Laporan Tahunan | Bintang Mitra Semesta Raya

(1)

Annual Report

2014


(2)

Daftar Isi

l

Contents

Sekilas BMSR l BMSR in Brief

Visi & Misi l Vision & Mission

Profil BMSR l BMSR Profile

Ikhtisar Keuangan 2014 l Financial Highlights 2014

Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology Informasi Harga Saham 2014 l Stock Highlights 2014

Peristiwa Penting 2014 l Event Highlights 2014

Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report

Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report

2-7 8 8 9-10 11 11-12 13-14 15-17 18-21 Analisis dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Operasional l Operational Review 23-26

Tinjauan Keuangan l Financial Review 27-33

Tata Kelola Perusahaan l Good Corporate Governance 34-49

Data Perseroan l Corporate Data

Dewan Komisaris l Board of Commissioners 50-51

Dewan Direksi l Board of Directors 52-53

Struktur Organisasi l Organization Structure 55

Struktur Perusahaan l Corporate Structure 55

Profil Anak Perusahaan l Subsidiaries 56-60

Sumber Daya Manusia l Human Resources 61-62

Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure 63

Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perusahaan l

Company Address, Branches, & Subsidiaries

Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan l Responsibility for Annual Reporting

64-65 66-67 Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l

I depe det Auditors’ Report & Co solidated Fi a ial “tate e ts


(3)

Sekilas BMSR

l

BMSR in Brief

PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Perusahaan didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423.HT.01.01.TH.95 tanggal 17 April 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0121799.AH.01.09 tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008.

PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk ( the Company ) was established on November 16, 1989 based on Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., which had been amended by Notarial Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same Notary regarding the change of name from PT Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01.TH.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209

The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09 in 2008 exactly on December 15, 2008.


(4)

Berdasarkan Akta Notaris tanggal 21 Juni 2013 No. 43 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan Dewan Komisaris dan Direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-38084 tanggal 11 September 2013.

Berdasarkan Akta Notaris tanggal 6 Juni 2014 No. 18 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan Dewan Komisaris dan Direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-13791.40.22.2014 tanggal 16 Juni 2014.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989.

Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.

Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga

Based on Notarial Deed No. 43 dated June 21, 2013 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No AHU- AH.01.10-38084 dated September 11, 2013.

Based on Notarial Deed No.18 dated June 6, 2014 of SP. Henny Singgih, SH shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republik of Indonesia in its letter No AHU-13791.40.22.2014 dated June 16, 2014.

The Company started its commercial operations in 1989.

On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share to the public, at offering price of IDR 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999.

On September 17, 2008, the Company obtained Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 to conduct a Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights issue with pre-emptive rights (HMETD) to shareholders by issuing 823,200,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share at the offering price of IDR 500 per share so that the whole


(5)

penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500, yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Sejak tanggal 20 November 2013 Waran Seri I tidak berlaku lagi dan tidak diperdagangkan lagi di Bursa Efek Indonesia. Sampai dengan akhir masa berlaku Waran Seri I yang melaksanakan haknya sebanyak 24 saham.

Pada awal pendirian Perseroan merupakan perusahaan investasi yang melakukan penyertaan investasi pada Perusahaan properti real estat yang menangani perumahan sederhana dan proyek pemukiman kelas menengah atas, serta pada Perusahaan yang akan mengembangkan bangunan-bangunan komersial.

Pada tahun 1997 Perusahaan mengawali usahanya di bidang properti dengan menyertakan modalnya pada PT Laksayudha Abadi yang membangun Apartemen Brawijaya yang berlokasi di Blok P Kebayoran Baru, Jakarta. Pada tahun 1999 Perusahaan mengembangkan sayapnya dengan menyertakan investasi pada PT Sinar Kompas Utama yang mengembangkan proyek perumahan sederhana Kompas Indah di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pada tahun yang sama Perusahaan juga menanamkan modalnya pada perusahaan publik PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS), yang mengembangkan perumahan bagi golongan

amounting to IDR 411,600,000,000. Each holder of 20 old shares is entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I which granted free by the Company.

Warrants Series I are securities that entitle the holder to purchase new shares with nominal value IDR 500 per share at exercise price of IDR 500, which can be done during the execution year starting from May 20, 2009 until November 20, 2013. Since the date of 20 November 2013 Warrant Series I no longer valid and no longer traded on the Indonesia Stock Exchange. As of the end of the applicable Warrant Series I, the holder of Warrant Series I who exercised their rights are 24 shares.

Initially, the Company was established and engaged in real estate construction with various business from modest to middle class housing estate, including construction of commercial building.

In 1997, the Company started its real estate business through investment in PT Laksayuda Abadi in the construction of Brawijaya Apartment located in Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta. In 1999, the Company invested in PT Sinar Kompas Utama developing modest real estate named Kompas Indah located in Tambun, Bekasi, West Java. In the same year, the Company also invested in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS), a public company, developing a middle class real estate named Bintang Metropol in Bekasi, West Java and Mahkota Simprug in Ciledug. In mid 1999, the Company invested in PT Alvita Sunta which is also engaged in real estate


(6)

masyarakat menengah, Bintang Metropol di daerah Bekasi, Jawa Barat dan perumahan Mahkota Simprug yang berlokasi di Ciledug. Selanjutnya pada pertengahan tahun 1999, Perusahaan mengikutsertakan modalnya pada PT Alvita Sunta dengan bidang usaha yang sama.

Sejalan dengan usaha diversifikasi Perusahaan, pada kuartal ke 3 (tiga) tahun 2008 Perusahaan melakukan divestasi atas beberapa anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang properti yang diyakini memiliki prospek kurang menguntungkan yaitu PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi dan PT Alvita Sunta.

Pada tanggal 5 Desember 2008 Perusahaan dipercaya oleh PT Sulfindo Adiusaha, salah satu produsen produk kimia terbesar di Indonesia, sebagai Distributor Utama untuk melakukan pemasaran dan penjualan produk-produk kimia yang dihasilkannya ke seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun produk-produk yang dipasarkan oleh Perusahaan adalah Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). Kinerja Perusahaan selama menjadi distributor produk kimia telah menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini berkat kerja keras manajemen dan karyawan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan pihak produsen dan para pelanggan.

Pada pertengahan tahun 2009, Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha melalui akuisisi saham-saham perusahaan yang bergerak disektor perminyakan yaitu PT Retco Prima Energi (RPE) dengan bidang pengoperasian di Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan yang

business.

Along with the Company business diversification, in the 3rd quarter of 2008, the Company divested several non-prospective subsidiaries and associate companies engaged in real estate business such as PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi, and PT Alvita Sunta.

On December 5, 2008, the Company entered into a Distribution Agreement with PT Sulfindo Adiusaha, one of the largest chemical producers in Indonesia, as Main Distributor to market and sell chemical products in Indonesia. The Products are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). The Co pa ’s perfor a e as Main Distributor has shown a remarkable result, reflecting the management and all employees effort supported by good relationship with the producer and customers.

In the mid 2009, the Company made a major diversification by investing in oil companies such as PT Retco Prima Energi (RPE) operating in Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, South Sumatera with total area of 61.61 km², PT Binatek Reka Kruh (BRK), operating in Lapangan Minyak Kruh,


(7)

memiliki luas area 61,61 km²; PT Binatek Reka Kruh (BRK) dengan bidang pengoperasian di Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 258,10 km² ; PT Indama Putera Kayapratama (IPK) yang berlokasi di Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 78,71 km²; serta Bittlestone Capital Inc yang memiliki investasi dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi diantaranya Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), dan Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), yang memiliki proyek di Brunei, Syria, dan Ukraine.

Pendopo, South Sumatera with total area of 258.10 km², PT Indama Putera Kayapratama (IPK) located in Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, South Sumatera with total area of 78.71 km², and Bittlestone Capital Inc which investing in shares portofolio in oil and gas companies such as Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), and Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), with various projects in Brunei, Syria, and Ukraine.

Setelah melihat dan mempertimbangkan hasil kajian ulang dan evaluasi teknis “u surfa e “tudy of TAC Kaya tahun 2010 oleh PT LAPI-ITB terhadap lapangan minyak Kaya yang dimiliki oleh IPK, anak perusahaan, pada akhirnya Perusahaan dihadapkan pada fakta bahwa lapangan minyak Kaya sangat kompleks dan berisiko tinggi untuk dikembangkan dan dieksploitasi sehingga kurang menguntungkan untuk dikembangkan. Sebagai langkah strategis atas hasil kajian diatas, maka pada tanggal 16 Maret 2011 Perusahaan melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham dengan PT Bukit Apit Bumi Persada, pihak ketiga, untuk menjual seluruh saham IPK sejumlah 108.845 saham dengan nilai transaksi sebesar USD 1.050.000 dimana perjanjian ini telah dituangkan di dalam akta Jual Beli Saham No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Notaris Suwarni Sukiman, SH. Perusahaan telah melakukan keterbukaan informasi mengenai hal tersebut di atas melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada tanggal 18 Maret 2011.

After undergoing a thorough evaluation and considering the result of technical review and anal sis o the “u surfa e “tud of TAC Ka a conducted by PT LAPI ITB with respect to Kaya oil field owned by IPK, the subsidiary, the Company was being faced to the facts that Kaya oil field is having complexity and high risk to be developed and exploited which is potentially becoming uneconomical and unprofitable. As the result, the Company made a strategic decision by signing the Sale and Purchase Agreement with PT Bukit Apit Persada, a third party, to sell the entire 108,845 shares of IPK with the transaction value amounting to USD 1,050,000 whereby this agreement has been recorded on the deed of sale and purchase shares No. 77 dated March 16, 2011 of Suwarni Sukiman, SH., notary in Jakarta. Such sales have been publicly disclosed in the newspaper on March 18, 2011.

Pada tanggal 20 Juni 2011 anak Perusahaan telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan

On June 20, 2011 the subsidiary sold its 30% interest in TAC Pertamina – RPE to Goldwater TMT PTE LTD.


(8)

pada TAC Pertamina – RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD. Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sehingga Perusahaan akan fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh, anak perusahaan yang juga bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.

The reason of the sale was based on business consideration. The Company will focus on developing

PT Bi atek Reka Kruh, the Co pa ’s su sidiar

which also engaged in exploration and production of oil and gas business.

Pada tanggal 2 Desember 2011 Perusahaan telah menjual seluruh investasi saham di PT Ristia Bintang Mahkotasejati T k. RBM“ se a yak 62.663.875 saham atau 19,18% kepemilikan dengan nilai transaksi Rp 5.514.421.000. Perusahaan mengalami rugi investasi yang telah terealisasi sebesar Rp 24.501.575.125.

On December 2, 2011 the Company sold the entire 62,663,875 shares in PT Ristia Bintang

Mahkotasejati T k. RBM“ or . % o ership

with the transaction value amounting to IDR 5,514,421,000. The Company incurred realized loss on investment amounting to IDR 24,501,575,125.

Di tahun 2011, Perusahaan melakukan pembelian kapal tongkang serta kantor dan tanah yang dijadikan sebagai kantor cabang di Bandung, Semarang dan Surabaya. Pembelian tersebut dilakukan untuk menunjang operasional Perusahaan dalam penjualan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total pembelian dimaksud mencapai Rp 9.433.684.000.

In 2011, the Company has purchased barge, offices and land for Bandung, Semarang and Surabaya branches’ offi es. The purchase was intented to support the operational and enhancing sales of the

Co pa ’s produ t i West Java, Middle Java, and East Java. Total value of barges and branches amounting to IDR 9,433,684,000.

Di tahun 2012, dalam rangka pengembangan usaha untuk menggarap pasar di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya, maka Perusahaan membeli tanah di Lampung seluas 6.205 m2 dengan nilai sebesar Rp 5.751.500.000.

Pada tanggal 3 Juli 2014, anak Perusahaan melakukan pengalihan participating interest pada TAC Pertamina kepada PT Green World Nusantara. Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sebagaimana halnya dengan penjualan IPK dan RPE sebelumnya. Disamping itu kontrak juga akan berakhir pada tahun 2020.

In 2012, the Company acquired a 6,205 m2 land in Lampung at IDR 5,751,500,000 for future marketing expansion within South Sumatera area.

On July 3, 2014 the subsidiary transferred their participating interest at TAC Pertamina to Green World Nusantara. The reason of the sale is business consideration as well as the previous sale of IPK and RPE. Besides that, the contract will also expire in 2020.


(9)

Visi & Misi

l

Vision & Mission

Visi Vision

Menjadi entitas yang unggul bersaing di pasar global dengan menciptakan hubungan bisnis jangka panjang dan kepercayaan dengan pelanggan dan principal serta didukung oleh jaringan usaha dan pemasaran yang luas melalui manajemen yang professional

To become an excellent company in the global market by building long term relationship and trust with customers and principal, supported by broad business and marketing network through professional management.

Misi Mission

 Berorientasi pada peningkatan nilai investasi bagi para pemegang saham

 Berkomitmen dalam mengembangkan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki integritas yang tinggi

 Berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance

Enhancing shareholders investment value

Committed to develop professional and highly integrated human resources.

Committed to apply good corporate governance principles.

Profil BMSR

l

BMSR Profile

Nama Perusahaan PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Company Name

Alamat Senayan City - Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia

Address

Telpon 62-21-7278 1760 (Hunting) Phone

Fax 62-21-7278 2152 & 7278 2164 Fax

Bidang Usaha Investasi pada anak Perusahaan & perdagangan

Investment in Subsidiaries & Trading

Line of Business

Pencatatan Saham Bursa Efek Indonesia Listing

Kode Saham BMSR Ticker Code

Tanggal Pendirian 16 Nopember 1989 Establishment

Modal Dasar Rp. 672.000.000.000,- Capital Stock

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Rp. 579.600.012.000,- Shares Issued and Fully Paid

Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy & Siddharta Ariobimo Sentral Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav.5

Jakarta 12950

Public Accountant

Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita Plaza BII, Tower III Lt. 12 Jl. M.H. Thamrin Kav. 22

Jakarta


(10)

Ikhtisar Keuangan 2014

l

Financial Highlights 2014

LAPORAN LABA RUGI

(dalam jutaan Rupiah) 2014 2013 2012 2011 2010

STATEMENT OF INCOME

(in million Rupiah)

Pendapatan Usaha 2.298.999 2.192.653 2.095.347 1.622.696 1.278.555 Revenue

Laba Kotor 124.522 94.329 92.275 128.862 84.528 Gross Profit

Laba (Rugi) Usaha 12.127 872 6.609 53.141 15.892 Income (loss) from

Operation

Laba (Rugi) Bersih (162.825) (27.921) (29.168) (7.163) (56.911) Net Profit (Loss)

Laba (Rugi) Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali

(162.825) -

(27.921) 1

(29.167) (1)

(7.164) 1

(56.911) -

Net Profit (Loss) Attributable to : Owners of the Parent Non-Controlling Interests

Jumlah Saham Beredar (dalam ribuan lembar)

1.159.200 1.159.200 1.159.200 1.159.200 1.159.200 Outstanding Shares (in thousand sheet)

Laba (Rugi) Bersih per Saham (140,46) (24,09) (25,16) (6,18) (49,10) Net Profit (Loss) per Share

NERACA

(dalam jutaan Rupiah) 2014 2013 2012 2011 2010

BALANCE SHEET

(in million Rupiah)

Aset Lancar 435.094 445.272 401.694 394.563 355.217 Current Assets

Aset Tidak Lancar 43.064 265.613 268.474 270.852 381.697 Non-Current Assets

Total Aset 478.159 710.885 670.168 665.416 736.914 Total Assets

Kewajiban Lancar 291.029 370.559 282.963 289.617 340.548 Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar 3.491 10.317 25.228 5.096 6.250 Non-Current Liabilities

Total Kewajiban 294.519 380.876 308.191 294.713 346.798 Total Liabilities

Ekuitas – Bersih 183.639 330.009 361.977 370.703 390.116 Net Equity

RASIO KEUANGAN 2014 2013 2012 2011 2010 RATIO

Laba (Rugi) Bersih/Total Aset (34,06) (3,93) (4,35) (1,08) (7,72) Net Profit (Loss)/Assets

Laba (Rugi) Bersih/Ekuitas (88,67) (8,46) (8,06) (1,93) (14,59) Net Profit (Loss)/Equity

Rasio Lancar 149,50 120,16 141,96 136,24 104,31 Current Ratio

Kewajiban / Aset 61,60 53,58 45,99 44,29 47,06 Liabilities / Assets

Kewajiban / Ekuitas 160,38 115,41 85,14 79,50 88,90 Liabilities / Equity

Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha

(7,09) (1,27) (1,39) (0,44) (4,45) Net Profit (Loss) / Revenue

Catatan ǀ Notes:

Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 mencakup Laporan Keuangan PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi dan Bittlestone Capital Inc.

Financial Statement for the year end 31 December 2014, 2013, 2012, 2011 and 2010 included Financial Report of PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi and Bittlestone Capital Inc.


(11)

0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000

2010 2011 2012 2013 2014

Pendapatan Usaha/Revenue

0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000

2010 2011 2012 2013 2014

Laba Kotor/Gross Profit

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

2010 2011 2012 2013 2014

Laba (Rugi) Usaha/ Income (Loss) from Operation

(180,000) (160,000) (140,000) (120,000) (100,000) (80,000) (60,000) (40,000) (20,000)

-2010 2011 2012 2013 2014

Laba (Rugi) Bersih/Net Profit (Loss)

400,000 450,000 500,000 550,000 600,000 650,000 700,000 750,000

2010 2011 2012 2013 2014

Total Aset/Total Assets

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000

2010 2011 2012 2013 2014

Ekuitas-Bersih/Net Equity


(12)

Kronologi Pencatatan Saham

l

Share Listing Chronology

Tanggal l

Date

Tindakan Korporasi l

Corporate Action

Nominal / Saham (Rp) l

Par Value / Share (IDR)

Jumlah Saham Beredar l

Number of Outstanding Share

Jumlah Nominal Saham (Rp) l

Nominal Value of Shares (IDR)

29 Dec 1999 Penawaran Umum Perdana (IPO)

500 130.000.000 65.000.000.000

29 Dec 1999 Saham Pendiri 500 206.000.000 103.000.000.000

7 Oct 2008 Penawaran Umum Terbatas I

500 823.200.000 411.600.000.000

Informasi Harga Saham 2014

l

Stock Highlights 2014

Tertinggi (Rp) l

Highest (IDR)

Terendah (Rp) l

Lowest (IDR)

Penutupan (Rp) l

Closing (IDR)

Volume (Ribuan Saham) l

Volume (Thousand Shares)

2014

Triwul an I

Quarter I 180 136 176 62

Triwul an I I

Quarter I I 180 148 150 269

Triwul an I I I

Quarter I II 180 150 180 0.3

Triwul an I V

Quarter I V 180 180 180 0.4

2013

Triwul an I

Quarter I 270 152 160 4.908

Triwul an I I

Quarter I I 160 113 130 9.308

Triwul an I I I

Quarter I II 240 120 180 600

Triwul an I V


(13)

Selama tahun 2014, Perseroan tidak terdapat aksi korporasi yang dilakukan Perseroan yang berkaitan dengan pemecahan saham, penggabungan saham, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham.

In 2014, the Company has no corporate action, of which Company did in relation with share split, share merge,


(14)

Peristiwa Penting 2014

l

Event Highlights 2014

Pada tanggal 23 Mei 2014 Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan PT Emperor Finance Indonesia (EFI) dengan batas maksimum sebesar Rp 24.000.000.000 yang berakhir pada tanggal 23 November 2014.

Pada tanggal 24 Juni 2014 Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 19.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000, yang berakhir pada tanggal 4 Desember 2014.

Pada tanggal 1 Oktober 2014 Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000 yang akan berakhir pada tanggal 1 April 2015.

Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu bahwa risiko tidak tertagihnya piutang yang dilakukan oleh EFI kepada debitur akibat adanya pengalihan piutang ini seluruhnya tetap ada di tangan Perusahaan. Perusahaan menjaminkan Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang dari EFI. Pada tanggal 3 Juli 2014 sebagaimana diubah dengan perubahan tertanggal 7 Juli 2014, anak Perusahaan telah menandatangani Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) dengan PT Green World Nusantara (GWN) untuk mengalihkan

Technical Assisstance Contract (TAC) antara BRK dengan Pertamina, yang dilanjutkan dengan akta pengalihan tanggal 21 Nopember 2014.

On May 23, 2014 the Company made a factoring agreement with PT Emperor Finance Indonesia (EFI) with maximum limit amounting to IDR 24,000,000,000 which due on November 23, 2014.

On June 24, 2014 the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounting to IDR 19,000,000,000 and IDR 5,000,000,000 which due on December 4, 2014.

On October 1, 2014 the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounting to IDR 25,000,000,000 which due on April 1, 2015.

This facility is performed in With Recourse, which is the risk of bad debt receivable of EFI to debtor due to the transfer of receivables is entirely owned by the Company. The Company collaterized trade receivables for factoring facility from EFI.

On July 3, 2014 as amended by the change dated July 7, 2014 the subsidiary has signed Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) with PT Green World Nusantara (GWN) to divert the Technical Assistance Contract (TAC) between BRK with Pertamina, which is followed by the transfer deed dated November 21, 2014.


(15)

Untuk transaksi pengalihan TAC ini, BRK menerima USD 6.000.000 dari GWN. Rugi BRK akibat pelepasan TAC – Pertamina adalah sebesar Rp 143.628.458.675

For transfer transaction of TAC, BRK received USD 6,000,000 from GWN. Loss of BRK for releasing TAC


(16)

Laporan Dewan Komisaris

l

Board of Commissioner Report

Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Honorable Shareholders,

Tahun 2014 merupakan tahun yang berat bagi perekonomian Indonesia. Memasuki penghujung tahun 2014, kondisi perekonomian Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Ekonomi global yang pada saat itu mulai memperlihatkan tanda-tanda pemulihan, belum bisa diandalkan untuk mendorong perekonomian Indonesia. Pemulihan ekonomi global yang belum maksimal dan diwarnai ketidakpastian ini menyeret perekonomian domestik ke kondisi serupa.

Laju pertumbuhan yang masih terlalu rendah dan sangat rentan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan sepanjang 2014. Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yaitu 6,5% pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus turun menjadi 6,23% pada tahun 2012 dan 5,58% pada tahun 2013. Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus melambat pada tahun 2014, meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia masih dapat mencapai pertumbuhan positif sepanjang 2014 sebesar 5,03%. Perkembangan pasar modal di Indonesia sepanjang 2014 menunjukkan pencapaian yang positip. Pengaruh suhu politik akibat pelaksanaan pemilihan umum tidak menyurutkan optimisme investor untuk tetap bertransaksi di pasar modal Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami kenaikan 21,15% dari 4.274,177 poin pada akhir Desember 2013 menjadi 5.178,373 pada akhir Desember 2014. Meskipun penambahan emiten di tahun 2014 hanya

2014 was a tough year for Indonesian economy. Entering the end of 2014, Indonesian economy still faced many challenges. Global economy at that time which began showing signs of recovery, can not yet be relied to push Indonesian economy. The recovery of global economy which have not yet optimum with high uncertainty dragged Indonesian economy to the similar condition.

The growth rate which was still too low and very vulnerable causing Indonesia economic growth slowed down throughout 2014. After reaching economic growth of 6.5% in 2011, Indonesian economy keeps decreasing became 6.23% in 2012 and 5.58% in 2013. The overall of the Indonesian economy continued to slow in 2014, though Central Bureau of Statistic (Indonesia) records that Indonesian economy still achieved positive growth of 5.03% in 2014.

The development of Indonesian capital market throughout 2014 showed a positive achievement. The impact of political climate as a result of the implementation of elections did not dampen the optimism of investor to trade in the Indonesian capital market. This is proved by the movement of Composite Stock Price Index (IHSG) which rose 21.15% from 4,274.177 point at the end of December 2013 to 5,178.272 point at the end of December 2014. Despite the addition of emitters in 2014 was


(17)

24 emiten, tetapi peningkatan nilai kapitalisasi pasar saham cukup besar 22,76% yaitu dari Rp 4.219 trilliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp 5.179 trilliun pada akhir Desember 2014.

Kondisi-kondisi di atas memberikan tantangan bagi dunia bisnis pada umumnya dan khususnya bagi Perusahaan. Kinerja Perusahaan sebagai distributor produk kimia cukup menggembirakan dimana volume penjualan masih dapat mengalami peningkatan sehingga pendapatan pada tahun 2014, meningkat 3,57%. Meskipun kondisi ekonomi global masih lemah dan adanya tekanan tinggi dari produksi bahan bakunya, Perusahaan bisa menikmati peningkatan laba kotor dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 35,50% dibandingkan tahun 2013. Terlepas dari kondisi pasar bahan baku komoditas barang kimia yang kurang menguntungkan, kinerja di bidang distributor ini merupakan hasil usaha keras manajemen dan karyawan Perusahaan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan principal dan pelanggan. Memperhatikan kondisi dan kesempatan yang dihadapi Perusahaan, Dewan Komisaris menilai Direksi telah menempuh upaya secara optimal pada tahun 2014. Walaupun demikian banyak hal yang menjadi tantangan bagi Direksi untuk meraih kembali kinerja yang lebih baik dengan meningkatkan laba usaha pada tahun-tahun yang akan datang.

Dewan Komisaris telah mengkaji dan mengevaluasi dengan seksama rencana kerja Dewan Direksi dan prospek usaha untuk tahun mendatang. Kami sepenuhnya mendukung profesionalisme, komitmen serta strategi manajemen untuk meningkatkan pangsa pasar terutama di pasar domestik seiring

only 24 listed companies, however the increase in the value of stock market capitalization was quite big of 22.76% from IDR 4,219 trillion at the end of December 2013 to IDR 5,179 trillion at the end of December 2014.

Those conditions above provide challenge to the business climate in general and especially for the Company. Performance of the Company in the chemical trading sector was quite promising of which sales volume still able to record growth 3.6% in 2014. Although the global market situation is still weak and strong pressure from high price of raw material, the Company can achieve a growth of gross profit margin of 35.50% compared to 2013. Despite of unfavourable global raw material market, such performance being a distributor is the result of

a age e t a d the e plo ee’s effort a d the

support and good relationship with principals and customers.

Refering the condition and opportunity which is faced by the Company, Board of Commissioner appraises that the Board of Directors have taken optimal effort during 2014. Nevertheless there are many challenges to the Board of Directors to regain better performance for increasing gross profit in years to come.

Board of Commissioner have reviewed and evaluates

Board of Dire tors’ usi ess pla a d usi ess

prospect for the coming years and fully supports the professionalism, commitment, and strategy of management to increase domestic market share in


(18)

dengan bertumbuhnya GDP Indonesia sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan para pelanggan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian. Direksi diharapkan dapat melakukan peningkatan terhadap fungsi manajemen sumber daya manusia secara intensif sehingga para karyawan mampu melakukan pekerjaaannya dengan baik dan peka terhadap issue-issue dalam lingkungan kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris Utama.

Kami menyadari bahwa perjalanan yang akan dilalui Perusahaan masih terbentang panjang dan penuh tantangan, namun dengan tekad yang kuat kami percaya bahwa baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang dari Perusahaan untuk berkiprah di berbagai bidang usaha yang prospektif di masa mendatang akan mampu mendorong Perusahaan meraih tujuannya.

Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya hendak menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada direksi, para pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan mitra usaha Perusahaan atas dedikasi, kerja keras dan dukungan yang terus menerus diberikan kepada Perusahaan selama ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati kita semua di tahun-tahun mendatang.

customers in prudent manner. Directors are expected to increase human resources management skills intensively so that employee can do their job properly and sensitive to their working environment issues. In performing their duties, Board of Commissioner is assisted by Audit Committee lead by President Commissioner.

We realize that the Company business prospect in the coming years is full of opportunities and

halle ges, ut e elie e that the Co pa ’s short

term and long term plan to exist in various prospective busnisess in the future will be sufficient to push the Company achieving its goals.

In this occasion, on behalf of Board Commissioner, I would like to express my appreciation and thankful to directors, shareholders, employees, customers, and business partners for dedication, hard work and support to the Company. May God bless us in the coming years.

PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Theophylus Hartono

Komisaris Utama l President Commissioner

Jans Sulga


(19)

Laporan Dewan Direksi

l

Board of Director Report

Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Honorable Shareholders,

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunianya sehingga PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk dapat melalui tahun 2014 dengan kinerja yang cukup baik.

Nilai tukar rupiah selama tahun 2014 mengalami depresiasi terhadap dollar Amerika Serikat, terutama terjadi pada pertengahan hingga akhir tahun 2014. Depresiasi rupiah, peningkatan suku bunga dan kebijakan fiskal melalui pemberlakuan UU Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang melarang ekspor mineral mentah dan kebijakan moneter pada tahun 2014 mempengaruhi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya dan depresiasi Rupiah terhadap dolar yang cukup besar sampai akhir tahun 2014, permintaan produk bahan-bahan kimia di pasar dalam negeri tetap meningkat.

Perusahaan masih tetap mempertahankan kinerja sebagai distributor atas berbagai jenis barang dagangan dalam kegiatan usahanya, khususnya melalui produk kimia telah menghasilkan kinerja yang baik dan kontribusi yang optimal. Kegiatan usaha sebagai distributor beras pada tahun 2014 juga meningkatkan kontribusi terhadap kinerja Perusahaan. Aktivitas di sektor perminyakan dan gas pada tahun 2014 masih tetap memberikan kontribusi tetapi tidak terlalu tinggi, sehingga berdasarkan pertimbangan bisnis Perusahaan

We would like to thank God Almighty for His grace so that PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk may pass and achieve a reasonably good performance in 2014.

During 2014 value of Rupiah was depreciated against United States Dollar, especially in the mid to end of 2014. Depreciation of Rupiah, increasing interest rate, and fiscal policy through the implementation of Mineral and Coal Mining Law (Mining Law) which prohibits the export of raw mineral and monetary policy in 2014 influenced the overall Indonesian macro economy.

Despite slowing down Indonesian economy growth compared to the previous year and significant depreciation of Rupiah against United Stated Dollar until end of 2014, domestic demand of chemical products was still growing.

The Company still maintain performance as distributor in various merchandise in business activity, especially in chemical products which have generated a good performance and resulted an optimum contribution. Business activity as distributor of rice in 2014 was also increasing the contribution to the Company performance. Activities in the oil and gas sector in 2014 still contributed but not too high. Thus based on business considerations Company decided to transfer the participating interest in the TAC Pertamina to other parties.


(20)

memutuskan untuk mengalihkan participating interest pada TAC Pertamina kepada pihak lain.

Sepanjang tahun 2014, Perusahaan telah mencatatkan pendapatan sebagai distributor pemasaran produk kimia dan lainnya adalah sebesar Rp 2.294.113 juta. Sementara pendapatan dari aktivitas penjualan minyak melalui anak Perusahaan adalah sebesar Rp 4.885 juta sehingga jumlah pendapatan konsolidasi selama tahun 2014 berjumlah Rp 2.298.999 juta, meningkat sebesar Rp 106.346 juta dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasi tahun 2013 berjumlah Rp 2.192.653 juta.

Meskipun terjadi peningkatan pada pendapatan, namun Perusahaan masih membukukan kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 162.825 juta atau meningkat sebesar Rp 134.904 juta atau 483% dibandingkan pada tahun 2013 yang mencatat kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 27.921 juta. Kerugian ini sebagian besar disebabkan oleh rugi penjualan TAC Pertamina dari anak Perusahaan sebesar Rp 143.628.458.675.

Melihat peningkatan permintaan di pasar domestik atas produk kimia meskipun pada saat kondisi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mengalami perlambatan pada tahun 2014, Direksi Perusahaan tetap optimis kinerja Perusahaan akan tetap dapat dipertahankan dan diupayakan untuk terjadi peningkatan pada tahun 2015.

Perusahaan selalu berupaya memperbaharui program kerja yang telah ada agar relevan dengan perkembangan bisnis dan situasi perekonomian terkini, dengan mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan guna mencapai tujuan

Throughout 2014, the Company recorded revenue from business as distrubutor and marketing of chemical products and others amounting to IDR 2,294,113 million. Meanwhile, revenue from oil in subsidiaries is IDR 4,885 million, making up the total consolidated revenue in 2014 to be IDR 2,298,999 million, increase of IDR 106,346million compared to total consolidated revenue in 2013 amounting to IDR 2,192,653million.

Notwithstanding the increase in revenue, the Company recorded total consolidated loss in the amount of IDR 162,825 million or increase in the amount of IDR 134,904 million or 483% compared to 2013 which recorded a consolidated loss in the amount of IDR 27,921 million. This loss largely due

to

the loss on sale of subsidiary TAC Pertamina

of IDR 143,628,458,675.

Looking at the demand increase of chemical products in domestic market even during the slowdown growth conditions of the Indonesian economy in 2014, Directors of the Company optimistic to be able to mai tai the o pa ’s performance and make an effort for an increase in year of 2015.

The Company continues on updating the existing working program to make it relevant with business development and latest economic situation, with taking strategic steps needed in achieving the goal


(21)

yang akan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, seperti divestasi yang dilakukan oleh Perusahaan terhadap bisnis yang sudah kurang menjanjikan seperti TAC Pertamina dari anak Perusahaan, dimana langkah ini nantinya akan memberikan peningkatan keuntungan di tahun 2015.

Seluruh direksi dan karyawan berharap bahwa pelaksanaan seluruh program kerja yang disusun untuk tahun 2015 dapat dijalankan secara profesional dan efektif sehingga pada akhirnya akan meningkatkan nilai investasi serta kinerja keuangan Perusahaan secara keseluruhan.

Perusahaan secara berkesinambungan melaksanakan dan memenuhi prinsip pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di seluruh tingkatan organisasi di semua bidang kegiatan yang terwujud dalam pelaksanaan berbagai proses kerja yang ada. Dengan demikian dapat diyakini seluruh kegiatan Perusahaan berlandaskan nilai moral, integritas maupun kepatuhan terhadap seluruh ketentuan dan perundang-undangan terkait.

Akhir kata, direksi menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya kepada seluruh pihak terkait baik internal maupun eksternal yang telah mendukung Perusahaan guna mencapai nilai tambah Perusahaan dan diharapkan Perusahaan akan terus meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.

which provides added value to all shareholders, like divestment taken by the Company in the non prospective business for example TAC Pertamina of subsidiary, whereby this step is expected tol result in profit increase in 2015

.

Directors and employees expect that the business plan for 2015 can be implemented professionally and efectively which in turn increase investment value and financial performance of the Company in general.

The Company continually implements and complies with the Good Corporate Governance Principles at all levels of the organization in all areas of activity which being realized in the implementation of work processes. Thus it is ensure that the whole Companies activities shall base on moral values, integrity and compliance with all provisions and relevant legislation.

Directors would like to extend highest appreciation to all parties both internally and externally who supported the Company to improve company’s value, and expect to improve its performance in the future.


(22)

PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Welly Thomas

Direktur Utama lPresident Director

Ninin Saleh Direktur l Director

Leonard Stephen Jonatan


(23)

(24)

Tinjauan Operasional

l

Operational Review

Tinjauan Umum

Sepanjang tahun 2014, Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai distributor produk kimia dan lainnya memperoleh peningkatan dalam penjualan dan pendapatan. Hal ini berkat upaya manajemen dan karyawan Perusahaan dan juga dukungan dari pihak produsen dan konsumen yang memberikan kontribusi yang positif pada Perusahaan.

Di sisi lain peningkatan produksi minyak pada anak perusahan yang meskipun tidak terlalu tinggi tetapi masih tetap memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan usaha Perusahaan.

Pembahasan Usaha dan Prospek Usaha Perusahaan Dengan telah ditunjuknya Perusahaan sebagai distributor utama dari PT Sulfindo Adiusaha “AU untuk wilayah pemasaran domestik sejak tahun 2008 dan diperpanjang pada tahun 2010 melalui addendum perjanjian distributor, maka Perusahaan tetap berkosentrasi penuh untuk melakukan penetrasi pasar produk kimia agar dapat lebih meningkatkan pangsa pasar antara lain dengan menambah pelanggan baru.

Perusahaan saat ini memasarkan produk-produk bahan kimia yang dihasilkan oleh SAU, antara lain Causti “oda C“ da PolyVi yl Chloride PVC serta beberapa produk lainnya seperti Hydrochloric A id HCl da “odiu Hypo hlorite NaOCl . Sebagai komitmen atas kerjasama ini, Perusahaan dan SAU rutin melakukan evaluasi kinerja

General Overview

Throughout 2014, the Company’s operatio in the business of chemical product and others achieved an increase of sales and revenue. This is due to effort of management and employees also support from producer and customers that gave a positive contribution to the Company.

On the other hand a slight increase in oil production of the subsidiaries has still been able to contribute the increase of Company’s re e ue.

Business and Prospect of the Company

As the Company has been appointed as main distributor of PT Sulfindo Adiusaha “AU for domestic market since 2008 and was extended in 2010 by addendum of distribution agreement, the Company continue to fully concentrate to penetrate the market of chemical products in order to increase the market share, among others, by gaining new customers.

The Company market chemical products produced by SAU, among others, are Causti “oda C“ , Pol Vi l Chloride PVC and other products such

as H dro hlori A id HCl and Sodium

H po hlorite NaOCl . To maintain good business cooperation, both the Company and SAU


(25)

Perusahaan

Produk bahan-bahan kimia tersebut di atas mempunyai pasar dan permintaan yang terus berkembang meskipun pertumbuhan Produksi Domestik Brutto (PDB) di Indonesia tahun 2014 5,02% sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Penjualan CS dan Sodium Hypochloride sejak Perusahaan ditetapkan sebagai distributor utama terus meningkat cukup signifikan dan mencakup pada berbagai sektor industri.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun dibanding tahun sebelumya, Perusahaan berkeyakinan bahwa bisnis kimia khususnya produk-produk tersebut di atas mempunyai prospek yang cerah dengan potensi pertumbuhan yang lebih baik lagi.

Strategi Pemasaran produk bahan-bahan kimia yang dilakukan oleh Perusahaan adalah terutama dengan menjaga stabilitas penjualan dan pasokan yang erkesi a u ga reliable supply kepada para

pelanggan dengan harga yang cukup bersaing

competitive price serta pelaya a da

pengiriman kepada pelanggan yang lancar dan tepat

waktu on time delivery . Disa pi g itu

Perusahaan juga berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar terus sesuai dengan bertambahnya permintaan pasar.

Penjualan produk di atas telah meliputi jangkauan wilayah yang lebih luas dengan pelanggan yang tersebar dari Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, sebagian besar wilayah Sumatera dan Bontang (Kalimantan Timur).

Umumnya para pelanggan produk tersebut di atas adalah industri yang sudah sangat mapan dan

performance.

The chemical products mentioned above have market and demand which continuously growing despite Indonesia Gross Domestic Product (GDP) in 2014 of 5.02% is slightly declined from the previous year. Sales of CS and Sodium Hypochlorides since the company appointed as main distributor show an increasing trend in all industrial sectors.

In spite of the growth Indonesian economic decrease, the Company believes that the chemicals business, particularly the above mentioned products still have bright prospects with better potential growth.

Marketing strategy applied by the Company in selling chemical products is mainly maintaining stability, continous, and reliablity of supply to customers with more competitive price, excellent services, and on time delivery. Besides the Company also conduct continous effort to increase market share gradually to respond the growing market condition.

The sales of products as mentioned above covers a wider range of areas spreading in Jabotabek, West Java, Central Java, East Java, most areas of Sumatra and Bontang (East Kalimantan).

I ge eral, all of Co pa ’s usto ers are ell- established industries, and several companies which


(26)

beberapa perusahaan yang sudah melakukan perluasan usaha atau ekspansi, sehingga penjualan produk tersebut juga berpotensi untuk tumbuh dan berkembang, seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional dan pertumbuhan industri dalam negeri.

Dengan mempertimbangkan bahwa minyak bumi merupakan salah satu faktor penting bagi dunia industri untuk menggerakkan roda perekonomian secara global, Perusahaan pada tahun 2000 melakukan diversifikasi pada sektor perminyakan melalui Technical Assistance Contract antara BRK anak Perusahaan dan Pertamina. Meskipun dari tahun ke tahun tingkat kebutuhan minyak dunia diperkirakan terus meningkat, Perusahaan juga menyadari bahwa pasokan juga meningkat pada tahun 2014 dengan keberhasilan Amerika Serikat e produksi i yak dari shale gas da adanya pasokan dari negara-negara non-OPEC.

Harga minyak dunia sepanjang tahun 2014 menurun, dimana penurunan harga ini terjadi sejak bulan Juli 2014. Beberapa faktor yang memicu penurunan harga minyak dunia antara lain produksi shale oil di Amerika Serikat, kebijakan organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC) yang mempertahankan produksi minyak, peningkatan produksi minyak Rusia, serta perlambatan ekonomi dunia yang menyebabkan penurunan permintaan minyak global.

Penurunah harga minyak dunia pada tahun 2014 terjadi sejak bulan Juli, dan penurunan yang tajam terjadi pada bulan Oktober, November dan Desember. Hal yang sama terjadi pada harga minyak mentah di Indonesia dimana pada awal 2014 sampai dengan bulan Juli masih di atas USD 100 per barel dan mengalami penurunan sejak bulan Agustus

have expanded their business, so that the sale of product have a potential to grow further along with the growth of national economy and domestic industry.

Considering the fact that oil is one of the crucial factor to drive the global economy and industry, the Company in 2000 diversified its business sector in exploration and production of oil and gas through the Technical Assistance Contract between BRK the subsidiary and Pertamina. Although year by year the level of world oil demand is expected to increase continuously, the Company realized that supply in 2014 also increased due to the success of the United States to produce oil from the "shale gas" and supply from non-OPEC countries.

World oil price declined throughout 2014, whereby the price decreased since July 2014. Several factors triggered the decline in world oil prices, among others, production of shale oil in the United States, the policy of organization of petroleum exporting countries (OPEC) to maintain optimum quantity of oil production, an increase of oil production in Rusia, and the slowdown of world economic which led to a decline in global oil demand.

The decline in world oil prices in 2014 occurred since July, and the further sharp declined in October, November and December. The same thing happens to the price of crude oil in Indonesia, where in the beginning of 2014 until July the price was still above USD 100 per barrel and decreased from August to December to USD 58 per barrel.


(27)

sampai bulan Desember menjadi USD 58 per barel. Berdasarkan pertimbangan bisnis dan mengkaji lebih lanjut (1) kebutuhan dan pasokan minyak dunia dan (2) perkembangan harga minyak dunia dan Indonesia, dimana pada tahun 2014 mengalami penurunan yang sangat tajam serta perkiraan harga minyak ke depan yang masih kurang menguntungkan, Perusahaan melakukan tindakan yang tepat pada waktunya dengan melakukan divestasi bisnis melalui pengalihan TAC Pertamina dari anak Perusahaan BRK kepada PT Green World Nusantara. Langkah ini diharapkan akan mengurangi beban Perusahaan.

Based on business considerations and further assessment of (1) the world's oil demand and supply and (2) the development of world a d I do esia’s oil price which sharply declined in 2014, also the estimation of future oil price which still less favorable, the Company takes proper action in the right time to divest by transferring TAC Pertamina of subsidiary to PT Green World Nusantara. This step is expected to minimize the Company’s fi a ial burden.


(28)

Tinjauan Keuangan

l

Financial Review

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Pendapatan Perusahaan dari aktivitas sebagai distributor untuk tahun 2014 mencapai Rp 2.294.113 juta. Peningkatan penjualan sebesar Rp 104.928 juta dibandingkan dengan pendapatan dari usaha yang sama pada tahun 2013 yang sebesar Rp 2.189.185 juta. Sementara pendapatan yang dibukukan dari aktivitas penjualan minyak yang berasal dari anak Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 4.885 juta, naik sebesar Rp 1.417 juta dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2013 yang sebesar Rp 3.468 juta. Sehingga total keseluruhan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 2.298.999 juta. Kontribusi penjualan sebagai distributor mencapai 99% dari seluruh total pendapatan.

Seiring dengan tingginya volume penjualan dari aktivitas distribusi dan penjualan minyak, beban pokok penjualan konsolidasi pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 juga meningkat sebesar Rp 76.153 juta menjadi Rp 2.174.476 juta.

Beban usaha konsolidasi Perusahaan mengalami kenaikan sebesar Rp 18.939 juta atau sebesar 20,3% yakni dari Rp 93.457 juta pada tahun 2013 menjadi Rp 112.396 juta pada tahun 2014. Kenaikan ini disebabkan pada kenaikan beban penjualan sebesar Rp 9.097 juta atau sebesar 10,62% dari Rp 85.685 juta di tahun 2013 menjadi Rp 94.782 juta di tahun 2014. Dan beban umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar Rp 9.840 juta atau sebesar 127% dari Rp 7.773 juta di tahun 2013 menjadi Rp 17.613 juta di tahun 2014.

Perusahaan membukukan laba usaha konsolidasi

Consolidated Statements of Income

The Company revenues from activities as a distributor for the year 2014 reached IDR 2,294,113 million. Increase in sales IDR 104,928 million compared to sales in 2013 which amounting to IDR 2,189,185 million. While revenues recorded sales of oil production activity of the subsidiaries in 2014 amounting to IDR 4,885 million, increased by IDR 1,417 million compared to revenues in the year 2013 which amounting to IDR 3,468 million. Total consolidated revenues reached IDR 2,298,999 million. Contribution of sales as a distributor reached 99% of the total revenue.

Along with the increase sales volume of distribution activity and sales of oil, consolidated cost of sales in 2014 compared to 2013 also increased by IDR 76,153 million to IDR 2,174,476 million.

Company's consolidated operating expenses increased by IDR 18,939 million or 20.3% from IDR 93,457 million in 2013 to IDR 112,396 million in 2014. The increase was due to increase in selling expenses by IDR 9,097 million or 10.62% from IDR General and administration expenses increased by IDR 9,840 million or 127% from IDR 7,773 million in 2013 to IDR 17,613 million in 2014.


(1)

36. KLASIFIKASI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 36.CLASSIFICATION OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

Nilai tercatat / Nilai wajar/

Carrying value Fair value

31 Desember 2014 December 31, 2014

Aset keuangan Financial assets

Kas dan setara kas 46.708.782.437 46.708.782.437 Cash and cash equivalents

Piutang usaha pihak ketiga 274.353.852.156 274.353.852.156 Trade receivables third parties

Piutang lain-lain 17.943.347.940 17.943.347.940 Other receivables

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Utang jangka pendek 82.934.023.188 82.934.023.188 Short term loan

Utang usaha pihak ketiga 145.777.865.043 145.777.865.043 Trade payables - third parties

Utang lain-lain 44.760.479.959 44.760.479.959 Other payable

Biaya masih harus dibayar 7.718.707.045 7.718.707.045 Accrued expenses

Utang jangka panjang Long term loan:

Kurang dari satu tahun 4.999.999.997 4.999.999.997 Current portion

Nilai tercatat / Nilai wajar/

Carrying value Fair value

31 Desember 2013 December 31, 2013

Aset keuangan Financial assets

Kas dan setara kas 5.196.102.122 5.196.102.122 Cash and cash equivalents

Piutang usaha pihak ketiga 293.742.910.283 293.742.910.283 Trade receivables third parties

Piutang lain-lain 556.584.569 556.584.569 Other receivables

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Utang jangka pendek 195.452.028.757 195.452.028.757 Short term loan

Utang usaha pihak ketiga 26.473.245.529 26.473.245.529 Trade payables - third parties

Utang lain-lain 39.479.245.298 39.479.245.298 Other payable

Biaya masih harus dibayar 13.340.423.024 13.340.423.024 Accrued expenses

Utang jangka panjang Long term loan:

Kurang dari satu tahun 15.750.000.003 15.750.000.003 Current portion

Lebih dari satu tahun 4.999.999.997 4.999.999.997 Non current portion

37. PENGELUARAN TECHNICAL ASSISTANT

CONTRAC (TAC)

37. TECHNICAL ASSISTANT CONTRACT (TAC)

EXPENDITURES “Pengeluaran TAC” merupakan biaya yang dapat

dipulihkan atas biaya operasi sebagaimana diatur dalam bagian V (klausa 5.1.2 dari perjanjian kontrak TAC). TAC akan memperoleh penggantian atas seluruh biaya operasi, diluar hasil penjualan atau kerugian lainnya akibat tidak tercapainya jumlah bagi hasil minyak, maksimal 65% dari minyak mentah yang diproduksi per tahun dan tidak digunakan dalam operasi. Jika selama tahun berjalan jumlah biaya operasi melebihi 65% dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan serta tidak digunakan dalam operasional perusahaan, maka kelebihan tersebut dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.

“TAC Expenditures” represent the recoverable cost of all

operating cost as defined in Section V (Clauses 5.1.2 of TAC contract agreement). TAC will recover all operating costs out of the sales proceeds or other dispositions of the required quantity of crude oil equal in value to such operating costs to a maximum of sixty five percent (65%) per annum of crude oil produced and saved hereunder and not used in petroleum operations. If in any calendar year, the operating costs exceed sixty five percent(65%) of the value of crude oil produced and saved hereunder and not used in petroleum operations, the unrecovered excess shall be recovered in succeeding years.


(2)

38. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan dan

PT Sulfindo Adiusaha ("SAU") menandatangani Perjanjian Distributor sebagai kelanjutan kerjasama yang telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008.

a. On April 6, 2009, the Company and PT Sulfindo

Adiusaha (“SAU”) entered into a Distribution

Agreement in continuation of the previous Memorandum of Agreement that was signed on December 5, 2008.

Dalam perjanjian distributor ini, Perusahaan ditunjuk oleh SAU sebagai distributor utama untuk melaksanakan pemasaran sebagian maupun seluruh produk kimia SAU seperti Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid dan Hydrogen Gas untuk lingkup wilayah Negara Republik Indonesia. Perjanjian Distributor tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal Perjanjian. Pada tanggal 6 April 2010 perjanjian distributor ini diperpanjang selama satu tahun.

In this distribution agreement, the Company is assigned by SAU as the main distributor to sell SAU chemical products which are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid and Hydrogen Gas in the Indonesian region. The Distribution Agreement is valid for one year effective from the agreement date. On April 6, 2010 this distribution agreement has extended for one year.

Pada tanggal 6 Oktober 2010 Perusahaan dan SAU menandatangani addendum perjanjian distributor dimana jangka waktu perjanjian distributor tersebut diubah menjadi 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal addendum dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan persetujuan para pihak.

On October 6, 2010 the Company and SAU signed an addendum of Distribution Agreement where the agreement was extended for 5(five) years from the addendum date and can be extended based on mutual agreement on both parties.

b. Pada tanggal 22 Mei 2000 terjadi penandatanganan

kontrak kerja sama antara PT Pertamina dengan PT Binatek Reka Kruh (BRK) dalam hal eksplorasi dan eksploitasi gas dan minyak bumi yang

berdasarkan Technical Assistance Contract. Kontrak

berjangka waktu 20 tahun dimulai dari tanggal efektif. Dalam kontrak tersebut disebutkan Pertamina

akan bertanggungjawab terhadap pengelolaan

operasional dan kontraktor dalam hal ini BRK harus menanggung semua beban keuangan dan bantuan teknis terhadap operasi-operasi tersebut.

b. On May 22, 2000 PT Pertamina entered an agreement with PT Binatek Reka Kruh (BRK) in exploration and explotation of natural gas and crude oil which based on Technical Assistance Contract (TAC). The term of this contract shall be twenty (20) years as from the effective date. On contract written that Pertamina will have and be responsible for the management of the operations and the Contractor in this case, BRK, shall provide all the financial and technical assistance for such operations.

Kontraktor akan menanggung semua biaya

operasional yang terkait operasi-operasi tersebut dan

memiliki kepentingan ekonomi dalam

pengembangan deposit minyak di area (wilayah kontrak). Total keseluruhan area lebih kurang 258,1

km2 yang terletak di Kruh dan Kaya Pendopo,

Sumatera Selatan.

Contractor shall carry the risk of operating costs required in carrying out operations and shall therefore have an economic interest in the development of the petroleum deposits in the contract area. The total of contract area approximately 258.1 square kilometers which placed on Kruh and Kaya area, Pendopo, South Sumatera.

Untuk eksplorasi minyak mentah Kontraktor akan memulihkan semua biaya operasional maksimum 65% per tahun dari seluruh produksi minyak mentah dan menyimpannya serta tidak menggunakannya untuk operasional eksplorasi minyak. Minyak mentah setelah dikurangi dengan biaya operasional tersebut akan diambil dan diterima oleh Pertamina sebesar 73,2143% dan kontraktor akan menerima 26,7857% sisanya.

For the exploration of crude oil, the Contractor will recover all the operating costs maximum 65% per annum from the total of crude oil production and save hereunder and not used in petroleum operations. Of the crude oil remaining after deducting operating costs, Pertamina shall be entitled to take and received 73.2143% and the Contractor shall be entitled to take and receive 26.7857% remaining.


(3)

38. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING

(Lanjutan)

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS (Continued)

Untuk eksplorasi gas alam, setiap gas alam yang dihasilkan diarea kontrak tidak digunakan untuk operasional eksplorasi minyak bumi. Kedua pihak sepakat bahwa semua pendapatan dan beban yang berasal dari pemrosesan, pemanfaatan dan penjualan gas bumi diperlakukan setara dengan yang disebutkan dalam dokumen mengenai operasi minyak dan disposisi minyak mentah kecuali, dari gas alam, atau fraksi propana dan butana yang di ekstrak dari gas alam.

For natural gas exploration, any natural gas produced from the contract area to the extent not used in petroleum operations. Both Pertamina and the Contractor agreed that all revenues and costs derived from such processing and utilization and sale of natural gas shall be treated on a basis equivalent to that provided for herein concerning petroleum operations and disposition of crude oil except, of the natural gas, or the propane and butane fractions extract from the natural gas.

Biaya operasional untuk minyak bumi dan gas alam akan dialokasikan pada gas alam dan minyak mentah berdasarkan nilai relatif produk yang dihasilkan pada tahun berjalan. Sisanya setelah dikurangi biaya operasional yang terkait dengan operasi gas alam, Pertamina akan mengambil 37,5% dan kontraktor akan menerima dan mengambil sebesar 62,5%. Jika setelah produksi awal pendapatan gas alam tidak memenuhi biaya pemulihan gas alam yang disebutkan diatas, kelebihan biaya akan ditutupi oleh pendapatan minyak mentah.

The operating cost for crude oil and natural gas is allocated to both natural gas and crude oil based on relative value of product which produced in current year. The remaining after the deduction of operating cost that associated with natural gas operation, Pertamina shall be entitled to take and received 37.5% and the Contractor shall be entitled to take and received 62.5%. If after the commencement of

natural gas revenue can’t reach in recovering the

cost of natural gas above, the excess of the cost will be recovered by crude oil revenue.

Pada tanggal 3 Juli 2014 sebagaimana diubah dengan perubahan tertanggal 7 Juli 2014, PT BRK

telah menandatangani Conditional Sales Purchase

Agreement (CSPA) dengan PT Green World

Nusantara (GWN) untuk mengalihkan Technical

Assitance Contract (TAC) antara PT BRK dengan Pertamina, yang dilanjutkan dengan akta pengalihan tanggal 21 Nopember 2014.

Untuk transaksi pengalihan TAC ini, BRK menerima USD 6.000.000 dari GWN dan telah mendapat ijin efektif dari Dirjen Migas dengan surat No. 13988/13/DJM.E/2014 tanggal 13 Nopember

2014 dan dari Pertamina dengan surat

No. 1379/EP0000/2014-S1 tanggal 9 Desember 2014.

Perhitungan rugi pelepasan TAC - Pertamina adalah sebagai berikut :

On July 3, 2014 as amended by the change , dated July 7, 2014, PT BRK has signed a Conditional Sales and Purchase Agreement ( CSPA ) with PT Green World Nusantara ( GWN ) to divert the Technical Assistance Contract ( TAC ) between PT BRK with Pertamina , which is followed by the transfer deed dated November 21, 2014.

For the transfer of this TAC , BRK received $ 6,000,000 from GWN and have received effective permit from the Director General of Oil and Gas in its letter No. 13988/13 / DJM.E / 2014 dated November 13, 2014 and from Pertamina in its letter No. 1379 / EP0000 / 2014 - S1 dated December 9, 2014 .

The calculation of loss release TAC - Pertamina disposal is as follows :

Harga Jual (USD 6.000.000) Rp 69.546.000.000 Sales Price (USD 6,000,000)

Nilai Buku (Rp 213.174.458.675) Book Value

Rugi pelepasan aset Rp 143.628.458.675 Loss on disposal of assets

Atas transaksi tersebut telah dilaporkan ke Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat

No. 088/DIR-BMSR/XII/14 tanggal 12 Desember 2014.

Over the transaction has been reported to Otoritas Jasa Keuangan (OJK) with a letter No. 088/DIR-BMSR/XII/14 on December 12, 2014.

c. Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengadakan

perjanjian dengan PT Prima Solusindo Sejahtera, di mana PT Prima Solusindo Sejahtera menunjuk Perusahaan sebagai agen penjualan besi beton.

c. On March 1, 2013, the Company entered into an agreement with PT Prima Solusindo Sejahtera, where PT Prima Solusindo Sejahtera appointed Company as a sales agent for iron rods.


(4)

39. INFORMASI SEGMEN 39. SEGMENT INFORMATION 2014 Produk Kimia Bagian atas

& Beras/ Penjualan Minyak/ 2014

Chemical Goods Share on Investasi/ Eliminasi/ Konsolidasi/

& Rice Sale of Oil Investment Elimination Consolidated

Jumlah Aset 401.302.037.729 48.896.505.973 16.511.766.870 - 466.710.310.572 Total Assets

Jumlah Liabilitas 271.812.232.736 150.449.081.862 1.372.831.090 - 423.634.145.688 Total Liabilities

Pendapatan 2.289.640.408.090 4.885.387.975 - - 2.294.525.796.065 Revenue

Income (loss)

Laba (rugi) usaha 19.562.687.109 (7.355.982.538) (80.008.319) - 12.126.696.252 from operation

Pendapatan (beban) Other income (charges)

lain-lain - bersih (182.051.095.656) (142.073.785.094) - 149.509.775.430 (174.615.105.320) - net

Beban pajak penghasilan Income tax expense

- bersih (336.554.364) - - - (336.554.364) - net

Laba (rugi) bersih Income (loss) before

sebelum hak minoritas (162.824.962.911) (149.429.767.632) (80.008.319) 149.509.775.430 (162.824.963.432) minority interest

Hak minoritas - 521 - - 521 Minority interest

Laba (rugi) bersih (162.824.962.911) (149.429.767.111) (80.008.319) 149.509.775.430 (162.824.962.911) Net income (loss)

2013 Produk Kimia Bagian atas

& Beras/ Penjualan Minyak/ 2013

Chemical Goods Share on Investasi/ Eliminasi/ Konsolidasi/

& Rice Sale of Oil Investment Elimination Consolidated

Jumlah Aset 640.069.907.624 203.430.966.997 53.327.800.293 (185.943.415.179) 710.885.259.735 Total Assets

Jumlah Liabilitas 311.548.759.025 208.851.435.543 1.266.654.725 (140.790.442.622) 380.876.406.671 Total Liabilities

Pendapatan 2.189.185.327.469 3.467.622.404 - - 2.192.652.949.873 Revenue

Income (loss)

Laba (rugi) usaha (2.383.125.270) 3.331.281.285 (76.030.246) - 872.125.769 from operation

Pendapatan (beban) Other income (charges)

lain-lain - bersih (25.516.993.207) (6.117.316.572) - 2.862.157.113 (28.772.152.666) - net

Beban pajak penghasilan Income tax expense

- bersih (20.990.210) - - - (20.990.210) - net

Laba (rugi) bersih Income (loss) before

sebelum hak minoritas (27.921.108.687) (2.786.035.287) (76.030.246) 2.862.157.113 (27.921.017.107) minority interest

Hak minoritas - (91.580) - - (91.580) Minority interest


(5)

40. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

40. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN

CURRENCY

Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang rupiah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currency and their rupiah equivalents at consolidated statement of financial position date are as follows:

Mata uang asing AS$/ Ekuivalent Rupiah/ Mata uang asing AS$/ Ekuivalent Rupiah/

Original currency US$ IDR Equivalent Original currency US$ IDR Equivalent

Aset Assets

Kas dan Cash and

setara kas 873.438 10.865.568.720 121.249 1.477.900.919 cash equivalent

Piutang usaha - Trade receivables-

pihak ketiga 7.314.920 90.997.608.905 9.650.736 117.632.825.858 third parties

Jumlah aset 101.863.177.625 119.110.726.777 Total assets

Liabilitas Liabilities

Utang usaha - Trade

payable-Pihak ketiga 5.444.160 67.725.345.270 1.825.851 22.255.293.207 Third parties

Jumlah liabilitas 67.725.345.270 22.255.293.207 Total liabilites

Aset bersih 34.137.832.355 96.855.433.570 Assets - Net

2014 2013

41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 41. SUBSEQUENT EVENT

Pada tanggal 31 Januari 2015, Perusahaan telah melakukan penyertaan saham pada PT Sumber Global Energy, sebuah Perusahaan dengan bidang usaha perdagangan batubara, dengan perincian sebagai berikut :

On January 31, 2015, the Company has made the investment in PT Sumber Global Energy, a Company with coal trading business, with the following details :

Jumlah saham 7.500 Total shares

Nilai per lembar saham 1.000.000 Value per share

Jumlah Rp 7.500.000.000 Total

Atas transaksi tersebut telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. 006/DIR-BMSR/I/15 tanggal 3 Pebuari 2015.

Over the transaction has been reported to Otoritas Jasa Keuangan (OJK) with a letter No. 006 /DIR-BMS /I/15 on Febuary 3, 2015

42. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

42. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2015.

The management of the Company and Subsidiaries are responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 25, 2015.


(6)

l

LAPORAN TAHUNAN 2014

69

PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk.

Senayan City-Panin Tower Lt. 10

Jl. Asia Afrika Lot 19