Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dan harga saham.
ii ABSTRAK
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)
Florensius Desty Dwi Nugraha NIM : 122114073 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dan harga saham perusahaan dengan melihat hubungan antara masing-masing indikator CSR dan harga saham, serta hubungan CSR secara keseluruhan dan harga saham perusahaan. Penelitian ini penting bagi investor agar mereka mempertimbangkan pengungkapan CSR perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran perusahaan untuk melakukan pengungkapan CSR.
Jenis penelitian ini merupakan studi empiris. Pemilihan populasi sasaran menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Total populasi sasaran sebanyak 42 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis tabulasi silang (crosstab).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) terdapat hubungan positif dan sangat lemah antara CSR dengan harga saham. 2) terdapat hubungan positif dan sangat lemah antara CSR-Ekonomi dengan harga saham. 3) terdapat hubungan positif dan lemah antara CSR-Lingkungan dengan harga saham. 4) terdapat hubungan positif dan sangat lemah antara CSR-Sosial dengan harga saham.
(2)
iii ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND STOCK PRICES
(An Empirical Study on Companies Listed in Indonesia Stock Exchange on the year 2012-2014)
Florensius Desty Dwi Nugraha NIM : 122114073 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
The purpose of this research is to determine the relationship between Corporate Social Responsibility (CSR) and the company's stock price by analyzing the relationship between each of the indicators of CSR and stock prices, and also the relationship overall CSR variable and stock prices. This research is important for investors to consider the corporate social responsibility disclosure in their investment decision making. This research is expected to increase corporate awareness to disclose their corporate sosial responsibility.
This research is an empirical study. The targeted population were selected based on certain criterias. The targeted population was 42 companies. The data analysis technique used was crosstab analysis.
The results indicated that 1) there was a very weak positive relationship between CSR and the stock price. 2) there was a very weak positive relationship between CSR-Economy and stock prices. 3) there was a weak positive relationship between CSR-Environment and stock prices. 4) there was a very weak positive relationship between CSR-Social and stock prices.
(3)
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Florensius Desty Dwi Nugraha NIM : 122114073
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
(4)
i
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Florensius Desty Dwi Nugraha NIM : 122114073
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
(5)
ii S k r i p s i
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)
Oleh:
Florensius Desty Dwi Nugraha NIM : 122114073
Telah Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing
(6)
iii S k r i p s i
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)
Oleh:
Florensius Desty Dwi Nugraha NIM : 122114073
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 11 Oktober 2016
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., C.A. ... Sekretaris Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., C.A. ... Anggota Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA. ... Anggota Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., C.A. ... Anggota Ign. Aryono Putranto, S.E., M.Acc., Ak. ...
Yogyakarta, 31 Oktober 2016 Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Dekan
(7)
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Giving is the best communication”
“Talk less, do more”
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang selalu memberkati dan mendampingi hidupku
Yohanes Bambang Supriyanto dan Maria Justina Rumiatuti, kedua
orang tuaku yang selalu sabar dan selalu berdoa untukku
Sahabatku, Gendut, Gembul, Kecap, Gepeng, dan seluruh teman -
teman seperjuangan skripsi
(8)
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN
HARGA SAHAM PERUSAHAAN”
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 11 Oktober 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Oktober 2016 Yang membuat pernyataan,
(9)
vi
PERNYATAAN PERSUTUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Florensius Desty Dwi Nugraha
NIM : 122114073
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN”
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Oktober 2016 Yang membuat pernyataan,
(10)
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Fransisca Ninik Yudianti, M.Acc., QIA. selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar dan membantu serta membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., C.A. selaku dosen penguji yang telah memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
4. Ign. Aryono Putranto, S.E., M.Acc., Ak. selaku dosen penguji yang telah memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Yohanes Bambang Supriyanto dan Maria Justina Rumiastuti, kedua orang tuaku yang selalu berdoa dan berusaha demi kebaikan pendidikan anak-anaknya.
(11)
viii
6. Lisa Kristiningrum, yang telah memberikan nasihat, dukungan, motivasi, dan semangat.
7. Sahabat-sahabatku: Gendut, Gembul, Kecap, dan Gepeng yang telah memberikan tawa dan semangat.
8. Teman-teman KKP: Tante, Rusmi, Sinur, dan Suster yang telah memberikan semangat.
9. Teman-teman Akuntansi 2012 yang telah berdinamika bersama selama masa perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapt menjadi salah satu referensi bagi penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 31 Oktober 2016 Penulis
(12)
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAM PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii
ABSTRAK ... xiii
ABSTRACT ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A. Corporate Social Responsibility (CSR)... 9
B. Signalling Theory ... 10
C. Pengungkapan CSR ... 11
D. Global Initiative Reporting (GRI) ... 13
E. Harga Saham ... 14
F. Hubungan CSR dengan Harga Saham Perusahaan ... 15
BAB III METODE PENELITIAN ... 17
A. Jenis Penelitian ... 17
B. Populasi Sasaran ... 17
(13)
x
D. Teknik Pengumpulan Data ... 18
E. Definisi Operasional Variabel ... 18
F. Metode Analisa Data ... 22
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 24
A. Gambaran Umum Objek Penelitian... 24
B. Pengukuran Variabel ... 26
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Analisis Deskriptif ... 36
B. Klasifikasi Variabel ... 37
C. Analisis Hubungan Antarvariabel ... 45
D. Pembahasan ... 52
BAB VI PENUTUP ... 58
A. Kesimpulan ... 58
B. Keterbatasan Penelitian ... 59
C. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN ... 63
LAMPIRAN I Daftar Perusahaan yang Menjadi Populasi Sasaran ... 64
LAMPIRAN II Perhitungan Indeks CSR ... 71
LAMPIRAN III Perhitungan Indeks CSR-Ekonomi ... 74
LAMPIRAN IV Perhitungan Indeks CSR-Lingkungan ... 77
LAMPIRAN V Perhitungan Indeks CSR-Sosial ... 80
LAMPIRAN VI Perhitungan Return Saham... 83
(14)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rumus Perhitungan CSR-Ekonomi ... 20
Tabel 3.2 Rumus Perhitungan CSR-Lingkungan... 21
Tabel 3.3 Rumus Perhitungan CSR-Sosial ... 22
Tabel 4.1 Kriteria Populasi Sasaran ... 24
Tabel 4.2 Daftar Populasi Sasaran ... 24
Tabel 4.3 Pengungkapan CSR PT. Aneka Tambang Tahun 2012 ... 26
Tabel 5.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 36
Tabel 5.2 Klasifikasi Pengungkapan CSR ... 38
Tabel 5.3 Klasifikasi CSR-Ekonomi... 40
Tabel 5.4 Klasifikasi CSR-Lingkungan ... 41
Tabel 5.5 Klasifikasi CSR-Sosial ... 43
Tabel 5.6 Klasifikasi Return Saham ... 44
Tabel 5.7 Crosstab CSR dan Harga Saham ... 45
Tabel 5.8 Hubungan CSR dan Harga Saham ... 46
Tabel 5.9 Crosstab CSR-Ekonomi dan Harga Saham ... 47
Tabel 5.10 Hubungan CSR-Ekonomi dan Harga Saham ... 48
Tabel 5.11 Crosstab CSR-Lingkungan dan Harga Saham ... 49
Tabel 5.12 Hubungan CSR-Lingkungan dan Harga Saham ... 50
Tabel 5.13 Crosstab CSR-Sosial dan Harga Saham ... 51
(15)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Indeks CSR ... 38
Gambar 5.2 Indeks CSR-Ekonomi ... 39
Gambar 5.3 Indeks CSR-Lingkungan ... 41
(16)
xiii ABSTRAK
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)
Florensius Desty Dwi Nugraha NIM : 122114073 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dan harga saham perusahaan dengan melihat hubungan antara masing-masing indikator CSR dan harga saham, serta hubungan CSR secara keseluruhan dan harga saham perusahaan. Penelitian ini penting bagi investor agar mereka mempertimbangkan pengungkapan CSR perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran perusahaan untuk melakukan pengungkapan CSR.
Jenis penelitian ini merupakan studi empiris. Pemilihan populasi sasaran menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Total populasi sasaran sebanyak 42 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis tabulasi silang (crosstab).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) terdapat hubungan positif dan sangat lemah antara CSR dengan harga saham. 2) terdapat hubungan positif dan sangat lemah antara CSR-Ekonomi dengan harga saham. 3) terdapat hubungan positif dan lemah antara CSR-Lingkungan dengan harga saham. 4) terdapat hubungan positif dan sangat lemah antara CSR-Sosial dengan harga saham.
(17)
xiv ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND STOCK PRICES
(An Empirical Study on Companies Listed in Indonesia Stock Exchange on the year 2012-2014)
Florensius Desty Dwi Nugraha NIM : 122114073 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
The purpose of this research is to determine the relationship between Corporate Social Responsibility (CSR) and the company's stock price by analyzing the relationship between each of the indicators of CSR and stock prices, and also the relationship overall CSR variable and stock prices. This research is important for investors to consider the corporate social responsibility disclosure in their investment decision making. This research is expected to increase corporate awareness to disclose their corporate sosial responsibility.
This research is an empirical study. The targeted population were selected based on certain criterias. The targeted population was 42 companies. The data analysis technique used was crosstab analysis.
The results indicated that 1) there was a very weak positive relationship between CSR and the stock price. 2) there was a very weak positive relationship between CSR-Economy and stock prices. 3) there was a weak positive relationship between CSR-Environment and stock prices. 4) there was a very weak positive relationship between CSR-Social and stock prices.
(18)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan pada umumnya bertujuan mencari laba atau keuntungan. Dalam rangka mencapai tujuannya, perusahaan harus bertanggung jawab kepada para pemegang saham (shareholders), namun disisi lain perusahaan juga perlu bertanggung jawab kepada pihak lain yang berkepentingan seperti konsumen, karyawan, pemerintah, supplier, masyarakat, dan lain-lain yang dapat menentukan keberlanjutan perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab sosial yang wajib dilaksanakan oleh perusahaan terutama perusahaan Perseroan Terbatas seperti yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. UU 40 tahun 2007 pasal 74 ayat (1) menjelaskan bahwa “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”. Indikator CSR menurut Global Initiative Reporting (GRI) 4.0 terbagi menjadi 3 indikator yang terdiri dari indikator ekonomi, indikator lingkungan dan indikator sosial.
Menurut Global Reporting Initiative (GRI), dimensi keberlanjutan ekonomi berkaitan dengan dampak organisasi terhadap keadaan ekonomi
(19)
bagi pemangku kepentingannya, dan terhadap sistem ekonomi di tingkat lokal, nasional, dan global. Indikator ekonomi menggambarkan arus modal di antara pemangku kepentingan yang berbeda, dan dampak ekonomi utama dari organisasi di seluruh lapisan masyarakat. Dimensi keberlanjutan lingkungan berkaitan dengan dampak organisasi pada sistem alam yang hidup dan tidak hidup, termasuk tanah, udara, air, dan ekosistem. Kategori lingkungan meliputi dampak yang terkait dengan input (seperti energi dan air) dan output (seperti emisi, efluen dan limbah). Termasuk juga keanekaragaman hayati, transportasi, dan dampak yang berkaitan dengan produk dan jasa, serta kepatuhan dan biaya lingkungan. Informasi tersebut dinilai sangat berguna bagi calon investor maupun investor serta pihak yang berkepentingan lainnya dalam mengambil keputusan investasi.
Menurut GRI, dimensi keberlanjutan sosial membahas dampak yang dimiliki organisasi terhadap sistem sosial di mana suatu perusahaan beroperasi. Kategori sosial mengenai praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, Hak Asasi Manusia, Masyarakat, dan Tanggung Jawab atas Produk. Indikator sosial juga sangat penting dan berguna dalam pengambilan keputusan investasi sama halnya seperti indikator ekonomi dan lingkungan. Pelanggaran-pelanggaran sosial yang dilakukan perusahaan akan mempengaruhi reputasi perusahaan yang akan berdampak pada ketidaktertarikan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang bersangkutan.
(20)
Praktik CSR yang dilakukan perusahaan dapat diukur dari seberapa banyak perusahaan memenuhi pernyataan yang terdapat pada indikator-indikator tersebut. CSR juga merupakan salah satu bukti bahwa perusahaan tidak hanya mementingkan kepentingan pemegang saham, tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan dapat melakukan tanggung jawab sosialnya dengan melakukan CSR seperti yang diharapkan masyarakat tanpa menghilangkan tujuan utama perusahaan.
Sekarang ini investor menilai kinerja suatu perusahaan tidak hanya dari aspek keuangannya saja, tetapi juga dari aspek tanggung jawab sosialnya, sehingga perusahaan yang melaksanakan CSR diharapkan mendapat respon positif dari pemegang saham dan masyarakat sebagai calon investor yang akan berdampak bagi keberlanjutan perusahaan. Penelitian yang dilakukan Hadi (2009) menunjukkan bahwa tingkat biaya sosial yang dikeluarkan memiliki manfaat untuk meningkatkan kinerja sosial, yaitu menurunkan tuntutan stakeholder terhadap perusahaan.
Investor dan masyarakat dapat melihat CSR perusahaan dalam Annual Report ataupun Sustainability Report, sedangkan kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari harga saham perusahaan. Semakin tinggi harga saham perusahaan, dinilai semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut.
Menurut Jogiyanto (2008) beberapa pengumuman yang dapat mempengaruhi harga saham adalah pengumuman yang berhubungan dengan laba, pengumuman peramalan oleh pejabat perusahaan,
(21)
pengumuman dividen, pengumuman pendanaan, pengumuman investasi, pengumuman yang berhubungan dengan pemerintah, pengumuman ketenagakerjaan, pengumuman yang berhubungan dengan hukum, pengumuman mengenai produk, dan pengumuman manajemen direksi. Menurut Alwi (2003:87) faktor yang mempengaruhi harga saham berkaitan dengan pengumuman-pengumuman yang dibuat perusahaan, baik itu berupa pengumuman kebijakan finansial perusahaan, kegiatan operasi perusahaan, maupun pengumuman mengenai pengungkapan informasi sosial perusahaan, sehingga semakin banyak perusahaan melakukan pengungkapan CSR, diharapkan para pemegang saham dan calon investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Hal ini dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan akan berdampak pada naiknya harga saham perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurdin dan Cahyandito (2006) memperoleh hasil bahwa pengungkapan tema-tema sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap reaksi investor. Secara simultan (yang terdiri dari tema keterlibatan masyarakat, sumber daya manusia, lingkungan dan sumber daya fisik, serta produk atau jasa), dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam melakukan keputusan investasi, investor sudah mulai menggunakan informasi sosial dan lingkungan yang diungkapkan oleh perusahaan. Adapun penelitian lainnya yang dilakukan oleh Anwar et al. (2010)
(22)
menemukan bahwa adanya pengaruh nyata Return of Assets (ROA), Return of Equity (ROE), Economic Value Added (EVA) dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap harga saham.
Penelitian yang memperoleh hasil yang berbeda adalah penelitian yang dilakukan oleh Lutfi (2001) dalam Zuhroh dan Pande (2003) dan yang dilakukan oleh Hidayansyah (2015). Lutfi (2001) menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari praktik pengungkapan sosial perusahaan terhadap harga saham perusahaan. Penelitian Hidayansyah (2015) juga mendapat hasil yang tidak jauh berbeda yaitu pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor dalam membeli saham pada perusahaan tidak memberikan prioritas penilaian pada aspek CSR dalam pengambilan keputusan investasinya.
Berdasarkan pemikiran di atas serta hasil penelitian terdahulu yang hasilnya dirasa belum konsisten, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Corporate Social Responsibility dan Harga Saham” dengan menggunakan populasi sasaran semua perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.
(23)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pengungkapan CSR memiliki hubungan positif dengan harga saham?
2. Apakah pengungkapan CSR-ekonomi memiliki hubungan positif dengan harga saham?
3. Apakah pengungkapan CSR-lingkungan memiliki hubungan positif dengan harga saham?
4. Apakah pengungkapan CSR-sosial memiliki hubungan positif dengan harga saham?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui apakah pengungkapan CSR memiliki hubungan positif dengan harga saham perusahaan.
2. Mengetahui apakah pengungkapan CSR-ekonomi memiliki hubungan positif dengan harga saham perusahaan.
3. Mengetahui apakah pengungkapan CSR-lingkungan memiliki hubungan positif dengan harga saham perusahaan.
4. Mengetahui apakah pengungkapan CSR-sosial memiliki hubungan positif dengan harga saham perusahaan.
(24)
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran bagi perusahaan arti pentingnya tanggungjawab sosial serta menjadi referensi untuk pengambilan kebijakan mengenai pengungkapan tanggungjawab sosial dalam laporan keuangan yang disajikan. 2. Bagi Investor dan Calon Investor
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi yang tidak hanya dilihat dari ukuran-ukuran moneter.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur koleksi perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang nantinya akan sangat berguna bagi mahasiswa/peneliti selanjutnya yang akan meneliti hal ini secara lebih mendalam.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran secara singkat dari penilitian ini, maka penulis menyusun kerangka penelitian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
(25)
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan secara mendalam mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini. Teori-teori-teori ini akan digunakan oleh penulis untuk mendukung analisis data dan pembahasan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan, populasi dan sampel yang akan diambil, dan teknik pengumpulan data serta analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai perusahaan-perusahaan apa saja yang akan digunakan dalam penelitian ini dan menjelaskan bagaimana cara pengukuran variabel penelitian
BAB V :HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan mengolah data serta melakukan pembahasan atas data-data yang telah diperoleh. BAB VI : PENUTUP
Dalam bab terakhir ini berisi mengenai kesimpulan, keterbatasan, dan saran dari penelitian ini.
(26)
9 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Corporate Social Responsibility
Menurut World Business Council Sustainable Development (WBCSD) tahun 2000, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dan keluarganya serta komunitas dan masyarakat pada umumnya. Menurut Bank Dunia tahun 2002, Corporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen dunia usaha untuk memberikan sumbangan guna menopang bekerjanya pembangunan ekonomi bersama karyawan dan perwakilan-perwakilan mereka dalam komunitas setempat dan masyarakat luas untuk meningkatkan taraf hidup.
Alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja sosial secara sukarela antara lain (Anwar et al., 2010):
1. Internal Decision Making: Manajemen membutuhkan informasi untuk menentukan efektivitas informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial perusahaan.
2. Product Differentiation: Manajer perusahaan memiliki insentif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secara sosial kepada masyarakat.
(27)
3. Enlightened Self Interest: perusahaan melakukan pengungkapan untuk menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholder karena mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.
Tanggung jawab sosial meliputi tidak hanya tanggung jawab kepada diri sendiri dengan melindungi kepentingan diri sendiri, tetapi juga bertanggung jawab pada masyarakat atas akibat yang ditimbulkan dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan (Murni, 2001:156).
B. Signalling Theory
Keberlanjutan suatu perusahaan tidak hanya ditentukan oleh besarnya laba yang diperoleh perusahaan namun juga ditentukan oleh kepentingan masyarakat. Informasi mengenai nilai sosial yang dilakukan perusahaan di tengah masyarakat akan mempengaruhi keberadaan dan keberlanjutan perusahaan tersebut. Informasi yang lengkap dan relevan yang disajikan perusahaan akan mempengaruhi keputusan investasi bagi investor maupun calon investor.
Menurut Jogiyanto (2000) informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
(28)
C. Pengungkapan CSR
Kewajiban perusahaan melakukan kegiatan CSR di Indonesia telah diatur dalam beberapa regulasi antara lain:
1. Keputusan Menteri BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL terdiri program perkuatan usaha kecil melalui pemberian pinjaman dana bergulir dan pendampingan (disebut Program Kemitraan), serta program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat sekitar (disebut Program Bina Lingkungan), dengan dana kegiatan yang bersumber dari laba BUMN.
2. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 pasal 74 disebutkan:
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, (2)Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan umumnya bersifat voluntary, unaudited, dan unregulated (Utomo dan Muslim, 2000). Menurut Glotier dalam Utomo dan Muslim (2000), tema-tema yang termasuk dalam tema pengungkapan sosial adalah:
(29)
1. Kemasyarakatan
Tema ini mencakup aktivitas kemasyarakatan yang diikuti oleh perusahaan.
2. Ketenagakerjaan
Tema ini meliputi dampak aktivitas perusahaan pada orang-orang dalam perusahaan tersebut.
3. Produk dan Konsumen
Tema ini melibatkan aspek kualitatif suatu produk atau jasa, antara lain kegunaan, durability, pelayanan, kejujuran dalam iklan, kejelasan dan kelengkapan isi pada kemasan dan lain sebagainya.
4. Lingkungan Hidup
Tema ini meliputi aspek lingkungan dari proses produksi yang meliputi pengendalian polusi, pemakaian sumber daya alam, dan lain-lain.
Media sangat diperlukan dalam pengungkapan informasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak internal maupun pihak eksternal. Tanggung jawab sosial perusahaan dapat diungkapkan atau disajikan dalam laporan tahunan perusahaan dan laporan keberlanjutan (Sustainability Report).
(30)
D. Global Reporting Initiative (GRI)
Global Reporting Initiative (GRI) merupakan organisasi terkemuka di bidang keberlanjutan perusahaan. GRI mempromosikan penggunaan pelaporan keberlanjutan sebagai cara bagi organisasi untuk menjadi lebih berkelanjutan dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Misi GRI adalah membuat laporan keberlanjutan praktek standar untuk semua perusahaan dan organisasi.
GRI telah merintis dan mengembangkan Comprehensive Sustainability Reporting Framework yang banyak digunakan di seluruh dunia. Laporan keberlanjutan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau organisasi tentang dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang disebabkan oleh kegiatan sehari-hari. Laporan keberlanjutan juga menyajikan nilai-nilai dan tata kelola model organisasi, dan menunjukkan hubungan antara strategi dan komitmennya untuk ekonomi global yang berkelanjutan. Kerangka adalah sistem pelaporan yang menyediakan metrik dan metode untuk mengukur dan melaporkan dampak keberlanjutan terkait dan kinerja.
Terdapat 3 standar laporan keberlanjutan yang telah ditetapkan oleh GRI yaitu GRI 3.0, 3.1, dan 4.0. Standar terbaru yang ditetapkan oleh GRI adalah standar GRI 4.0 yang terdiri dari 9 item indikator ekonomi, 34 item indikator lingkungan, dan 48 item indikator sosial.
Kewajiban perusahaan melakukan kegiatan CSR tidak hanya setelah CSR dilaksanakan, tetapi perusahaan juga harus melakukan
(31)
pengungkapan CSR. Pengungkapan CSR dinilai sangat penting dikarenakan akan memberikan manfaat pada peningkatan citra perusahaan yang akan berpengaruh pada harga saham dan tingkat penjualan perusahaan.
E. Harga Saham
Menurut Ahmad (2003) harga saham merupakan harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang didasari oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan. Menurut Ang (1997) harga saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Nilai Nominal (par value).
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan dan berfungsi untuk tujuan akuntansi.
2. Harga dasar (base price).
Harga dasar adalah harga suatu saham yang dipergunakan dalam perhitungan index harga saham. Harga dasar akan berubah jika emiten melakukan aksi korporasi. Untuk saham baru harga dasar merupakan harga saham pada pasar perdana. 3. Harga pasar (market value).
Harga pasar adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, jika bursa efek tutup maka harga pasarnya adalah harga penutupan (closing price). Harga berdasarkan pasar inilah yang menyatakan perubahan harga saham.
(32)
F. Hubungan CSR dengan Harga Saham Perusahaan
CSR menunjukkan kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Tanggung jawab sosial ini diharapkan akan direspon positif oleh masyarakat dan pelaku pasar lainnya sehingga menyebabkan image atau reputasi perusahaan akan semakin tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdin dan Cahyandito (2006) menyatakan bahwa pengungkapan tema-tema sosial serta lingkungan dalam laporan tahunan berdampak pada perubahan harga saham dikarenakan investor sudah mulai menggunakan infomasi sosial dalam membuat keputusan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Anwar et al. (2010) juga menemukan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility memberi pengaruh positif terhadap hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dan harga saham di pasar modal. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Peters et al. (2009) menemukan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan jangka panjang adalah positif bagi pemegang saham perusahaan serta pemangku kepentingan lainnya.
Perusahaan yang memiliki reputasi yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat pada umumnya akan mendapat kepercayaan yang lebih dari para konsumen maupun investor dan pihak-pihak lainnya. Hal ini menyebabkan para konsumen lebih tertarik untuk mengonsumsi produk dari perusahaan tersebut yang secara otomatis kinerja perusahaan juga akan semakin meningkat serta para investor akan tertarik untuk berinvestasi di perusahaan tersebut karena dinilai memiliki etika yang baik
(33)
dan memiliki prospek yang bagus untuk ke depannya. Hal inilah yang kemudian akan berpengaruh ke harga saham perusahaan yang bersangkutan. Banyaknya investor yang melakukan permintaan terhadap saham perusahaan tersebut, akan membuat harga saham perusahaan makin tinggi.
Penelitian yang menemukan hasil yang berbeda adalah penelitian yang dilakukan oleh Hidanyansyah (2015) dan Pratomo (2010) yang menemukan bahwa secara parsial pengungkapan CSR tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Menurut Pratomo (2010), respon masyarakat dalam praktik pengungkapan CSR sudah baik, akan tetapi para investor belum menggunakan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan investasi.
(34)
17 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi empiris. Studi empiris merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder yang berasal dari luar (eksternal) yang kemudian diolah. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh pengungkapan informasi CSR terhadap harga saham. Penelitian ini menggunakan data harga saham dan sustainability report perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
B. Populasi Sasaran
Populasi merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014 dan menerbitkan paling sedikit 1 (satu) Sustainability Report selama periode 2012-2014.
2. Sustainability Report yang diterbitkan berdasarkan pedoman GRI 3.0, GRI 3.1, atau GRI 4.0.
3. Perusahaan mengungkapkan informasi mengenai harga saham tahun 2012-2014.
(35)
C. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder berupa sustainability report yang diperoleh dari website perusahaan. Sedangkan data berupa harga saham diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan finance.yahoo.com.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode studi dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan mendapatkan dan mempelajari data mengenai harga saham dan sustainability report yang telah dikeluarkan oleh perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.
E. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Harga Saham
Pada penelitian ini harga saham dihitung dengan menggunakan return saham.
R =
Keterangan:
R : return Saham
: harga saham sekarang
(36)
Naik turunnya return saham dapat diukur dari nilai return saham sekarang dikurangi dengan nilai return saham tahun sebelumnya, apabila hasil menunjukkan nilai yang positif maka return saham meningkat atau mengalami kenaikan, dan apabila hasil menunjukkan nilai negatif maka return saham mengalami penurunan.
b. Corporate Social Responsibility (CSR)
Variabel dalam penelitian ini adalah pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat dilihat dari sustainability report perusahaan. Pengungkapan CSR terbagi menjadi 3 indikator, yaitu indikator ekonomi, lingkungan, dan sosial. Variabel ini diukur dengan menggunakan Sustainability Reporting Disclosure Index (SRDI).
Berikut adalah rumus menghitung SRDI:
SRDI =
Keterangan:
SRDI : Sustainability Reporting Disclosure Index N : jumlah item yang diungkapkan perusahaan J : jumlah item yang diharapkan
(37)
c. CSR-Ekonomi
Indikator ekonomi adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kondisi perekonomian para pemangku kepentingan di sistem ekonomi lokal, nasional, dan global yang ditimbulkan oleh kinerja suatu perusahaan. Item yang terdapat pada indikator ekonomi untuk GRI 3.0, 3.1, dan 4.0 masing-masing berjumlah 9 item. Berikut perhitungan indeks pengungkapan CSR kategori ekonomi:
Tabel 3.1
Rumus Perhitungan CSR-Ekonomi
Kategori GRI 3.0 GRI 3.1 GRI 4.0
PE Keterangan:
PE : Pengungkapan Ekonomi
E : jumlah item indikator ekonomi yang diungkapkan GRI : Global Reporting Initiative
9 : total item indikator ekonomi (GRI 3.0, 3.1, dan 4.0) d. CSR-Lingkungan
Indikator lingkungan merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kegiatan organisasi berdampak pada kehidupan di dalam sistem alam, termasuk ekosistem, tanah, udara, dan air. Indikator kinerja lingkungan terkait dengan input (bahan, energi, air) dan output (emisi/gas, limbah sungai, limbah kering/sampah).Item yang terdapat pada
(38)
indikator lingkungan untuk GRI 3.0 dan 3.1 masing-masing berjumlah 30 item, dan untuk GRI 4.0 berjumlah 34 item. Berikut perhitungan indeks pengungkapan CSR kategori lingkungan:
Tabel 3.2
Rumus Perhitungan CSR-Lingkungan
Kategori GRI 3.0 GRI 3.1 GRI 4.0
PL
Keterangan:
PL : Pengungkapan Lingkungan
L : jumlah item indikator lingkungan yang diungkapkan GRI: Global Reporting Initiative
30 : total item indikator lingkungan (GRI 3.0 dan 3.1) 34 : total item indikator lingkungan (GRI 4.0)
e. CSR-Sosial
Indikator sosial GRI adalah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur dimensi sosial dari tanggung jawab keberlanjutan organisasi dimana organisasi beroperasi (Pedoman Laporan Keberlanjutan, versi 3.0:29). Item yang terdapat pada indikator sosial untuk GRI 3.0 berjumlah 40 item, GRI 3.1 berjumlah 45 item, dan GRI 4.0 berjumlah 48 item. Berikut perhitungan indeks pengungkapan CSR kategori sosial:
(39)
Tabel 3.3
Rumus Perhitungan CSR-Sosial
Kategori GRI 3.0 GRI 3.1 GRI 4.0
PS
Keterangan:
PS : Pengungkapan Sosial
S : jumlah item indikator sosial yang diungkapkan GRI : Global Reporting Initiative
40 : total item indikator sosial (GRI 3.0) 45 : total item indikator sosial (GRI 3.1) 48 : total item indikator sosial (GRI 4.0)
F. Metode Analisis Data
Langkah-langkah teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan pengungkapan CSR terhadap harga saham:
1. Mengumpulkan data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah indeks CSR yang terdapat dalam sustainability report serta data mengenai harga saham yang diterbitkan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Data CSR yang dikumpulkan merupakan data CSR dalam sustainability report yang telah dibuat sesuai dengan pedoman GRI. Mengumpulkan data untuk menghitung perubahan harga saham dengan menggunakan return saham, data yang dikumpulkan adalah data harga penutupan.
(40)
2. Melakukan analisis deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel dalam penelitian serta menjelaskan mengenai nilai minimum, maximum, nilai rata-rata, dan standar deviasi setiap variabel penelitian.
3. Membuat klasifikasi untuk setiap variabel penelitian
Setiap variabel dalam penelitian ini dimasukan dalam beberapa kategori menjadi data ordinal dan nominal.
4. Menganalisis hubungan antarvariabel penelitian
Menganalisis hubungan antarvariabel penelitian dan menilai kuat atau lemahnya hubungan tersebut. Analisis kekuatan hubungan diukur dari nilai korelasi. Menurut Martono (2010), analisis nilai korelasi terbagi menjadi 5 tingkatan yaitu:
a. Korelasi 0,000 – 0,199 menunjukkan hubungan antarvariabel bersifat sangat lemah.
b. Korelasi 0,2000 – 0,399 menunjukkan hubungan antarvariabel bersifat lemah.
c. Korelasi 0,400 – 0,599 menunjukkan hubungan antarvariabel bersifat sedang.
d. Korelasi 0,600 – 0,799 menunjukkan hubungan antarvariabel bersifat kuat.
e. Korelasi 0,800 – 1,000 menunjukkan hubungan antarvariabel bersifat sangat kuat.
(41)
24 BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sustainability Report yang setidaknya 1 (satu) kali diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Populasi sasaran ditentukan berdasarkan 3 kriteria. Atas dasar 3 kriteria tersebut, maka penentuan populasi sasaran adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Kriteria Populasi Sasaran
Kriteria Populasi Sasaran Jumlah
1) Jumlah perusahaan yang menerbitkan Sustainability Report minimal satu kali selama periode 2012-2014.
2) Sustainability Report yang diterbitkan tidak berdasarkan pedoman GRI 3.0, GRI 3.1, atau GRI 4.0.
3) Perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi mengenai harga saham.
43 (1) (0)
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 42
Daftar perusahaan yang memenuhi kriteria populasi sasaran adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Daftar Populasi Sasaran
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal
Pendaftaran
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 09-Des-97
2 ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk 31-Mar-04
3 ADRO ADARO ENERGY Tbk 16-Jul-08
(42)
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Pendaftaran 5 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 27-Nop-97
6 ASII Astra International Tbk 04-Apr-90
7 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 25-Nop-96
8 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10-Nop-03 9 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 17-Des-09 10 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 06-Des-89
11 BFIN BFI Finance Indonesia Tbk 16-Mei-90
12 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk 08-Jul-10
13 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa
Timur Tbk 12-Jul-12
14 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 14-Jul-03
15 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 28-Agu-89
16 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29-Nop-89
17 BNII PT Bank Maybank Indonesia Tbk 21-Nop-89
18 BNLI Bank Permata Tbk 15-Jan-90
19 ELSA Elnusa Tbk 06-Feb-08
20 EXCL XL Axiata Tbk 29-Sep-05
21 INCO Vale Indonesia Tbk 16-Mei-90
22 INDY Indika Energy Tbk 11-Jun-08
23 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 05-Des-89 24 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 18-Des-07
25 JSMR Jasa Marga Tbk 12-Nop-07
26 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 12-Okt-94 27 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 17-Jan-94 28 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 15-Des-03 29 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 23-Des-02
30 PTPP PP (Persero) Tbk 09-Feb-10
31 PTRO Petrosea Tbk 21-Mei-90
32 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk 09-Jun-11
33 SMCB Holcim Indonesia Tbk 10-Agu-97
34 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 08-Jul-91 35 TAXI Express Transindo Utama Tbk 02-Nop-12
36 TINS Timah (Persero) Tbk 19-Okt-95
37 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk 14-Nop-95
38 TOTL Total Bangun Persada Tbk 25-Jul-06
(43)
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Pendaftaran
40 UNTR United Tractors Tbk 19-Sep-89
41 UNVR Unilever Indonesia Tbk 11-Jan-82
42 WIKA Wijaya Karya Tbk 29-Okt-07
B. Pengukuran Variabel
Langkah-langkah dalam mengukur variabel penelitian: 1. Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR perusahaan diukur dengan menggunakan perhitungan Sustainability Report Disclosure Index (SDRI), dengan memberikan nilai 1 pada item yang diungkapkan perusahaan dan nilai 0 pada item yang tidak diungkapkan perusahaan. Contoh perhitungan SRDI dengan pedoman GRI 3.1 perusahaan PT. Aneka Tambang tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Pengungkapan CSR PT. Aneka Tambang Tahun 2012
Kode Item Pengungkapan Nilai
Indikator Kinerja Ekonomi Aspek : Kinerja Ekonomi
EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah.
1
EC2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi.
1
EC3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti
1 EC4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah. 1
Aspek: Kehadiran Pasar
EC5 Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan.
(44)
(lanjutan)
Kode Item Pengungkapan Nilai
EC6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.
1 EC7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi
manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan.
1
Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung
EC8 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau pro bono.
1
EC9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.
1
INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN Aspek: Material
EN1 Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume
1 EN2 Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang 1
Aspek: Energi
EN3 Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer
1 EN4 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan
Sumber Primer
1 EN5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan
Peningkatan Efisiensi
1 EN6 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis
energi efisien atau energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut.
1
EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai
1 Aspek: Air
EN8 Total pengambilan air per sumber 1
EN9 Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air
1 EN10 Persentase dan total volume air yang digunakan
kembali dan didaur ulang
1 Aspek: Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)
EN11 Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang dilindungi atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi
(45)
(lanjutan)
Kode Item Pengungkapan Nilai
EN12 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi)
1
EN13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat 1
EN14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati
1 EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan
yang masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi
1
Aspek: Emisi, Efluen, dan Limbah
EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat
1 EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya
diperinci berdasarkan berat
1 EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan
Pencapaiannya
1 EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon
(ozonedepleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat
1
EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat
1 EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan 1 EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode
pembuangan
1 EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan 1 EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau
diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.
1
EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.
1
Aspek: Produk dan Jasa
EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.
1
EN27 Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori.
(46)
(lanjutan)
Kode Item Pengungkapan Nilai
Aspek: Kepatuhan
EN28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan.
1
Aspek: Pengangkutan/Transportasi
EN29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang memindahkan
1
Aspek: Menyeluruh
EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.
1
PRAKTEK TENAGA KERJA DAN
PEKERJAAN YANG LAYAK Aspek: Pekerjaan
LA1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah.
1 LA2 Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut
kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.
1 LA3 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna
waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya.
1
Aspek: Tenaga kerja / Hubungan Manajemen LA4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian
tawarmenawar kolektif tersebut
1 LA5 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan
kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut.
1
Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja
LA6 Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan kerja.
1
LA7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah.
1
LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/ bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.
1
LA9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan.
(47)
(lanjutan)
Kode Item Pengungkapan Nilai
Aspek: Pelatihan dan Pendidikan
LA10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok karyawan.
1 LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan
pembelajaran sepanjang hayat yang menujang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier.
1
LA12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur.
1 Aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara
LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.
1
LA14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok/kategori karyawan.
1
LA15 Kembali kerja setelah cuti 0
INDIKATOR KINERJA HAK ASASI MANUSIA Aspek: Praktek Investasi dan Pengadaan
HR1 Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausul HAM atau telah menjalani proses skrining/filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia.
1
HR2 Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses skrining/ filtrasi atas aspek HAM
1
HR3 Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal kebijakan serta prosedur terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan
1
Aspek: Nondiskriminasi
HR4 Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/dilakukan.
1 Aspek: Kebebasan Berserikat dan Berkumpul
HR5 Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.
1
Aspek: Pekerja Anak
HR6 Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak.
(48)
(lanjutan)
Kode Item Pengungkapan Nilai
Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib
HR7 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.
1
Aspek: Praktek/Tindakan Pengamanan
HR8 Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi.
1
Aspek: Hak Penduduk Asli
HR9 Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil.
1 HR10 Percentage and total number of operations that have
been subject to human rights reviews and/or impact assessments.
1
HR11 Number of grievances related to human rights filed, addressed and resolved through formal grievance mechanisms.
1
INDIKATOR KINERJA MASYARAKAT Aspek: Komunitas
SO1 Sifat dasar, ruang lingkup dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat baik pada saat memulai, saat beroperasi dan saat mengakhiri.
1
SO9 Operations with significant potential or actual negative impacts on local communities.
1 SO10 Prevention and mitigation measures implemented in
operations with significant potential or actual negative impacts on local communities.
1
Aspek: Korupsi
SO2 Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi.
1 SO3 Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan
prosedur antikorupsi.
1 SO4 Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian
korupsi.
1 Aspek: Kebijakan Publik
SO5 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik
(49)
(lanjutan)
Kode Item Pengungkapan Nilai
SO6 Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi
1
Aspek:Kelakuan Tidak Bersaing
SO7 Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya.
1
Aspek: Kepatuhan
SO8 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan
1
INDIKATOR KINERJA TANGGUNG JAWAB PRODUK
Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan PR1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa
yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut
1
PR2 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut
1
Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan
oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.
1
PR4 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk.
1
PR5 Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasaan pelanggan.
1
Aspek: Komunikasi Pemasaran
PR6 Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship.
1
PR7 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.
(50)
(lanjutan)
Kode Item Pengungkapan Nilai
Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar
mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan
1
Aspek: Kepatuhan
PR9 Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa
1
TOTAL PENGUNGKAPAN 83
Pengungkapan indikator ekonomi, lingkungan, dan sosial:
PE = = = 1,0000
PL = =
= 1,0000
PS = =
= 0,9778
Sustainability Report Disclosure Index:
SRDI = =
= 0,9881
Hasil ini menunjukkan indeks yang tinggi dalam pengungkapan ekonomi, lingkungan, dan sosial yang dilakukan PT. Bukit Asam tahun 2012 yaitu masing-masing 1,0000; 1,0000; dan 0,9778. PT Bukit Asam juga telah melakukan pengungkapan CSR secara keseluruhan dalam sustainability report dengan indeks sebesar 0,9881.
(51)
2. Return Saham
Perubahan harga saham dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
R =
Keterangan:
R = return saham
= harga saham sekarang
= harga saham periode tahun sebelumnya
Berikut adalah contoh perhitungan return saham pada perusahaan PT Bukit Asam tahun 2012:
Diketahui harga saham penutupan PT Bukit Asam tahun 2011 sebesar Rp17.350,00 dan harga saham penutupan tahun 2012 sebesar Rp15.100,00
R2012 =
= -0,1297
Naik turunnya return saham dapat diukur dari menghitung selisih antara return saham tahun sekarang dikurangi return saham tahun sebelumnya. Dari hasil di atas, return saham PT Bukit Asam tahun 2012 sebesar -0,1297, apabila diketahui return saham tahun 2013 sebesar -0,3245 maka (-0,3245) – (-0,1297) = -0,1948. Hal ini menunjukkan return negatif yang berarti nilai saham dari tahun
(52)
2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan, apabila menunjukkan return positif, berarti nilai saham perusahaan mengalami kenaikan.
(53)
36 BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui serta menjelaskan mengenai nilai terendah, nilai tertinggi, serta nilai rata-rata dari setiap variabel penelitian. Berikut adalah hasil dari analisis statistik deskriptif variabel ekonomi, lingkungan, CSR-sosial, dan CSR secara keseluruhan:
Tabel 5.1
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 105 0,0549 1,0000 0,4842 0,2717
CSR-ekonomi 105 0,0000 1,0000 0,6225 0,2810
CSR-lingkungan 105 0,0294 1,0000 0,4540 0,3132
CSR-sosial 105 0,0417 1,0000 0,4788 0,2813
Harga Saham 105 -2,5610 1,6843 -0,1334 0,6440 Tabel 5.1 menunjukkan jumlah perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 105 perusahaan. Berdasarkan tabel di atas, variabel pengungkapan CSR indikator ekonomi mempunyai nilai minimum sebesar 0,0000, nilai maximum sebesar 1,0000, rata-rata 0,6225, dan standar deviasi sebesar 0,2810. Hal ini menunjukkan perusahaan yang melakukan pengungkapan ekonomi sudah cukup tinggi karena tingkat rata-ratanya sebesar 0,6225.
Pengungkapan lingkungan yang dilakukan perusahaan memiliki nilai minimum 0,0294, maximum sebesar 1,0000, rata-rata 0,4540, serta
(54)
standar deviasi sebesar 0,3132. Pengungkapan sosial memiliki nilai minimum 0,0417, nilai maximum 1,0000, rata-rata 0,4788, dan standar deviasi 0,2813. Pengungkapan CSR oleh perusahaan memiliki nilai minimum 0,0549, nilai maximum 1,0000, rata-rata 0,4842, serta standar deviasi sebesar 0,2717. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang kurang dalam melakukan pengungkapan lingkungan, sosial, serta pengungkapan CSR secara keseluruhan, karena nilai rata-ratanya cukup rendah yaitu 0,4540; 0,4788; dan 0,4842. Harga saham memiliki nilai minimum sebesar -2,5610, nilai maximum sebesar 1,6843, rata-rata -0,1334, dan standar deviasi sebesar 0,6440. Hal ini menunjukan bahwa nilai return saham perusahaan dari tahun 2013-2015 cenderung mengalami penurunan karena menghasilkan nilai ratarata negatif sebesar -0,1334.
B. Klasifikasi Variabel
Berikut ini adalah klasifikasi setiap variabel dalam penelitian berdasarkan distribusi frekuensi:
1. Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Corporate Sosial Responsibility (CSR) dalam penelitian ini diukur menggunakan Sustainabilty Report Disclosure Index (SRDI) berdasarkan pada pedoman GRI. Tingginya nilai indeks pada SRDI menandakan luasnya pengungkapan CSR dalam sustainability report perusahaan. Berikut adalah distribusi frekuensi indeks CSR:
(55)
Gambar 5.1 Indeks CSR
Berdasarkan Gambar 5.1, masih banyak perusahaan yang kurang luas dalam mengungkapkan CSR secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya populasi sasaran yang indeksnya mendekati angka 0. Berdasarkan distribusi frekuensinya, berikut adalah klasifikasi pengungkapan CSR:
Tabel 5.2
Klasifikasi Pengungkapan CSR
Indeks Kategori Frekuensi Persentase 0,0000 – 0,2500 Sangat Rendah 19 18,1%
0,2501 – 0,5000 Rendah 42 40%
0,5001 – 0,7500 Sedang 21 20%
0,7501 – 1,0000 Tinggi 23 21,9%
Total 105 100%
(56)
Berdasarkan Tabel 5.2 jumlah populasi sasaran yang masuk dalam kategori sangat rendah dengan indeks 0 – 0,2500 sebanyak 19 data (18,1% dari populasi), kategori rendah dengan indeks 0,2501 – 0,5000 sebanyak 42 data (40,0% dari populasi), kategori sedang dengan indeks 0,5001 – 0,7500 sebanyak 21 data (20,0% dari populasi), dan kategori tinggi dengan indeks 0,7501 – 1,000 sebanyak 23 (21,9% dari populasi).
2. CSR-Ekonomi
Semakin tinggi indeks tingkat pengungkapan ekonomi menunjukkan semakin luas pengungkapan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan. Distribusi frekuensi indeks CSR-Ekonomi adalah sebagai berikut:
Gambar 5.2 Indeks CSR-Ekonomi
(57)
Gambar 5.2 menunjukkan bahwa sudah banyak perusahaan yang melakukan pengungkapan ekonomi secara lengkap dilihat dari tingginya tingkat frekuensi pada indeks 1. Berdasarkan distribusi frekuensinya, berikut adalah klasifikasi variabel pengungkapan CSR-ekonomi:
Tabel 5.3
Klasifikasi CSR-Ekonomi
Indeks Kategori Frekuensi Persentase 0,0000 – 0,2500 Sangat Rendah 12 11,4%
0,2501 – 0,5000 Rendah 25 23,8%
0,5001 – 0,7500 Sedang 28 26,7%
0,7501 – 1,0000 Tinggi 40 38,1%
Total 105 100%
Berdasarkan Tabel 5.3 jumlah populasi sasaran yang masuk dalam kategori sangat rendah dengan indeks 0 – 0,2500 sebanyak 12 data (11,4% dari populasi), kategori rendah dengan indeks 0,2501 – 0,5000 sebanyak 25 data (23,8% dari populasi), kategori sedang dengan indeks 0,5001 – 0,7500 sebanyak 28 data (26,7 dari populasi), dan kategori tinggi dengan indeks antara 0,7501 – 1,000 sebanyak 40 (38,1% dari populasi).
3. CSR-Lingkungan
Indeks pengungkapan CSR-lingkungan yang semakin tinggi menandai semakin luas pula pengungkapan lingkungan yang dilakukan perusahaan pada sustainability report. Berikut adalah distribusi frekuensi indeks CSR-lingkungan:
(58)
Gambar 5.3 Indeks CSR-Lingkungan
Gambar 5.3 menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang kurang luas dalam melakukan pengungkapan lingkungan pada sustainability report dilihat dari banyaknya data populasi sasaran yang indeksnya mendekati 0. Berdasarkan distribusi frekuensinya, berikut adalah klasifikasi variabel pengungkapan CSR-lingkungan:
Tabel 5.4
Klasifikasi CSR-Lingkungan
Indeks Kategori Frekuensi Persentase 0,0000 – 0,2500 Sangat Rendah 35 33,3%
0,2501 – 0,5000 Rendah 28 26,7%
0,5001 – 0,7500 Sedang 17 16,2%
0,7501 – 1,0000 Tinggi 25 23,8%
Total 105 100%
(59)
Berdasarkan Tabel 5.4 jumlah populasi sasaran yang masuk dalam kategori sangat rendah dengan indeks 0 – 0,2500 sebanyak 35 data (33,3% dari populasi), kategori rendah dengan indeks 0,2501 – 0,5000 sebanyak 28 data (26,7% dari populasi), kategori sedang dengan indeks 0,5001 – 0,7500 sebanyak 17 data (16,2% dari populasi), dan kategori tinggi dengan indeks 0,7501 – 1,000 sebanyak 25 (23,8% dari populasi).
4. CSR-Sosial
Indeks pengungkapan sosial berbanding lurus dengan luasnya pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dalam sustainability report. Semakin tinggi indeks pengungkapan sosial, semakin luas pula pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan. Berikut adalah distribusi frekuensi indeks CSR-sosial:
Gambar 5.4 Indeks CSR-Sosial
(60)
Gambar 5.4 menunjukkan banyaknya perusahaan yang masih kurang luas dalam melakukan pengungkapan sosial. Seperti halnya pengungkapan lingkungan, pada pengungkapan sosial banyak data yang indeksnya mendekati 0. Berdasarkan distribusi frekuensinya, berikut adalah klasifikasi variabel pengungkapan CSR-sosial:
Tabel 5.5
Klasifikasi CSR-Sosial
Indeks Kategori Frekuensi Persentase 0,0000 – 0,2500 Sangat Rendah 26 24,8%
0,2501 – 0,5000 Rendah 40 38,1%
0,5001 – 0,7500 Sedang 14 13,3%
0,7501 – 1,0000 Tinggi 25 23,8%
Total 105 100%
Berdasarkan Tabel 5.5 jumlah populasi sasaran yang masuk dalam kategori sangat rendah dengan indeks 0 – 0,2500 sebanyak 26 data (24,8% dari populasi), kategori rendah dengan indeks 0,2501 – 0,5000 sebanyak 40 data (38,1% dari populasi), kategori sedang dengan indeks 0,5001 – 0,7500 sebanyak 14 data (13,3% dari populasi), dan kategori tinggi dengan indeks 0,7501 – 1,000 sebanyak 25 (23,8% dari populasi).
5. Harga Saham
Variabel harga saham diukur dengan menghitung return saham perusahaan. Return saham diklasifikasikan berdasarkan
(61)
selisih antara return saham tahun sekarang dikurangi return saham tahun sebelumnya. Berikut adalah deskripsi return saham:
Tabel 5.6
Klasifikasi Return Saham
Return Saham Kategori Frekuensi Presentase
< 0,0000 Turun 59 56,2%
0,0000 Tetap 2 1,9%
> 0,0000 Naik 44 41,9%
Total 105 100%
Berdasarkan Tabel 5.6 jumlah populasi sasaran yang
return sahamnya masuk dalam kategori turun dengan nilai kurang dari 0 atau negatif sebanyak 59 data (56,2% dari populasi),
return saham yang termasuk kategori tetap dengan nilai 0 sebanyak 2 data (1,9% dari populasi), dan return saham yang termasuk kategori naik dengan nilai lebih dari 0 atau positif sebanyak 44 (41,9% dari populasi). Hal ini menunjukkan bahwa nilai return saham populasi sasaran dari tahun 2013-2015 cenderung menurun, dilihat dari banyaknya return saham yang termasuk dalam kategori turun yaitu sebesar 56,2% dari populasi.
(62)
C. Analisis Hubungan Antarvariabel
1. Hubungan Corporate Social Responsibility dan Harga Saham Analisis hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dan harga saham dapat diketahui dengan menggunakan analisis tabulasi silang (crosstab). Analisis tabulasi silang antara CSR dan harga saham adalah sebagai berikut:
Tabel 5.7
Crosstab CSR dan Harga Saham
Harga Saham Total
Turun Tetap Naik
CSR
Sangat Rendah 8 0 11 19
Rendah 27 2 13 42
Sedang 11 0 10 21
Tinggi 13 0 10 23
Total 59 2 44 105
Berdasarkan Tabel 5.7 dapat diketahui bahwa populasi sasaran yang memiliki indeks pengungkapan CSR sedang sebanyak 21 observasi dan termasuk kategori tinggi sebanyak 23 observasi. Pengungkapan CSR kategori sedang terdiri dari 11 observasi yang harga sahamnya mengalami penurunan, dan 10 observasi yang harga sahamnya mengalami kenaikan. Kategori tinggi diantaranya terdiri dari 13 observasi yang harga sahamnya mengalami penurunan dan 10 observasi yang mengalami kenaikan.
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa populasi sasaran yang masuk dalam pengungkapan CSR kategori rendah adalah sebanyak 27 observasi dengan harga saham menurun, 2 observasi dengan
(63)
harga saham tetap, dan sebanyak 13 observasi dengan harga saham mengalami kenaikan. Pengungkapan CSR kategori sangat rendah terdiri dari 8 observasi dengan harga saham mengalami penurunan, dan 11 observasi dengan harga saham mengalami kenaikan.
Analisis hubungan antara kedua variabel dapat diketahui dengan melihat nilai koefisien Eta. nilai koefisien Eta digunakan untuk melihat hubungan antarvariabel dari variabel dengan skala nominal dan skala interval. Berikut adalah hubungan antara variabel CSR dan harga saham:
Tabel 5.8
Hubungan CSR dan Harga Saham
Value
Nominal by Interval Eta Harga Saham Dependent 0,185
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa nilai koefisien Eta sebesar 0,185 merupakan nilai hubungan antara variabel CSR dan harga saham Hal ini menunjukkan bahwa variabel harga yang dipengaruhi oleh CSR memiliki hubungan yang sangat lemah karena memiliki nilai koefisien pada rentang 0,000 – 0,199.
2. Hubungan CSR-Ekonomi dan Harga Saham
Analisis hubungan CSR-ekonomi dan harga saham dapat diketahui dengan menggunakan analisis tabulasi silang (crosstab).
(64)
Analisis tabulasi silang antara CSR-ekonomi dan harga saham adalah sebagai berikut:
Tabel 5.9
Crosstab CSR-Ekonomi dan Harga Saham
Berdasarkan Tabel 5.9 dapat diketahui bahwa populasi sasaran yang memiliki indeks pengungkapan ekonomi yang tinggi sudah cukup banyak yaitu sebanyak 40 observasi dan yang termasuk dalam kategori sedang 28 observasi. Pengungkapan ekonomi kategori tinggi terdiri dari 23 observasi yang harga sahamnya mengalami penurunan, dan 17 observasi yang harga sahamnya mengalami kenaikan. Kategori sedang diantaranya terdiri dari 23 observasi yang harga sahamnya mengalami penurunan dan 17 observasi yang mengalami kenaikan.
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa populasi sasaran yang masuk dalam pengungkapan ekonomi kategori rendah adalah sebanyak 12 observasi dengan harga saham menurun, 1 observasi dengan harga saham tetap, dan sebanyak 12 observasi dengan harga saham mengalami kenaikan. Pengungkapan ekonomi kategori sangat rendah terdiri dari 9 observasi dengan harga saham
Harga Saham Total
Turun Tetap Naik
PE
Sangat Rendah 9 0 3 12
Rendah 12 1 12 25
Sedang 15 1 12 28
Tinggi 23 0 17 40
(65)
mengalami penurunan, dan 3 observasi dengan harga saham mengalami kenaikan.
Analisis hubungan antara kedua variabel dapat diketahui dengan melihat nilai koefisien Eta. Nilai koefisien Eta digunakan untuk melihat hubungan antarvariabel dari variabel dengan skala nominal dan skala interval. Berikut adalah hubungan antara variabel CSR-ekonomi dan harga saham:
Tabel 5.10
Hubungan CSR-Ekonomi dan Harga Saham
Tabel 5.10 menunjukkan nilai koefisien Eta sebesar 0,144 merupakan nilai dari hubungan antara CSR ekonomi dan harga saham dimana variabel CSR ekonomi mempengaruhi harga saham. Hubungan tersebut dikategorikan sebagai hubungan yang sangat lemah karena memiliki nilai koefisien pada rentang 0,000 – 0,199.
3. Hubungan CSR-Lingkungan dan Harga Saham
Analisis hubungan CSR-lingkungan dan harga saham dapat diketahui dengan menggunakan analisis tabulasi silang (crosstab). Analisis tabulasi silang antara CSR-lingkungan dan harga saham adalah sebagai berikut:
Value Nominal by interval Eta Harga Saham Dependent 0,144
(66)
Tabel 5.11
Crosstab CSR-Lingkungan dan Harga Saham
Harga Saham Total
Turun Tetap Naik
PL
Sangat Rendah 16 1 18 35
Rendah 17 1 10 28
Sedang 13 0 4 17
Tinggi 13 0 12 25
Total 59 2 44 105
Berdasarkan Tabel 5.11 dapat diketahui bahwa populasi sasaran cenderung masih sangat rendah dalam melakukan pengungkapan lingkungan yaitu sebanyak 35 observasi dan yang termasuk kategori rendah sebanyak 28 observasi. Kategori sangat rendah terdiri dari 16 observasi dengan harga saham mengalami penurunan, 1 observasi dengan harga saham tetap, dan 18 observasi dengan harga saham mengalami kenaikan. Kategori rendah terdiri dari 17 observasi dengan harga saham menurun, 1 observasi dengan harga saham tetap, dan sebanyak 10 observasi dengan harga saham mengalami kenaikan.
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa populasi sasaran yang masuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 13 observasi yang harga sahamnya mengalami penurunan, dan 4 observasi yang harga sahamnya mengalami kenaikan. Kategori tinggi terdiri dari 13 observasi yang harga sahamnya mengalami penurunan dan 12 observasi yang mengalami kenaikan.
(1)
8
5
34 BMRI 2014 10.775 0,3726 2013-2014 0,4035
35 BMRI 2015 9.250 -0,1415 2014-2015 -0,5141
BNBR 2014 50 0,0000
36 BNBR 2015 50 0,0000 2014-2015 0,0000
BNGA 2012 1.100 -0,0984
37 BNGA 2013 920 -0,1636 2012-2013 -0,0653
38 BNGA 2014 835 -0,0924 2013-2014 0,0712
39 BNGA 2015 595 -0,2874 2014-2015 -0,1950
BNII 2012 397 -0,0364
40 BNII 2013 307 -0,2267 2012-2013 -0,1903
41 BNII 2014 208 -0,3225 2013-2014 -0,0958
42 BNII 2015 171 -0,1779 2014-2015 0,1446
BNLI 2014 1.505 0,1944
43 BNLI 2015 945 -0,3721 2014-2015 -0,5665
ELSA 2014 685 1,0758
44 ELSA 2015 247 -0,6394 2014-2015 -1,7152
EXCL 2013 5.200 -0,0877
45 EXCL 2014 4.865 -0,0644 2013-2014 0,0233
46 EXCL 2015 3.650 -0,2497 2014-2015 -0,1853
INCO 2012 2.350 -0,2656
47 INCO 2013 2.650 0,1277 2012-2013 0,3933
48 INCO 2014 3.625 0,3679 2013-2014 0,2403
49 INCO 2015 1.635 -0,5490 2014-2015 -0,9169
INDY 2012 1.420 -0,3471
50 INDY 2013 590 -0,5845 2012-2013 -0,2374
(2)
8
6
(lanjutan)
No.
Kode Perusahaan
Tahun
Harga Saham
Return Saham
Tahun
Return Saham
52 INDY 2015 110 -0,7843 2014-2015 -0,6487
INTP 2012 22.450 0,3167
53 INTP 2013 20.000 -0,1091 2012-2013 -0,4258
54 INTP 2014 25.000 0,2500 2013-2014 0,3591
55 INTP 2015 22.325 -0,1070 2014-2015 -0,3570
ITMG 2012 41.550 0,0750
56 ITMG 2013 28.500 -0,3141 2012-2013 -0,3891
57 ITMG 2014 15.375 -0,4605 2013-2014 -0,1464
58 ITMG 2015 5.725 -0,6276 2014-2015 -0,1671
JSMR 2012 5.450 0,2976
59 JSMR 2013 4.725 -0,1330 2012-2013 -0,4306
60 JSMR 2014 7.050 0,4921 2013-2014 0,6251
61 JSMR 2015 5.225 -0,2589 2014-2015 -0,7509
MEDC 2013 2.100 0,2883
62 MEDC 2014 3.800 0,8095 2013-2014 0,5212
63 MEDC 2015 795 -0,7908 2014-2015 -1,6003
MLBI 2014 11.950 -0,0042
64 MLBI 2015 8.200 -0,3138 2014-2015 -0,3096
PGAS 2012 4.600 0,4488
65 PGAS 2013 4.475 -0,0272 2012-2013 -0,4760
66 PGAS 2014 6.000 0,3408 2013-2014 0,3680
67 PGAS 2015 2.745 -0,5425 2014-2015 -0,8833
PTBA 2012 15.100 -0,1297
68 PTBA 2013 10.200 -0,3245 2012-2013 -0,1948
69 PTBA 2014 12.500 0,2255 2013-2014 0,5500
(3)
8
7
PTPP 2013 1.160 0,3976
71 PTPP 2014 3.575 2,0819 2013-2014 1,6843
PTRO 2012 1.320 -0,6024
72 PTRO 2013 1.150 -0,1288 2012-2013 0,4736
73 PTRO 2014 925 -0,1957 2013-2014 -0,0669
74 PTRO 2015 290 -0,6865 2014-2015 -0,4908
SIMP 2014 705 -0,0962
75 SIMP 2015 332 -0,5291 2014-2015 -0,4329
SMCB 2012 2.900 0,3333
76 SMCB 2013 2.275 -0,2155 2012-2013 -0,5489
77 SMCB 2014 2.185 -0,0396 2013-2014 0,1760
78 SMCB 2015 995 -0,5446 2014-2015 -0,5051
SMGR 2012 15.850 0,3843
79 SMGR 2013 14.150 -0,1073 2012-2013 -0,4915
80 SMGR 2014 16.200 0,1449 2013-2014 0,2521
81 SMGR 2015 11.400 -0,2963 2014-2015 -0,4412
TAXI 2012 870 0,4746
82 TAXI 2013 1.460 0,6782 2012-2013 0,2036
83 TAXI 2014 1.170 -0,1986 2013-2014 -0,8768
84 TAXI 2015 105 -0,9103 2014-2015 -0,7116
TINS 2012 1.041 -0,0779
85 TINS 2013 1.081 0,0384 2012-2013 0,1164
86 TINS 2014 1.230 0,1378 2013-2014 0,0994
87 TINS 2015 505 -0,5894 2014-2015 -0,7273
TLKM 2012 1.810 0,2837
(4)
8
8
8
(lanjutan)
No.
Kode Perusahaan
Tahun
Harga Saham
Return Saham
Tahun
Return Saham
89 TLKM 2014 2.865 0,3326 2013-2014 0,1447
90 TLKM 2015 3.105 0,0838 2014-2015 -0,2488
TOTL 2012 890 2,1228
91 TOTL 2013 500 -0,4382 2012-2013 -2,5610
92 TOTL 2014 1.120 1,2400 2013-2014 1,6782
93 TOTL 2015 615 -0,4509 2014-2015 -1,6909
UNSP 2012 93 -0,6737
94 UNSP 2013 50 -0,4624 2012-2013 0,2113
95 UNSP 2014 50 0,0000 2013-2014 0,4624
96 UNSP 2015 50 0,0000 2014-2015 0,0000
UNTR 2012 19.700 -0,2524
97 UNTR 2013 19.000 -0,0355 2012-2013 0,2168
98 UNTR 2014 17.350 -0,0868 2013-2014 -0,0513
99 UNTR 2015 16.950 -0,0231 2014-2015 0,0638
UNVR 2012 20.850 0,1090
100 UNVR 2013 26.000 0,2470 2012-2013 0,1380
101 UNVR 2014 32.300 0,2423 2013-2014 -0,0047
102 UNVR 2015 37.000 0,1455 2014-2015 -0,0968
WIKA 2012 1.480 1,4262
103 WIKA 2013 1.580 0,0676 2012-2013 -1,3587
104 WIKA 2014 3.680 1,3291 2013-2014 1,2615
(5)
LAMPIRAN VII
Scatter Diagram
A.
Hubungan CSR dengan Harga Saham
(6)