted by the authors showed that the brand image is one of the factors that influence consumer buying decision in the city of Bandung.


(3)

iii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II ... 2

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 2

2.1 Kajian Pustaka ... 2

2.1.1 Brand ... 2

2.1.2 Brand Image ... 13

2.1.3 Keputusan Pembelian ... 18

2.2 Kerangka Pemikiran ... 26

2.3 Pengembangan Hipotesis... 27


(4)

iv Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN ... 8

3.1 Metode Penelitian ... 8

3.2 Objek Penelitian ... 29

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

3.4 Variabel Penelitian ... 31

3.4.1 Operasionalisasi Variabel... 31

3.4.2 Sumber Data ... 33

3.5 Populasi dan Sampel ... 34

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 36

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas... 37

3.8.1 Uji Validitas ... 37

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 37

3.9 Uji Asumsi Klasik ... 38

3.10 Regresi Linear Sederhana ... 39

3.11 Uji Hipotesis ... 40

3.12 Koefisien Determinasi ... 41

3.13 Skala Pengukuran ... 42

BAB IV ... 29

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Hasil Penelitian ... 29

4.1.1 Karakteristik Responden ... 29

4.1.2 Tanggapan Responden ... 48

4.1.3 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 66


(5)

v Universitas Kristen Maranatha

4.1.5 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 76

4.1.6 Pengujian hipotesis ... 77

4.1.7 Koefisien determinasi... 79

4.2 Pembahasan ... 79

BAB V ... 44

KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 84

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... xii LAMPIRAN


(6)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Proses Pembelian Lima Tahap ……… 23


(7)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Operasional Variabel X ... 32

Tabel II Operasional Variabel Y ... 33

Tabel III Jenis Kelamin Responden ... 44

Tabel IV Usia Responden ... 45

Tabel V Status Pekerjaan Responden ... 45

Tabel VI Jenjang Pendidikan Responden ... 46

Tabel VII Pengeluaran Responden ... 47

Tabel VIII Brand kosmetik Chanel adalah brand yang berkualitas ... 48

Tabel IX Brand kosmetik Chanel merupakan salah satu merek terbaik di bidangnya ... 49

Tabel X Brand kosmetik Chanel adalah brand yang mahal ... 50

Tabel XI Brand kosmetik Chanel adalah brand yang mewah dan eksklusif ... 51

Tabel XII Brand kosmetik Chanel mencerminkan gaya hidup (lifestyle) mewah dan eksklusif ... 52

Tabel XIII Brand kosmetik Chanel identik dengan prestise serta borjuis ... 53

Tabel XIV Menggunakan kosmetik Chanel dapat berarti modern dan mengikuti perkembangan mode ... 54

Tabel XV Brand kosmetik Chanel adalah brand yang sangat diminati kaum wanita ... 55

Tabel XVI Brand kosmetik Chanel mempunyai tingkat kualitas yang tinggi ... 56

Tabel XVII Brand kosmetik Chanel memiliki desain yang baik ... 57

Tabel XVIII Brand kosmetik Chanel mudah diaplikasikan dan memiliki daya tahan yang lama ... 58

Tabel XIX Responden memiliki pandangan yang positif terhadap brand kosmetik Chanel ... 59


(8)

viii Universitas Kristen Maranatha Tabel XXI Hasrat akan kebutuhan kosmetik saya terpenuhi dengan

memiliki kosmetik Chanel ... 61 Tabel XXII Responden tertarik membeli kosmetik Chanel karena

brand image yang sesuai dengan kualitas produk tersebut ... 62

Tabel XXIII Responden tertarik membeli kosmetik Chanel karena

harganya yang mahal ... 63 Tabel XXIV Dalam membeli kosmetik Chanel responden mempertimbangkan

antara harga yang mereka bayarkan dengan manfaat yang akan

diperoleh dari kosmetik tersebut ... 64 Tabel XXV Responden akan melakukan pembelian ulang terhadap


(9)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Lampiran 2 Olah Data

Lampiran 3 Uji Statistik Lampiran 4 Artikel


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sejak zaman dahulu kala kosmetik sudah seperti sahabat setia wanita. Untuk tampil cantik dan menarik tentunya sudah menjadi idaman bagi seluruh kaum hawa, tidak terkecuali. Hasil riset serta penyelidikan antropologi, arkeologi, dan etnologi di Mesir dan India membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep-salep aromatik, yang dianggap sebagai bentuk awal kosmetik yang kita kenal sekarang ini. Alam yang kaya akan tanaman obat-obatan, rempah-rempah, dst., oleh masyarakat dahulu digunakan sebagai kosmetik tradisional yang di olah secara tradisional. Rempah-rempah, ginseng dll., biasanya digunakan sebagai campuran mandi para putri-putri raja zaman dahulu.

Perkembangan kosmetik ini memberikan peluang bagi industri kosmetik di Indonesia, sehingga banyak bermunculan produk baru di pasaran yang dapat menimbulkan persaingan yang ketat. Berbagai macam merek kosmetik baik lokal maupun impor mewarnai pasar kosmetik di Indonesia. Di seluruh Negara, trend

make up dan kosmetik sangat berkembang dari waktu ke waktu, tidak terkecuali di

negara-negara berkembang. Kosmetik telah menjadi trend di kalangan wanita baik remaja hingga orang tua yang menyebabkan industri kosmetik hingga saat ini sangat potensial dan berkembang dengan pesat. Penggunaan kosmetik pun menjadi tuntutan dalam karier seorang wanita karena banyak pekerjaan yang mewajibkan karyawan wanita untuk menggunakan kosmetik. Kini banyak peluang pekerjaan yang


(11)

2 Universitas Kristen Maranatha menawarkan lapangan pekerjaan berdasar pada kemampuan make up seperti BA (beauty advisor), make up artist, assistant salon, dll.

Industri kosmetik di seluruh dunia saat ini berkembang dengan pesat. Dari data

International Cosmetics Club dapat diketahui bahwa impor produk kosmetik

bermerek dapat mencapai Rp. 4 miliar hingga Rp. 10 miliar per bulannya. Bahkan berdasarkan pada data tahun 2006, dapat diketahui bahwa impor selama tahun tersebut dapat mencapai 1 triliun rupiah. Hal ini jelas menunjukkan tingginya permintaan akan kosmetik impor di Indonesia. Saat ini di Indonesia, penjualan kosmetik impor ternyata lebih diminati oleh konsumen kalangan menengah keatas. Kosmetik impor yang masuk ke Indonesia sendiri sangat beragam jenis, merek, produksi, sumber, dsb. Ada produk yang berasal dari Jepang, Amerika, Perancis, Inggris, hingga Korea.

Berikut ini adalah beberapa merek kosmetik impor yang di minati dan banyak dicari oleh konsumen di Indonesia, baik yang sudah masuk maupun belum masuk ke Indonesia. Adapun sebagai berikut:

 Chanel  Bobbi Brown

 MAC

 Yyes Saint Lauren  Estee Lauder  Lancome  Guerlain  Christian Dior


(12)

3 Universitas Kristen Maranatha  Benefit Cosmetics

 Smashbox  Urban Decay  Shu Uemura  Kanebo  SK-II  Anna Sui  Etude

 Face Shop, dst.

Produk impor lebih diminati karena kualitas dari produk itu sendiri dan merek yang lebih terpercaya. Brand image dari sebuah kosmetik sangat menentukan laris atau tidaknya produk ini di pasaran. Brand image dari kosmetik sendiri pun menentukan segmentasi pembelinya. Seperti Lancome, Estee Lauder , KOSE untuk saat ini dikenal sebagai kosmetik untuk wanita paruh baya. Sedangkan untuk anak muda lebih memilih brand seperti Chanel, Bobbi Brown, MAC, dst. dikarenakan merek-merek tersebut berkembang dengan cepat dan dapat mengikuti keinginan konsumen. Berbeda dengan Lancome, Estee Lauder, KOSE mereka terpaku pada produk andalan mereka terdahulu dan lama untuk me-launching produk baru. Brand

image dapat diciptakan melalui harga, packaging, kualitas produk, launching

produk, promosi dan event yang diselenggarakan.

Chanel adalah salah satu merek internasional asal Perancis yang paling diminati oleh wanita pengemar kosmetik impor. Merek Chanel identik dengan status elit, dan dikenal sebagai salah satu merek dari Top 10 Fashion Brand favorit dan


(13)

4 Universitas Kristen Maranatha paling mahal didunia. Chanel dianggap sebagai merek yang paling elegan dan mewah dalam dunia kosmetik dan haute couture. Chanel memproduksi barang-barang mewah seperti parfum, pakaian,kosmetik, perhiasan dan jam tangan. Hal ini membuat Chanel menjadi salah satu label yang paling diakui di seluruh dunia. Demam ‘gila’ kosmetik Chanel ini terlihat jelas di situs blog maupun jejaring sosial, seperti pada Female Daily forum. Di forum Female Daily ini para pencinta kosmetik Chanel saling bertukar informasi. Kesulitan untuk mendapatkan kosmetik Chanel di Indonesia sendiri seringkali menjadi topik hangat dan menjadi tantangan tersendiri bagi para penggila kosmetik di Indonesia, terutama di kota-kota besar seluruh Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan juga tentunya tidak terkecuali di kota Bandung.

Keputusan pembelian kosmetik Chanel ini juga di dasari oleh kualitas produk Chanel sendiri. Chanel memberikan perhatian lebih akan kebutuhan setiap konsumennya dengan memberikan banyaknya varian produk untuk berbagai macam usia, tipe kulit dan mengikuti selera ber-make up setiap konsumen. Berbeda dengan produk kosmetik lainnya produk Chanel mengandung moisturizer, anti radiasi dan berbahan dasar mineral sehingga sangat ringan dan aman untuk dipakai setiap konsumen. Sehingga membuat konsumen merasa puas, nyaman dan merasa bangga menggunakan produk Chanel walaupun harga kosmetik Chanel ini lebih mahal dibandingkan merek kosmetik impor lainnya. Kosmetik Chanel terbukti laris dari produk regular/ full size hingga produk sample. Walaupun harga regular produk mulai dari Rp 330.000,- sampai dengan Rp 950.000,- serta harga produk sample di pasaran dijual dari Rp 75.000,- sampai dengan Rp 150.000,- per buahnya, para


(14)

5 Universitas Kristen Maranatha wanita tetap berebutan untuk mendapatkannya. Kosmetik Chanel sangat menjaga dan memperhatikan setiap produk yang diluncurkan ke pasaran, hingga untuk

sample/tester produk di kemas dengan menarik dan mewah sehingga tetap terlihat

mahal dan elegant.

Dengan melihat permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar brand image kosmetik Chanel bagi konsumen di Indonesia, khususnya di kota tempat domisili penulis yaitu di kota Bandung. Seberapa kuat pengaruh brand image kosmetik Chanel bagi kaum wanita pengguna dan pencinta kosmetik di kota Bandung. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti dan mengajukan usulan rancangan penelitian dengan judul Pengaruh Brand Image

Kosmetik Chanel Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bandung “.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1.1Bagaimana tanggapan konsumen terhadap brand image kosmetik Chanel di Bandung?

1.2Bagaimana pengaruh brand image kosmetik Chanel terhadap keputusan pembelian konsumen di Bandung?


(15)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian. Sedangkan tujuan dari penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap brand image kosmetik Chanel di Bandung.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh brand image kosmetik Chanel terhadap keputusan pembelian konsumen di Bandung.

1.4Manfaat dan Kegunaan Penelitian

a. Manfaat bagi akademisi:

1. Memberikan pengetahuan secara lebih mendalam mengenai pengaruh

brand image terhadap keputusan pembelian produk kosmetik.

2. Sebagai referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya, khususnya yang berkaitan dengan brand image dan keputusan pembelian produk kosmetik.

b. Bagi praktisi bisnis:

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai salah satu alat evaluasi untuk mengukur sejauh mana keberhasilan brand image Chanel dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Sebagai masukan dan informasi bagi perusahaan kosmetik Chanel selaku merek internasional.

3. Bagi importir dan penjual, sebagai masukan untuk melihat pasar yang diminati oleh konsumen.


(16)

81 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen di kota Bandung, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand image kosmetik Chanel terhadap keputusan pembelian konsumen di kota Bandung. Setelah mengadakan penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen di salon-salon kota Bandung, dan kemudian hasilnya dianalisis menggunakan alat-alat uji statistik seperti yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Brand image mendapat tanggapan yang cukup baik dari konsumen, hal

ini dapat dilihat dari tanggapan responden yang menyatakan bahwa:  24% responden sangat setuju brand kosmetik Chanel adalah

brand yang berkualitas.

26% responden sangat setuju brand kosmetik Chanel merupakan salah satu merek terbaik di bidangnya.

30% responden sangat setuju brand kosmetik Chanel adalah

brand yang mahal.

41% responden sangat setuju brand kosmetik Chanel adalah

brand yang mewah dan eksklusif.

 31% responden sangat setuju brand kosmetik Chanel


(17)

82 Universitas Kristen Maranatha  36% responden sangat setuju brand kosmetik Chanel identik

dengan prestise serta borjuis.

 21% responden sangat setuju menggunakan kosmetik Chanel dapat berarti modern dan mengikuti perkembangan mode.

43% responden sangat setuju brand kosmetik Chanel adalah

brand yang sangat diminati kaum wanita.

19% responden sangat setuju brand kosmetik Chanel mempunyai tingkat kualitas yang tinggi.

34% responden sangat setuju brand kosmetik Chanel memiliki desain yang baik.

14% responden sangat setuju brand kosmetik Chanel mudah diaplikasikan dan memiliki daya tahan yang lama.

 38% responden sangat setuju memiliki pandangan yang positif terhadap brand kosmetik Chanel.

2. Keputusan pembelian konsumen di kota Bandung mendapat tanggapan yang cukup baik dari konsumen, hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden yang menyatakan bahwa:

 29% responden sangat setuju bahwa mereka merasa tertarik ingin membeli kosmetik Chanel.

 17% responden sangat setuju bahwa mereka memiliki hasrat akan kebutuhan kosmetik saya terpenuhi dengan memiliki kosmetik Chanel.


(18)

83 Universitas Kristen Maranatha  20% responden sangat setuju bahwa mereka tertarik membeli kosmetik Chanel karena brand image yang sesuai dengan kualitas produk tersebut.

 12% responden sangat setuju bahwa mereka tertarik membeli kosmetik Chanel karena harganya yang mahal.

 28% responden sangat setuju bahwa mereka dalam membeli kosmetik Chanel mempertimbangkan antara harga yang di bayarkan dengan manfaat yang akan diperoleh dari kosmetik tersebut.

 33% responden sangat setuju bahwa mereka akan melakukan pembelian ulang terhadap produk kosmetik Chanel.

3. Dari perhitungan analisis regresi linear sederhana diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 8,698 + 0,307 X. Dimana: Y= keputusan pembelian konsumen di kota Bandung. Dan X = brand image kosmetik Chanel. Konstanta sebesar 8,698 artinya jika tidak ada personalitas merek maka keputusan pembelian konsumen produk kosmetik Chanel di kota Bandung adalah 8,698. Koefisien regresi sebesar 0,307 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 poin brand image, maka akan meningkatkan keputusan pembelian produk kosmetik Chanel di kota Bandung sebesar 0,307.Pengaruh antara brand image kosmetik Chanel terhadap keputusan pembelian sebesar 9,10% , berarti masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian disamping brand image sebesar


(19)

84 Universitas Kristen Maranatha 90,90% diantaranya dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan dan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masing – masing pihak, baik pihak praktisi bisnis maupun akademis:

1. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 9,10% , berarti masih terdapat faktor-faktor lain sebesar 90,90% yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, seperti misalnya promosi, distribusi, inovasi produk, dst. Untuk itu disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara promosi, distribusi, inovasi produk, dan seterusnya terhadap keputusan pembelian konsumen kosmetik Chanel. Inovasi bisa dilakukan dengan membuat produk kosmetik yang tahan hingga 1 x 24jam tanpa luntur. Membuat promosi penawaran seperti discount, promo buy 1 get 1 ataupun

bundling karena hingga saat ini tidak pernah ada promosi penjualan seperti

ini pada Chanel.

2. Mempertahankan mutu dan kuliatas produk agar terus diminati oleh kaum wanita dan pengguna kosmetik di industri kecantikan. Dapat dilakukan dengan audit stock lama (kadaluarsa) untuk diganti dengan stock barang baru

(fresh) pada counter dan saluran distribusi.

3. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk kosmetik Chanel agar kualitas produk sesuai dengan harga yang dipasarkan untuk target market-nya.


(20)

85 Universitas Kristen Maranatha Meluncurkan produk berbahan dasar alamiah seperti menggunakan ganggang hijau pada produk kosmetik La Mer atau menggunakan emas murni 24 karat seperti kosmetik Guerlain.

4. Hasil penelitian membuktikan bahwa brand image dapat mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk, oleh karena itu bagi para akademisi dapat lebih memperhatikan dan meneliti bagaimana cara meningkatkan dan menciptakan brand image yang baik di benak konsumen.

5.3Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya antara lain:

1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap konsumen dan salaon-salon di kota Bandung, sehingga responden yang diteliti masih terbatas.

2. Jumlah sampel yang digunakan masih kurang dan hanya berjumlah 100 responden, sehingga belum dapat mewakili masyarakat konsumen pengguna kosmetik Chanel.

3. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti sehingga pengumpulan data yang dilakukan kurang maksimal.

4. Kesulitan untuk mendapatkan produk kosmetik Chanel di Indonesia, sehingga sulit untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih maksimal.


(21)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity: Capitalizing on The Value of

Brand Name. New York. The Free Press. Mc. Millan Inc.

Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Engel, James F., Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. 1995. Consumer

Behavior. 8th Edition, The Dryder Press.

Ghozali, Imam. 2006. Statistik Non-Parametrik – Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit – Undip.

Hair, Joseph F. et al. 1998. Multivariate Data Analysis. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi offset

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM

Kertajaya, Hermawan. 2000. Marketing Plus 2000, Siasat Memenangkan Persaingan global. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo


(22)

xiii Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium Jilid 2. Jakarta:

Prenhallindo

Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. The Millennium Edition. New Jersey: Prentice Hall International Edition.

Kotler, Philip, A. B. Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, Philip, dan Karen F.A. Fox. 1995. Strategic Marketing for Educational

Institutions 2nd Editions. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Nazir, Moch.. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Simamora, Bilson. 2003. Aura Merek: 7 Langkah Membangun Aura Merek Yang Kuat. Jakarta. Gramedia.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi offset.

Sumarni, Murti, Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian dan Bisnis. Yogyakarta: Andi offset.

Susanto, A.B., dan Himawan Wijanarko. 2004. Power Branding, Jakarta: Quantum Bisnis dan Manajemen.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(23)

xiv Universitas Kristen Maranatha Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan, Sebuah Sarana Penunjang

Keberhasilan Pemasaran. Penerbit PT Damar Mulia Pustaka Jakarta.

Temporal, Paul. 2001. Branding in Asia. Penerbit Interaksara, Batam Center.


(1)

83 Universitas Kristen Maranatha  20% responden sangat setuju bahwa mereka tertarik membeli kosmetik Chanel karena brand image yang sesuai dengan kualitas produk tersebut.

 12% responden sangat setuju bahwa mereka tertarik membeli kosmetik Chanel karena harganya yang mahal.

 28% responden sangat setuju bahwa mereka dalam membeli kosmetik Chanel mempertimbangkan antara harga yang di bayarkan dengan manfaat yang akan diperoleh dari kosmetik tersebut.

 33% responden sangat setuju bahwa mereka akan melakukan pembelian ulang terhadap produk kosmetik Chanel.

3. Dari perhitungan analisis regresi linear sederhana diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 8,698 + 0,307 X. Dimana: Y= keputusan pembelian konsumen di kota Bandung. Dan X = brand image kosmetik Chanel. Konstanta sebesar 8,698 artinya jika tidak ada personalitas merek maka keputusan pembelian konsumen produk kosmetik Chanel di kota Bandung adalah 8,698. Koefisien regresi sebesar 0,307 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 poin brand image, maka akan meningkatkan keputusan pembelian produk kosmetik Chanel di kota Bandung sebesar 0,307.Pengaruh antara brand image kosmetik Chanel terhadap keputusan pembelian sebesar 9,10% , berarti masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian disamping brand image sebesar


(2)

84 Universitas Kristen Maranatha 90,90% diantaranya dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan dan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masing – masing pihak, baik pihak praktisi bisnis maupun akademis:

1. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 9,10% , berarti masih terdapat faktor-faktor lain sebesar 90,90% yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, seperti misalnya promosi, distribusi, inovasi produk, dst. Untuk itu disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara promosi, distribusi, inovasi produk, dan seterusnya terhadap keputusan pembelian konsumen kosmetik Chanel. Inovasi bisa dilakukan dengan membuat produk kosmetik yang tahan hingga 1 x 24jam tanpa luntur. Membuat promosi penawaran seperti discount, promo buy 1 get 1 ataupun bundling karena hingga saat ini tidak pernah ada promosi penjualan seperti ini pada Chanel.

2. Mempertahankan mutu dan kuliatas produk agar terus diminati oleh kaum wanita dan pengguna kosmetik di industri kecantikan. Dapat dilakukan dengan audit stock lama (kadaluarsa) untuk diganti dengan stock barang baru (fresh) pada counter dan saluran distribusi.

3. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk kosmetik Chanel agar kualitas produk sesuai dengan harga yang dipasarkan untuk target market-nya.


(3)

85 Universitas Kristen Maranatha Meluncurkan produk berbahan dasar alamiah seperti menggunakan ganggang hijau pada produk kosmetik La Mer atau menggunakan emas murni 24 karat seperti kosmetik Guerlain.

4. Hasil penelitian membuktikan bahwa brand image dapat mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk, oleh karena itu bagi para akademisi dapat lebih memperhatikan dan meneliti bagaimana cara meningkatkan dan menciptakan brand image yang baik di benak konsumen.

5.3Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya antara lain:

1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap konsumen dan salaon-salon di kota Bandung, sehingga responden yang diteliti masih terbatas.

2. Jumlah sampel yang digunakan masih kurang dan hanya berjumlah 100 responden, sehingga belum dapat mewakili masyarakat konsumen pengguna kosmetik Chanel.

3. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti sehingga pengumpulan data yang dilakukan kurang maksimal.

4. Kesulitan untuk mendapatkan produk kosmetik Chanel di Indonesia, sehingga sulit untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih maksimal.


(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity: Capitalizing on The Value of Brand Name. New York. The Free Press. Mc. Millan Inc.

Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Engel, James F., Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. 1995. Consumer

Behavior. 8th Edition, The Dryder Press.

Ghozali, Imam. 2006. Statistik Non-Parametrik – Teori dan Aplikasi dengan Program

SPSS. Semarang: Badan Penerbit – Undip.

Hair, Joseph F. et al. 1998. Multivariate Data Analysis. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi offset

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM

Kertajaya, Hermawan. 2000. Marketing Plus 2000, Siasat Memenangkan Persaingan global. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo


(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium Jilid 2. Jakarta:

Prenhallindo

Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. The Millennium Edition. New Jersey: Prentice Hall International Edition.

Kotler, Philip, A. B. Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, Philip, dan Karen F.A. Fox. 1995. Strategic Marketing for Educational Institutions 2nd Editions. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Nazir, Moch.. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Simamora, Bilson. 2003. Aura Merek: 7 Langkah Membangun Aura Merek Yang Kuat. Jakarta. Gramedia.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi offset.

Sumarni, Murti, Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian dan Bisnis. Yogyakarta: Andi offset.

Susanto, A.B., dan Himawan Wijanarko. 2004. Power Branding, Jakarta: Quantum Bisnis dan Manajemen.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan, Sebuah Sarana Penunjang

Keberhasilan Pemasaran. Penerbit PT Damar Mulia Pustaka Jakarta.

Temporal, Paul. 2001. Branding in Asia. Penerbit Interaksara, Batam Center.