IMPLEMENTASI PROGAM BIMBINGAN KONSELING DENGAN METODE HOME VISIT DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN DAN MEMANTAU PERILAKU AGAMA SISWA DI SMK SARASWATI SALATIGA 2017 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

IMPLEMENTASI PROGAM BIMBINGAN KONSELING

DENGAN METODE HOME VISIT DALAM

MENANGGULANGI KENAKALAN DAN MEMANTAU

PERILAKU AGAMA SISWA DI SMK SARASWATI

SALATIGA 2017

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

TRI PUJI LESTARI

NIM: 111-13-146

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  MOTTO    

  Artinya:

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.

  (QS. Al Insyirah ayat 6) Dimana Bumi dipijak disitulah langit dijunjung

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi sederhanaku ini saya persembahkan untuk: 1.

  Kedua orangtuaku, Bapak Hadi Wiyono dan Ibu Sutiyem yang tiada henti mendoakanku dan banyak pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani segala rintangan hidup di perantauan.

  2. Kakak-kakakku tersayang, Mbak Martini, Mas Agus, Mas Tono, Mbak Erna yang selalu memberiku semangat, motivasi, dorongan, dan membantu biaya sehingga saya mampu bertholabul ilmi sampai detik ini, serta adik-adiku keponakan Faris, Luthfi, dan Gilang yang selalu memberiku canda tawa selama ini sehingga saya dapat menghilangkan kegalauan dalam hidup ini.

  3. Abah KH. Mahfudz Ridwan, Lc. (Alm.), Ibu Hj. Nafisah, Gus Muhammad Hanif M.Hum. dan Bu Rosyidah, Lc. Beliau orangtua keduaku yang senantiasa memberikan petuah dan doanya hingga aku dapat menemukan ketentraman hidup di Pondok Pesantren Edi Mancoro.

  4. Ustadz-ustadzahku yang mulia dari SD sampai sekarang yang telah memberikan ilmu yang insyaallah sangat bermanfaat di dunia dan akhirat, serta guru-guruku terhebat yang saya hormati yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran.

  5. Keluarga besar YAA BISMILLAH dan pemerintah yang telah mengadakan program Bidik Misi sehingga saya dapat melanjutkan studi saya di IAIN Salatiga sampai selesai.

  6. Seseorang yang selalu menguatkan saya dengan cara yang berbeda dan unik sehingga saya dapat melawan kemalasan, putus asa, dan kegalauan dalam menyelesaikan skripsi sederhana ini.

  7. Sahabat-sahabatku yang saya sayangi Adzkia, Wirda, Faiq, Mar’ah, Dian, Fatin, Anggun, dan Bastia yang kami sering menyebutnya grup “Wanita K arier” , semoga nama itu tidak hanya menjadi nama grup semata, melainkan doa semoga kita semua menjadi wanita karir yang sholihah dan berwibawa. Terimakasih atas semua dukungan dan motovasi dari sahabat- sahabat.

  8. Saudara-saudaraku Pengurus Demisioner Periode 2016/2017 mb Dina, Hesti, Bred, Us, Puri, Marin, Indi, Bugeng, Isma, Hiday, Anida, Nopita yang selalu menghiburku disetiap saat dengan kekocakan dan kelucuan kalian.

  9. Teman-teman PPL, KKN, serta teman-teman PAI angkatan 2013 yang telah menjadi teman seperjuangan dalam menuntut ilmu selama kurang lebih empat tahun ini.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrohim

  Puji syukur

  alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah

  Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dengan Metode Home Visit dalam Menanggulangi Kenakalan dan Memantau Perilaku Agama Siswa di SMK Saraswati Salatiga 2017.

  Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si, selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan ikhlas, tulus, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

  

ABSTRAK

  Lestari, Tri Puji. 2017. Implementasi Progam Bimbingan Konseling dengan

  Metode Home Visit dalam Menanggulangi Kenakalan dan Memantau Perilaku Agama Siswa di SMK Saraswati Salatiga 2017. Skripsi, Salatiga:

  Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati M.Si.

  Kata Kunci: bimbingan konseling, home visit, kenakalan siswa, dan perilaku agama.

  Penelitian ini membahas tentang implementasi program bimbingan konseling dengan metode home visit dalam menanggulangi kenakalan dan memantau perilaku agama siswa di SMK Saraswati Salatiga. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi program bimbingan dan konseling dengan metode home visit, apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat program bimbingan dan konseling dengan metode home

  visit, dan apa saja hasil dari program bimbingan dan konseling dengan metode

home visit dalam menanggulangi kenakalan dan memantau perilaku agama siswa

  di SMK Saraswati Salatiga.

  Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Keseluruhan data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses penyajian data dilakukan dengan pendekatan deskriptif-kualitatif, yaitu dengan cara analisis menggunakan kata-kata untuk menangkap fakta, variabel dan keadaan yang didapat ketika penelitian berlangsung dan menjelaskan data yang didapatkan.

  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode home visit sudah diterapkan dalam layanan BK di SMK Saraswati Salatiga. Implementasi program BK dengan metode Home visit yaitu dilakukan pada siswa yang melanggar dengan kriteria seperti membolos 3 kali berturut-turut, penurunan prestasi secara drastis, dan sakit berhari-hari. Prosedur home visit meliputi rapat guru BK untuk menentukan hari dilakukan home visit, mengkomunikasikan dan koordinasi dengan guru lain, evaluasi, dan tindak lanjut. Sekolah juga mengalokasikan anggaran home visit. Faktor pendukung dalam pelaksanaan home visit meliputi adanya pembinaan BK, kerja sama yang baik antara guru BK, guru agama, guru mata pelajaran yang lain, kepala sekolah, dan orangtua, selain itu juga adanya upaya-upaya dari guru agama serta sarana prasarana yang cukup. Faktor penghambatnya seperti cuaca buruk, ketidaksesuaian alamat, dan orangtua yang sulit untuk ditemui. Hasil Program BK dengan metode home visit di SMK Saraswati Salatiga yaitu perubahan perilaku siswa meningkat lebih baik, siswa lebih aktif dalam kegiatan keagamaan, tanggapan orangtua sangat posotif dan mendukung, metode home visit juga dapat mempererat dan menyatukan hubungan keluarga yang kurang harmonis, dan reputasi sekolah tentang program BK sangat positif.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ v MOTO .............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix ABSTRAK ....................................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL DAN DAFTAR BAGAN .................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7 E. Penegasan Istilah .................................................................................. 7 F. Metode Penelitian ................................................................................. 13 G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 21

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Bimbingan Konseling 1. Pengertian Bimbingan Konseling .................................................... 23 2. Tujuan Bimbingan Konseling .......................................................... 25 3. Fungsi-fungsi Bimbingan Konseling ............................................... 28 4. Relevansi Tujuan dan Fungsi BK dengan Islam ............................. 30 5. Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling ............................................. 34 6. Asas Bimbingan Konseling ............................................................. 34 7. Faktor Penunjang Kegiatan BK di Sekolah ..................................... 41 B. Teori Metode Home Visit 1. Pengertian Metode Home Visit ........................................................ 43 2. Tujuan Metode Home Visit .............................................................. 45 C. Teori Kenakalan Siswa 1. Pengertian Siswa.............................................................................. 48 2. Fakta-fakta Siswa ............................................................................ 48 3. Pengertian Kenakalan Siswa ........................................................... 50 4. Masalah Siswa di Sekolah ............................................................... 51 5. Upaya Pencegahan Kenakalan Siswa .............................................. 53 6. Penyebab Terjadinya Kenakalan Siswa ........................................... 57 7. Problem Solving .............................................................................. 58 D. Teori Perilaku Agama 1. Pengertian Perilaku Agama ............................................................. 63 2. Macam-macam Perilaku Agama ..................................................... 65

  3. Hal-hal yang Merusak Perilaku Agama........................................... 78 4.

  Cara Meningkatkan Perilaku Agama ............................................... 84 5. Nasihat Al-Ghazali kepada Generasi Muda dalam Kitab Ayuhal Walad ...............................................................................................

  86 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A.

  Paparan Data dan Lokasi Penelitian 1.

  Sejarah dan Profil SMK Saraswati Salatiga .................................... 89 2. Identitas Sekolah.............................................................................. 89 3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ........................................................ 90 4. Tata Tertib Siswa ............................................................................. 91 5. Kurikulum ........................................................................................ 95 6. Sistem Pembelajaran........................................................................ 95 7. Tempat Pembelajaran ...................................................................... 95 8. Daftar Jumlah Guru dan Mata Pelajaran SMK Saraswati ............... 95 B. Program Bimbingan Konseling di SMK Saraswati Salatiga 1.

  Visi dan Misi Bimbingan Konseling ............................................... 97 2. Bagan dan Tabel Program Bimbingan Konseling ........................... 98 C. Upaya Guru Agama Meningkatkan Moral Siswa ................................ 104 D.

  Profil Subjek Penelitian ........................................................................ 106 E. Latar Belakang Subjek Penelitian ........................................................ 109

  BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Implementasi Program BK dengan Metode Home Visit 1. Analisis Program BK di SMK Saraswati Salatiga........................... 126 2. Analisis Implementasi Home Visit .................................................. 142 a. Pelaksanaan BK dengan metode Home Visit .............................. 142 b. Metode Home Visit ..................................................................... 143 c. Anggaran Home Visit .................................................................. 145 d. Kategori Siswa yang dilakukan Home Visit ............................... 146 e. Tindak Lanjut Setelah Home Visit .............................................. 147 B. Analisis Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Program Bimbingan Konseling dengan Metode Home Visit 1. Faktor Pendukung ............................................................................ 150 2. Faktor Penghambat .......................................................................... 157 C. Analisis Hasil Program Bimbingan Konseling dengan Metode Home Visit ............................................................................................

  160

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 172 B. Saran ..................................................................................................... 175 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Guru dan Mata Pelajaran .......................................... 95Bagan 3.1 Struktur Organisasi BK ................................................................... 98Tabel 3.2 Pembagian Tugas Guru Pembimbing .............................................. 99Bagan 3.2 Mekanisme Kerja Bimbingan Konseling ........................................ 101Tabel 3.3 Identifikasi Kebutuhan dan Permasalahan Siswa ........................... 101Tabel 3.4 Tabulasi Data Siswa ......................................................................... 107

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I : Gambar Selama Proses Penelitian Lampiran II : Instrumen Penelitian Lampiran III : Verbatim Wawancara Lampiran IV : Surat Penunjukan Pembimbing Lampiran V : Surat Ijin Penelitian Lampiran VI : Surat Keterangan Selesai Penelitian Lampiran VII : Lembar Konsultasi Lampiran VIII : Nilai SKK Lampiran IX : Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu dan teknologi terus berkembang sejalan dengan perkembangan

  kehidupan manusia. Pola kehidupan semakin bergeser pada pola yang semakin universal. Suatu permasalahan yang sering muncul di masayarakat adalah berkisar pada permasalahan remaja, pendidikan, dan pergaulan masyarakat. Bila melihat dunia remaja sekarang, kita merasa khawatir dan kengerian yang luar biasa, terutama bila kita melihat sekumpulan remaja yang masih berseragam sekolah di pusat-pusat keramaian yang tidak jelas tujuannya. Salah satu masalah yang dihadapi remaja adalah semakin menurunnya tata krama kehidupan sosial dan etika moral remaja dalam praktik kehidupan, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitarnya. Perubahan zaman telah mengubah gaya hidup para remaja, sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama yang dianut. Kenyataan sehari-hari menunjukan bahwa remaja yang melakukan penyimpangan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama, bahkan mungkin lalai menunaikan perintah-perintah agama (Syafaat, 2008 :1-3).

  Perilaku remaja dewasa ini merupakan masalah yang harus mendapatkan perhatian yang serius. Dikatakan demikian karena masalah sosial ini dapat memberikan dampak yang buruk bagi perkembangan remaja. Realitas sosial yang terjadi saat sekarang ini dimana para remaja sering melakukan tindakan- tindakan penyimpangan yang pada dasarnya melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat (Ael-Hakim, 2014: 82). Tindakan-tindakan tersebut sering terjadi di kalangan remaja yang masih berstatus siswa misalnya tawuran antar sekolah, berkelahi dengan teman, bolos sekolah, pacaran berlebihan bahkan sampai ada yang minum-minuman keras. Hal-hal seperti itu bisa terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal misalnya dia hidup di keluarga yang broken home, orang tua yang sering bertengkar, ketidakharmonisan dalam keluarga, ataupun tekanan-tekanan dari orang tua yang sifatnya memaksakan. Sedangkan faktor eksternal misalnya pergaulan bebas, pengaruh teman sebaya, lingkungan masyarakat, tayangan- tanyangan televisi, efek media masa dan lain sebagainya (Ael-Hakim, 2014: 83-85).

  Banyak faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku kekerasan pada remaja, tetapi yang paling banyak berpengaruh yaitu keluarga. Seperti pendapat Furhmann dalam Munandar (2004: 76), keluarga adalah lembaga yang mempunyai pengaruh paling banyak pada perkembangan anak dan remaja. Timbulnya konflik dalam keluarga akan berakibat negatif terhadap anak, keluarga juga mempunyai pengaruh mendalam karena kemudian akan diterima, dipahami, diproses dan nantinya akan ditiru dengan melakukan hal yang sama dalam menghadapi masalah. Adapun proses meniru dan memahami suatu permasalahan di dalam keluarga disebabkan adanya proses belajar sosial. Sebagai contoh: dalam keluarga, menjadi saksi kekerasan dapat mempengaruhi persepsi anak muda tentang kekerasan dimana mereka menganggap kekerasan sebagai cara yang sah atau lebih baik untuk menyelesaikan konflik.

  Namun banyak para ahli yang menyatakan bahwa tidak semua anak yang nakal itu buruk, akan tetapi mereka sedang mencari jati diri dan mempunyai banyak kekreativitasan. Menurut Munandar (2004: 35), “Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran serta aktifitas yang kreatif, anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki percaya diri. Mereka lebih berani mengambil resiko daripada anak-anak pada umumnya. Merekapun tidak takut membuat kesalahan dan mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui orang lain”. Namun meskipun begitu pada masa-masa inilah remaja perlu pendampingan dan arahan dari orang-orang terdekatnya, baik itu dari keluarga, guru, sahabat ataupun saudara-saudaranya. Ketika pada masa ini remaja dapat melalui dengan sempurna tanpa perilaku abnormal, maka bisa diharapkan remaja tersebut tidak terjerumus pada perilaku yang menyimpang atau yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja. Namun pada kenyataannya banyak di masyarakat ditemukan remaja-remaja yang tidak dapat melalui dengan sempurna sehingga banyak remaja sering melakukan hal-hal yang menyimpang terutama remaja-remaja yang masih berstatus siswa dimana tingkat emosianalnya labil, mempunyai sifat yang hanya menuruti hawa nafsunya. Salah satu bentuk persoalan remaja adalah kenakalan remaja dalam dunia pendidikan, dalam hal ini mayoritas terjadi pada remaja laki-laki.

  Islam secara tegas mengungkapakan apabila orang tua memikul amanah dunia akhirat terkait dengan anak. Islam memerintahkan agar orang tua berlaku sebagai kepala dan pemimpin dalam keluarganya serta berkewajiban untuk memelihara keluarganya dari api neraka sebagaimana firman Allah swt dalam QS. At-

  Tahrim ayat 6 yang artinya :“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”

  Jadi dengan melihat fenomena-fenomena yang terjadi sekarang di kalangan remaja menjadi PR kita semua dalam mengatasi hal tersebut. Tidak hanya orang tua saja yang bertanggung jawab akan penyimpangan anak- anaknya yang masih duduk di bangku sekolah, namun sekolah juga harus bertanggungjawab dalam mengatasi hal tersebut, terutama pada guru agama yang mengajarkan tentang perilaku agama yang baik, dimana pasti akan dimintai pertanggungjawabannya. Pihak Selain itu di sekolah-sekolah pasti banyak dijumpai yang namanya guru BK yang memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk membuat perubahan-perubahan dengan memanfaatkan potensi secara maksimal sehingga dapat mewujudkan diri (Ael-Hakim, 2014: 249). Selain itu salah satu tugas guru BK yaitu mengatasi siswa-siswa yang perilakunya kurang baik atau menyimpang, mengarahkan jalan yang benar.

  Pembinaan secara formal dalam proses belajar mengajar bukan semata- mata menghasilkan hal yang positif, akan tetapi ada pula dampak negatif yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu perlu adanya tindakan-tindakan/ perilaku khusus dari para guru agar kondisi lingkungan sekolah tercipta lingkungan yang sehat baik itu fisik maupun psikis (Sudarsono, 2004: 7-9). Di SMK Saraswati Salatiga terdapat salah satu program yang mana jarang ditemukan di sekolah-sekolah lainnya yaitu program BK dengan metode

  

home visit. Dimana guru agama, guru BK, dan wali kelas mendatangi rumah

  siswa yang berperilaku tidak seperti siswa pada umumnya seperti halnya siswa yang sering bolos, tawuran di sekolah, berkelahi antar teman dan lain sebagainya, home visit mempunyai tujuan untuk memantau perilaku agama siswa dan menanggulangi kenakalan siswa. Maka dengan adanya hal ini diperlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai program BK dengan metode

  

home visit di SMK Saraswati Salatiga dan nantinya dapat dijadikan bahan

  refleksi diri dan dapat memberikan suatu manfaat. Dengan demikian peneliti PROGAM BIMBINGAN mengambil judul “IMPLEMENTASI

  KONSELING DENGAN METODE HOME

VISIT DALAM

  MENANGGULANGI KENAKALAN DAN MEMANTAU PERILAKU AGAMA SISWA DI SMK SARASWATI SALATIGA 2017”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti paparkan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1.

  Bagaimana implementasi program bimbingan konseling dengan metode

  home visit dalam menanggulangi kenakalan dan memantau perilaku agama

  siswa di SMK Saraswati Salatiga? 2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat progam bimbingan konseling dengan metode home visit di SMK Saraswati

  Salatiga? 3. Apa saja hasil dari program bimbingan konseling dengan metode home

  visit di SMK Saraswati Salatiga? C.

   Tujuan Rumusan Masalah

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai implementasi program bimbingan konseling dengan metode home visit dalam menanggulangi kenakalan dan memantau perilaku agama siswa di SMK Saraswati Salatiga. Secara spesifik tujuan yang ingin dicapai adalah: 1.

  Untuk mengetahui implementasi program bimbingan konseling dengan

  home visit

  dalam menanggulangi kenakalan dan memantau perilaku agama siswa di SMK Saraswati Salatiga.

  2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat progam bimbingan konseling dengan metode home visit di SMK Saraswati Salatiga.

3. Untuk mengetahui hasil dari program bimbingan konseling dengan metode home visit di SMK Saraswati Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang jelas bagi pembaca. Terdapat 2 manfaaat yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.

  1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya segala bidang kegiatan

  Pendidikan Agama Islam, khususnya bentuk kolaborasi anatara guru PAI dengan guru-guru BK dan guru-guru lainnya.

  2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan penekanan atau penguatan keagamaan pada siswa-siswi di sekolah umum.

E. Penegasan Istilah

  Agar tidak menimbulkan kesalahan pemahaman terhadap pokok masalah yang dimaksud maka sebelumnya peneliti menguraikan tentang batasan pengertian yang dimaksud dalam judul “IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DENGAN METODE HOME VISIT DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN DAN MEMANTAU PERILAKU AGAMA SISWA DI SMK SARASWATI SALATIGA 2016 ” ialah sebagai berikut :

1. Program Bimbingan Konseling

  Program didefinisikan sebagai suatu unit atau satuan kegiatan yang merupakan implementasi dari suatu kebijakan berlangsung dalam proses yang berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.

  Program juga bisa diartikan suatu kesatuan kegiatan dan dapat disebut dengan sistem, yaitu rangkaan kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali tetapi berkesinambungan. Pelaksanaan program selalu terjadi di dalam subuah organisasi yang artinya harus melibatkan sekelompok orang (Arikunto, 2004: 3)

  Bimbingan konseling merupakan te rjemahan dari “guidance” dan “counseling” dalam bahasa Inggris yang berarti mengarahkan dan mengelola. Sunaryo Kartadinata mengartikan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal. Bimbingan merupakan bantuan atau pertolongan. Makna bantuan dalam bimbingan menunjukan bahwa yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan adalah individu atau peserta didik sendiri. Dalam proses bimbingan, pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi berperan sebagai fasilitator (Yusuf, 2014: 5-6).

  Konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu. Maka bantuan disini yaitu sebagai upaya untuk membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya. Dalam pengertian tersebut yang menjadi tujuan konseling adalah mengadakan perubahan perilaku pada diri klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan (Yusuf, 2014: 9).

  Dalam penelitian ini yang dimaksud program bimbingan konseling adalah suatu program yang sangat penting yang ada di sekolah-sekolah baik itu di sekolah swasta ataupun negeri. Dengan adanya program bimbingan konseling dapat mengarahkan siswa ke jalan yang lebih baik terutama psikisnya. Dalam membimbing, konselor tidak memaksakan dan menuntut siswa untuk mengikuti kehendaknya, akan tetapi konselor hanya mendampingi dan mengarahkan siswa dalam memecahkan masalah atau memilih kehidupannya sendiri. Diarahkan kepada hal yang positif, supaya siswa dapat terhindar dari berbagai bentuk penyimpangan dan kenakalan yang ada, sehingga sekolah dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif, nyaman dan damai.

2. Metode home visit

  Kata metode secara umum s ering diartikan sebagai “cara yang tepat”. Secara etimologi kata metode berasal dari kata meta dan hodos, yang artinya melalui dan jalan. Pengertian yang lebih khusus lagi yaitu cara yang tepat dan cepat dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan dalam kamus bahasa Arab, metode dikenal dengan istilah thariqah jamaknya

  thuruq, yang berarti langkah-langkah strategis untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis, 2004: 155).

  Kata home visit berasal dari bahasa inggris, home artinya rumah, dan visit artinya mengunjungi. home visit merupakan salah satu metode dalam menjembatani komunikasi antara sekolah dengan orang tua peserta didik dan masyarakat. Adanya home visit membantu sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan peserta didik di sekolah. Partisipasi orangtua peserta didik sangat penting sekali bagi sekolah dalam rangka mengatasi berbagai masalah yang terjadi antara sekolah dengan peserta didik (Yaqien, 2012: 06).

  Jadi metode home visit dalam penelitian ini adalah suatu cara yang tepat dimana pelaksanaannya mengunjungi rumah-rumah siswa yang dilakukan oleh guru BK, guru agama, dan wali kelas. Melalui metode

  home visit atau kunjungan rumah tersebut guru dapat mengetahui

  masalah-masalah yang dihadapi peserta didik di rumahnya. Dengan mengetahui problema anak secara totalitas maka akan sangat membantu sekolah dalam merencanakan program yang sesuai dengan minat peserta didik serta dapat memantau perilaku peserta didik tersebut.

3. Kenakalan Remaja a.

  Pengertian remaja Istilah remaja berasal dari kata adolescere yang berati tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescere mempunyai arti yang lebih luas, yaitu mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.

  Remaja adalah suatu masa dimana individu dalam proses pertumbuhannya (terutama fisik) telah mencapai kematangan. Dengan kata lain remaja merupakan transisi peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan yang sangat berarti dalam segi psikologis, emosional, sosial, dan intelektual. Pada masa ini juga remaja mempunyai kesenangan-kesenangan, misalnya ingin tau hal yang belum diketahuinya, berkeinginan mencoba hal yang belum diketahuinya, ingin tahu segala peristiwa yang terjadi di lingkungan luas dan lain sebagainya (Luqman el-Hakim, 2014: 87).

  Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) definisi remaja yaitu individu yang sedang mengalami masa peralihan, yang dari segi kematangan biologis seksual sedang berangsur-angsur mempertunjukan karakteristik seks yang sekunder sampai mencapai kematangan seks, yang dari segi perkembangan kejiwaan, jiwanya sedang berkembang dari sifat kekanak-kanakan menjadi dewasa, yang dari segi sosial ekonomi ia adalah yang beralih dari ketergantungan menjadi relatif bebas (Ael-Hakim, 2014: 69).

  Jadi dalam penelitian ini, yang dimaksud remaja adalah seorang siswa, yaitu siswa SMK yang mengalami masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, dimana pada masa ini penuh dengan berbagai perubahan baik itu fisik, psikis, perilaku, dan pola pikir. Pada masa ini pula penuh dengan kontradiksi yang ada. b.

  Pengertian kenakalan remaja Kenakalan remaja adalah perbuatan/ kejahatan/ pelanggaran yang dilakukan oleh anak remaja yang bersifat melawan hukum, norma, anti sosial, anti susila, dan menyalahi norma-norma agama. Dalam arti luas meliputi perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan kaidah-kaidah hukum, yang bersifat anti sosial yang menimbulkan keresahan masyarakat pada umumnya (Sudarsono, 2004: 11-12).

  Dalam penelitian ini yang dimaksud kenakalan remaja atau siswa adalah perilaku atau tingkah laku yang dilakukan oleh seorang siswa, dimana perilaku tersebut bertentangan dengan kaidah norma-norma yang ada, baik itu norma yang ada di masyarakat, norma agama Islam, terutama norma yang ada di sekolah atau tata tertib sekolah.

4. Perilaku Agama

  Perilaku agama dapat dikatakan sebagai akhlak Islami yaitu akhlak yang bersumber pada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Akhlak islami ini merupakan amal perbuatan yang sifatnya terbuka sehingga dapat menjadi indikator seseorang apakah seseorang Muslim yang baik atau yang buruk (Makbuloh, 2011: 139).

  Perilaku agama adalah perilaku bagi umat manusia yang sudah ditentukan dan dikomunikasikan oleh Allah melalui utusannya. Perilaku agama merupakan perilaku yang diatur oleh agama mempunyai fungsi untuk mengatur kehidupan manusia, baik hubungan manusia dengan Sang Pencipta maupun hubungan antar sesama, untuk mencapai kebahagiaan, kemaslahatan, hidup baik di dunia maupun di akhirat (Syafaat, 2008: 15).

  Jadi yang dimaksud perilaku agama dalam penelitian ini adalah segala tingkah laku baik itu berbentuk motorik seperti berjalan, berbicara dan lain-lain, maupun fungsinya seperti melihat, mendengar, berfikir yang sesuai dengan ajaran agama. Pada intinya peilaku agama merupakan perbuatan yang baik dalam tingkah laku maupun dalam berbicara dengan guru, teman, dan seluruh waraga yang ada di sekolah sesuai dengan ajaran dan norma agama Islam.

F. Metode Penelitian 1.

  Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan ini merupakan field research dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Milles dan Michael (1992: 2) penelitian kualitatif akan mendapatkan data kualitatif yang sangat menarik, memiliki sumber dari deskripsi yang luas berlandaskan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Peneliti dapat memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat, dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat serta dapat memperoleh penemuan-penemuan yang tidak diduga sebelumnya untuk membentuk kerangka teoritis baru.

  2. Subjek dan Informan Penelitian Menurut Mulyana (2004: 187) subjek penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan nonprobability

  sampling yaitu teknik purposive sampling. Purposive Sampling yaitu

  dilakukan dengan mengambil orang-orang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Tentang jumlah subjek penelitian menurut Mulyana (2004: 182) bahwa peneliti yang menggunakan penentuan sampel purposive sampling dengan mewawancarai sampel acak dari suatu kelompok yang diteliti, tidak ada kriteria baku mengenai berapa jumlah responden yang harus diwawancarai. Berdasarkan teori di atas maka peneliti menentukan subjek penelitian yaitu siswa siswi SMK Saraswati Salatiga. Informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah: a.

  Kepala Sekolah SMK Saraswati Salatiga.

  b.

  Guru BK SMK Saraswati Salatiga.

  c.

  Guru agama SMK Saraswati Salatiga.

  d.

  Wali dari subjek home visit.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Saraswati Salatiga.

  4. Sumber Data Adapun jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yaitu : a.

  Sumber data utama (primer) yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan peneliti dari sumber pertama. Adapun sumber data yang diambil dari penelitian ini adalah hasil dari wawancara dengan kepala sekolah, guru BK, guru agama, dan wali siswa SMK Saraswati Salatiga.

  b.

  Sumber data tambahan (sekunder) yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain biasanya dalam bentuk publikasi, jurnal, atau lainnya. Adapun data yang diambil dalam penelitian ini adalah berasal dari dokumen-dokumen berupa catatan-catatan yang diperoleh dari siswa-siswa SMK Saraswati Salatiga.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Metode Wawancara

  Wawancara adalah bentuk komunikasi antar dua orang melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2004: 180). Wawancara yang akan dilakukan dengan menggunakan dua tahap, pertama peneliti melakukan deskripsi dan orientasi awal tentang masalah dan subyek yang dikaji. Kedua melakukan wawancara mendalam sehingga menemukan informasi yang lebih banyak dan penting. Wawancara yang digunakan dengan model wawancara terbuka artinya seorang informan dapat mengungkapkan beberapa upaya, gagasan, strategi yang akan dilaksanakan serta hambatan yang diprediksikan.

  Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada, kepala sekolah, guru BK, guru agama, dan wali siswa SMK Saraswati Salatiga.

  b.

  Metode Observasi Observasi yaitu dengan pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan sistematika fenomena yang akan diselidiki. Metode ini digunakan untuk membantu dalam pengumpulan data kondisi secara umum yaitu dengan mendatangi secara langsung objek yang diteliti.

  Dalam penelitian ini terdapat tiga pedoman observasi yaitu observasi implementasi program bimbingan dan konseling dengan metode home visit, observasi faktor penghambat dan faktor pendukung program bimbingan dan konseling dengan metode home dan observasi hasil program bimbingan dan konseling dengan

  visit,

  metode home visit dalam menanggulangi kenakalan dan memantau perilaku agama siswa di SMK Saraswati Salatiga.

  c.

  Metode Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menelusuri berbagai macam dokumen (Sandjaya, 2006: 144). Dalam penelitian kali ini metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik.

  6. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, lembar observasi, serta lembar daftar pertanyaan.

  7. Analisis Data Menurut Patton analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola kategori dan satuan uraian dasar (Moeleong, 2002: 103). Analisis data juga dapat diartikan sebagai proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

  Penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif untuk mengolah data dari lapangan: a.

  Pengumpulan data Proses analisis data dimulai dari menelaah seluruh data yang diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik, seperti wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.

  b.

  Reduksi Data Suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian untuk menyederhanakan data kasar yang diperoleh di lapangan. Kegiatan dilakukan secara berkesinambungan sejak awal kegiatan hingga akhir pengumulan data. Proses analisis data dimulai dari menelaah seluruh sumber data yang diperoleh dilakukan dengan jalan membuat abstraksi, abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga dalam penelitian.

  Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup bayak, untuk itu perlu dicatat dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan kemudian dicari tema dan polanya.

  c.

  Penyajian Data Dengan menggambarkan fenomena-fenomena atau keadaan sesuai dengan data yang telah direduksi terlebih dahulu. Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.

  Yang dimaksud penyajian data dalam penelitian ini adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

  d.

  Kesimpulan Kegiatan analisa terakhir adalah menarik kesimpulan yakni merumuskan kesimpulan setelah melakukan tahap pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Penarikan kesimpulan dilakukan secara induktif. Dalam penelitian ini kesimpulan merupakan mengkaji sejumlah data spesifik mengenai masalah yang menjadi objek penelitian, kemudian membuat kesimpulan secara umum.

  8. Keabsahan data Pengambilan data-data melalui tiga tahapan diantaranya yaitu tahapan pendahuluan, tahap penyaringan, dan tahap melengkapi data yang masih kurang. Dari ketiga tahap itu, untuk pengecekan keabsahan data banyak terjadi pada tahap penyaringan data. Oleh sebab itu jika terdapat data yang tidak relevan dan kurang memadai maka akan dilakukan penyaringan data sekali lagi di lapangan sehingga data tersebut memiliki kadar validitas yang tinggi.

  Adapun tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah triangulasi data yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. Triangulasi meruapakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu. Dalam penelitian ini, peneliti memanfaatkan teknik triangulasi dengan sumber dan triangulasi dengan metode.

  9. Tahap-tahap Penelitian Desain penelitian kualitatif ini dibagi dalam empat tahap, yaitu: a. Perencanaan

  Perencanaan meliputi perumusan dan pembatasan masalah serta merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data, kemudian merumuskan situasi penelitian, satuan dan lokasi yang dipilih serta informan-informan sebagai sumber data.

  b.

  Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti sebagai pelaksana penelitian sekaligus sebagai human instrument mencari informasi data, yaitu wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru BK, guru agama, dan wali siswa di SMK Saraswati Salatiga. Melakukan pengamatan dan pengumpulan dokumen yang lebih intensif.

  c.

  Analisis Data Analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara mendalam dengan narasumber, melakukan pengamatan, serta mengumpulkan dokumen-dokumen penelitian.

  d.

  Evaluasi Semua data yang terkumpul, baik data dari hasil wawancara, observasi, maupun pengumpulan dokumen-dokumen yang telah dianalisis kemudian dievaluasi sehingga diketahui implementasi program bimbingan konseling dengan metode home visit dalam menanggulangi kenakalan dan memantau perilaku agama siswa di SMK Saraswati Salatiga 2017.

G. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah pembahasan penulisan ini maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN bab ini menjelaskan tentang pokok permasalahan yang menjadi landasan awal penelitian yaitu membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

  Pada bagian ini merupakan kerangka dasar dan mengarah aktivitas penelitian.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA, pada bab ini lebih banyak menyajikan landasan teoritis dalam menunjang permasalahan tentang program bimbingan konseling, metode home visit, kenakalan remaja, dan perilaku agama.

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN pada bab ini berisi tentang gambaran umum sejarah SMK Saraswati Salatiga, visi dan misi dari bimbingan konseling di sekolah, daftar guru dan karyawan, pembagian tugas BK, keunggulan sekolah dan data hasil wawancara yang meliputi profil dan latar belakang subjek penelitian.

  BAB IV ANALISIS DATA pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang analisis data yang terkumpul dalam klasifikasi data. Selain itu untuk menjawab rumusan masalah tentang implementasi, faktor pendukung dan faktor penghambat, serta hasil program bimbingan konseling dengan metode

  home visit dalam menanggulangi kenakalan dan memantau perilaku agama siswa di SMK Saraswati Salatiga.

  BAB V PENUTUP penulis menjabarkan pada bab ini dengan mengurutkan kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran, dan penutup.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Bimbingan Konseling 1. Pengertian Program Bimbingan Konseling Program didefinisikan sebagai suatu unit atau satuan kegiatan yang

  merupakan implementasi dari suatu kebijakan berlangsung dalam proses yang berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Program juga bisa diartikan suatu kesatuan kegiatan dan dapat disebut dengan sistem, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali tetapi berkesinambungan. Pelaksanaan program selalu terjadi di dalam subuah organisasi yang artinya harus melibatkan sekelompok orang (Arikunto, 2004: 3).

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TAFSIR SURAT AT-TAUBAH AYAT 71 DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 126

KONSEP IKHLAS DALAM KITAB MINHAJUL ABIDIN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN IBADAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 100

IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA JAMAAH MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 168

KONSEP BIRRUL WAALIDAIN AL-QUR’AN SURAT AL-AHQAAF AYAT 15-16 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 132

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNA LARAS DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 158

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM, PADA SISWA MTS NEGERI SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 6 141

IMPLEMENTASI PROGRAM PARENTING DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 202

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENANGGULANGI GAYA HIDUP HEDONISME (KAJIAN PEMIKIRAN MUNIF CHATIB) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 109

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PAI DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA DI MTS MA’ARIF BOTOPUTIH DAN MTSN PARAKAN TEMANGGUNG TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )

0 0 137

PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI MAN 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 185