PENGGUNAAN METODE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA ARAB MATERI FIL MADRASAH PADA SISWA KELAS V MI DA’WATUL KHOIRIYAH GRESIK.

(1)

SKRIPSI Oleh: NURTI RAHAYU

NIM. D97212107

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JUNI 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Mi Da’watul Khoiriyah Gresik. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Pembimbing, Sulthon Mas’ud, S. Ag, M.Pd.I

Kata Kunci : Menulis, kalimat bahasa Arab, dan Metode Scramble.

Keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف mata pelajaran Bahasa Arab kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik pada awal semester genap tahun 2015/2016 relatif rendah. Hal ini tercermin dari nilai rata-rata pada saat sebelum dilakukannya penelitian jauh dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penerapan metode scramble untuk meningkatkan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi

ةسردملا يف siswa kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik. (2) Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف dengan menggunakan metode scramble di kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan penilaian produk. Data yang terkumpul kemudian dianalisis. Penelitian ini dilakukan di kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah peserta didik 13 siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan. Pada penerapan metode scramble untuk meningkatkan keterampilan menulis kaliamat bahasa Arab diterapkan dengan baik dalam proses pembelajaran dan diketahui skor aktivitas guru siklus I adalah 70 meningkat menjadi 83,6 pada siklus II, skor aktivitas siswa siklus I adalah 72 meningkat menjadi 85 pada siklus II. Keterampilan menulis kalimat bahasa Arab menggunakan metode sramble juga mengalami peningkatan, diketahui skor rata-rata kelas siklus I 65,69 meningkat menjadi 83 pada siklus II dan Skor ketuntasan belajar pada siklus I 46,15% menjadi 84,61% padasiklus II sebesar 84,61%.


(7)

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vi

ABSTRAK .. ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tindakan yang Dipilih ... 5

D.Tujuan Penelitian ... 5

E. Lingkup Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : KAJIAN TEORI A.Keterampilan Menulis Bahasa Arab ... 7

1. Keterampilan ... 7

2. Menulis ... 8

3. Bahasa Arab ... 11

B.Pembelajaran Bahasa Arab ... 12


(8)

ii

3. Materi Pembelajaran Bahasa Arab ... 18

D.Metode Pembelajaran ... 20

1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 20

2. Tujuan Metode Pembelajaran ... 21

E. Metode Scramble ... 22

1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 22

2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Scramble ... 24

3. Manfaat Metode Scramble ... 25

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Scramble ... 25

BAB III : PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A.Metode Penelitian ... 27

B.Setting Penelitian ... 29

C.Variabel yang Diteliti ... 29

D.Rencana Tindakan ... 30

E. Sumber Data dan Teknik Pengumpulannya ... 35

F. Teknik Analisis Data ... 37

G.Indikator Kinerja ... 41

H.Tim Peneliti dan Tugasnya ... 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Scramble dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Kalimat Bahasa Arab Materi يف ةسردملا Siswa Kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik ... 43


(9)

iii

ةسردملا ... 52 1. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Menulis

Kalimat Bahasa Arab Materi ةسردملا يف pada Siklus I ... 52 2. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Menulis

Kalimat Bahasa Arab Materi ةسردملا يف pada Siklus II ... 56 C.Pembahasan ... 59

1. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siklus I dan Siklus II ... 59 2. Hasil Belajar Siswa pada 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II ... 61 BAB V : PENUTUP

A.Kesimpulan ... 65 B. Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN RIWAYAT HIDUP


(10)

iv

2.1 Mufrodat BAhasa Arab ةسردملا يف 19

3.1 RPP Siklus I 31

3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-Rata Kelas 39

3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Kelas 39

3.4 Kriteria Penilaian Hasil Observasi Aktivitas Guru 40 3.5 Kriteria Penilaian Hasil Observasi Aktivitas Siswa 41

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I 43

4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 46

4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I 48

4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II 50

4.5 Nilai Hasil Belajar Siklus I 54

4.6 Nilai Hasil Belajar Siklus II 57

4.7 Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis


(11)

v

Gambar Halaman

3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin 28

4.1 Diagram Observasi Aktivitas Guru dan Siswa 60

4.2 Diagram Rata-Rata Hasil Belajar 61


(12)

vi 1. Lembar RPP siklus I

2. Lembar RPP siklus II

3. Panduan observasi aktivitas guru siklus I 4. Panduan observasi aktivitas guru siklus II 5. Panduan observasi aktivitas siswa siklus I 6. Panduan observasi aktivitas siswa siklus II 7. Rubrik penilaian produk siklus I

8. Rubrik penilaian produk siklus II 9. Panduan wawancara guru 10. Panduan wawancara siswa 11. Daftar nilai siklus I

12. Daftar nilai siklus II

13. Foto-foto kegiatan siklus 1 dan siklus II 14. Hasil lembar kerja siswa siklus I

15. Hasil lembar kerja siswa siklus II 16. Surat Izin Penelitian

17. Surat Tugas

18. Surat keterangan penelitian MI Da’watul Khoiriyah Gresik 19. Kartu konsultasi skripsi


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa memiliki fungsi sebagai pembawa pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Kebutuhan pemakai bahasa adalah agar mampu berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya, mampu menyebutkan nama, keadaan, peristiwa dan ciri-ciri benda dengan kata-kata tersebut kedalam kalimat-kalimat sehingga seseorang mampu merangkai kata yang membentuk prediksi tentang benda, orang atau peristiwa.1

Fungsi bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi saja, namun bahasa juga sebagai alat berpikir atau media penalaran oleh penggunanya. Perkembangan dan kemajuan bahasa mengikuti perkembangan pemikiran para penggunanya.

Bahasa Arab adalah kata atau kalimat yang diucapkan oleh orang Arab untuk menyampaikan maksud dan tujuan mereka. Meskipun bahasa Arab lahir di Arab, namun penggunanya sangat meluas, bahkan keseluruh dunia. Hal ini dikarenakan bahasa Arab menjadi bahasa Agama di seluruh dunia.2

1

Taufik,Pembelajaran Bahasa Arab MI, (Surabaya : PMN, 2011), 1. 2

Ahmad Muhtadi Anshor,Pengajaran Bahasa Arab Media dan Metode-Metodenya, (Yogyakarta : Sukses Offset, 2009), 2.


(14)

Bahasa Arab menjadi bahasa Internasional yang terpopuler dan banyak digunakan dalam pembicaraan setelah bahasa China, Inggris dan Prancis. Dalam pembelajaran bahasa apapun di dunia ini, tanpa terkecuali pembelajaran bahasa Arab. Pembelajarannya selalu melewati tahapan-tahapan keterampilan berbahasa yang sudah mahir di kalangan orang-orang yang ahli dalam bahasa diantaranya keterampilan mendengarkan (Maharat al-istima’),

berbicara (Maharat al-kalam), keterampilan membaca (Maharat al-qira’at)

dan keterampilan menulis (Maharat al-kitabah).3

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting dikuasai. Melalui menulis orang dapat menyampaikan informasi melalui tulisan kepada orang lain, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat tersalurkan. Dengan demikian terjadilah komunikasi secara tidak langsung. Menulis pada dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan isi pikiran dalam bentuk tulisan, tetapi proses menyusun dan merangkai kata dengan benar juga sangat penting untuk dipahami siswa dalam menuangkan gagasan agar dapat dibaca, dipahami dengan mudah, dan menarik untuk dibaca.

Supaya dapat dibaca dan dipahami dengan mudah, menulis tentu harus mengikuti kaidah bahasa dan aturan penulisan bahasa Arab. Namun, bukan berarti dalam pembelajaran menulis guru mengajarkan teori-teori menulis. Mengajarkan keterampilan menulis seharusnya lebih ditekankan pada proses menghasilkan suatu tulisan. Menulis bukanlah keterampilan yang mudah

3


(15)

dilakukan. keterampilan ini tidak datang dengan sendirinya, perlu adanya latihan-latihan. Dengan adanya latihan menulis secara efektif maka akan diperoleh hasil yang maksimal, kegiatan menulis pun menjadi menyenangkan sekaligus bisa membuat siswa mampu menulis dengan tatanan bahasa Arab yang baik dan benar.

Idealitas di atas, kurang sesuai dengan realitas. Berdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Siswa kelas V di MI Da’watul

Khoiriyah Gresik masih banyak yang belum mampu menulis bahasa Arab, pada kompetensi dasar 8.1 Menyusun kata menjadi kalimat sempurna, membuat kalimat sederhana tentang .ﻒ ﺼ ﻘﻤ ﻟا ﻲ ﻓ ,ﺔ ﺒﺘﻜ ﻤ ﻟا ﻲ ﻓ ,ﺔ ﺳ ر ﺪﻤ ﻟا ﻲ ﻓ

Selain itu, mereka masih merasa kesulitan dalam menulis bahasa Arab, seperti menyusun kata dan mengarang dalam bahasa Arab. Ini juga dibuktikan dengan nilai yang di dapat dari pra siklus yakni 55 yang masih di

bawah KKM, nilai KKM di MI Da’watul Khoiriyah Gresik yaitu 68.

Berdasarkan analisis peneliti, faktor yang menjadi penyebab rendahnya keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di

MI Da’watul Khoiriyah Gresik hanya diajarkan 1 kali dalam satu minggu

dengan alokasi waktu 2 kali 35 menit di setiap 1 kali pertemuan, kemampuan siswa dalam menulis bahasa Arab terbilang masih rendah karena kosakata yang dimiliki siswa masih sedikit sehingga siswa kesulitan mengembangkan idenya menjadi sebuah karangan. Selain itu, tidak adanya media pembelajaran atau metode pembelajaran lain yang mendukung untuk pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab terutama pada keterampilan menulis, pada


(16)

pembelajaran bahasa Arab guru hanya menggunakan metode pembelajaran ceramah sehingga siswa kesulitan untuk memahami dan mengerti tentang apa yang menjadi tujuan yang harus dicapai.

Solusi pemecahannya adalah peneliti menggunakan metode scramble dalam pembelajaran bahasa Arab. Penggunaan metode scramble ini dapat memudahkan para siswa terampil dalam menulis bahasa Arab dengan permainan acak kata, kalimat atau paragraf.

Terdorong oleh rasa kejiwaan sebagai pendidik, penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut secara lebih mendalam dengan mengadakan penelitian ilmiah dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang berjudul :

“PENGGUNAAN METODE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA ARAB MATERI ﺔ ﺳ ر ﺪ ﻤ ﻟا ﻲ ﻓ PADA SISWA KELAS V MI DA’WATUL KHOIRIYAH GRESIK”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan metode scrambleuntuk meningkatkan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ﺔ ﺳ ر ﺪﻤ ﻟا ﻲ ﻓ siswa kelas V MI Da’watul

Khoiriyah Gresik ?

2. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi

ﺔ ﺳ ر ﺪﻤ ﻟا ﻲ ﻓ dengan menggunakan metodescramble di kelas V MI Da’watul


(17)

C. Tindakan yang Dipilih

Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa yaitu dengan menggunakan metode scramble. Dalam penggunaan metode scramble diharapkan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab siswa dapat meningkat.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan metode scramble untuk meningkatkan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ﺔ ﺳ ر ﺪﻤ ﻟا ﻲ ﻓ pada siswa

kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik.

2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ﺔ ﺳ ر ﺪﻤ ﻟا ﻲ ﻓ dengan menggunakan metode scramble di kelas V MI

Da’watul Khoiriyah Gresik. E. Lingkup Penelitian

Agar peneliti bisa tuntas dan terfokus, sehingga hasil penelitiannya akurat, permasalahan di atas akan dibatasi pada hal-hal dibawah ini :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik

semester genap tahun ajaran 2015/2016, karena di kelas ini terdapat kesulitan mata pelajaran bahasa Arab terutama pada peningkatan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab.

2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran bahasa Arab kelas V semester genap materiﺔ ﺳ ر ﺪﻤ ﻟا ﻲ ﻓdengan menggunakan metodescramble.


(18)

3. Standar Kompetensi : 8. (Menulis) Menuliskan kata, ungkapan dan teks fungsional pendek sederhana tentang lingkungan madrasah, perpustakaan, dan kantin. 4. Kompetensi Dasar : 8.1 Menyusun kata menjadi kalimat sempurna,

Membuat karangan sederhana tentang

.ﻒ ﺼ ﻘﻤ ﻟا ﻲ ﻓ ,ﺔ ﺒﺘﻜ ﻤ ﻟا ﻲ ﻓ ,ﺔ ﺳ ر ﺪﻤ ﻟا ﻲ ﻓ

F. Manfaat penelitian 1. Bagi Guru

a. Untuk mengetahui kelemahan dan kelbihan sistem pengajarannya sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan.

b. Untuk mengetahui tentang metode pembelajaran yaitu metodescramble yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

c. Untuk menambah pengalaman guru, meningkatkan kinerja guru sehingga bisa menjadi guru yang profesional, kreatifitas, dan inofatif. 2. Bagi Siswa

a. Untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab.

b. Untuk melatih keterampilan menulis kalimat bahasa Arab dan meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

a. Untuk memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam perbaikan pembelajaran di sekolah.


(19)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Keterampilan Menulis Bahasa Arab 1. Keterampilan

Menurut pendapat Muhibbin yang menyatakan bahwa keterampilan menulis ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniyah seperti menulis, mengetik, olahraga dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran tinggi.1

Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Keterampilan merupakan ilmu yang secara lahiriyah ada di dalam ada didalam diri manusia dan perlu dipelajari secara mendalam dengan mengembangkan keterampilan yang dimiliki.

Ketrampilan berbahasa mencakup empat keterampilan, yaitu keterampilan mendengarkan (Maharat al-istima’), berbicara (Maharat al -kalam), membaca (Maharat al-qira’at) dan menulis (Maharat al-kitabah). Keempat keterampilan ini menjadi aspek penting dalam belajar bahsa Arab, karena keempatnya tidak dapat dipisahkan. Kedudukan keempat

1

Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), 117.


(20)

keterampilan ini sangat menunjang dalam pencapaian keterampilan berbahasa.2

2. Menulis

Menulis yaitu sarana sebagai penyalur pemikiran, gagasan, ide, pengetahuan dan pesan yang akan disampaikan penulis.3 Menulis berarti mengemukakan pemikiran dan perasaan sendiri kepada orang lain secara tertulis.

Jadi dapat disimpulkan bahwa menulis adalah segenap kegiatan seseorang mengungkapkan pemikirannya melalui tulisan untuk dibaca dan dimengerti orang lain. Pemikiran tersebut dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan dan perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Keterampilan menulis adalah membuat huruf atau angka dengan pena, pensil, kapur dan lain-lain. Keterampilan menulis bahasa Arab merupakan keterampilan yang dianggap sulit dalam pembelajaran dan keterampilan ini juga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menempuh keterampilan tersebut.4

a. Jenis-Jenis Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis bahasa Arab dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu keterampilan menulis terkontrol, terbimbing

2

Taufik,Pembelajaran Bahasa Arab MI, (Surabaya : PMN, 2011), 43. 3

Kunandar,Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011), 1.

4


(21)

(muwajjah) dan menulis bebas (hurr) atau sering disebut dengan mengarang bebas.

1) Menulis terkontrol adalah aktivitas menulis tahap awal. Kegiatannya masih membutuhkan kontrol atau pengawasan guru, sehingga pada tahap ini guru lebih dominan dibandingkan aktivitas siswa. Berikut ini beberapa yang dapat dilakukan pada menulis terkontrol yang diberikan guru :

a) Kalimat Jigsaw yakni aktivitas meniru teks. b) Menyalin dan menulis (find and copy). c) Menyusn kalimat (sentence combining). d) Menyimpulkan.

2) Menulis terbimbing (muwajjah) yaitu kemampuan menulis menggunakan panduan tentu disertai dengan pemberian stimulus berupa gambar, pertanyaan, kosakata atau kalimat pemandu. Keterampilan menulis terbimbing meliputi:

a) Mengurutkan beberapa kata menjadi kalimat sempurna. b) Menyusun kalimat dengan sebuah gambar.

c) Menyusun kalimat berdasarkan kosakata. d) Mengurutkan sebuah kalimat menjadi paragraf.

e) Mendeskripsikan objek atau gambar berdasarkan pertanyaan. f) Mendeskipsikan sebuah gambar tunggal.


(22)

h) Menyusun sebuah paragraf berdasarkan pertanyaan.5

3) Menulis bebas (hurr) yaitu aktivitas menulis dengan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan.

b. Tujuan Keterampilan Menulis

Secara umum tujuan pembelajaran keterampilan menulis antara lain :

1) Mampu menulis huruf hijaiyyah dengan harakat dan mampu membunyikannya.

2) Mampu menuliskan huruf hijaiyyah secara terpisah maupun bersambung dan mampu mengetahui perbedaan huruf hijaiyyah berada di awal, tengah, maupun akhir.

3) Memahami dengan benar mengenai teori penulisan bahasa Arab. 4) Mengetahui bentuk-bentuk tulisan.

5) Mampu menulis dari arah kanan kemudian ke kiri. 6) Mengetahui tanda baca dan fungsinya.

7) Mampu mengaktualisasikan ide atau gagasan dalam bahasa tulis dengan susunan kalimat yang baik.6

c. Indikator Keterampilan Menulis

Pada dasarnya proses menulis sangat kompleks dan rumit karena melibatkan beberapa aktifitas, baik berupa kegiatan fisik maupun kegiatan mental. Sehingga proses menulis bahasa Arab terdiri dari empat hal pokok yang nantinya dapat disimpulkan menjadi suatu

5

M. Ainin,Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa, (Malang : Misykat, 2006), 179-180. 6


(23)

indikator yang diharapkan untuk meningkatkan keterampilan menulis pada siswa kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik. Empat hal pokok

tersebut yaitu :

1) Menulis huruf Arab.

2) Menulis kata-kata dengan huruf-huruf yang benar.

3) Menyusun susunan kalimat berbahasa Arab yang dapat dipahami. 4) Menggunakan susunan kalimat bahasa Arab tersebut dalam

beberapa alinea sehingga mampu mengungkapkan inti pesan dari penulis.

Menurut Brown dalam buku Yunus Abidin pembelajaran menulis (Maharah Kitabah) merupakan pelaksanaan praktis menulis yang baik. Hal ini guru harus membiasakan siswa untuk belajar menulis dengan mempertimbangkan tujuan, menulis dengan teknik yang tepat, melaksanakan menulis sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan dan yang paling penting ialah dengan mempertimbangkan waktu.7

3. Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan bahasa agama, bahasa persatuan bagi umat Islam di seluruh dunia. Dengan bahasa inilah Al-Qur’an kitab suci

umat Islam diturunkan, dan dengannya pula Nabi Muhammad SAW melaksanakan tugas risalahnya kepada umat manusia. Akan tetapi, perkembangan selanjutnya telah menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa

7

M Yunus Abidin, Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter, (Bandung : PT Refika Aditama, 2013), 193


(24)

internasional seperti halnya Bahasa Inggris yang terkenal itu, sehingga di samping untuk keperluan agama Bahasa Arab juga dapat dipakai sebagai media komunikasi biasa dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia.

Bahasa Arab adalah bahasa yang tidak dapat dipisahkan dari Islam. Bahasa ini sering juga disebut sebagai bahasa Islam. Selain itu, bahasa ini dikatakan pula sebagai bahasa al-Qur‘an, karena al-Qur‘an ditulis dengan bahasa tersebut.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran bahasa asing yang diajarkan dalam proses pembelajaran, dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat empat kemampuan yang harus dikuasai siswa diantaranya adalah kemampuan istima’(menyimak), kemampuankalam(mendengar), kemampuanqira’ah (membaca) dan kemampuankitabah(menulis).

B. Pembelajaran Bahasa Arab 1. Teori Pembelajaran

Pembelajaran adalah bentuk jamak dari kata belajar yang kata dasarnya ajar. Kata dasar ajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya suatu cara atau petunjuk yang disampaikan kepada orang lain agar orang lain menuruti dan melaksanakan.8

Pengertian pembelajaran adalah upaya untuk belajar.kegiatn ini yang akan mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Menurut Moh. Uzer Usman pembelajaran (proses belajar

8


(25)

mengajar) adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan dan interaksi antara guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif (pendidikan) untuk mencapai tujuan tertentu.9

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah salah satu proses aktifitas yang saling berinteraksi, yang dilakukan oleh guru dengan siswa, sehingga diharapkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, dengan memanfaatkan segala sumber yang ada disekitar untuk memodifikasi berbagai komponen belajar mengajar yang diarahkan agar tercapai suatu tujuan yang telah diinginkan.

2. Ranah-ranah Pembelajaran

Ada 3 ranah menurut Bloom dan Krathwol yang mengklasifikasikan tujuan pembelajaran terdiri dari tiga ranah yaitu :

a. Ranah Kognitif

Yaitu ranah yang menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang terendah sampai yang tinggi yaitu :

1) Pengetahuan :

Yang menitikberatkan pada aspek ingatan terdapat materi yang telah dipelajari mulai dari fakta sampai teori.

2) Pemahaman :

Langkah awal untuk dapat menjelaskan dan menguraikan sebuah konsep ataupun pengertian.

9


(26)

3) Aplikasi :

Kemampuan untuk menggunakan bahan yang telah dipelajari kedalam situasi yang nyata, meliputi aturan, metode, konsep, prinsip, hokum, dan teori.

4) Analisis :

Kemampuan dalam merinci bahan menjadi bagian-bagian supaya strukturnya mudah untuk dimengerti.

5) Sintesis :

Kemampuan mengkombinasikan bagian-bagian enjadi suatu keseluruhan baru yang menitikbertkan pada tingkah laku kreatif dengan cara memformulasikan pola dan struktur baru.

6) Evaluasi :

Kemampuan dalam mempertimbangkan nilai untuk maksud tertentu berdasarkan criteria internal dan eksternal.

b. Ranah Afektif

Ranah yang menekankan pada sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan masyarakat. Dalam ranah afektif meliputi lima tingkatan :

1) Penerimaan :

Misalnya kemampuan siswa, untuk mau mendengarkan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan media pembelajaran dengan melibatkan perasaan, antuisme, dan semangat belajar yang tinggi.


(27)

2) Responding :

Yaitu kemampuan siswa untuk memberikan timbale balik positif terhada lingkungan dalam pembelajaran, misalnya : menanggapi, menyimak, bertanya, dan berempati.

3) Penilaian :

Yaitu penerimaan terhadap nilai-nilai yang ditanamkan dalam pembelajaran, membuat pertimbangan terhadap berbagai nilai untuk diyakini dan diaplikasikan.

4) Pengorganisasian :

Yaitu kemampuan siswa dalam hal mengorganisasi suatu system nilai.

5) Karakterisasi :

Yaitu pengembagan dan internalisasi dari tingkatan pengorganisasian terhadap representasi kehidupan secara luas.

c. Ranah Psikomotorik

Ranah yang menekankan pada gerakan-gerakan fisik. Kecakapan-keakapan fisik dapat berupa gerakan-gerakan atau keterampilan fisik, baik keterampilan fisik halus maupun kasar. Ranah ini sering berhubungan dengan mata pelajaran yang lebih menekankan pada gerakan-gerakan atau keterampilan fisik. Seperti seni music, lukis, pahat, dan mata pelajaran olahraga begitu juga keterampilan menulis. Ranah ini berhubungan dengan kemampuan skill atau keterampilan seseorang. Dalam ranag psikomotorik ada enam tingkatan :


(28)

1) Presepsi :

Menafsirkan rangsangan, peka terhadap rangsangan, dan mendeskripsikan.

2) Kesiapan :

Berhubungan dengan melakukan konsentrasi dan menyiapkan diri secara fisik.

3) Peniruan/gerakan terbimbing :

Dasar permulaan dari penguasaan keterampilan, peniruan contoh. 4) Gerakan Mekanis :

Keterampilan dan pengulangan kembali urutan fenomena sebagai bagian dari usaha sadar yang berpegang pada pola.

5) Gerakan Respon Kompleks :

Keterapilan secara luwes, supel, lancer, gesit, dan lincah. 6) Penyesuaian Pola Gerakan :

Penyempurnaan keterampilan, menyesuaikan diri, melakukan gerakan variasi, meskipun pengembangan berikutnya masih memungkinkan untuk diubah.10

C. Materi Pembelajaran Bahasa Arab

1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab adalah pembelajaran yang menekankan pada keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu mata

10


(29)

pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, membina kemampuan dan menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran islam yaitu al-qur’an dan hadist, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.

Bahasa Arab di madrasah dipersiapkan untu pencapaian kempetensi dasar berbahasa, yang mencaku empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar (elementary) dititik beratkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai landasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah (intermediate), keempat kecakapan berbahasa diajarkan secara seimbang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (advanced) dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis sehingga peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai referensi bahasa.


(30)

2. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Arab

Mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan bahasa Arab. Mata pelajaran bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tilis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa yakni menyimak (istima’), bebicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).

b. Menumbuhakan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.

c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.

3. Materi Pembelajaran Bahasa Arab

Pelajaran bahasa Arab termasuk kurikulum pendidikan agama. Pelajaran bahasa Arab merupakan pelajaran yang sangat penting diajarkan pada pendidikan dasar. Bahan ajar yang dipakai adalah sesuai dengan KTSP standar isi 2006. Tema-tema yang diajarkan pada pelajaran bahasa Arab MI seputar tentang perkenalan, alat-alat madrasah, profesi, alamat, keluarga, kehidupan keluarga, di rumah, di kebun, warna, di sekolah, di


(31)

perpustakaan, di kanting, jam, kegiatan sehari-hari, pekerjaan rumah, dan rekreasi.

Standar Kompetensi pada pelajaran bahasa Arab MI untuk kelas V terdapat empat keterampilan yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Materi pelajaran bahasa Arab untuk kelas V antara lain tentang : di rumah, di sekolah, di perpustakaan, di kantin.

Bahasa Arab di MI mulai di ajarkan dari kelas I sampai keas VI. Pada penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada materi di sekolah dengan standar kompetensi 8. Menuliskan kata, ungkapan, dan teks nasional pendek sederhana tentang lingkungan madrasah, perpustakaan, dan kantin serta kompetensi dasar 8.1 Menyusun kata menjadi kalimat sempurna, membuat karangan sederhana tentang ﻒ ﺼ ﻘﻤ ﻟا ﻲ ﻓ ,ﺔ ﺒﺘﻜ ﻤ ﻟا ﻲ ﻓ ,ﺔ ﺳ ر ﺪﻤ ﻟا ﻲ ﻓ.

Materi ini khusus menjelaskan tentang semua yang ada di sekolah baik tentang kondisi sekolah, semua kegiatan yang ada di sekolah, sarana dan prasarana yang ada di sekolah maupun tentang oang-orang yang ada di sekolah.Mufrodatyang dipergunakanﺔ ﺳ ر ﺪﻤ ﻟا ﻲ ﻓadalah :

Tabel 2.1 Mufrodat BAhasa Arab

Arti Mufrodat Arti Mufrodat

Lapangan Guru ٌس ﱢر َﺪ ُﻣ

perpustakaan ُﺔ َﺒَﺘْﻜ َﻤْﻟَا Murid ْﻠِﺗ

Teratur ٌﻢﱠﻈ َﻨُﻣ Kelas ٌﻞ ْﺼ َﻓ


(32)

Melihat Bodoh

Melakukan Cerdas

Mungkin Jendela ٌةَﺬِﻓﺎَﻧ

Kertas ٌس ﺎَط ْﺮ ِﻗ Pintu ٌب ﺎَﺑ

Dompet Meja ٌﺐ َﺘْﻜ َﻣ

Kantor Jam ٌﺔ َﻋ ﺎَﺳ

Mengajukan Pembukaan ﺎًﺣ ﺎَﺘِﺘْﻓِا

Susunlah ٌﺐ ْﺗَر Jalan ٌع ِر ﺎَﺷ

Jadikan ْﻞ َﻌ ْﺟ ِا Tas ٌﺔ َﻈ َﻔ ْﺤ ِﻣ Siap-siap ٌداَﺪ ْﻌِﺘْﺳ ِا Ketua kelas ر

Kursi ﱞﻲ ِﺳ ْﺮ ُﻛ Buku ٌب ﺎَﺘِﻛ

Papan tulis ٌة َر ْﻮﱡﺒَﺳ Rak Buku ﱞف َر

D. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu”methods”. Kata ini terdiri dari dua suku kata; yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.11

Sedangkan bila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat dimaknai sebagai “jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya

11

Ismail SM,Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM,(Semarang: Media Group, 2008) , 7.


(33)

sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan

maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya”.12

Berawal dari pembahasan di atas, bila dikaitkan dengan pembelajaran, dapat digaris bawahi bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.

2. Tujuan Metode Pembelajaran

Metode yang dipilih oleh guru atau pendidik tidak boleh bertentangan dengan tujuan pembelajaran. Metode harus mendukung ke mana kegiatan interaksi edukatif berproses untuk mencapai tujuan. Tujuan pokok pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan anak secara individu agar bias menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapinya.

Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran. Sedangkan dalam konteks lain, metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dalam hal ini, metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran sehingga apa yang telah direncanakan bisa mencapai tujuan pembelajaran.

12

Ismail SM,Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM,(Semarang: Media Group, 2008) , 8.


(34)

E. MetodeSramble

1. Pengertian Metode PembelajaranScramble

Sramble berasal dari bahasa inggris yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang berarti perebutan, pertarungan, perjuangan. Metode scramble merupakan pembelajaran secara berkelompok dengan mencocokkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang telah disediakan sesuai dengan soal. Soeparno berpendapat bahwa metode scrambleadalah salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan.

Menurut Rober B. Taylor (2001), Scramble merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan perpikir siswa. Metode ini mengharuskan siswa untuk menggabungkan otak kanan dan otak kiri. Dalam metode ini, mereka tidak hanya diminta untuk menjawab soal, tetapi juga menerka dengan cepat jawaban soal yang sudah tersedia namun masih dalam kondisi acak. Ketepatan dan kecepatan perpikir dalam menjawab soal menjadi salah satu kunci permainan metode pembelajaranscramble.13

Scramble merupakan metode mengajar dengan cara membagiakan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan menyelesaikan soal. Scramble dipakai untuk jenis permainan anak-anak

13

Miftahul Huda,Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013), 303-304.


(35)

yang merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran kosakata. Sesuai dengan sifat jawabannya scramble terdiri atas bermacam-macam bentuk yaitu :

a. Scramblekata, yakni sebuah permainan menyusun kata dan huruf-huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna, contoh: Lajarbe = Belajar, Kolaseh = Sekolah b. Scramblekalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari

kata-kata acak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar. c. Scramble wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis

berdasarkan kalimat-kalimat acak. Hasil susunan wacana hendaknya logis, bermakna.14

Melalui pembelajaran kooperatif metode scramble, siswa dapat dilatih berkreasi menyusun kata, kalimat, wacana yang acak susunnya dengan susunan yang bermakna dan mungkin lebih baik dari susunan aslinya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode scramble merupakan metode yang berbentuk permianan acak kata, kalimat, atau paragraf. Pembelajaran kooperatif metode scramble adalah sebuah metode yang menggunakan penekanan latihan soal berupa permainan yang dikerjakan secara berkelompok. Dalam pembelajaran ini perlu adanya kerjasama antar anggota kelompok untuk saling membantu dan dapat berfikir kritis sehingga dapat lebih mudah dalam mencari

14

http://pgsd-vita.blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-scramble.html,Jum’at 04 Maret


(36)

penyelesaian soal. Metode permainan ini diharapkan dapat memacu minat siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.

2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan MetodeScramble

Langkah-langkah atau sintak pembelajaran scramble dapat diterapkan dengan mengikuti tahap-tahap berikut :

a. Guru menyajikan materi sesuai topik.

b. Setelah menjelaskan materi, guru membagikan lembar kerja. c. Guru memberikan durasi waktu tertentu untuk mengerjakan soal. d. Siswa mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukan guru. e. Guru mengecek durasi waktu sambil memeriksa pekerjaan siswa. f. Jika waktu pengerjaan soal sudah habis, siswa wajib mengumpulkan

lembar jawaban kepada guru. Dalam hal ini siswa yang selesai maupun tidak selesai harus mengumpulkan jawaban itu.

g. Guru melakukan penilaian, baik di kelas maupun di rumah. Penilaian dilakukan berdasarkan seberapa cepat siswa mengerjakan soal dan seberapa banyak soal yang ia kerjakan dengan benar.

h. Guru memberi apresiasi dan rekognisi kepada siswa-siswa yang berhasil dan memeberi semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil menjawab dengan cepat dan benar.15

15

Miftahul Huda,Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013), 304.


(37)

3. Manfaat PenggunaanMetodeSramble Bagi peserta didik:

a. Peserta didik yang mnegalami kesulitan dalam mengingat istilah yang sulit akan lebih mudah untuk mengingatnya.

b. Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.

c. Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan bersosialisasi. Bagi guru:

a. Mendapat pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran b. Sebagai motivasi meningkatkan keterampilan untuk memilih metode

atau strategi pembelajran yang bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan pembelajaran yang baik bagi siswa

c. Guru dapat semakin menciptakan suasana belajar mengajar di kelas yang menyenangkan tetapi tetap serius.

4. Kelebihan dan Kekuragan Metode Scramble Kelebihan metodescamble:

a. Metode pembelajaran ini akan memungkinkan siswa untuk belajar sambil bermain. Mereka dapat berkreasi sekaligus belajar dan berpikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak membuatnya bosan.

b. Selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih keterampilan tertentu, metodescramblejuga untuk memupuk solidaritas kelompok. c. Materi yang diberikan melalui salah satu metode permainan ini


(38)

d. Sifat kompetitif dalam metode ini dapat mendorong siswa untuk berlomba-lomba mendapat nilai yang baik.

Sedangkan kekurangan dari metodeScrambleini adalah:

a. Pembelajaran ini terkadang sulit dalam merencanakannya karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

b. Terkadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

c. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, pembelajaran ini akan sulit diimplementasikan guru.

d. Metode permainan ini biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal ini jelas mengganggu kelas yang berdekatan.16

16

Aris Shoimin,68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA, 2014), 169-170.


(39)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Metode penelitian mengunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan mutu pada proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti terjun ke lapangan untuk mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses pembelajaran atau mengajar.

Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan mengunakan bentuk kolaboratif, dimana guru sebagai mitra kerja peneliti. Menurut Susilo, mendefinisikan PTK sebagai sebuah proses penelitian yang terkendali secara berulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru atau calon guru yang bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi atau situasi pembelajaran. Selain itu menurut, Seharsini, Suhardjono dan Supardi menyatakan mengenai pengertian PTK dengan memisahkan kata-kata dari penelitian tindakan kelas1:

1. Penelitian adalah menunjukkan kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk mendaptkan data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu dalam hal yang diminati.

1

Rido Kurniyanto, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: LAPIS PGMI, 2009) , 9.


(40)

2. Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik.

3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian tindakan kelas. Model Kurt Lewin adalah berbentuk spiral yang didasarkan pada penelitian yang dilakukan tidak hanya sekali namun berulang. Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus terdapat empat langakah pokok, meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan atau observasi (observing) dan refleksi (reflecting)2.

Gambar 3.1

Siklus PTK model Kurt Lewin

2

Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat, Cara mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran, (Jakarta: CV. Trans Info Media, 2010), 20.


(41)

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di MI Da’watul Khoiriyah Gresik Dsn.Gadel Ds.Pacuh Kec.Balongpanggang Kab.Gresik pada Kelas V.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap yaitu 12 Maret 2016 sampai 16 April 2016.

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V MI Da’watul Khoiriyah Tahun Pelajaran 2015-2016. Dengan jumlah siswa 13 siswa dalam satu kelas, siswa laki-laki berjumlah 6 siswa dan siswa perempuan berjumlah 7 siswa. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP dengan kompetensi dasar (KD) 8.1 Menyusun kata menjadi kalimat sempurna, membuat karangan sederhana tentang فصقملا يف ,ةبتكملا يف ,ةسردملا يف. Objek yang diteliti peneliti adalah keterampilan menulis kalimat bahasa Arab siswa kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik yang masih jauh dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk melakukan peningkatan KKM maka peneliti mengunakan metode Sramble.

C. Variabel Yang Diteliti

Penelitian ini mengunakan variabel penerapan metode sramble untuk meningkatkan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف pada siswa kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik. Pada penelitian tersebut terdapat beberapa variabel diantaranya, sebagai berikut:


(42)

1. Variabel Input : Siswa kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik. 2. Variabel Proses : Penerapan metode scamble.

3. Variabel Output :Keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف.

D. Rencana Tindakan

Pada rencana tindakan peneliti memilih dan mengunakan model dari Kurt Lewin yakni 1) pelaksanaan, 2) perencanaaan, 3) pengamatan, 4) refleksi karena pada penerapan metode scamble masih terdapat kekurangan hingga melakukan pengulangan kembali dan melakukan perbaikan-perbaikan pada siklus-siklus selanjutnya sampai tujuan yang diinginkan peneliti tercapai. Jika pada penerapan metode scramble pada siklus pertama dan siklus kedua belum berhasil maka peneliti akan melanjutkan dengan siklus-siklus selanjutnya.

Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap perencanan peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengenai keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi di sekolah siswa dengan mengunakan metode scamble, mempersiapkan instrumen untuk penialain serta menganalisis proses dan hasil tindakan seperti lembar observasi untuk guru dan siswa, mempersiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan.


(43)

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi di sekolah dengan menerapakan metode Scramble. Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Guru memberikan motivasi kepada sisswa, agar siap dalam memulai materi yang akan disampaikan dan diajarkan.

b. Guru melakukan apersepsi mengenai pengaitan materi dengan materi sebelumnnya atau mengaitakan materi dengan pengalaman yang dimiliki oleh siswa.

c. Guru menjelaskan kepada siswa materi pelajaran.

d. Guru melakukan umpan balik dan selanjutnya memberikan post test kepada peserta didik dengan penerapan metode scamble yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 1, sebagai berikut:

Tabel 3.1 RPP Siklus I

No Langkah-Langkah Kegiatan

Alokasi Waktu

1. Kegiatan Awal 10 Menit

1. Guru mengucapkan salam 2. Siswa menjawab salam 3. Guru menanyakan kabar

4. Guru mengapersepsi pelajaran kemarin tentang bacaan ةسردملا ةبتكم يف

5. Guru memotivasi siswa dengan menanyakan : ada apa saja yang ada di sekolah?


(44)

6. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini

2. Kegiatan Inti 55 Menit

Eksplorasi

1. Guru menjelaskan cara menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف.

2. Siswa menanyakan materi yang tidak dipahami.

Elaborasi

1. Siswa membentuk 4 kelompok

2. Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada setiap kelompok.

3. Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok sesuai waktu yang ditentukan guru.

4. Guru memeriksa pekerjaan siswa.

5. Siswa mengumpulkan lembar jawaban saat waktu pengerjaan sudah habis.

6. Guru bersama siswa memeriksa dan menilai hasil diskusi.

7. Guru memberikan lembar kerja individu. 8. Siswa mengerjakan lembar kerja.

9. Siswa menukar lembar kerja yang sudah dikerjakan dengan teman yang lain.

10. Siswa mengoreksi lembar kerja temannya Konfigurasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang hasil diskusi menyusun kata atau kalimat dengan menuliskan menjadi kalimat sempurna.


(45)

diskusi dan pembelajaran hari ini.

3. Kegiatan Penutup 5 Menit

1. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang belum dipahami siswa.

2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

e. menyiapkan lembar pengumpulan data dengan bantuan guru yang mengajar. Peneliti melakukan penelitian pada semua proses pembelajaran serta aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam melakukan pembelajaran.

f. Melaksanakan tes untuk semua siswa pada akhir siklus. 3. Pengamatan

Pada tahap pengamatan ini, peneliti melakukan pengamatan mengenai semua proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung untuk melakukan proses perbaikan pembelajaran dengan metode scamble pada kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik. Pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung serta hasil belajar siswa untuk selanjutnya diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah :

a. Hasil penelitian siswa selama kegiatan diskusi dan hasil penilaian diskusi dan penilaian individu


(46)

Penilaian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai patokan untuk mengukur kemampuan siswa dan ketuntasan belajar siswa dalam memahami materi. Penilaian ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran.

b. Lembar observasi guru

Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Lembar ini diisi oleh peneliti dan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung.

c. Lembar observasi siswa

Instrumen ini digunakan untuk mengukur aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Lembar ini diisi oleh peneliti dan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi pada siklus I. Peneliti melakukan evaluasi dikumpulkan serta dianalisis, yang mana agar dapat diketahui kekurangan dalam siklus I seperti apakah kegiatan siklus I dapat meningkatkan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab siswa kelas V pada materi ةسردملا يف.

Dari analisis tersebut tim peneliti melakukan refleksi diri kemampuan pemahaman siswa dengan menggunakan metode scramble pada siswa kelas V semester genap di MI Da’watul


(47)

Khoiriyah Gresik. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti adalah:

a. Merefleksi proses pembelajaran yang dilakukan.

b. Mencatat kendala-kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran.

c. Mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siklus II

Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus pertama. Tahapan pada siklus kedua identik dengan siklus pertama yaitu dengan perencanaan (planning), dilanjutkan dengan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap siklus I. Selain itu juga dilakukan diskusi dengan guru mata pelajaran bahasa Arab untuk mengevaluasi agar dapat dibuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dan dapat meningkatkan ketrampilan menulis kalimat bahasa Arab siswa.

E. Sumber Data Dan Teknik Pengumpulannya 1. Sumber Data

Sumber penelitian tindakan kelas yakni: a. Guru

Dari sumber data guru, untuk melihat tingkat keberhasilan, kegagalan, dan implementasi dari metode scamble.


(48)

Dari sumber data siswa, untuk mendapatkan data mengenai hasil penerapan peningkatan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab. 2. Teknik Pengumpulannya

Teknik pengumpulan data yang diambil atau dilakukan peneliti adalah teknil observasi, wawancara, tes, dokumentasi. Teknik pengumpulan data tersebut dilakukan oleh peneliti diupayakan agar mendapatkan data yang valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara diantarannya sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi merupkan proses pengindraan secara langsung terhadap kondisi atau keadaan, proses serta perilaku siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan guru dalam penerapan metode scamble yang dilaksanakan pada proses pembelajaran.

1) Panduan observasi aktivitas guru siklus 1 (terlampir pada lampiran1). 2) Panduan observasi aktivitas siswa siklus 1 (terlampir pada

lampiran2).

3) Panduan observasi aktivitas guru siklus 2 (terlampir pada lampiran3). 4) Panduan observasi aktivitas siswa siklus 2 (terlampir pada


(49)

b. Wawancara

Wawacaran merupakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi melalui komunikasi secara langsung pada narasumber. Teknik wawancara dilakukan untuk mendapat data tentang pendapat mengenai proses pembelajaran yang dialami.

1) Panduan wawancara guru (terlampir pada lampiran5). 2) Panduan wawancara siswa (terlampir pada lampiran6). c. Tes atau Penilaian Produk

Tes merupakan alat ukur yang sistematik untuk melihat tingkat keberhasilan hasil belajar seperti perilaku yang mempengaruhi hasil belajar. Tes digunakan peneliti untuk mendapat data hasil belajar mata pelajaran bahasa Arab materi di sekolah kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik dengan menerapkan metode scamble.

1) Rubrik penilaian produk siklus 1 (terlampir pada lampiran7). 2) Rubrik penilaian produk siklus 2 (terlampir pada lampiran8). F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian kuantitatif, analisis datanya menggunakan teknik statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik


(50)

deskriptif dan induktif. Statistik induktif dapat berupa statistik parametris dan nonparametris.3

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Cara menganalisisnya dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis datanya dihitung dengan menggunakan statistik sederhana sebagai berikut:

1. Penilaian tes

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, kemudian dibagi dengan siswa yang berada di dalam kelas tersebut, sehingga diperoleh nilai rata-rata. Penilaian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan : X = Nilai rata-rata

ΣX = Jumlah nilai semua siswa ΣN = Jumlah siswa

Suatu kelas dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai nilai rata-rata kelas minimal 70. Berikut adalah kriteria tingkat keberhasilan nilai rata-rata kelas siswa.

3

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,

(Bandung: Alfabeta), 51. X = ΣΣNX


(51)

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-Rata Kelas Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-Rata Kelas Kriteria

81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 - 40

≤ 20 Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal

2. Penilaian ketuntasan belajar

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, seorang siswa dikatakan mencapai ketuntasan atau berhasil apabila telah mencapai taraf nilai 70. Sedangkan, kelas dapat dikatakan tuntas belajar apabila di dalam kelas tersebut terdapat 75% siswa yang telah mencapai nilai lebih besar atau sama dengan 70.

Tabel 3.3

Kriteria Tingkat Keberhasilan Kelas

Tingkat Keberhasilan (%) Kriteria

81%-100% 61%-80% 41%-60% 21%-40% ≤ 20% Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

Data hasil analisis tersebut selanjutnya dapat disajikan melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, perhitungan modus, median, mean, perhitungan


(52)

P N � F

desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase, dan diberikan pembahasan. 3. Observasi guru

Analisis observasi guru diperoleh dari pengamatan terhadap guru pada saat proses pembelajaran. Untuk menghitung jumlah skor yang dicapai oleh guru dapat menggunakan rumus:

Keterangan: P = Nilai observasi F = Skor yang diperoleh N = Skor maksimal

Hasil yang diperoleh diklasifikasikan kedalam bentuk penskoran nilai dengan menggunakan kriteria tingkat keberhasilan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Guru Skor Perolehan Nilai Huruf Keterangan

91-100 A Sangat baik

81-90 B Baik

71-80 C Cukup

61-70 D Kurang

0-60 E Gagal

4. Observasi Siswa

Analisis observasi siswa diperoleh dari pengamatan terhadap siswa pada saat proses pembelajaran. Untuk menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa pada saat proses pembelajaran yaitu menggunakan rumus:

Keterangan: P = Nilai observasi F = Skor yang diperoleh N = Skor maksimal P =


(53)

Hasil yang diperoleh diklasifikasikan kedalam bentuk penskoran nilai dengan menggunakan kriteria tingkat keberhasilan sebagai berikut:

Tabel 3.5

Skor Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Skor Perolehan Nilai Huruf Keterangan

91-100 A Sangat baik

81-90 B Baik

71-80 C Cukup

61-70 D Kurang

0-60 E Gagal

G. Indikator Kinerja

Adapun indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Setelah penelitian, peneliti berharap penerapan metode scramble dapat meningkatkan skor aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran dengan skor perolehan 81-80 (Baik).

2. Setelah penelitian, peneliti berharap keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف dengan menggunakan metode sramble dapat meningkatkan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 dan meningkatkan persentase kriteria ketuntasan minimal belajar ≥ 75%.

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, tugas peneliti adalah melakukan tindakan dalam penelitian, sedangkan guru saling bekarja sama membantu pelaksanaan


(54)

kegiatan penelitian maupun sagala hal yang bersangkutan dengan penelitian tersebut.

a. Peneliti

Nama : Nurti Rahayu Nim : D97212107

Jabatan : Mahasiswa prodi PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya Tugas : Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP), menyusun

instrumen penelitian, membuat lembar observasi, melakukan observasi (observer), menyebarkan dan menilai instrumen penilaian siswa, menilai hasil tugas dan evaluasi akhir, melakukan diskusi dengan guru kolaborator, dan menyusun laporan hasil penelitian. b. Guru

Nama : Agus Joko Triyono, M. Pd

Jabatan : Guru Bahasa Arab Kelas V MI Da’watul Khoiriyah Tugas : Melakukan kegiatan pembelajaran (yang di observer),

bertanggung jawab mengamati pelaksanaan penelitian, terlibat dalam perencanaan, pelaksana kegiatan pembelajaran, dan merefleksi pada tiap-tiap siklus.


(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian “Penggunaan Metode

Scramble untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kalimat Bahasa Arab Materi ةسردملا يفpada Siswa Kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik”.

A.Hasil Penelitian tentang penerapan metode scramble untuk meningkatkan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف siswa kelas V

MI Da’watul Khoiriyah Gresik

1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I a. Hasil observasi aktivitas guru

Berikut ini akan dipaparkan data hasil observasi yang dilakukan pada siklus I. Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan adalah terhadap guru selama pembelajaran.

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

I Persiapan

1. Persiapan guru dalam mengajar 3

2. Mempersiapkan perangkat pembelajaran (RPP) 4 3. Mempersiapkan media pembelajaran 4 II Pelaksanaan

Kegiatan awal (Pendahuluan)

1. Guru mengucapkan salam 4

2. Guru menanyakan kabar 4

3. Guru mengapersepsi pelajaran kemarin tentang bacaan ةسردملا ةبتكم يف

3


(56)

4. Guru memotivasi siswa dengan menanyakan : ada apa saja yang ada di sekolah?

3

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan cara menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف.

2 2. Guru menanyakan materi yang tidak dipahami

siswa.

3 3. Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok 3 4. Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada

setiap kelompok.

3 5. Guru memberi kesempatan siswa mengerjakan

lembar kerja kelompok sesuai waktu yang ditentukan guru.

3

6. Guru melihat siswa mengerjakan LK. 3 7. Guru meminta siswa mengumpulkan lembar

jawaban saat waktu pengerjaan sudah habis.

3 8. Guru memeriksa dan menilai hasil diskusi. 3 9. Guru memberikan lembar kerja individu. 3 10. Guru memberi kesempatan siswa mengerjakan

lembar kerja.

3 11. Guru meminta siswa menukar lembar kerja yang

sudah dikerjakan dengan teman yang lain.

3 12. Guru mengoreksi lembar kerja siswa. 3 13. Guru bertanya kepada siswa tentang hasil diskusi

menyusun kata atau kalimat dengan menuliskan menjadi kalimat sempurna.

3

14. Guru memberikan penguatan tentang hasil diskusi dan pembelajaran hari ini.

3 Kegiatan Penutup / Akhir

1. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang belum dipahami siswa.

2 2. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. 3 3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan

salam.

3 III Pengelolaan Waktu

1. Ketepatan waktu dalam belajar mengejar 2 2. Ketepatan memulai dan menutup pelajaran 2

3. Kesesuaian RPP 3

IV Suasana Kelas

1. Kelas kondusif 3

2. Siswa aktif mengikuti pembelajaran 2

Jumlah Skor 84


(57)

Nilai = x 100 =

x 100 = 70 (Kurang)

Hasil observasi aktivitas guru secara keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus pertama tergolong rendah dengan skor perolehan 84 dan nilai akhir 70 (Kurang). Hasil diskusi dari guru kolaborasi dengan peneliti menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya : 1) Ketika menyampaikan tujuan pembelajaran guru masih membaca teks tujuan pembelajaran, 2) Membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari itu kurang maksimal, 3) Memberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti juga belum dilaksanakan dikarenakan jam pelajaran sudah berakhir, 4) Ketepatan waktu dalam belajar mengajar kurang disiplin, 5) Suasana kelas pada proses pembelajaran kurang kondusif dan siswa kurang terbiasa mengerjakan tugas secara berkelompok. Dengan demikian ada 5 aspek yang masih kurang dan harus diperbaiki dalam siklus 2. Hasil perolehan skor ini berdasarkan lembar observasi guru pada lampiran 5.1

b. Hasil observasi aktivitas siswa

Berikut ini akan dipaparkan data hasil observasi yang dilakukan pada siklus I. Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan adalah terhadap siswa selama pembelajaran.

1


(58)

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

I Persiapan

1. Persiapan fisik siswa dalam mengikuti pelajaran 3

2. Persiapan perlengkapan belajar 2

3. Persiapan performansi siswa 3

II Pelaksanaan

Kegiatan awal (Pendahuluan)

1. Siswa menjawan salam 4

2. Siswa menjawab kabar 4

3. Siswa mengikuti guru mengapersepsi pelajaran kemarin tentang bacaan ةسردملا ةبتكم يف

2 4. Siswa memperhatikan guru memotivasi siswa dan

menjawab : apa saja yang ada di sekolah.

3 5. Siswa memperhatikan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

3 Kegiatan Inti

1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف.

3 2. Siswa menanyakan materi pelajaran yang tidak

dipahami.

2

3. Siswa membentuk 4 kelompok. 3

4. Siswa menerima lembar kerja kelompok. 3 5. Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok sesuai

waktu yang ditentukan guru.

3 6. Siswa memberi kesempatan guru melihat pekerjaan

siswa.

3 7. Siswa mengumpulkan lembar jawaban saat waktu

pengerjaan sudah habis.

3 8. Siswa bersama guru memeriksa dan menilai hasil

diskusi.

3 9. Siswa menerima lembar kerja individu. 3 10. Siswa mengerjakan lembar kerja. 3 11. Siswa menukar lembar kerja yang sudah dikerjakan

dengan teman yang lain.

3 12. Siswa bersama guru mengoreksi lembar kerja siswa. 3 13. Siswa bertanya tentang hasil diskusi menyusun kata

atau kalimat dengan menuliskan menjadi kalimat sempurna yang belum dipahami.

2

14. Siswa memperhatikan guru memberikan penguatan tentang hasil diskusi dan pembelajaran hari ini.


(59)

Kegiatan Penutup / Akhir

1. Siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa.

2 2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil

pembelajaran hari ini.

3 3. Siswa menutup pembelajaran dengan menjawab

salam.

3

Jumlah Skor 72

Nilai Akhir 72

Nilai = x 100 =

x100 = 72 (Cukup)

Hasil observasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I diperoleh skor perolehan 72 dengan nilai akhir 72 (Cukup). Dengan melihat persentase di atas, maka pembelajaran belum sesuai dengan harapan karena indikator keberhasilan tercapai jika skor aktivitas siswa mencapai ≥ 75. Hasil diskusi bersama guru kolaborasi menyimpulkan bahwa ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki yaitu 1) siswa tidak menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari itu yakni menulis kalimat bahasa Arab, 2) siswa juga tidak menyimpulkan tentang pembelajaran yang telah diikuti dikarenakan jam pelajaran sudah berakhir, 3) saat mengerjakan latihan siswa masih merasa kesulitan menulis kalimat bahasa Arab, 4) siswa kurang terbiasa melakukan diskusi. Dengan demikian ada beberapa aspek yang masih kurang dan harus diperbaiki dalam siklus II. Hasil peroleh skor ini berdasarkan lembar pengamatan PBM peneliti pada lampiran 6.2

2


(60)

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II a. Hasil observasi aktivitas guru

Berikut ini adalah data hasil observasi yang dilakukan pada siklus II. Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan adalah terhadap aktivitas guru selama pembelajaran.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

I Persiapan

1. Persiapan guru dalam mengajar 3

2. Mempersiapkan perangkat pembelajaran (RPP) 4 3. Mempersiapkan media pembelajaran 4 II Pelaksanaan

Kegiatan awal (Pendahuluan)

1. Guru mengucapkan salam 3

2. Guru menanyakan kabar 3

3. Guru mengapersepsi pelajaran kemarin tentang bacaan ةسردملا ةبتكم يف

3 4. Guru memotivasi siswa dengan menanyakan : ada

apa saja yang ada di sekolah?

3 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan cara menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف.

4 2. Guru menanyakan materi yang tidak dipahami. 3 3. Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok 3 4. Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada

setiap kelompok.

3 5. Guru memberi kesempatan siswa mengerjakan

lembar kerja kelompok sesuai waktu yang ditentukan guru.

3

6. Guru melihat siswa mengerjakan LK. 3 7. Guru meminta siswa mengumpulkan lembar jawaban

saat waktu pengerjaan sudah habis.

3 8. Guru memeriksa dan menilai hasil diskusi. 3 9. Guru memberikan reward kepada kelompok yang

paling aktif berdiskusi.


(61)

10. Guru memberikan lembar kerja individu. 3 11. Guru memberi kesempatan siswa mengerjakan

lembar kerja.

3 12. Guru meminta siswa menukar lembar kerja yang

sudah dikerjakan dengan teman yang lain.

3 13. Guru mengoreksi lembar kerja siswa. 3 14. Guru memberikan reward kepada siswa yang

mendapat nilai paling tinggi.

4 15. Guru bertanya kepada siswa tentang hasil diskusi

menyusun kata atau kalimat dengan menuliskan menjadi kalimat sempurna.

3

16. Guru memberikan penguatan tentang hasil diskusi dan pembelajaran hari ini.

3 Kegiatan Penutup / Akhir

1. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang belum dipahami siswa.

4 2. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. 4 3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan

salam.

4 III Pengelolaan Waktu

1. Ketepatan waktu dalam belajar mengajar 4 2. Ketepatan memulai dan menutup pelajaran 4

3. Kesesuaian RPP 3

IV Suasana Kelas

1. Kelas kondusif 3

2. Siswa aktif mengikuti pembelajaran 4

Jumlah Skor 107

Nilai Akhir 83,6

Nilai = x 100 =

x 100

= 83,6 (Baik)

Hasil observasi guru secara keseluruhan dalam mengikuti pembelajaran pada siklus II ini tergolong baik dan mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini bisa dilihat dari perolehan skor yang diperoleh yaitu 107 dengan nilai akhir 83,6 (Baik). Dengan melihat nilai diatas, maka pembelajaran sudah sesuai dengan harapan karena skor aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran mencapai ≥ 75. Perolehan


(62)

skor ini berdasarkan lembar pengamatan PBM peneliti yang ada pada lampiran 7.3

b. Hasil observasi aktivitas siswa

Berikut ini adalah data hasil observasi yang dilakukan pada siklus II. Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan adalah terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

I Persiapan

1. Persiapan fisik siswa dalam mengikuti pelajaran 4

2. Persiapan perlengkapan belajar 3

3. Persiapan performansi siswa 3

II Pelaksanaan

Kegiatan awal (Pendahuluan)

1. Siswa menjawan salam 4

2. Siswa menjawab kabar 3

3. Siswa mengikuti guru mengapersepsi pelajaran kemarin tentang bacaan ةسردملا ةبتكم يف

4 4. Siswa memperhatikan guru memotivasi siswa dan

menjawab : apa saja yang ada di sekolah.

3 5. Siswa memperhatikan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

3 Kegiatan Inti

1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan cara menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف.

3 2. Siswa menanyakan materi pelajaran yang tidak

dipahami.

3

3. Siswa membentuk 4 kelompok. 3

4. Siswa menerima lembar kerja kelompok. 3 5. Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok sesuai

waktu yang ditentukan guru.

4 6. Siswa memberi kesempatan guru melihat pekerjaan

siswa.

3

3


(63)

7. Siswa mengumpulkan lembar jawaban saat waktu pengerjaan sudah habis.

3 8. Siswa bersama guru memeriksa dan menilai hasil

diskusi.

3 9. Kelompok yang paling aktif meneriman reward dari

guru.

4 10. Siswa menerima lembar kerja individu. 3 11. Siswa mengerjakan lembar kerja. 4 12. Siswa menukar lembar kerja yang sudah dikerjakan

dengan teman yang lain.

3 13. Siswa bersama guru mengoreksi lembar kerja siswa. 3 14. Siswa yang mendapat nilai paling tinggi menerima

reward dari guru.

4 15. Siswa bertanya tentang hasil diskusi menyusun kata

atau kalimat dengan menuliskan menjadi kalimat sempurna yang belum dipahami.

3

16. Siswa memperhatikan guru memberikan penguatan tentang hasil diskusi dan pembelajaran hari ini.

3

Kegiatan Penutup /Akhir

1. Siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa.

3 2. Siswa bersa ma guru menyimpulkan hasil

pembelajaran hari ini.

4 3. Siswa menutup pembelajaran dengan menjawab

salam.

4

Jumlah Skor 92

Nilai Akhir 85

Nilai = x 100 = x 100

= 85 (Baik)

Hasil observasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I dan diperoleh skor perolehan 92 dengan nilai akhir 85 (Baik). Dengan melihat persentase di atas, maka pembelajaran sudah sesuai dengan harapan karena skor aktivitas siswa


(64)

dalam mengikuti pembelajaran mencapai ≥75. Perolehan skor ini berdasarkan lembar pengamatan PBM peneliti pada lampiran 8.4

B.Hasil Penelitian tentang Penggunaan Metode Scramble untuk Meningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Bahasa Arab Materi

ةسردملا يف.

1. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Bahasa Arab Materi ةسردملا يف pada Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus I ini, kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Menyusun rencana pembelajaran atau RPP 2) Menyiapkan instrumen

3) Menyiapkan media pembelajaran b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 02 April 2016. Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi yang dibahas adalah menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف dengan menggunakan metode Scramble.

Pelaksanaan siklus ini dimulai dengan menyapa siswa dengan salam, menanyakan kabar siswa, mengapersepsi pelajaran minggu lalu, memberikan motivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

4


(65)

Selanjutnya guru menjelaskan cara menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف.

Siswa membentuk 4 kelompok kemudian mengerjakan lembar kerja kelompompok dengan dibimbing oleh guru jika siswa merasa kesulitan atau ada yang kurang dipahami. Setelah siswa selesai mengerjakan guru memeriksa dan menilai hasil diskusi. Kemudian guru memberikan lembar kerja individu kepada siswa, siswa mengerjakan latihan setelah selesai mengerjakan siswa menukar lembar kerja yang sudah dikerjakan dengan temannya lalu mengoreksinya bersama guru.

Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa dan memberikan penguatan serta menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Penilaian

Berikut ini adalah data hasil penilaian yang dilakukan pada siklus I. Sesuai dengan yang direncanakan, penilaian tes hasil belajar siswa dengan metode scramble. Pada siklus I siswa diberi Lembar Kerja Siswa untuk mengetahui hasil belajar menulis kalimat bahasa Arab materi يف ةسردملا pada siswa kelas. Adapun data nilai hasil belajar pada siklus I adalah sebagai berikut:


(66)

Tabel 4.5

Nilai Hasil Belajar Siklus I

No Nama Siswa

Aspek yang

Dinilai Jumlah Skor

Nilai

Akhir Keterangan 1 2 3

1 Akhmad 2 2 1 5 55 TT

2 Shita 2 2 1 5 55 TT

3 Delia 2 3 2 7 78 T

4 Nizar 3 2 2 7 78 T

5 Adit 2 3 2 7 78 T

6 Hidayah 2 2 1 5 55 TT

7 Lian 2 2 2 6 67 TT

8 Tania 3 2 2 7 78 T

9 Subekan 2 2 1 5 55 TT

10 Sigit 3 3 2 8 89 T

11 Nisa’ 2 1 2 5 55 TT

12 Yanti 1 1 1 3 33 TT

13 Dwi 2 3 2 7 77 T

Jumlah Nilai 854

Skor Maksimal 9

Rata-rata kelas 65,69

Prosentase Ketuntasan

T (Tuntas) = 6 46,15%

TT (Tidak Tuntas) = 7 53,84%

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Scramble dalam pembelajaran keterampilan menulis pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 65,69 (Baik) ini masih kurang baik dan ketuntasan belajar siswa 46,15% (Cukup) dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 6 siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dapat dicapai siswa belum tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 46,15% sangat lebih kecil dari persentase ketuntasan minimal yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Dari perolehan persentase ketuntasan belajar di atas


(67)

menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف masih dikategorikan cukup (46,15%) karena masih banyak siswa yang belum mencapai KKM.5

d. Refleksi

Adapun hasil refleksi yang diperoleh dari siklus I adalah sebagai berikut:

1) Secara klasikal, hasil belajar keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف yang diperoleh siswa belum mencapai ketuntasan.

2) Dalam pembelajaran keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف ini, guru hanya memberikan 3 contoh kalimat bahasa Arab, guru lebih menekankan pada mufrodat ةسردملا يف sehingga siswa merasa kesulitan menulis kalimat bahasa Arab dan hal itu sangat berpengaruh pada kelancaran mereka saat menulis. Selain itu, terdapat langkah-langkah RPP yang belum diterapkan yakni: Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari itu tentang menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف.

3) Untuk memperbaiki pembelajaran siklus I, guru akan memberikan demonstrasi yang lebih banyak dengan memberikan lebih banyak contoh kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف, guru menerapkan langkah-langkah yang belum disampaikan dan melakukannya dengan tepat waktu.

5


(1)

b. Ketuntasan belajar siswa (%) pada siklus I dan siklus II diperoleh data sebagai berikut:

Gambar diagram 4.3

Diagram Ketuntasan Belajar Siswa

Dari diagram batang di atas dapat disimpulkan bahwa persentase Gambar Diagram 4.3

Diagram Persentase Ketuntasan Belajar

Dari diagram 4.3 diatas dapat diketahui pada ketuntasan belajar siswa terdapat peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu dari persentase 46,15% pada siklus I, dan meningkat menjadi 84,61% pada siklus II. Peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode sramble pada proses pembelajaran bahasa Arab

dapat meningkatkan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab siswa. 0,00%

10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00%

Ketuntasan belajar siswa

siklus 1


(2)

c. Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Bahasa Arab Materi ةسردملا يف dengan Metode Scramble

Tabel 4.7

Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Bahasa Arab

Materi ةسردملا يف Dengan Metode Scamble

No Aspek Siklus I Siklus II

1. Aktivitas guru 70 83,6

2. Aktivitas siswa 72 85

3. Rata-rata kelas 65,77 83

4. Ketuntasan belajar 46,15% 84,61%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian peningkatan keterampilan menulis Kalimat Bahasa Arab Materi ةسردملا يف pada kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik dengan Metode Scamble

terjadi peningkatan dalam empat aspek: yaitu (1) Aspek aktivitas guru siklus I dan siklus II terjadi peningkatan dari nilai 70 menjadi 83,6 (2) Aspek akitivitas siswa siklus I dan siklus II juga mengalami peningkatan dari nilai 72 menjadi 85, (3) Aspek rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan dari nilai 65,69 menjadi 83 (4) Aspek ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan persentase dari 46,16% menjadi 84,61%.

Dengan adanya penelitian pada pembelajaran keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف dengan menggunakan metode


(3)

Arab, pembelajaran juga menjadi menarik karena adanya metode tersebut, dan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran bahasa Arab sehingga keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Arab meningkat selain itu para siswa juga lebih mudah belajar menulis bahasa Arab dengan baik dalam menyusun kata atau kalimat dalam bahasa Arab.


(4)

BAB V PENUTUP

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan metode Sramble dalam meningkatkan

keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف pada siswa kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik, dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Penerapan metode scramble untuk meningkatkan keterampilan menulis

kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف pada siswa kelas V MI Da’watul Khoiriyah Gresik dapat diterapkan dengan sangat baik dalam proses pembelajaran tersebut, hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan proses pembelajaran dari siklus I dan siklus II yang dapat ditunjukkan dalam meningkatnya nilai akhir pada lembar observasi aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, yaitu 70 pada siklus I meningkat menjadi 83,6 pada siklus II. Dan berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran sramble

terdapat peningkatan nilai akhir pada tiap siklusnya, yaitu 72 pada siklus I meningkat menjadi 85 pada siklus II.

2. Peningkatan keterampilan menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف dengan menggunakan metode sramble pada siklus I dan siklus II mengalami

peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai hasil belajar siswa dan persentase ketuntasan belajar, yaitu rata-rata nilai belajar siklus I hanya


(5)

65,69 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 46,15%. Dan rata-rata nilai belajar siswa meningkat pada siklus II rata-rata nilai belajar telah mencapai 83 dengan persentase ketuntasan belajar 84,61%.

B.Saran

Berdasarkan pembuktian keberhasilan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode scramble dalam meningkatkan keterampilan

menulis kalimat bahasa Arab materi ةسردملا يف, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut ini:

1. Dalam penggunaan metode pembelajaran, guru hendaknya dapat membiasakan penggunaan metode scramble pada mata pelajaran bahasa

Arab karena dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, seperti pemahaman, ketrampilan menulis, penguasaan materi, mutu proses suatu pembelajaran. 2. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi harus terus ditingkatkan

agar dapat menciptakan pembelajaran yang lebih bersemangat, menyenangkan bagi siswa.

3. Metode scamble dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan

keterampilan menulis dan hasil belajar siswa terutama mata pelajaran bahasa Arab pada materi-materi tertentu.


(6)

Badrujaman, Aip dan Dede Rahmat Hidayat. 2010. Cara mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran. (Jakarta: CV. Trans Info Media).

Hamalik, Oerman. 1995.Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara).

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar).

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada).

Kurniyanto, Rido. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: LAPIS PGMI).

Muhtadi, Anshor, Ahmad. 2009. Pengajaran Bahasa Arab Media dan Metode Metodenya, (Yogyakarta : Sukses Offset).

Rusman. 2011.Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo).

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA).

SM, Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM,

(Semarang: Media Group).

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,(Bandung: Alfabeta).

Syah, Muhibbin. 2010.Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya).

Taufik. 2011.Pembelajaran Bahasa Arab MI, (Surabaya : PMN).

Yasin, Sulchar. 1997. (ed), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya : Amanah).

Yunus, Abidin, M. 2013. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter, (Bandung : PT Refika Aditama).

http://pgsd-vita.blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-scramble.html, Jum’at 04 Maret 2016.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE URW (URAI, RUANG, DAN WAKTU) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Penggunaan Metode Urw (Urai, Ruang, Dan Waktu) Untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis Karangan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD N V Jekul

0 1 14

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LCD PROJECTOR.

0 3 37

Efektivitas Penggunaan Metode Write Around Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Arab.

0 4 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE SCRAMBLE DENGAN MEDIA GAMBAR Peningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Dengan Penerapan Metode Scramble Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Beji kecamatan Tulung kabupaten Klat

0 0 16

Penerapan teknik Dictogloss untuk meningkatkan keterampilan menyimak cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik.

12 51 117

Peningkatan keterampilan menulis bahasa Arab materi fi maktabat al-madrasah melalui strategi al-ta'bir al-kitaby al-muwajjah siswa kelas V MI Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang.

0 6 94

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE DEBAT PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL AKHLAQ GRESIK.

0 0 128

PENGGUNAAN MEDIA KANTONG PINTAR BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V MI DARUS SALAM GRESIK.

3 7 135

PENGARUH METODE SCRAMBLE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB - repository UPI S ARB 1202981 Title

0 1 3

LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V MI

0 0 13