Karakterisasi dan Uji Aktivitas Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Sisik Ikan Gurami (Oshpronemus gouramy) dan Gliserin Untuk Pembungkus Sosis
Lampiran 1. Tabel Hasil Karakterisasi Edible Film
No. Variabel Tebal Lebar Gauge(mm)
A0
Load Extension
(mm) (KgF)
(mm) (mm)
σ
ε
(KgF/mm2)
(%)
1
I
0,12
7
68
0,84
0,03
6,995
0,036
10,28
2
II
0,13
7
70
0,91
0,03
8,028
0,025
11,47
3
III
0,13
7
70
0,91
0,04
5,802
0,044
8,29
4
IV
0,14
6
68
0,84
005
4,666
0,059
6,86
5
V
0,14
7
75
0,98
0,06
11,177
0,061
14,90
6
V
0,16
6
68
0,96
0,13
19,928
0,135
29,31
Keterangan:
σ
:
Kuat tarik edible film (KgF/mm2)
ε
:
Persentase keregangan (%)
64
65
Lampiran 2. Hasil Analisa Permukaan dengan SEM pada Edible film dari 0,5
g sisik ikan gurami, 25 aquadest, 1,5 g tepung terigu, kitosan 2%
dan 1 ml gliserin
65
Lampiran 3. Spektrum FT-IR dari Tepung tapioka, Gliserin, Kitosan, sisik
ikan dan Edible film
Gambar 6.1 Spektrum FT-IR Tepung tapioka
Gambar 6.2 Spektrum FT-IR Gliserin
66
67
Gambar 6.3 Spektrum FT-IR Kitosan
Gambar 6.4 Spektrum FT-IR Sisik Ikan
67
10
8
%T
6
4
2
0
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
-1
Panjang Gelombang (cm )
Gambar 6.5 Spektrum FT-IR Edible film dari 0,5 g sisik ikan gurami, 25 ml
aquadest, 1,5 g tepung tapioka, 2% kitosan dan 1 ml gliserol
Lampiran 4. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Edible Film
Lampiran 4.1 Perhitungan % Peredaman Edible Film
% ��������� =
1. Konsentrasi 10 ppm
% Peredaman =
A Blanko − A Sampel
x 100 %
� ������
0,702 − 0,526
x 100 %
0,702
= 25,07 %
68
69
2. Konsentrasi 20 ppm
% Peredaman =
0,702 − 0,461
x 100 %
0,702
= 34,33 %
3. Konsentrasi 40 ppm
% Peredaman =
0,702 − 0,455
x 100 %
0,702
= 35,18 %
4. Konsentrasi 60 ppm
% Peredaman =
0,702 − 0,375
x 100 %
0,702
= 46,58 %
5. Konsentrasi 80 ppm
% Peredaman =
0,702 − 0,369
x 100 %
0,702
= 47,44 %
Peredaman radikal bebas oleh edible film dari sisik ikan gurami (oshpronemus
gouramy) dengan penambhan tepung tapioka, kitosan dan gliserin sebagai
plasrisizer
Sampel
Absorbansi
% Peredaman
Larutan Blanko
0,702
0
10 ppm
0,526
25,07 %
20 ppm
0,461
34.33 %
69
40 ppm
0,455
35,18 %
60 ppm
0,375
46,58 %
80 ppm
0,369
47,44 %
Lampiran 4,2 Perhitungan Nilai Ic50Edible Film
X
Y
XY
X2
0
0
0
0
10
25,07
250,7
100
20
34,33
686,6
400
40
35,18
1407,2
1600
60
46,58
2770,8
3600
80
47,44
3795,2
6400
∑X = 210
∑Y = 188,6
∑XY = 8910,5
∑X2 = 12100
X = Konsentrasi
Y = % Peredaman
�=
=
=
=
n(∑XY) − (∑X)(∑Y)
n(∑� 2 ) − (∑x)2
4(8910,5) − (210)(188,6)
4(12100) − (210)2
35642 − 39606
48400 − 44100
−3964
4300
= -0,922
(∑� 2 )(∑Y) − (∑X)(∑XY)
�=
n(∑� 2 ) − (∑x)2
70
71
=
=
=
(12100)(188,6) − (210)(8910,5)
4(12100) − (210)2
2282060 − 1871205
48400 − 44100
410855
4300
= 95,55
Jadi persamaan garis regresi Y = -0,922 X + 95,55
Nilai Ic50 =
50 = -0,922 X + 95,55
=
50 − 95,55
−0,922
= 49,40 mg/L
71
Lampiran 5. Sampel yang Digunakan dalam Penelitian
Kitosan
Tepung Tapioka
72
73
SISIK IKAN GURAMI
Bubuk Sisik Ikan Gurami
Lampiran 6. Edible Film yang Dihasilkan dalam Penelitian
73
Gambar 6.1 Edible film dari campuran 0,5 g sisik ikan gurami, 1,5 g tepung
tapioka. 12 ml kitosan 2% dan 1 ml gliserin
Gambar 6.2 Edible film yang sudah dilepas dari plat akrilik
Lampiran 7. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri dengan Pengukuran Zona
Hambat Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli
74
75
Staphylococcus aureus
Escherichia coli
Lampiran 8. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri dengan Metode Standart Plate
Count (SPC)
Gambar 8.1 Proses Pengenceran Sampel dengan 9 ml akuadest
75
Gambar 8.2 Proses Pengenceran Sampel dengan konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3,
10-4dan 10-5
Gambar 8.3 Jumlah pertumbuhan koloni bakteri dalam waktu 24 jam
terhadap sampel sosis yang dibungkus dengan plastik biasa
76
77
Gambar 8.4 Jumlah pertumbuhan koloni bakteri dalam waktu 24 jam
terhadap sampel sosis yang dibungkus dengan edible film liquid
Gambar 8.5 Sosis yang dibungkus dengan menggunakan edible film
77
Gambar 8.6 Jumlah pertumbuhan koloni bakteri dalam waktu 24 jam
terhadap sampel sosis yang dibungkus dengan edible film
78
No. Variabel Tebal Lebar Gauge(mm)
A0
Load Extension
(mm) (KgF)
(mm) (mm)
σ
ε
(KgF/mm2)
(%)
1
I
0,12
7
68
0,84
0,03
6,995
0,036
10,28
2
II
0,13
7
70
0,91
0,03
8,028
0,025
11,47
3
III
0,13
7
70
0,91
0,04
5,802
0,044
8,29
4
IV
0,14
6
68
0,84
005
4,666
0,059
6,86
5
V
0,14
7
75
0,98
0,06
11,177
0,061
14,90
6
V
0,16
6
68
0,96
0,13
19,928
0,135
29,31
Keterangan:
σ
:
Kuat tarik edible film (KgF/mm2)
ε
:
Persentase keregangan (%)
64
65
Lampiran 2. Hasil Analisa Permukaan dengan SEM pada Edible film dari 0,5
g sisik ikan gurami, 25 aquadest, 1,5 g tepung terigu, kitosan 2%
dan 1 ml gliserin
65
Lampiran 3. Spektrum FT-IR dari Tepung tapioka, Gliserin, Kitosan, sisik
ikan dan Edible film
Gambar 6.1 Spektrum FT-IR Tepung tapioka
Gambar 6.2 Spektrum FT-IR Gliserin
66
67
Gambar 6.3 Spektrum FT-IR Kitosan
Gambar 6.4 Spektrum FT-IR Sisik Ikan
67
10
8
%T
6
4
2
0
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
-1
Panjang Gelombang (cm )
Gambar 6.5 Spektrum FT-IR Edible film dari 0,5 g sisik ikan gurami, 25 ml
aquadest, 1,5 g tepung tapioka, 2% kitosan dan 1 ml gliserol
Lampiran 4. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Edible Film
Lampiran 4.1 Perhitungan % Peredaman Edible Film
% ��������� =
1. Konsentrasi 10 ppm
% Peredaman =
A Blanko − A Sampel
x 100 %
� ������
0,702 − 0,526
x 100 %
0,702
= 25,07 %
68
69
2. Konsentrasi 20 ppm
% Peredaman =
0,702 − 0,461
x 100 %
0,702
= 34,33 %
3. Konsentrasi 40 ppm
% Peredaman =
0,702 − 0,455
x 100 %
0,702
= 35,18 %
4. Konsentrasi 60 ppm
% Peredaman =
0,702 − 0,375
x 100 %
0,702
= 46,58 %
5. Konsentrasi 80 ppm
% Peredaman =
0,702 − 0,369
x 100 %
0,702
= 47,44 %
Peredaman radikal bebas oleh edible film dari sisik ikan gurami (oshpronemus
gouramy) dengan penambhan tepung tapioka, kitosan dan gliserin sebagai
plasrisizer
Sampel
Absorbansi
% Peredaman
Larutan Blanko
0,702
0
10 ppm
0,526
25,07 %
20 ppm
0,461
34.33 %
69
40 ppm
0,455
35,18 %
60 ppm
0,375
46,58 %
80 ppm
0,369
47,44 %
Lampiran 4,2 Perhitungan Nilai Ic50Edible Film
X
Y
XY
X2
0
0
0
0
10
25,07
250,7
100
20
34,33
686,6
400
40
35,18
1407,2
1600
60
46,58
2770,8
3600
80
47,44
3795,2
6400
∑X = 210
∑Y = 188,6
∑XY = 8910,5
∑X2 = 12100
X = Konsentrasi
Y = % Peredaman
�=
=
=
=
n(∑XY) − (∑X)(∑Y)
n(∑� 2 ) − (∑x)2
4(8910,5) − (210)(188,6)
4(12100) − (210)2
35642 − 39606
48400 − 44100
−3964
4300
= -0,922
(∑� 2 )(∑Y) − (∑X)(∑XY)
�=
n(∑� 2 ) − (∑x)2
70
71
=
=
=
(12100)(188,6) − (210)(8910,5)
4(12100) − (210)2
2282060 − 1871205
48400 − 44100
410855
4300
= 95,55
Jadi persamaan garis regresi Y = -0,922 X + 95,55
Nilai Ic50 =
50 = -0,922 X + 95,55
=
50 − 95,55
−0,922
= 49,40 mg/L
71
Lampiran 5. Sampel yang Digunakan dalam Penelitian
Kitosan
Tepung Tapioka
72
73
SISIK IKAN GURAMI
Bubuk Sisik Ikan Gurami
Lampiran 6. Edible Film yang Dihasilkan dalam Penelitian
73
Gambar 6.1 Edible film dari campuran 0,5 g sisik ikan gurami, 1,5 g tepung
tapioka. 12 ml kitosan 2% dan 1 ml gliserin
Gambar 6.2 Edible film yang sudah dilepas dari plat akrilik
Lampiran 7. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri dengan Pengukuran Zona
Hambat Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli
74
75
Staphylococcus aureus
Escherichia coli
Lampiran 8. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri dengan Metode Standart Plate
Count (SPC)
Gambar 8.1 Proses Pengenceran Sampel dengan 9 ml akuadest
75
Gambar 8.2 Proses Pengenceran Sampel dengan konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3,
10-4dan 10-5
Gambar 8.3 Jumlah pertumbuhan koloni bakteri dalam waktu 24 jam
terhadap sampel sosis yang dibungkus dengan plastik biasa
76
77
Gambar 8.4 Jumlah pertumbuhan koloni bakteri dalam waktu 24 jam
terhadap sampel sosis yang dibungkus dengan edible film liquid
Gambar 8.5 Sosis yang dibungkus dengan menggunakan edible film
77
Gambar 8.6 Jumlah pertumbuhan koloni bakteri dalam waktu 24 jam
terhadap sampel sosis yang dibungkus dengan edible film
78